"Lucy,kau harus mengambil minuman yang diberikan untuk papa ku. Jangan sampai papa meminum itu,tolong aku "
Bisik hendri saat hendri melihat Lucy sedang berdiri di balkon aula hotel itu dan menghirup udara malam dari sana, lucy terkejut melihat kehadiran Hendri tapi dia tak bisa mengatakan apa pun .
Lucy yakin kalau minuman itu pasti mengandung sesuatu yang bisa menjebak Pak Hadinata, hingga akhirnya lucy berjalan cepat ke arah pak hadinata dan mengambil gelas yang berada ditangan pria tua itu.
"Lucy,apa yg kau lakukan ? " tanya Hadinata
Lucy bingung,dia menatap semua orang yang berada didekat mereka saat ini . Lucy tidak menjawab dan langsung meminum nya ,kemudian dia pergi dari sana.
Hendri melotot melihat apa yg dilakukan oleh Lucy,lucy ngak perlu meminum nya sehingga saat ini terlihat tubuh lucy yang mulai kepanasan.
Hadinata yg melihat gelagat ngak benar dari lucy,dia pun mengikuti lucy hingga akhirnya dia melihat Lucy yang berjalan menuju lorong kamar.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yuliati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 17
☘☘☘☘☘☘☘☘☘
Hadinata melirik ke arah pintu,dia tau kalau Regina menjemput Lucy dan Maria tapi dia tak tau kalau Maria datang bersama suami nya . Mata nya terus menerus menatap ke arah pintu,berharap wajah wanita yang beberapa hari ini terbayang di kepala nya akan terlihat.
Tak lama seorang wanita bertubuh ramping dan terlihat begitu seksi berjalan mendekati nya dengan wajah tersenyum manis,dia terlihat anggun dengan gaun spaghetti berwarna biru tua.
Tatapan mereka masih bertemu,tapi tak lama karena Hadinata langsung mengalihkan pandangan nya ke arah lain. Dia enggan berlama lama menatap wajah wanita yang selalu mengganggu nya,dia tau kalau wanita itu sangat menyukai nya dari dulu.
"Hai.....Apa kabar ?" sapa wanita itu dengan anggun pada semua pria yang ada diperkumpulan hadinata.
"Wah....nyonya Gita,anda cantik sekali malam ini " ucap salah satu dari mereka,Gita hanya tersenyum lembut saja.
"Hanya malam ini? Berarti selama ini saya ngak cantik ?" tanya Gita dengan nada manja nya .
"Maafkan saya kalau salah bicara,anda selalu cantik setiap saat nyonya. Hanya saja malam ini anda terlihat lebih cantik dari biasa nya " ucap pria tadi dengan lembut,dia tau siapa Gita dan keluarga nya .
Gita dan keluarga nya merupakan keluarga terpandang nomor tiga dikota itu,mereka ngak ingin menyinggung nya . Karena tau kalau mereka menyinggung nya nya maka bukan saja bisnis mereka yang akan di jatuh kan ,tapi seluruh keluarga mereka akan mengalami kegagalan.
"Ha...ha....maaf,maaf . Saya tadi hanya bercanda kok pak,hhmm kamu datang dengan siapa Hadi?" ucap Gita dengan tawa yang menggema di sana,dia langsung mengalihkan pandangan nya ke arah Hadinata .
Gita juga tak segan langsung memeluk tubuh kekar Hadinata dan menciumi kedua pipi nya secara bergantian,disaat yang sama juga Lucy dan Maria masuk. Mereka melihat apa yang dilakukan oleh Gita,semua orang sudah tau kalau Gita begitu memuja dan mengejar ngejar pria itu.
Banyak wanita yang berusaha mendekatkan dirinya pada Hadinata,awal nya Gita tak suka dan berakhir membuat mereka di pecat dan di tendang oleh Gita dari perusahaan tempat mereka bekerja atau mengancam wanita itu agar tak lagi mendekati Hadinata.
Tapi lama kelamaan Gita dapat melihat kalau Hadinata pun tak pernah mau didekati,sehingga dia ngak perlu lagi menjauhkan pada wanita itu atau mengancam mereka karena dia tau kalau hati Hadinata masih mencintai mendiang istri nya.
Gita juga sering sekali mencoba mendekati Hendri, agar Hadinata membuka hati nya dan menikahi nya tapi tetap saja Hadinata tak pernah mau menatap nya sebagai wanita dewasa.
