NovelToon NovelToon
HEL

HEL

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Fantasi / Mafia / Sistem / Hari Kiamat
Popularitas:4.6k
Nilai: 5
Nama Author: orpmy

Game online yang hampir aku tamatkan, kini menjadi kenyataan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon orpmy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

17. Harapan yang Terwujudkan

Beberapa tahanan telah membuka kotak harapan milik mereka dengan harapan dapat terbebas dari perbudakan. Namun apa yang mereka dapatkan hanyalah kekecewaan, mereka tidak mengerti bagaimana sesuatu yang diperoleh dari kotak harapan dapat membebaskan jiwa mereka dari kontrak perbudakan.

Meskipun tidak ada seorangpun yang memberitahu apa yang mereka dapatkan dari kotak harapan. Tapi aku bisa dengan mudah mengetahui lewat otoritas pemilik kontrak.

“Sudah aku katakan sebelumnya, percuma kalian mengharapkan mendapatkan pembebasan. Dari pada membuang kesempatan yang mungkin tidak akan kalian dapatkan untuk kedua kalinya, lebih baik kalian mengharapkan sesuatu yang lebih bermanfaat.”

Mereka yang mengharapkan kebebasan, kini tertunduk lemas ketika melihat jendela statistik yang menunjukkan perubahan besar, terutama pada bagian ras. Kotak harapan telah merubah ras mereka secara acak tanpa bisa di cegah.

Meskipun saat ini tidak ada perubahan yang mereka rasakan, tapi seiring waktu mereka akan kehilangan kemanusiaan dan berubah menjadi ras yang berbeda.

“Kau juga Oliv?, ku pikir hubungan kita spesial.” aku menatapnya seakan tidak percaya.

Sementara itu Olivia hanya tersenyum penuh kecanggungan sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

“Ya aku juga tidak terlalu menyalahkan kalian karena memang sudah menjadi kodrat bagi makhluk berakal untuk menjunjung tinggi kebebasan.”

Aku mengatakan akan mengabaikan usaha penghianatan mereka kali ini, membuat semua orang yang sebelumnya khawatir mendapatkan hukuman akhirnya bisa bernafas lega.

Mengetahui jika berharap mendapatkan kebebasan hanya akan membuat perubahan ras, membuat para tahanan yang belum membuka kotak harapan milik mereka mulai berhati-hati dalam membuat permohonan.

Samdo membuka kotak miliknya setelah sebelumnya berharap mendapatkan sesuatu yang biasa meningkatkan kemampuannya. Setelah kotak harapan dibuka, dia menemukan sebuah pedang Katana di dalamnya.

_____________________________________________

[Ketsumaru (Broken)]

Rank: Epik High Class

Status: Rusak, Terkutuk

Keterangan: Pedang terkutuk yang akan mengisap darah penggunanya.

ATK +10%

SPD +15%

Kutukan: Saat mencabut pedang dari sarungnya akan langsung mengurangi 10% poin kesehatan pengguna. Dan akan terus mengurangi 2% poin kesehatan setiap detiknya selama pedang digunakan.

(Skill)

•Blood Cursed: Setiap serangan memiliki kesempatan 10% membuat lawan masuk dalam kondisi (Pendarahan) yang akan terus mengurangi kesehatan sebesar 3% dari kerusakan yang diterima.

•Bloodbath: Masuk dalam mode haus darah yang membuat efek kutukan kutukan meningkat sebesar 20%. Saat dalam mode ini seluruh kerusakan yang disebabkan pengguna akan meningkat sebesar poin kesehatan yang menghilang.

•Blood Offering: Katana akan semakin tajam dan kuat saat semakin banyak darah ditumpahkan. Dapat memperbaiki diri dengan menyerap darah. Tingkat perbaikan saat ini 0%.

_____________________________________________

Melihat setiap skill pedang katana tersebut membuat Samdo merasa puas. Dia merasa Kotak harapan itu memang bukan sekedar omong kosong.

