Damian dan Alexa adalah ayah dan anak, namun semakin hari perasaan Alexa terhadap Damian berbeda, beda dengan perasaan anak terhadap ayah. Namun dengan sikap Damian yang terus membuat Alexa kadang senang dan kadang menyakiti Alexa
cuss langsung baca aja yukk
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon fida lia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 17
Damian tiba ditempat Marco dan langsung masuk kedalam, sudah lama ia tidak datang ketempat ini dan Damian merasa kembali pada kenagan beberapa tahun yang lalu. dimana ia sangat sering datang ketempat ini hanya untuk menghindari pekerjaan kantor yang diperintahkan oleh pap Carlos padanya.
"silahkan tuan" ucap salah satu pengawal disana dan membawa Damian masuk kedalam. rumah yang dulu sempat menjadi tempat pulang kedua untuk Damian terasa sangat asing setelah beberapa tahun tidak kesini. sejak Alexa ikut padanya, Damian bahkan tidak pernah lagi untuk keluar
"terimakasih" ucap Damian dan masuk kedalam kamar milik Marco, terlihat pria itu menunggu kedatangan Damian sambil memainkan komputer miliknya. Marco juga menyuruh pelayan rumahnya untuk membuat makan malam untuk mereka berdua. Marco tinggal hanya sendiri dirumah itu bersama beberapa pelayan dan pengawal
"maaf aku terlambat, sedikit macet" ucap Damian dan duduk disamping Marco. ia juga menatap pria itu dengan serius, entah apa yang dia kerjakan sampai cuek begitu merespon Damian. " aku sudah terlalu lama mencari taoi satupun tidak ada informasi tentang Tania, Dami" ucap Marco dan memperlihatkan hasil pencariannya selama bertahun-tahun.
hanya ada beberapa kejadian dimana Tania keluar bersama beberapa pria yang mereka tau itu adalah teman kuliahnya dulu, juga ketika Tania pergi keluar negri wanita itu tidak pernah terekspos berpacaran dengan pria lain atau dekat dengan pria, karna Tania adalah wanita obsesinya bekerja sangat tinggi
"bagaimana dengan tematnya dulu diluar ngeri Mar.. bukankah kakaku itu tinggal diaprtemen milik temanmu dulu?" tanya Damian smabil menatap Marco, seingat dia Marco sendiri yang meekomendasikan apartemen milik temannya untuk ditinggali oleh Tania
"ohh iya.. aku juga sudah mencari CCTV disana, tapi seperti yang kamu tau Dam.. semuanya juga hasilnya nihil. Tania tidak pernah dekat bahkan membawa pria ke apartemen miliknya, juga beberapa kali ia menginap ditempat temannya, tapi wanita semua" jawab Marco memberikan beberapa berkas dan file hasil temuannya
"mungkin aku harus langsung kesana Mar.. aku tidak ingin Alexa sampai sekarang tidak tau orangtuanya sebenarnya siapa dan juga aku tidak mau sampai sekarang dianggap sebagai daddynya" ucap Damian smabil menatap berkas didiepannya
"ini sudah lebih drai cukup Mar.. mungkin saja aku yang akan terjun langsung kesana, kemungkinan akan 2 minggu kuhabiskan waktuku. untuk itu kau harus menjaga perusahaanku dan juga Alexa selama aku kesana"ucap Damian sambil menatap Marco, pria itu yag selalu membantu dirinya selama ini
"baiklah.. kau bawa aja ini semua. filenya sudah kukirim ke emailmu dan kalau ada apa-apa jangan sungkan untuk minta bantuanku, untuk urusan perusahaan dan Alexa biarkan aku dan om Carlos yang akan mengurusnya" ucap Marci, ia juga tidak mau membuat Damian terus menerus mencari hal ini
"ohh ya, beberapa hari ini Rania membuat berita yang mungkin kau sendiri akan kaget melihatnya" ucap Marco sambil memberikan ponselnya pada Damian, dimana berita itu mengatakan jika Damian dan Rania adalah pasangan kekasih bahkan akan melangsungkan pertunangan dalam waktu dekat ini
