Kupikir aku akan bahagia menikah dengan seorang Arjuna Raka Sastrowardoyo. Wajahnya yang sangat tampan dengan tubuh atletis tenyata tak bisa memberikan kenikmatan di ranjang.
Pria itu impoten dan mempunyai keanehan lain saat berada di ranjang.
Aku merasa kecantikan dan kemolekan tubuhku tak berguna. Hanya saja ia sangat baik dan loyal padaku. Semua hartanya yang banyak itu bebas aku gunakan yang penting ia puas menyiksaku.
Aku tidak tahu apakah aku akan bertahan atau memilih mencari kebahagiaan lain.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bhebz, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 17 Hanya Fantasi
Untuk beberapa detik mereka berdua saling bertatapan. Arjuna merasakan aliran darahnya mengalir cepat ke pusat inti tubuhnya. Ia merasakan sesuatu yang berbeda pada pembuluh darahnya.
Dadanya berdebar dengan pacu jantung yang cukup cepat dari biasanya. Mayang Sari merasakan hal yang sama. Dadanya berdebar kencang saat tatapannya berada pada satu titik dengan suaminya yang sangat tampan itu.
Arjuna yang berniat untuk menghukum Istrinya dengan membebaskannya dari ikatan pernikahan mereka berdua kini tiba-tiba berubah pikiran. Ia sangat terpesona dengan tampilan istrinya yang sangat indah di dalam bathtub itu.
"Mas, mau mandi bareng gak?" tanya Mayang Sari dengan gaya yang sangat sensual. Wanita yang biasa meliuk indah di atas panggung itu bergerak menghampiri suaminya yang masih berdiri mematung tak jauh dari tempatnya saat ini.
Seluruh tubuh wanita itu yang sudah basah entah kenapa membuatnya tampak sangat indah dan berhasil menggoda libido Arjuna.
Pria itu merasakan tongkatnya berkedut dan menggeliat pelan. Ia pun dengan cepat meraih tubuh polos dan basah itu kedalam rengkuhannya.
"May, aku ingin mandi bersamamu," bisik pria itu dengan suara bergetar. Tangannya pun bergerak meremas bagian belakang istrinya yang tanpa penghalang.
Mayang Sari tersenyum dalam hati. Ia sangat senang karena suaminya sudah mulai terpancing.
"Boleh mas, aku sudah lama ingin mandi bersamamu juga," balas wanita itu seraya mengulum bibir pria itu dengan sangat lembut.
Arjuna merasakan hatinya berdesir. Aliran darahnya kini semakin meningkat dan membuatnya terbakar untuk yang pertama kalinya.
"Apa aku boleh membuka pakaianmu mas? Enak lho mandi tanpa busana seperti aku ini," ucap Mayang Sari dengan tangan bergerak membuka satu demi satu kancing pakaian suaminya.
Arjuna tersenyum kemudian mengecup bibir istrinya itu. Ia pun membantu membuka pakaiannya sendiri di depan wajah istrinya.
Mayang Sari tak berkedip. Tubuh atletis pria itu pelan-pelan nampak di depan matanya. Dadanya yang bidang dengan bulu-bulu halus. Perutnya yang rata dengan kotak-kotak yang sangat liat dan kuat betul-betul berhasil menggoda imannya.
Wanita itu menunggu dengan perasaan yang sangat gugup. Tersisa satu kain segitiga yang menutupi anggota tubuh pria itu. Sungguh, ia sangat penasaran dengan isi kain istimewa yang memang tidak terlalu tampak menonjol itu.
"Ayo kita mandi," ucap Arjuna seraya mengangkat tubuh wanita itu ke bawah guyuran shower. Ternyata ia tetap tak ingin membuka kain terakhir yang menutupi tubuhnya itu.
Mayang Sari hanya tersenyum. Ia paham dengan hanya melihatnya dari luar. Ia yakin suaminya pasti tidak percaya diri menunjukkan si tongkat yang tidak ajaib itu.
Akan tetapi ia tidak habis akal, sore itu ia akan menghibur suaminya dengan melakukan sesuatu yang bisa menyenangkan pria itu. Arjuna merasakan nikmat yang luar biasa saat merasakan sentuhan-sentuhan yang diberikan oleh istrinya.
Ia merasa jiwanya hidup meskipun tidak bertenaga full seperti pria normal pada umumnya. Ia pun membawa istrinya itu keluar dari kamar mandi setelah berhasil membuat Mayang Sari jadi lemas dan merintih-rintih nikmat.
"Sekarang giliran aku yang akan membuatmu merintih-rintih mas," bisik Mayang Sari seraya memfungsikan bibirnya menyusuri setiap inci tubuh suaminya.