“Itu pedang yang bagus.”

Seketika kebahagiaan Samdo menghilang begitu dia mendengar suaraku. Aku tahu apa yang ada di pikirannya saat ini, dia pasti khawatir aku akan mengambil pedang itu dari tangannya.

Samdo tahu jika semua perintah yang aku berikan tidak pernah bisa dibantah, yang artinya jika aku menginginkan pedang itu maka Samdo akan segera menyerahkannya meskipun dia tidak menginginkan hal itu terjadi.

“Apa kau berpikir aku mampu menangani pedang itu?.” ucapku sembari menunjukkan kondisi tubuhku yang sangat berantakan.

Saat ini poin kesehatan milikku hanya tersisa 40%, sedangkan kecepatan pemulihan tubuhku sangat lamban. Jika dalam kondisi ini aku menggunakan pedang terkutuk itu maka sama saja dengan bunuh diri.

“Kau tidak perlu takut aku akan merampas pedi itu darimu. Karena pedang terkutuk itu sangat cocok untuk seorang pengkhianat sepertimu.” setelah mengatakan itu aku meninggalkan Sambo sendiri.

Samdo merasa lega karena aku tidak tertarik dengan pedangnya, dia kemudian dengan bangga memamerkan pedangnya tanpa merasa takut rekan-rekannya memiliki niat buruk untuk mengambil pedang itu darinya.

Semua kepercayaan diri Samdo dikarenakan dia yakin selain diriku yang memiliki otoritas pemilik kontrak, tidak ada orang lain yang mampu melawannya. Tapi dia tidak tahu jika beberapa budak lainnya juga memiliki pemikiran yang sama.

Mereka menganggap jika posisi kedua dalam kelompok ini adalah milik mereka. Klaim itu tentunya didasarkan pada kekuatan yang setiap individu miliki.

Aku sendiri penasaran bagaimana jadinya jika mereka saling bertarung untuk menguji kekuatan masing-masing. Tapi itu akan sangat merepotkan, mengatur anak-anak yang terus membuat keributan hingga berakhir menjadi perkelahian.

“Setidaknya setelah kita menyelesaikan tutorial, kalian akan aku berikan sedikit kebebasan.”

Semua orang terpancing dengan perkataanku. Meskipun mereka tidak mengerti apa yang aku maksud dengan tutorial, tapi mereka merasa sangat menantikannya demi merasakan kebebasan yang semu.

Setelah semua budak mendapatkan harapan mereka dari kotak hadiah. Sekarang giliranku mendapatkan harapanku. Semua mata tertuju padaku, mereka sangat penasaran dengan apa yang akan aku harapkan.

“Aku hanya berharap mendapatkan sesuatu yang....” aku memikirkan apa yang aku butuhkan saat ini, tapi tidak ada yang terlintas dalam pikiranku.

“...sesuatu yang cocok untukku?.” pada akhirnya aku mengharapkan sesuatu yang acak.

Kotak hadiah bersinar menandakan harapanku telah dikabulkan. Saat aku membuka kotaknya, aku melihat sebuah peti mati kayu di dalamnya. Seketika suara gelak tawa terdengar bersahutan dari para budak.

“Itu sangat cocok untukmu.” kata Samdo yang tidak bisa menyembunyikan senyuman penuh ejekannya.

“Apa kau mau aku menggali tanah untuk tempat mu beristirahat?.” seru Jo Wira yang membuat gelak tawa rekan-rekan semakin tidak terkendali.

Aku bisa saja membuat mereka terdiam menggunakan kemampuan [Spirit Wisper], tapi aku memilih membiarkan mereka tertawa sampai puas. Karena di lantai berikutnya aku akan memastikan mereka menangis darah.

Mengabdikan para budak yang masih menertawakan ku, aku memutuskan untuk melihat rincian item peti mati yang aku dapatkan.

_____________________________________________

(Item Weapon)

[Soul Eater's Coffin (Growth)]

Rank: Rare Over Class.

