NovelToon NovelToon
PENGANTIN PENGGANTI KAKAKKU

PENGANTIN PENGGANTI KAKAKKU

Status: tamat
Genre:Pengantin Pengganti / Pernikahan Kilat / Pengganti / Obsesi / Cinta Seiring Waktu / Menjual Anak Perempuan untuk Melunasi Hutang / Tamat
Popularitas:1M
Nilai: 4.8
Nama Author: Mimah e Gibran

Dalam satu hari hidup Almira berubah drastis setelah menggantikan kakaknya menikah dengan King Alfindra. CEO yang kejam dan dingin.
Apakah Almira sanggup menghadapi Alfin, suami yang ternyata terobsesi pada kakaknya? Belum lagi mantan kekasih sang suami yang menjadi pengganggu diantara mereka.

Atau Almira akan menyerah setelah Salma kembali dan berusaha mengusik pernikahannya?

Yuk simak ceritanya, semoga suka.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mimah e Gibran, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

17. Membawamu pergi

Langkah tegap Alfindra menuruni mobil kala sampai di halaman mansionnya yang luas. Mansion miliknya sendiri sejak memutuskan tinggal terpisah dari kedua orang tuanya.

Bambang membungkuk hormat sebagai sapaan, begitupun satpam yang sigap berjaga di depan.

Alfindra masuk, menaiki tangga dengan berlari kecil.

Ceklek...

Tak ada siapapun disana, mencari sosok Almira yang sedari pagi mengganggu pikirannya. Alfin melepas jass dan mengecek kamar mandi. Tak suara gemericik air, artinya sang istri tidak ada di dalam kamar.

"Almira..." Alfindra kembali keluar, menyapu seisi rumah demi menemukan keberadaan Almira.

"Al, kamu dimana hah?" teriaknya tak sabar.

Almira yang sedang berada di halaman belakang sontak segera mendekat, samar mendengar suara sang suami berteriak.

"Ya, Mas?"

"Kamu dari mana? itu kenapa pula tangan kamu penuh tanah hah?" bentaknya.

"Lagian Mas teriak, aku gak sempet cuci tangan. Yaudah, aku bebersih dulu."

Alfindra tak menyahut, malah menghempas bo kongnya di kursi meja makan yang ada di sisi dapur.

Glek...

Menelan salivanya berat, mendadak lapar menghampiri. Lantas, sambil menunggu Almira, ia meraih piring dan mengisinya dengan nasi dan sayuran serta lauk yang ada.

Almira memang sudah masak untuk makan malam, hanya setelah mencuci tangan tak sengaja melihat pemandangan yang membuat bibirnya mengulum senyum seketika.

"Mas lapar?" tanya Almira menahan senyumnya. Berusaha berekspresi biasa karena takut laki-laki itu akan mengomelinya.

"Sedikit, tadi makan siangnya kurang!" serunya setelah menandaskan nasi dan lauk di piring.

"Kurang? Kalau begitu besok-besok aku tambahin. Masakanku enak kan? Pas kan rasanya?"

"Kurang!" jawabnya singkat membuat Almira mengernyit.

"Kurang banyak!" sambungnya lagi membuat napas Almira kembali lega.

"Almira..." panggil Alfin tiba-tiba.

.

"Ya, Mas?" Almira menaikkan alisnya, mendekat dan duduk di hadapan sang suami yang tengah minum.

"Kita berkemas, mandi dan kemasi barangmu beberapa. Kita ke puncak!" putusnya.

"Ke puncak, Mas?" tanya Almira tak percaya.

"Ya, kamu keberatan? Atau kamu mau ku tinggal disini sendiri?"

Alfin merutuk dirinya yang tak pandai membujuk, terkesan datar dan gensi untuk sekedar bilang, "kita bulan madu Mir? Atau ayo Mir, kita liburan?"

Alfindra mendadak tak percaya diri, apalagi saingannya sekelas Rayyan.

