NovelToon NovelToon
PENYAMARAN CEO

PENYAMARAN CEO

Status: sedang berlangsung
Genre:Diam-Diam Cinta
Popularitas:6.2k
Nilai: 5
Nama Author: Gaharu Wood

CEO perusahaan literasi ternama, Hyung menjual dirinya di situs online sebagai pacar sewaan hanya karena GABUT. Tak disangka yg membelinya adalah karyawati perusahaannya sendiri. Ia terjebak satu atap berminggu-minggu lamanya. Benih-benih asmara pun muncul tanpa tahu jika ia adalah bosnya. Namun, saat benih itu tumbuh, sang karyawati, Saras malah memutuskannya secara sepihak. Ia tak terima dan terpaksa membongkar jati dirinya.

"Kau keterlaluan, Saras. Kau memperlakukanku semena-mena tanpa menimbang kembali perasaanku. Lihat saja! Kau akan datang padaku secara terpaksa ataupun patuh. Camkan itu!"

Ia pun ingin membalas terhadap apa yang pernah Saras lakukan padanya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Gaharu Wood, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

TERKEJUT

Jum'at pukul 16.45 menit...

Sebuah taman menjadi saksi atas kedatangan Hyung dan Saras di sebuah tempat lokasi. Taman indah dengan bunga merekah serta kursi-kursi ukir yang terbuat dari besi. Menambah keelokan akan paras taman ini.

Di sana, di parkiran mobil, tampak Hyung dan Saras yang baru saja datang. Di mana di tempat tersebut akan diadakan syuting untuk film perdana hasil kerja sama kantor literasi dan sebuah rumah produksi. Tampak Saki yang menyambut kedatangan Hyung.

"Selamat datang, Tuan." Saki membukakan pintu mobil untuk Hyung.

"Ayo kita turun." Namun, Hyung tidak mengindahkan Saki. Ia malah meminta Saras untuk ikut turun dari mobil.

Dia ... bukannya karyawan kantor tuan muda?

Saat melihat Saras yang juga ikut datang, saat itu juga Saki terheran. Ia menyimpan tanya tanda besar mengapa tuan mudanya sampai membawa salah satu karyawan dari kantor literasi. Padahal tidak dibutuhkan sama sekali. Namun, Saki tidak banyak bertanya. Ia hanya menjalankan kewajiban saja.

Hyung dan Saras keluar dari mobil. "Bagaimana? Apa pemain sudah siap?" tanya Hyung kepada Saki.

Saki mengangguk. "Sudah, Tuan. Mari." Saki pun mempersilakan Hyung masuk. Ia mempersilakan Hyung berjalan duluan.

Tuan?!

Namun, saat itu juga Saki terkejut. Lebih terkejut karena tak percaya dengan apa yang dilihat olehnya. Hyung menggandeng Saras untuk ikut masuk ke dalam taman.

Vi???

Begitu juga dengan yang Saras rasakan. Ia kaget dengan perlakuan Hyung padanya. Ia pun mencoba melihat lebih jelas tangan Hyung yang kini berada di lengannya. Saras ingin membuktikan jika ini bukanlah mimpi semata.

Saras menepiskan tangan Hyung. Ia merasa tak enak hati. Hyung pun seketika tersadar dengan sikapnya.

"Maaf." Ia kemudian mengajak Saras ke dalam.

Apa ini yang menyebabkan tuan muda murung dan marah waktu itu?

Sedang Saki terus bertanya-tanya. Tuan mudanya seolah memaksa dirinya untuk berpikir keras. Benarkah dugaannya?

Setengah jam kemudian...

Di lokasi syuting, Saras menemani Hyung bak sekretaris pribadi. Ia hanya diam dan tidak berbicara jika tidak meminta. Hyung pun menjalankan kewajibannya sebagai seorang pimpinan di kala bertemu dengan pemilik rumah produksi. Mereka berbicara sejenak dan Saras pun mencatatnya. Setelah itu keduanya berpamitan pulang.

Ini adalah kali pertama Saras diajak Hyung keluar untuk urusan kantor. Walaupun sudah ada Saki di sana, Hyung tampak tidak terlalu mengindahkannya. Ia fokus menjalankan tugas dengan Saras di sisinya. Dan kini Hyung berjalan pulang ke parkiran. Tentunya bersama Saras yang selalu berada di sampingnya.

"Aku ingin mengajakmu ke suatu tempat," kata Hyung kepada Saras. Ia lalu membukakan pintu mobilnya untuk Saras.

Ap-apa??? Dia?!

Saat itu juga hati Saras tersentuh melihat perlakuan Hyung padanya. Seolah-olah lampu hijau sudah menyala. Hyung benar-benar berubah 180° sejak malam itu.

Hyung tersenyum. Ia kemudian mempersilakan Saras masuk. Sedang Saki hanya mampu melihat Hyung dari kejauhan. Hyung tidak ingin diantar pulang.