Keterangan: Tidak ada jiwa yang akan beristirahat dengan tenang jika tertangkap oleh peti mati ini.

DEF +50

•Berkah Dewa Kematian:

Perlindungan absolut, peti mati tidak bisa dihancurkan ketika terdapat mayat di dalamnya

.

(Skill)

Undead Rejuvenator: Meningkatkan 50% kecepatan penyembuhan ras Undead yang beristirahat di dalam peti.

Soul Devour: Peti mati akan semakin berkembang saat mengonsumsi jiwa. Dapat menyimpan hingga 50 jiwa. Pertumbuhan saat ini (0%).

_____________________________________________

Itu adalah item yang memang sedang aku butuhkan. Dengan peti mati ini aku tidak perlu lagi khawatir dengan kondisi tubuhnya yang mengalami kerusakan.

Melihat pada tambahan status yang merujuk pada peningkatan pertahanan, aku pikir peti mati ini merupakan semacam perisai.

Di tambah dengan berkah dari dewa kematian yang memberikan efek tidak bisa dihancurkan dalam keadaan tertentu, memperkuat pendapatku jika item ini memanglah sebuah perisai.

“Tapi peti mati ini juga bisa digunakan sebagai senjata.” gumamku.

“Sungguh? Rasanya aku bisa menghancurkannya hanya dengan bersin.” balas Fatpork.

“Oh, sungguh? Kalau begitu mari kita uji.” aku meminta Fatpork mengeluarkan mayat tahanan yang disimpan dalam perutnya.

Menggunakan skill [Money Laundry] dari job Koruptor, dia memuntahkan mayat tanpa kepala itu dalam keadaan utuh. Beberapa orang merasa jijik melihat bagaimana Fatpork menggunakan skillnya.

Mayat tanpa kepala aku simpan kedalam peti mati yang menjadi syarat pengaktifan berkah dewa kematian. Setelah memastikan bahwa berkah telah aktif, aku pun mempersilahkan Fatpork menghancurkan peti mati itu.

Bukan hanya Fatpork, tapi semua orang yang penasaran ikut mencoba menghancurkan peti mati menggunakan kemampuan terbaik mereka. Namun setiap serangan tidak berdampak apapun, bahkan membuat goresan saja tidak.

1
Adrian Syifa
lanjutkan thor semangat
Adrian Syifa
halo thor
gw kangen
Fiorentina' EVRENZAN
◡̈⋆🄷🄴🅈(*´∇`)ノ thor
Fiorentina' EVRENZAN: /Sweat//Sweat/
Orpmy: luar biasa /Facepalm/
total 4 replies
Fiorentina' EVRENZAN
semangat kk
Adrian Syifa
hai thor

sebuah pupuk, aku suka novel genre gini
Fiorentina' EVRENZAN
Hai kak
Adrian Syifa
selalu menunggu karyamu thor
Orpmy
bang tadi saya sudah konfirmasi masuk group, tapi kok nggak ada grupnya?
Fiorentina' EVRENZAN: ya kah
total 1 replies
Fiorentina' EVRENZAN
wow penamaan yang keren /Grin//Grin//Grin/
Fiorentina' EVRENZAN
nama yang aneh sekali
Fiorentina' EVRENZAN
(ノ◕ヮ◕)ノ* heh kamu 👉👤
Adrian Syifa
ketar ketir dia
Adrian Syifa
tinggalkan komen
Fiorentina' EVRENZAN
nice to be the best way
Fiorentina' EVRENZAN
first Communion
Adrian Syifa
bukan yang pertama baca tapi pertama komen

keluarlah tubuh sejati
Orpmy: terimakasih
total 1 replies
Adrian Syifa
sebenernya bentuk peri itu kek apa ya banyak banget ilustrasinya

btw nia pake karakter cwo di dalam game ternyata
Fiorentina' EVRENZAN
wow
Adrian Syifa
petualangan baru dimulai
Excellent_098™
halooo thoorrrr
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!