NovelToon NovelToon
Monic Nufus Alzie

Monic Nufus Alzie

Status: sedang berlangsung
Genre:Teen School/College / Persahabatan / Romansa
Popularitas:3.2k
Nilai: 5
Nama Author: Nafras

Monic, seorang gadis yang memilih menetap di sebuah pesantren. Dan di sana ia bertemu dengan seorang ustadz muda, ia bernama Niko Dika Ardan yang merupakan anak sulung dari Abi Roma Jaya Ardan dan Umi Sakila Tiara Ardan yang merupakan pemilik pesantren.
Keduanya cukup dekat, mereka bahkan sempat berencana akan menikah. Tetapi semuanya gagal karena ternyata Niko di jodohkan dengan anak dari sahabat Abi Roma yang juga anak pemilik pesantren.
Akankah hubungan mereka masih berjalan, dan terjadi poligami. Ataukah akan kandas?
Ig: Nafras03

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nafras, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

MNA 17

" Kalau begitu itu adalah hal yang sulit, tetapi apakah tidak ada sedikitpun harapan?" tanya Rania yang penasaran.

" Aku juga tidak mengetahuinya, tetapi aku juga masih berusaha mencari keberadaannya. Info terakhir yang aku dengar ia memutuskan untuk mengambil studi di luar negeri, hanya itu saja. Dan karena itu kami sangat buta akan informasi." jelas Niko.

" Lalu, apa sekarang rencana mu?" tanya Raaf yang penasaran.

" Tentunya aku sangat ingin bertemu dan berbicara dengan Monic lagi, ini adalah hal utama yang aku inginkan sekarang." jelasnya.

" Bagaimana kalau ia tidak mau nemuin mu?" tanya Rania.

" Sebenarnya aku yakin kalau dia sudah tidak mau bertemu denganmu, kau ingat dengan apa yang kau ceritakan bukan. Dari sana sudah terlihat kalau dia sangat tidak ingin bertemu denganmu." ucapnya.

" Karena itu aku sangat membutuhkan bantuan dari kalian, aku yakin kalau kalian pasti bisa membantuku." ucapnya.

" Kami akan berusaha, tetapi tetap saja kuncinya ada di kau Niko. Kami tidak bisa menjamin keberhasilan, karena kepuasan akhir tetap ada di kau dan Monic." jelasnya dan Niko pun mengangguk.

" Aku mengerti dengan apa yang kalian bicarakan, tetapi aku juga tidak bisa berjuang sendiri. Karena hal itu adalah hal yang sangat sulit, dan kemungkinan besar gagal bila tidak ada yang membantu ku." ucapnya.

Mereka pun langsung membahas mengenai perkembangan Monic dan juga Reka, Niko pun menjadi bingung dengan semuanya. Ia sangat tidak menyangka kalau Naura adalah siswa yang seperti itu. Karena yang ia tau Naura ada siswa yang lembut dan penurut, sedangkan sikapnya yang sekarang adalah kebalikan dari sikap yang ia ketahui.

Keduanya pun menatap ke arah Niko, mereka menyadari keterkejutan Niko. Dan mereka menjadi sangat penasaran dengan sifat Monic yang Niko kenal, karena mereka yakin kalau selama ini Monic hanya berpura-pura saja. Hal itu bisa mereka pastikan dari sorot mata Niko yang tampak terkejut dengan sifat Monic yang telah di ketahui oleh rekan kerjanya itu.

" Sebenarnya Monic adalah gadis yang lembu dan penyayang, aku mengenalnya pertama kali ketika ia masuk ke pondok. Aku sering memperhatikannya ketika ia mulai mengaji, dan akhirnya kami dipertemukan secara langsung oleh kedua orang tuaku. Orang tuaku memperkenalkannya sebagai perwakilan dari mahasiswa, dan aku merasa puas melihat apa yang ia perbuat..." jelasnya

" Lambat laun aku pun semakin dipertemukan oleh dia, hal itu bisa mendasari karena dia memang sering mengikuti kompetisi untuk mewakili pesantren. Dan akulah yang diminta untuk mengawasi dia pada saat tersebut, walaupun bukan hanya dia saja yang pergi mewakili pesantren. Tetapi hal itu membuatku sangat bahagia karena bisa bertemu dengan dia, dan benih-benih itu pun semakin tumbuh dan akhirnya menjadi kata cinta." tambahnya.

" Sepertinya kisah kalian tidak sesederhana yang kau ceritakan Niko, ada beberapa yang kau sembunyikan dari kami." ucap Raaf.

" Maaf aku belum bisa cerita sepenuhnya kepada kalian berdua, tetapi suatu hari nanti aku akan berusaha untuk bercerita kepada kalian. Jujur saja aku masih belum sanggup menceritakan kisah masa laluku yang sebenarnya, atau dikatakan kisah yang betul-betul sempurna." ucapnya dan keduanya pun mengangguk.