Mungkin benar, ia mulai menyukai istri gadisnya itu. Definisi suka dari perut nyetrum ke hati. Namun, seperti kata Rayyan, Alfindra pun tak bisa memastikan apakah Almira nyaman dengannya atau tidak.

"Aku ikut, Mas!"

***

Setelah mandi dan membereskan kopernya, Almira menunggu Alfin di sofa bawah.

"Kamu gak siap-siap Bam?" tanya Almira pada Bambang.

"Tidak, Nona. Tuan hanya pergi berdua dengan anda," seru Bambang sekedar menginformasi.

"Hah? Serius?" tanya Almira cukup terkejut akan tetapi langsung menguasai diri saat Alfin sudah turun dengan setelan casualnya sambil menyeret koper.

Bambang dengan sigap membantu, mengingat koper yang Alfin.bawa cukup besar berisi pakaiannya yang disatukan dengan milik Almira.

Oke sementara pakaiannya dulu yang bertumpuk-tumpuk, orangnya menyusul.

"Ayo berangkat?"

Almira terkesiap, "Bambang nggak ikut, Mas?"

Alfindra menggeleng datar. Almira lantas bangkit dan mengekor suaminya ke arah mobil.

"Kenapa gak ikut, Mas?"

"Kamu ini cerewet banget," gerutunya.

Almira sontak langsung diam, apalagi saat Alfin membuka pintu mobil untuknya. Tanpa banyak tanya lagi, gadis itu masuk dan menutup pintu sementara Alfin memutar tubuh dan masuk ke sisi kemudi.

Tanda tanya bersarang di kepala, akan tetapi toh Almira bukan type istri yang pembangkang, apalagi melihat wajah datar suaminya tentu Almira tak ingin memancing emosi lelaki itu.

Lain halnya di kediaman Anton, Hana yang baru pulang setelah pergi bersama Wildan pun mendapat tatapan tajam dari Anton.

"Sudah papa bilang jauhi kekasihmu itu, ia tak bisa diharapkan!" serunya dengan suara keras.

Hana mengacuhkan Anton begitu saja,

"Kamu dengar kan papa ngomong?" teriaknya. Baru kali ini Anton teriak-teriak pada putri sulungnya.

"Dengar, tapi gimana? Aku sudah terlanjur tidur sama dia." Hana melengos ke lantai atas. Ia sedang tidak mood berdebat dengan sang papa.

"Kau,--" Anton mengepal. Namun, sejatinya ia masih cukup waras untuk membuat keputusan.

"Kalau begitu, suruh dia kesini dan nikahin kamu. Jangan sampai kamu hamil duluan baru bertanggung jawab!" tegasnya sebelum Hana benar-benar sampai di lantai atas.

"Aku nggak mau nikah sama Wildan." Sebuah kebodohan yang keluar dari bibir Hana membuat Anton geleng kepala.

"Kamu gila?"

Hana mendelik sinis, "aku mau mengejar Alfindra."

"Dia suami adikmu, kamu sudah memutuskan pergi jadi lupakan Alfindra. Dia bukan pria yang baik untukmu. Kalau saja kamu mau nurut, papa bisa carikan laki-laki yang lebih baik. Apa kamu tahu, bahkan Alfindra mengamuk disini karena menuduhku mengirimmu kesana!"

"Itu derita papa bukan?" Hana tersenyum miring, sementara Anton terduduk sambil memijat kepalanya yang mendadak pusing.

***

Sepasang pasutri sampai di salah satu villa di puncak, Bogor.

Almira sempat terkesima melihat villa yang akan ditempatinya dua hari ke depan. Ya, sepanjang jalan tadi Alfindra bilang kalau mereka akan menginap di villa dua atau tiga hari.

Jika di pikiran Alfin, ia bisa menghindarkan Almira dari kemungkinan-kemungkinan amukan Salma. Namun, tidak dengan Almira! Jantungnya berdetak tak beraturan, sang suami mengajak berlibur ke puncak apakah riwayatnya sebagai gadis perawan akan segera tamat?

