NovelToon NovelToon
Mengejar Cinta Cewe Matre

Mengejar Cinta Cewe Matre

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Diam-Diam Cinta / Cinta pada Pandangan Pertama / Cinta Seiring Waktu / Cinta Murni
Popularitas:9.7k
Nilai: 5
Nama Author: Eka Nawa

Jihan dikenal sebagai cewe matre, namun apa jadinya jika seorang yang matre ini jatuh cinta pada seorang pria yang notabennya sudah mempunyai istri.
Alex pria kejam yang sudah beristri menjalin hubungan gelap dengan Jihan, di awal hubungan mereka baik-baik saja, namun berakhir dengan kekejaman Alex yang menyingkirkan Jihan dari kehidupannya saat Jihan bersikeras memberitahukan hubungannya pada istrinya.
Di sisi lain karena pertemuan yang tidak terduga di sebuah desa kecil tempat Alex menyingkirkan Jihan, seorang pria bernama Aditya diam-diam mencintai Jihan walaupun berkali kali dia mendapatkan penolakan dari gadis matre itu, Aditya tidak pernah menyerah untuk mendapatkan cinta nya.
Akankah suatu saat Jihan akan menerima Aditya yang begitu tulus atau bertahan dengan perasaannya bersama Alex.
Ikuti terus kisahnya ya🥰

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Eka Nawa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 17

Pagi hari ini Alex tengah di sibukkan dengan dokumen yang menumpuk di sebelah kiri dan kanannya sampai menjulang tinggi karena ia belum menemukan sekretaris barunya setelah menyingkirkan wanita pengkhianat di perusahaannya.

Alex tidak menyangka jika Becca sampai nekat melakukan pengkhianatan itu dengan membocorkan rahasia Damian corporation, beruntungnya Alex tidak memberitahu seluruhnya tentang perusahaannya jika tidak Antonio akan membunuhnya karena telah membuat perusahaan nya di ambil alih musuhnya sendiri.

“Permisi tuan, aku membawa pria yang terlihat cici Tv bersama Becca,” ucap Cakra menghadap memberikan laporan.

“Baiklah”

Di sebuah gudang bawah tanah tempat terlarang yang berada di gedung itu terlihat pria dengan tangan dan kaki terikat, serta mulutnya di tutup menggunakan kain putih sedang mencoba berontak dan berteriak.

Pria itu membulatkan matanya dengan sempurna saat sorot lampu menyorot setengah tubuh Alex perlahan menghampiri dirinya kemudian lampu itupun menyorot wajah tampan Alex yang terlihat jelas sambil menyalakan sebatang rokok yang telah ada di antara bibir seksi Alex yang sangat manis namun mengandung racun saat ia berkata apalagi dengan orang yang paling ia benci,

Yang pertama pengkhianat dan seseorang yang tidak ia inginkan di dalam hidupnya.

Fyuhhhh

Asap rokok ia hembuskan di depan wajah pria yang masih terikat dengan begitu kencangnya, sehingga membuat pria yang saat ini bersikeras memberontak dan berteriak tanpa suara yang jelas itu pun menatap Alex dengan sorot mata tajamnya.

“Empphhh … emphhh … “ pria itu berusaha berbicara.

“Kau bilang apa? Aku tidak mendengarnya?” ledek Alex dengan menarik sudut bibirnya sambil mendekatkan telinganya di wajah pria itu.

“Oh … maaf aku lupa membuka ikatan di mulutmu!” sambung nya lagi membuka ikatan kain yang menutupi mulut nya.

“Kau mau apa brengsek! Lepaskan aku! Kalau tidak … aku akan membunuh mu, sialan!” cerocos pria itu dengan penuh dendam.

“Siapa yang menyuruhmu!”

Wajah Alex berubah dingin saat bertanya pada pria itu, namun Alex tidak mendapat jawaban sama sekali karena pria itu memilih bungkam dan mendadak bisu seolah tidak ingin memberikan informasi pada Alex.