" Kami mengerti dengan semua yang kau katakan, kalau begitu kami akan tetap berusaha membantu kau agar dekat kembali dengannya. Tetapi untuk kisah berikutnya masih tetap sama, itu silakan kau berjuang sendiri untuk meraih hatinya kembali." ucap Rania.

" Terima kasih karena kalian berdua telah mau membantuku, semoga saja aku bisa bertemu dan bercerita dengannya." ucapnya ya memang sudah sangat berharap bisa bertemu dan bercerita kembali seperti dulu.

" Mudah-mudahan saja apa yang kau inginkan bisa tercapai, kalau begitu aku permisi dulu. Dan sepertinya kau masih tidak akan mau jujur jika ada aku disini, mungkin kau bisa lebih jujur ketika hanya berdua dengan Raaf saja." ucap Rania kemudian Ia pun segera pergi meninggalkan ruangan Niko.

Kini hanya tinggal mereka berdua saja di sana, ia pun menatap sahabatnya itu dengan tatapan yang dengan penuh pertanyaan. Karena ia sangat penasaran dengan kisah masa lalu sahabatnya itu bersama mahasiswi mereka, tetapi ia tidak mau memaksa sahabatnya untuk bercerita. Karena ia yakin itu pasti akan mengorek luka yang sangat dalam, dan tentu menyisakan sakit yang mendalam.

" Kau pasti ingin bertanya mengenai kisahku yang sebenarnya bersama dengan dia bukan?" ucap Niko dan sang sahabat pun mengangguk.

" Baiklah aku akan memberitahumu, tetapi sepertinya lebih baik kita membicarakan hal tersebut di rumah saja. Karena aku yakin situasi di sini tidak sedamai yang kita kira, aku yakin pasti ada telinga yang berusaha menguping pembicaraan kita." tambahnya.

Mereka pun mulai melakukan kegiatannya masing-masing, hingga akhir waktunya jam perkuliahan telah selesai. Dan kini jam sudah menunjukkan pukul 17.00, atau bisa dikatakan sebagai pukul 05.00 sore. Kedua sahabat ini pun bertemu, dan sesuai kesepakatan mereka akan pergi ke rumah Raaf.

...----------------...

Setelah perjalanan yang lumayan lama, akhirnya kini mereka sudah sampai di rumah. Keduanya pun langsung melangkahkan kakinya menuju kamar, dan suasana kamar masih tampak seperti dulu. Di mana ada video game di sana, tempat biasa mereka bermain game.

Mereka pun sempat melupakan niat awalnya, dan kini keduanya tampak sedang bermain game. Tiba-tiba saja terdengar suara mobil, yang mereka yakini kalau itu adalah ibunda dari Raaf. Sang Ibu memang bekerja di luar, dan sejak dulu memang jarang pulang karena pekerjaannya yang terbilang sibuk sebagai seorang pegawai Bank.

" Eh ternyata ada Niko." ucapnya yang melihat keberadaan Niko.

" Iya tante... kebetulan aja sekarang aku udah pindah jadi satu kerjaan sama Raaf." jelasnya dan ia pun mengangguk.

" Iya Raaf uda cerita, gimana perkembangan kamu dan istri kamu?" tanyanya memang sangat penasaran.

" Dia..." ucapnya yang sangat bingung untuk menjawab pertanyaan.

" Jangan bertanya mengenal itu Ma..." ucapnya memperingatkan mamanya.

" Ya udah kalau nggak mau dibahas, tanda tahu mungkin ini adalah hal yang sangat menyakitkan untukmu. Lebih baik kalian makan aja terlebih dahulu, kalau perlu sekalian aja Niko nginep di sini." ucapnya dan keduanya pun mengangguk kemudian Ia pun segera pergi meninggalkan tempat tersebut.

Keduanya gini langsung pergi menuju meja makan, karena sebenarnya keduanya juga memang belum makan malam. Mereka pun langsung menyantap hidangan yang ada di atas meja, setelah semua makanan piring mereka habis Mereka pun segera kembali ke kamar. Awalnya Niko berniat untuk pulang ke rumahnya, tetapi sesuai dengan perkataan dari ibunda Raaf. akhirnya Ia memutuskan untuk tinggal, karena kebetulan Ia juga sudah lama tidak menginap situ.

1
Aegis Aetna
aku mampir kak, semangat.
aca
jangan bkin balikan kasih jodoh lain pliss
aca
emank. geby ma niko egois alasan ortu halah alasan aja kaum munafik
aca
jangan ampe. balikan masak dpat bekasi kayak niko. malesss laki. plin plan
aca
psangan egois
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!