Memikirkan itu mendadak Almira deg-degan disertai mules dan lapar secara bersamaan.

"Mas, kita satu kamar?" tanya Almira harap-harap cemas.

"Ya, dan siapkan dirimu!"

Almira mengepal tangan saat melihat sepaket wajah datar dan dingin sang suami.

"Ini Mas Alfin mau ngajak malam pertama atau ngajak ribut?" gumamnya gemas sekaligus sebal.

Ekspresinya itu lho, pengen banget Almira gampar.

"Apa? Masih mau di bawah? Mikir apa?" desisnya saat tahu Almira hanya diam di bawah tanpa mengikutinya.

Setelah sampai kamar atas, kamar yang menghadap langsung ke hamparan kebun teh. Sayangnya, ini terlalu malam untuk menikmati indahnya puncak Bogor. Yang ada udara dingin menusuk-nusuk tubuh minta dipeluk.

"Gak ada orang tapi kok udah bersih aja, Mas?" Almira menatap sekeliling yang akan menjadi kamarnya dengan Alfindra beberapa hari ke depan.

"Ada yang bebersih tiap hari, sekarang pulang." Alfindra merebahkan tubuhnya tanpa mengganti baju.

"Mir, tolong lepasin sepatu!" titahnya. Mungkin karena rasa capek seharian di kantor ditambah harus menyetir Jakarta - Bogor jadi suara Alfindra terkesan lemah.

"Ya, Mas." Almira menurut saja. Setelah selesai ia duduk di pinggiran ranjang mengecek ponselnya yang sedari tadi siang tak terpantau. Sibuk berkebun membuatnya lupa memeriksa ponsel.

Deg.

Sebuah pesan dari Rayyan membuat jantung Almira berdetak cepat disertai da da sesak.

"Apa ini?" pekiknya syok.

1
Henny Tri Mawardhany
Luar biasa
ᴍ֟፝ᴀʜ ᴇ •: makasih kk
total 1 replies
ᴍ֟፝ᴀʜ ᴇ •
hai kak
Ervina
Luar biasa
Nayyara Gisella Nay Lagooss
😏😏 ceihhh 🤦
ᴍ֟፝ᴀʜ ᴇ •: 🤣🤣🤣🤣🤣
total 1 replies
Nurfatihah Tiha
/Smile/
Jutawan Tafonao
Pasti silvia dengan senang hati nerima cucunya 🤔
Jutawan Tafonao
Rasakan itu fin biar kamu gak curiga sama org lain bawah yg di kandung istrimu ada lah anak mu
Jutawan Tafonao
Ternyata zion itu jahat ya
Jutawan Tafonao
Itu lah yg di namakan cinta
Jutawan Tafonao
Seharusnya kelakuan salma tau silvia mamanya alfin biar tau rasa
Jutawan Tafonao
Entah kenapa rayyan ikut campur dalam hubungan mereka jelas jelas alfin cemburu katanya teman tapi mebuat almira sengsara
Jutawan Tafonao
Harus begitu fin biar istrimu tidak ada yg mengagap remeh
Jutawan Tafonao
Segitunya cinta alfindra dengan istrinya seru
ᴍ֟፝ᴀʜ ᴇ •: thanks kak
total 1 replies
Jutawan Tafonao
Kasihan cinta bertepuk sebelah tangan/Shame/
Jutawan Tafonao
Awas jadi penggangu lagi
Jutawan Tafonao
Lanjut saya baca ya/Pray/
Jutawan Tafonao
/Chuckle//Silent/
Jutawan Tafonao
kasihan banget almira nya
꧁𓊈𒆜🅰🆁🅸🅴🆂𒆜𓊉꧂
good
Khotinah Busro
ko si Almira polos wpa bodo banget si
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!