Dreeett ... dreeet …

Ponsel pria itu berbunyi di saku jasnya Alex memiringkan kepalanya penasaran siapa yang menghubungi pria yang telah di sandra nya saat ini.

Perlahan Alex mengangkat tangannya mengambil ponsel tersebut di dalam saku jas, ia berharap yang menelpon adalah dalang dibalik para pengkhianatnya.

Pria tersebut langsung panik seketika teringat putri tunggalnya. Pagi hari pria yang belum di ketahui namanya itu berangkat ke kantor seperti biasanya. Ia hanya karyawan biasa di sebuah perusahaan kecil yang merupakan perusahaan cabang. Akan tetapi ia tidak tahu jika perusahaan kecil tempat ia bekerja adalah anak perusahaan dari Damian corporation.

Karena terlilit hutang seseorang memberikan sejumlah uang yang awalnya diberikan secara percuma, pria itu menerima uang nya tanpa rasa curiga sedikitpun dan mengira itu adalah keajaiban dari tuhan agar bisa secepatnya melunasi hutangnya

Tapi kenyataannya itu semua hanyalah jebakan agar pria itu bisa menuruti semua perintah bos mereka untuk menjadi mata-mata di perusahaan itu bersama Becca yang saat itu juga membutuhkan banyak uang untuk operasi dan perawatan orang tuanya di rumah sakit yang membutuhkan banyak biaya.

Gaji Becca di perusahaan Alex memang cukup besar apalagi Alex selalu memberikan uang pada Becca seusai berkencan dengannya, tetapi beberapa bulan belakangan ini ia tidak pernah dapat uang dari Alex karena memang kekasih nya itu sudah merasa curiga.

“Halo, ayah”

Tombol hijau pun di tekan oleh Alex terdengar suara anak perempuan memanggil nama pria itu dengan sebutan Ayah. Mata pria itu memerah dadanya terasa sesak hingga ia sulit bernapas, tubuhnya bergetar hebat lalu berkata.

“Jangan, tuan!” lirih pria itu ketakutan saat Alex tersenyum licik seperti ingin merencanakan sesuatu pada putri semata wayangnya yang sudah tidak mempunyai seorang ibu di hidupnya.

Hanya pria itu ayahnya yang sekarang berada antara hidup dan mati hanya Alex yang bisa menentukan nya saat ini.

“Ayah, kenapa tidak menjawab ku? Aku sudah menunggu ayah untuk makan malam merayakan kelulusan ku!” tutur sang putri dengan penuh harap ayahnya pulang dan merayakan kelulusannya, entah sanga ayah pulang dengan selamat atau tinggal nama saja.

Tut … tut ...

Panggilan terputus karena Alex mematikan panggilan teleponnya lalu dengan sadis melempar ponsel tersebut ke dinding sampai hancur.

“Kelulusan ya? boleh juga putrimu bila ku jadikan wanita ranjangku berikutnya setelah Becca,” celetuk Alex membuat pria yang mendengarnya gusar

Tes

Air matanya jatuh di pipi pria itu, hatinya sakit ia tidak bisa membayangkan putri semata wayangnya di jadikan pemuas napsu Alex, bagaiman ia bisa menghadapi nya jika itu terjadi.

“Baiklah, akan aku katakan siapa yang menyuruhku! Tapi aku mohon tuan jangan apa-apa kan putri ku! Aku mohon kasihani lah aku dan putriku hanya ia satu-satunya yang aku miliki … hiks … aku melakukan ini karena mereka menjebak ku dengan memberikan aku uang untuk melunasi hutang ku, tuan. Aku tidak berniat mengkhianati perusahaan mu atau dirimu, tuan,” jelas pria itu sambil memohon di ampuni dan membiarkan ia tetap hidup tenang bersama sang putri.

“Siapa?”