Arjuna tersenyum tipis seraya menutup matanya menikmati apa yang dilakukan oleh wanita cantik itu yang sedang berada di atas tubuhnya.
"Mas, bolehkah aku membuka ini?" bisik wanita itu seraya menyentuh kain segitiga yang masih betah menutupi si tongkat tak ajaib milik suaminya itu.
"Gak usah May. Kamu akan kecewa nantinya," balas Arjuna seraya menepis tangan istrinya.
"Gak mas, aku tidak akan kecewa," ucap Mayang Sari membujuk.
"May, gak usah. Aku seperti ini saja. Aku sudah sangat senang sayang," ucap pria itu berusaha untuk menolak.
"Mas, plis. Kamu sudah membuatku orgasme berkali-kali, jadi sekarang giliran aku ya," bujuk wanita itu lagi dengan tangan terus bergerak menyentuh kulit pria itu.
Arjuna tidak lagi menjawab jadi Mayang Sari menganggap pria itu mengizinkannya.
Wanita itu pun membuka kain kecil yang menutupi inti tubuh suaminya. Dan ia bisa melihat dengan mata kepala sendiri penampakan tongkat yang selalu disembunyikan oleh pria itu.
Tongkat itu nampak tersiksa diantara dua dunia. Ia seperti ingin bangun dan juga ingin tidur secara bersamaan.
Istilah kerennya, hidup segan mati pun tak mau.
Mayang Sari terdiam dengan dada sesak. Ia sudah banyak melakukan foreplay tapi kenyataannya tongkat itu tak bereaksi. Dan itu berarti suaminya benar-benar impoten.
Berpuluh-puluh menit, ia telah bercinta dengan pria impoten dan rasanya ia sedikit kecewa.
"Aku sudah bilang May, kamu akan kecewa karena aku tidak seperti yang kamu harapkan," ucap Arjuna dengan suara dingin. Tangannya segera mendorong wanita itu agar turun dari tubuhnya.
Hatinya kembali sakit saat kenyataan pahit itu menamparnya dengan sangat keras dan membawanya ke dunia nyata.
Ia ingin turun dari tempat tidur itu tapi Mayangsari tidak memberinya izin.
"Kamu sudah membuatku jatuh cinta padamu mas. Dan sekarang aku tak ingin melepaskan dirimu," ucap wanita itu dengan tegas seraya memberikan sentuhan-sentuhan pada si tongkat agar mau bangun tapi ternyata tetap tak berhasil.
"Sudahlah May," ucap Arjuna tak enak hati. Rasa rendah dirinya kembali menyeruak. Mayangsari tak peduli dan putus asa. Wanita itu pun membawa tongkat lemas dan tak punya tenaga itu kedalam mulutnya.
Wanita itu berharap dengan melakukan hal seperti itu, si tongkat bisa bangun dan berdiri dengan tegak.
Arjuna merasakan nikmat yang sangat luar biasa. Ia tak sadar mengerang saat istrinya itu mengulum lembut bagian dari dirinya.
Jantungnya dengan cepat memompa darahnya dengan sangat baik. Dalam hitungan detik, aliran darahnya bergerak cepat menuju ke tongkat yang sedang diperlakukan bagaikan es krim oleh Mayang Sari itu.
Mayang Sari menghentikan aktivitasnya saat menyadari kalau tongkat itu tiba-tiba mengeras di dalam mulutnya.
"May, kenapa berhenti sayang," ucap Arjuna dengan perasaan yang sangat tersiksa. Mayang Sari pun melanjutkannya sampai ia merasa mulutnya pegal dan saat ia menyelesaikannya, ia bisa melihat tongkat yang sudah berdiri tegak itu langsung mengeluarkan amunisinya.
"Kamu bisa mas. Kamu tidak impoten," ucap Mayangsari dengan perasaan yang sangat bahagia.
Arjuna pun merasakan perasaan yang sama, saat ia tahu kalau dirinya ternyata bisa mencapai ereksi.
"Mas?" panggil Mayang Sari lagi dan membuatnya tersentak kaget.
"Ya?"
"Kamu melamun?" tanya sang Istrinya yang sudah berada dihadapannya dengan menggunakan selembar handuk.
Arjuna meremas tengkuknya tak nyaman karena ternyata ia hanya membayangkan dirinya benar-benar bisa ereksi. Dan itu hanya fantasinya semata.
"Ada apa mas?" tanya wanita itu lagi dan langsung membuat Arjuna menariknya ke dalam pelukan pria itu.
"Aku ingin kamu melakukan hal yang seperti dalam khayalanku," bisik pria itu dengan suara beratnya.
"Khayalan apa mas?!"
🌺
*Bersambung.
Like dan ketik komentar agar author semangat updatenya oke?
Nikmati alurnya dan happy reading 😊