Sepertinya tuan muda sedang jatuh cinta. Tapi bukankah usia mereka berbeda jauh?

Saki bertanya-tanya. Namun ia mencoba untuk memakluminya. Tak lama mobil Hyung pun melaju dari taman. Pergi ke arah yang tak bisa Saki duga.

Tuan Muda, Anda sudah besar sekarang.

Dan akhirnya Saki masuk kembali ke taman. Melanjutkan tugas yang sempat tertunda. Menjadi wakil Hyung di sana.

Pantai barat, pukul 17.50 sore...

Semilir angin menyapu helaian demi helaian rambut Saras dan Hyung yang tampak sedang duduk di mobil sambil menunggu matahari terbenam. Keduanya baru saja sampai di pantai, tempat pertama kali mereka berbicara lebih dalam. Dan kini Hyung mengulanginya kembali. Ia mengajak Saras ke sini sambil menikmati indah pemandangan senja.

"Minumlah. Kau pasti haus."

Hyung memberikan sebotol air mineral kepada Saras. Saras pun menerimanya. Ia tampak diam saja karena terpesona dengan sikap Hyung padanya.

"Ada hal yang ingin aku ceritakan padamu. Mungkin bisa dibilang tentang sejarah hidupku." Hyung memulai perkataannya.

Saras mengangguk lalu meminum air mineralnya. Tampak Hyung yang menyandarkan punggungnya dengan santai di kursi mobil. Pria berkemeja merah muda itu lebih rileks dibanding hari-hari sebelumnya. Ia tampak lebih tenang.

"Kau tahu, aku adalah anak tunggal. Aku tidak punya kakak dan adik." Hyung membuka pembicaraan.

Saras mendengarkan. Ia belum mau memotong apa yang Hyung katakan.

"Dan aku diurus oleh nenekku. Bukan ayah atau ibuku. Sejak kecil nenek dan kakek lah yang mengurusku," kata Hyung lagi.

Saras pun ingin menyelanya. "Di kota yang sama?" Saras mencoba bertanya.

Hyung tersenyum. Ia lalu menggelengkan kepalanya. "Tidak. Kami malah berbeda negara." Hyung mengatakan.

"Maksudnya?" tanya Saras yang tidak mengerti.

Hyung menoleh ke Saras. "Aku dibesarkan oleh nenek dan kakekku di Swiss. Di Eropa, bukan di Asia," kata Hyung lagi yang membuat Saras terkejut bukan main.

Jadi dia sudah terbiasa hidup di dunia barat? Saras bertanya-tanya.

"Saras."

"Ya?"

"Kau lebih suka aku yang dulu atau sekarang?" tanya Hyung sambil memerhatikan Saras.

Seketika itu juga Saras menelan ludahnya. Ia berpikir cepat namun tetap saja bingung harus menjawab apa. Ia khawatir ini jebakan yang dibuat oleh Hyung. Tapi di lain sisi hatinya menyangkalnya. Merasa pertanyaan ini tulus dari dalam hati Hyung.

Kemarin-kemarin dia begitu arogan. Tapi semenjak malam itu dia jadi berubah. Apa dia melakukan hal yang tidak-tidak saat aku tidur?

Saras diliputi tanda tanya. Ia tampak bingung untuk menjawab. Sedang Hyung terlihat menunggu jawabannya.

Hyung menghela napasnya. "Kau lama sekali kalau diminta untuk menjawab pertanyaan. Tak bisakah jujur saja?" tanya Hyung yang tampak mulai kesal. Ia membuka botol air mineralnya. Meneguk airnya perlahan karena Saras tidak sesuai yang diharapkan.

Saras menarik napasnya dalam-dalam. "Bagaimana jika aku meminta hal yang sama?" Saras memberanikan diri bertanya.

"Maksudmu?" Hyung menutup kembali botol air mineralnya. Ia meletakkan botol itu di laci mobil.

Saras tampak ragu. Namun ia juga ingin mengajukan pertanyaan kepada Hyung. "Bisakah ... bisakah kau jujur akan maksud perjanjian itu?"

Saras akhirnya menanyakannya. Saat itu juga Hyung terdiam lalu memerhatikan Saras.

"Kau ingin jawaban yang bagaimana?" Namun, Hyung seolah melempar kembali pertanyaan. Membuat Saras ragu untuk menanyakannya ulang.

Pak, jujur lah akan perasaanmu padaku. Apa kau serius atau hanya ingin main-main denganku?

Dan ternyata Saras ingin meminta kejelasan akan perasaan Hyung padanya.

...Saras...

...Hyung...

1
Restu Apih
makin g masuk akal j thor
Restu Apih
aneh
Restu Apih
garing Thor....
YuniSetyowati 1999
Lah kok lemas?kan kau sendiri yg cari & byr pacar sewaan.🤦
Kaget ya karena dia tamvan 😁
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!