Mencintai seseorang yang hanya menganggapnya sebagai seorang adik tentunya sangat menyakitkan, apalagi setelah tahu kalau pria yang dicintainya ternyata sudah memiliki pujaan hati.
Yuk simak cerita selengkapnya....
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Gresyst_lee, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part 17
‘’Kamu kenapa tiba-tiba mau nonton sih beib?’’ sungut Lyodra begitu masuk ke gedung bioskop.
Bukannya menjawab, Jonathan malah sibuk mengedarkan pandangannya kesana kemari, seolah sedang mencari sesuatu. Dia tersenyum setelah menemukan apa yang dia cari.
‘’Pelan pelan dong beib.’’ Lyodra rada kesal saat tiba-tiba Lukas berjalan dengan buru buru.
‘’Kalian disini juga?’’
Naura dan Kevin yang ditegur pun menoleh. Kevin tentu menyambut dengan ramah, berbeda dengan Naura yang langsung berwajah bete.
‘’Biasa aja kali mukanya, seneng banget kayaknya liat aku,’’ ucap Lyodra dengan nada malasnya. Wanita itu kembali melempar aura permusuhan pada Naura dan Naura pun sama. Mereka saling memandang dengan mata tajam.
‘’Nau.’’
Mata Jonathan menajam, memperhatikan tangan Kevin yang dengan entengnya memegang pundak kanan Naura yang bahkan tidak tertutup kain, karena Naura hanya menggunakan blus dengan model halterneck (Halterneck adalah model pakaian perempuan yang dikenakan dengan mengikatkan tali atau pita panjang pada bagian leher).
‘’Tanganmu.’’ Jonathan menarik tangan Kevin. Pria itu sudah memberikan tatapan tajamnya. Sikap posesifnya nampak jelas. Dia bahkan menarik Naura ke sampingnya.
‘’Apa apaan sih kak.’’ Naura langsung menyuarakan protesnya. Gadis itu tanpa sadar menarik tangan kevin dan membawanya pergi. Jonathan ingin mengejar tapi Lyodra menahan, wanita itu pura pura sakit di pergelangan kakinya. Jonathan pun memilih membawa Lyodra ke tempat duduk yang tersedia di depan bioskop.
Jonathan jongkok dan memijat pergelangan kaki Lyodra.
Naura menoleh dan melihat hal tersebut. Dia tersenyum getir, ternyata sebesar itu cinta Jonathan pada Lyodra, pikirnya.
‘’Loh Nau, kok nangis?’’ Kevin menoleh pada Naura, saat mendengar gadis itu menarik ingusnya. Pria itu kembali menoleh ke arah layar bioskop yang sedang menampilkan adegan penuh tawa.
Kevin tidak lagi bertanya, dia hanya duduk diam sambil sesekali melirik pada Naura. Pria itu tak lagi memperhatikan layar di depannya. Pikirannya terus mengarah pada Naura, dengan banyak tanda tanya.
Pupus sudah rencana Kevin yang ingin makan malam bersama Naura. Karena gadis itu minta untuk diantar pulang begitu film selesai, katanya dia sedikit tidak enak badan dan kevin pun tak lagi banyak bertanya. Kevin cukup tau kalau Naura sedang tak baik-baik saja.
‘’Nau.’’
‘’Hhmm?’’
‘’Untukmu.’’ Kevin mengeluarkan satu kotak strawberry dan memberikannya pada Naura. Hani pernah bercerita tentang seberapa sukanya Naura pada buah strawberry dan tadi, di tengah jalan tak sengaja Kevin melihat toko buah segar. Dia berhenti tidak lama dan turun untuk membeli strawberry. Kevin harap buah itu dapat sedikit mengurangi masalah Naura.
‘’Makasih Kev dan maaf untuk malam ini.’’ Naura sedikit merasa bersalah karena sudah mengacaukan kegiatan nonton mereka.
Naura kaget saat tiba-tiba Kevin menarik dan memeluknya. Tenaga Kevin terlalu kuat, hingga membuatnya tak bisa lepas dari pria itu.
‘’Tuhan aku rela melakukan apa saja agar dia terus bahagia. Senyumnya terlalu indah jika harus digantikan dengan air mata,’’ batinnya. Pria itu mengusap lembut bagian belakang kepala Naura.
‘’Kenapa?’’ tanya Naura begitu Kevin melerai pelukan tersebut. Tatapan Kevin begitu teduh, penuh cinta.
‘’Sebelum tidur jangan lupa makan, kamu nggak sempat makan tadi.’’
Naura tak mengatakan apapun. Wanita itu memberikan senyum indahnya yang disertai anggukan kecil, sebelum akhirnya turun dari mobil Kevin.
Sebelum benar-benar masuk ke rumah, Naura terlebih dulu menengok ke arah parkiran mobil. Belum ada mobil Jonathan disana.
*****
waah bahaya nih 🤨
naura kamu harus tahan harga ya ke ka jo, biar jojonya yg usaha dptin hati kamu lagi nau 🤭🤭