Benih Titipan Tuan Muda

"Hoekk... Hoekk... Hoekk..."

Sejak pagi, Aster merasa ada yang tidak beres pada tubuhnya. Dia merasa pusing, mual dan terus muntah-muntah. Dan hal itu sudah berlangsung selama satu hari penuh.

"Sial, sebenarnya apa yang terjadi pada diriku?! Masa iya aku hamil? Rasanya sangat tidak mungkin, masa baru celup sekali langsung jadi?! Ampuh sekali bibitnya," ujar Aster setengah menggerutu.

Tokk... Tokk... Tokk..

Ketukan pada pintu menyita perhatian Aster. Dia berseru dan mempersilahkan orang itu untuk masuk, tak lama berselang terlihat Bibi Lee memasuki kamar dan berjalan menghampirinya. Paruh baya itu menatapnya dengan cemas.

"Nyonya, sebenarnya apa yang terjadi pada Anda? Kenapa dari pagi tidak keluar sama sekali, wajah Nyonya juga terlihat sedikit pucat. Apakah Nyonya sakit?" tanya Bibi Lee memastikan.

Aster menggelengkan kepalanya. "Aku sendiri tidak tahu, Bi. Sedari pagi aku merasa jika tubuhnya rasanya tidak nyaman. Kepalaku pusing, perutku mual, dan aku muntah-muntah secara terus menerus." Ujarnya.

Kedua mata Bibi Lee seketika membulat sempurna setelah mendengar apa yang Aster katakan. "Nyonya, jangan-jangan Anda hamil!!" ucap Bibi Lee sambil menatap Aster dengan serius.

Aster mengangkat bahunya. "Entahlah, aku sendiri tidak tahu. Mungkin iya dan mungkin juga tidak. Karena aku dan Tuan Muda-mu baru melakukannya sekali, masa iya langsung jadi. Aku tak yakin." Ucapnya menimpali.

Bibi Lee pun menjadi sangat penasaran dan ingin tahu. Jiwa keponya pun seketika meronta-ronta. "Omo!! Jadi Nyonya dan Tuan Muda baru melakukannya satu kali, bagaimana bisa? Bukankah kalian berdua sudah bersama selama dua Minggu?" ucap Bibi Lee.

"Memangnya kenapa jika kami baru melakukannya satu kali? Sekali saja rasanya sudah sangat tidak enak, apalagi dia bermain dengan sangat kasar. Rasanya aku ingin sekali memotong senjata tempurnya detik itu juga. Akibat perbuatannya aku sampai tidak bisa berjalan selama satu hari satu malam!!" terang Aster panjang lebar.

Tawa Bibi Lee pecah seketika setelah mendengar apa yang Aster katakan. Dia benar-benar polos. Dan Bibi Lee pun memberi saran untuk memastikan apakah dia benar-benar hamil atau tidak.

"Nyonya, sebagainya beli testpack saja untuk memastikan apakah Anda hamil atau tidak,"

"Kalau begitu bantu aku membelinya. Bibi, tidak keberatan bukan?" Aster menatap Bibi Lee dengan penuh harap.

Wanita itu mengangguk. "Baiklah, Nyonya. Saya akan meminta seseorang membelikan testpack untuk, Anda. Sebaiknya Anda istirahat saja, saya permisi dulu." Ucap Bibi Lee dan di balas anggukan oleh Aster. Dan selepas kepergian Bibi Lee, di kamar hanya menyisakan wanita itu sendiri.

Masih menjadi sebuah tanda tanya besar, apakah Aster benar-benar hamil atau tidak. Dan masih butuh sedikit waktu untuk membuktikannya.

.

.

"Tuan Muda,"

Langkah kaki Keanu terhenti setelah mendengar panggilan Bibi Lee. Terlihat wanita itu menghampirinya dengan terburu-buru, membuat Keanu kebingungan dan bertanya-tanya. "Ada apa, kenapa kau terlihat panik dan cemas?" tanya Keanu penasaran.