"wanita gila.. apakah smeua wanita akan memiliki sifat tidak tau malu begitu" ucap Damian sambil melempar ponsel milik Marco, ia kesal dan semakin tidak suka dengan Rania, bisa-bisanya wanita itu memberikan berita yang bisa membuat dirinya ikut tersorot media
"tdak semua, tapi ada beberapa. kau juga harus hati-hati dengan Ratna, wanita yang sellau berobsesi denganmu dan mungkin akan kembali lagi" ucap Marco memberikan foto Ratna yang datang memantau rumah mereka. hal itu membuat Damian semkain geram
"bisa-bisanya ada wanita seperti mereka, agaknya mereka memang ingin dikasih sesuatu yang berharga" ucap Damian sambil tersenyum, namun senyuman hambar dan sangat dingin." jangan buru-buru, lihat dulu apa yang mereka lakukan kedepannya" ucap Marco tertawa, untung saja dia tidak pernah bertemu dengan wanita begitu
"kau tidak ada niat utuk emnikah Mar?" tanya Damian, biasalah pembahasan mereka jika sudah masuk diusia yang cukup matang dalam membina rumah tangga, tidak jauh dari pembahasan begini." aku tidak tertarik Dam.. lagipula melihat kau menikah sudah cukup puas untukku" ucap Marco sambil tersenyum
namun senyuman itu seperti menggembarkan patah hati dan juga sedikit rasa sedih disana, Damian bukannya tidak tau bagaimana Marco pernah menjalani kehidupan asmara, tapi selalu gagal, entah apa alasan Marco selalu meninggalkan wanita yang bahkan mencintai dirinya
"kau tidak kasihan dengan dirimu sendiri?, kau akan tua dan sebentar lagi akan mati" ucapan Damian langsung disungguhi lembaran bantal dari Marco, namun apa yang dikatakan pria itu memang agaknya benar dan Marco juga sadar akan hal itu
"aku tau, tapi sampai sekarang aku masih belum bisa mendapatkan wanita yang benar-benar aku inginkan" ucap Marco sambil menyesap rokok miliknya, dia seperti mati rasa terhadap semua perempuan, entah apa sebabnya Marco sendiri pun tidak tau
"kau harus berusaha lagi, aku akan menikah Alexa ketika semua ini sudah selesai, aku harap dia menerimaku" ucap Damian sambil menatap nanar kedepan, dia sangat berharap kepada gadis mungilnya, entah apa respon Alexa ia sendiri tidak tau
"bagaimana jika dia tidak menerimamu dan ingin hubungan kalian tetap begini?" taya Marco. pertanyaan yang mungkin semua orang akan pertanyakan, okelah jika Damian mencintai gadis itu, kalau Alexa tidak bagaimana?, apakah Damian akan menikahi wanita lain?
"aku akan paksa, bagaimana pun aku yang akan jadi satu-satunya untuknya" ucap Damian membuat Marco menggelengkan kepalanya, entah apa yang dipikirkan oleh pria itu. bisa-bisanya dia memaksa gadis kcil menikah dengannya
"ya sudah.. aku harus pulang kasihan Alexa menungguku dirumah" ucap Daian dan membawa beberap berkas itu, tekadnya sudah bulat akan pergi ketempat dimana kakaknya dulu bekerja dan akan mencari tau siapa dan apa yang sebenarnya terjadi pada kakaknya, Tania
"kau tidak mau makan malam dulu?, sudah lama kita tidak mengahbiskan waktu lagi" ucap Marco,sebenarnya ia sengaja mengajak Damian dirumahnya agar lebih banyak mengahbiskan waktu, tapi agaknya memang pria itu sudah bucin dan tidak mau meninggalkan Alexa lama dirumah
"karna kau menita jadi aku bisa mengurungkan niatku" ucap Damian dan mereka turun sama-sama. hidangan makan malam mereka ruoanya juga sudah tersedia, entah kenapa Damian merasa Marco menyembunyikan sesuatu darinya, namun ia akan cari tau sendiri
berbeda dengan dirumah Marco, Alexa sibuk mengerjakan tugasnya sambil mengemil ria, hatinya maish kesal dan sedih tapi mau tak mau tugas kulah juga harus selesai etapt waktu, tak ingin lama-lama bersedih Alexa sembari bicara lewat telfon bersama Michel
cinta memang banyak membuat kita berubah, bahkan sesuatu yang penah kita hindari karna cinta menjadi kta sukai
#fid.nch
#MDIS
Alexa jgan d buat cengeng thor,jdi wanita mandiri dan tegas gitu