Gita memilih untuk tidak menikah karena ingin menjadi istri pengganti untuk Hadinata,bahkan dia langsung mengatakan nya pada Hadinata tapi tetap saja ditolak oleh pria itu. Membuat Gita semakin ingin memiliki hadinata,cinta nya sebelum Hadinata menikah hingga akhirnya istri nya meninggal tetap tidak pernah diterima oleh Hadinata .
Hadinata melirik kembali kearah pintu dan tatapan nya menyatu dengan tatapan lucy,tapi kemudian lucy mengalihkan pandangan nya dan berjalan menuju balkon dengan Maria sedangkan Regina dan suami nya Maria berjalan mendekati mereka.
Hendri merasa jijik melihat sikap Gita yang tidak berhenti mengejar papa nya ,kemudian wajah nya yang tadi terlihat kesal kini tersenyum dengan lebar saat melihat Regina dan suami nya Maria mendekati nya .
"Anda sudah datang pak? Dimana Maria dan lucy?" Tanya Hendri yang langsung menarik pinggang Regina, menyatakan kalau Regina merupakan wanita milik nya.
"Oh....Maria dan Lucy sedang di balkon,mereka merasa gugup dengan pesta ini . Maklum lah pak Hendri,mereka jarang berada dilingkungan mewah seperti ini " jelas suami nya Maria.
Hadinata yang penasaran mengenai Lucy yang malah memilih pergi dari sana ,membuat nya tau kalau ternyata Lucy gugup . Kini dia merasa sedikit tenang,walaupun hati nya belum terobati karena ingin melihat wajah Lucy.
"Eh....aku kenapa sih ?" tanya Hadinata dalam hati,dia merasa rindu pada Lucy.
Mereka kembali berbincang mengenai bisnis,dengan tangan Gita yang terus memeluk lengan Hadinata dengan erat membuat Hadinata risih. Sesekali Hadinata menarik tangan Gita dari lengan nya dan menggenggam nya, dia melakukan nya agar bisa melepaskan nya setelah di genggam
Gita tau kalau Hadinata ingin melepaskan tangan nya ,tapi dia tak mau kalah . Dia kembali mengambil lengan Hadinata untuk di rangkul nya membuat Hadinata merasa kesal,dia merasa kalau selama ini perjuangan nya tak boleh sia-sia. Dia harus bisa mencoba bersabar, dia yakin kalau Hadinata akan menjadi milik nya .
Sementara itu,Lucy menikmati keindahan malam di balkon itu. Dia menghirup udara malam yang cukup dingin,Maria menemani nya disana membuat Lucy merasa tak enak hati.
"Bu....Sebaiknya ibu kembali saja kedalam,aku ngak apa-apa kok disini saja " ucap Lucy yang masih menikmati pandangan nya di antar gedung tinggi yang berkelap-kelip di depan nya.
Cahaya lampu menghiasi semua gedung disana pada malam hari, terlihat indah dan menakjubkan. Dia juga melihat langit yang dipenuhi dengan bintang,dia begitu menginginkan berada diantara mereka .
"Tidak apa-apa, aku akan menemani mu disini. Tapi sebaiknya kita jangan lama-lama disini,karena udara nya menjadi semakin dingin " ucap Maria yang memperhatikan langit yang mulai meredup.
Lucy juga ikut memperhatikan nya, langit memang terlihat sedikit mendung. Bintang-bintang yang tadi bertaburan kini sudah tak ada lagi,semua nya menghilang satu persatu.
"Ya bu,aku akan kembali ke dalam nanti . Lebih baik ibu lebih dulu masuk,nanti si bapak di gaet wanita lain " ucap Lucy sambil menatap ke arah Maria yang langsung terdiam
Suami Maria terbilang masih muda,saat menikah dengan nya memang suami nya berusia lima tahun dibawah nya. Entah kenapa suaminya itu menyukai nya dan memilih menikahi nya ,padahal saat itu Maria masih sibuk bekerja untuk memenuhi kebutuhan kedua orang tua nya
"Bu,sudah sana masuk. Aku ngak apa-apa kok,tapi si bapak yang nanti kenapa-napa " ucap Lucy sambil menahan tawa nya ,dia menatap ke arah Maria yang mulai terlihat gelisah.
"Ah....ya sudah,aku masuk dulu. Kau juga jangan lama-lama berada diluar,cepat lah masuk. Aku ngak mau kau sakit dan tidak bekerja besok" ucap Maria yang langsung berjalan masuk ke aula ,dia mencari keberadaan suami nya yang ternyata masih berkumpul dimeja makan bersama dengan Hendri,Regina juga Hadinata.
Bersambung
Jangan lupa vote like dan komentarnya ya makasih 😘😘😘😘😘😘😘