“Dia adalah …”

Dorrrrrr

Seketika tubuh pria itu ambruk dan tergeletak di lantai setelah timah panas yang di lepaskan seseorang dari kejauhan tepat mengenai jantung nya seketika meninggal di tempat masih dengan posisi terikat.

“Cepat tangkap orang itu?!” murka Alex yang hampir saja terkena timah panas, untung saja Cakra dengan cepat menarik Alex untuk menghindari peluru yang ingin mengenainya.

Saat Alex ingin ikut mengejar orang misterius itu di ikuti Cakra dan anak buahnya tiba-tiba ponselnya berdering.

“Ada apa? Kau selalu saja menggangguku!” sergah Alex yang saat ini sedang emosi.

“Alex, cepatlah pulang! Mama sakit,” ucap Melani merasa panik Karena Antonio sedang tidak ada di rumah, dan susah untuk di hubungi.

“Akhh … brengsek!” pekik Alex frustasi.

***

“kenapa, Jihan? Hari ini kau terlihat tidak bersemangat?” cetus Nara membawakan segelas kopi untuk Jihan yang sedang tidak bersemangat.

“Terimakasih”

Jihan meminum kopinya dan kini sedikit lebih segar dari sebelumnya, jam dinding bergaya Aston berdentang menunjukkan pukul lima sore suasana kantor pun perlahan terlihat sepi saat ini hanya ada mereka berdua di ruangan.

“Sudah sore kenapa belum pulang?” sambung Laura yang baru saja datang bersama Bobby atasan mereka.

“Ini, Ra, Jihan kayaknya mau menginap di kantor! Keliatannya dia sangat tidak bersemangat dari pagi sampai sekarang,” ujar Nara sambil membereskan berkas-berkas untuk bersiap pulang.

“Loh, bukannya kemarin kamu baru saja dapat investor yang menginvestasikan uangnya cukup besar? Dua miliar, dan kau akan mendapatkan komisi besar. Harusnya kita di traktir dong! Iya kan Nara?”

Laura berucap sambil memberi kode pada Nara agar mereka bisa di traktir makan hari ini oleh Jihan, Bobby hanya terdiam karena ia tahu apa yang sebenarnya Jihan rasakan.

“Heh … sudah jangan menggoda Jihan ini sudah waktunya jam pulang kantor. Ayo semuanya pulang!” timpal Bobby menghentakkan kakinya keluar ruangan.

“Besok aku akan traktir, sekarang aku benar-benar sedang tidak mood,” sahut Jihan beranjak dari duduknya merangkul kedua temannya itu.

“Baiklah”

Mereka bertiga akhirnya pulang bersama dengan menggunakan mobil Laura.

Sesampainya di rumah Jihan langsung ke kamarnya membersihkan diri, ia berendam di bathtub guna menyegarkan tubuh dan pikirannya agar kembali segar.

“Huffftt, kepala ku sangat pusing, Johan kau selalu membuat ku emosi, aku tidak peduli kau membohongi ku atau tidak. Kalau pun ia jujur padaku aku juga tidak keberatan putus dengannya! Menyebalkan!”

Di dalam rendaman air yang dipenuhi busa sabun Jihan menenggelamkan tubuhnya perlahan sambil terus menggerutu tidak jelas, dari pagi hingga hari ini mood nya tidak terlalu bagus dan hampir tidak bisa fokus saat bekerja.

Lima belas menit berlalu kini Jihan sudah rapih dengan piyama tidur nya

Ting

Ponsel berdenting tanda ada sebuah pesan masuk.

Bobby mengirimkan jadwal pertemuan besok dengan klien yang sangat penting, untuk memastikan ia tidak akan terlambat lagi, Jihan bertanya dan memastikan juga jadwalnya tidak berubah.

“Baik boss”

Balasan terakhir dari pesan Jihan.

*

*

Bersambung

1
Asna
Luar biasa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!