"Tuan Muda, ada kemungkinan jika Nyonya sedang hamil. Saya baru saja menemuinya, seharian ini Nyonya tidak keluar sama sekali. Dan Nyonya bercerita jika sejak pagi dia tidak enak badan, kepalanya pusing dan perutnya mual. Nyonya, juga bercerita jika dia muntah-muntah terus dari pagi. Dan itu adalah tanda-tanda orang sedang hamil muda." Ujar Bibi Lee panjang lebar.

Pupil mata Keanu sedikit membelalak mendengar apa yang baru saja Bibi Lee katakan. Apa dia tidak salah dengar, Aster hamil? Mengabaikan Bibi Lee, Keanu pun bergegas pergi ke kamarnya untuk memastikan keadaan wanita itu.

"Ada apa denganmu? Tubuh bagian mana yang merasa tidak nyaman?" tanya Keanu setibanya dia di kamarnya. Keanu menatap Aster dengan cemas.

Wanita itu menggelengkan kepalanya. "Aku sendiri tidak tau apa yang terjadi padaku. Hanya saja tubuhku rasanya tidak nyaman sama sekali. Apalagi di bagian perut dan kepala. Perutku rasanya mual dan aku ingin muntah, kepalaku sedikit pusing." Ujarnya.

"Kau ingin makan sesuatu?" tanya Keanu.

Aster mengangguk. "Aku ingin kau memasak untukku. Kebetulan aku ingin merasakan masakanmu." Ucapnya.

"Kalau begitu tunggu sebentar, aku akan memasak untukmu. Tetap disini dan jangan pergi kemana-mana. Aku tidak ingin kau sampai jatuh apalagi, kondisimu sangat lemah." Ujarnya.

Aster menautkan alisnya. Apa dia sedang bermimpi, sampai-sampai melihat Keanu yang biasanya dingin dan menyebalkan tiba-tiba menjadi begitu perhatian. Atau mungkin karena dirinya terdeteksi sedang hamil?

Tiba-tiba Aster menyeringai, sepertinya memanfaatkan Keanu tidak ada salahnya. Lagipula kapan lagi dia bisa mengerjai manusia kutub seperti Keanu jika tidak sekarang?!

"Hehehe. Keanu Lu, jika bukan sekarang lalu kapan lagi aku bisa mengerjai dirimu?! Selagi ada kesempatan, memang seharusnya dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya."

.

.

Melihat Keanu berada di dapur adalah sesuatu yang sangat langka dan tidak biasa. Sejak kecil sampai detik ini, ini adalah pertama kalinya dia menginjakkan kakinya di dapur.

Dan sungguh hebat orang yang berhasil membuat seorang Tuan Muda yang sombong dan arogan menginjakkan kakinya di dapur

Beberapa pelayan berusaha meminta dan membujuk supaya Keanu meninggalkan dapur, tapi tak dihiraukan olehnya.

Meskipun belum pernah menginjakkan kakinya di dapur. Akan tetapi Keanu terlihat sangat mahir dalam menggunakan peralatan dapur seperti seorang profesional.

Beberapa orang bahkan dibuat terperangah olehnya. Sampai-sampai mereka tidak percaya jika yang ada di hadapannya adalah Tuan Mudanya yang dingin dan arogan.

"Apa aku tidak salah lihat? Apakah dia benar-benar, Tuan Muda?" ucap salah seorang pelayan yang tak percaya melihat apa yang tengah dilakukan oleh Keanu.

"Sungguh suatu kehormatan bisa melihat Tuan Muda berada di dapur." Sahut pelayan lainnya.

Kemudian Bibi Lee menghampiri mereka berdua lalu memintanya untuk melanjutkan pekerjaannya. Wanita itu menghela napas dan menggelengkan kepalanya melihat tingkah mereka berdua.

"Ada-ada saja." ucapnya.

Dan setelah makanan itu siap. Segera Keanu membawanya pada Aster. Pasti dia sudah menunggunya. Bagaimana pun rasa masakannya ,biar Aster yang menilainya. Dan untungnya wanita itu menyukai masakan Keanu. Menurut Aster masakan Keanu sangat enak dan lezat.

.

.

Bersambung.