Lanjutan dari "Cinta Di Penghujung Nafasku".
Seorang dokter muda dan tampan bernama William Anderson terlibat ONS bersama dengan dokter Koas dirumah sakit tempatnya bekerja hingga membuat sang gadis hamil.
Viona Harumi,seorang mahasiswi kedokteran yang tengah menjalani masa koas harus terlibat skandal dengan dokter pembimbing nya dirumah sakit hingga membuatnya hamil.
Bagaimana kisah Viona dan William yang terpaksa menikah demi anak yang dikandung oleh Viona??
Lalu bagaimana dengan kisah cinta William dan sang kekasih yang sudah berjalan hampir lima tahun??
Lalu bagaimana dengan Kanaya yang tiba tiba harus menerima kenyataan pahit saat kekasihnya harus menikahi keponakan nya sendiri??
yuukkk simak kisah cinta segitiga mereka disini...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Triyani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Tujuh Belas
"Nak Will bagaimana keadaan Viona?" tanya Bunda Ana begitu tiba didepan ruang UGD dan menemukan William masih menunggu disana.
Dibelakang Bunda Ana dan Ayah Bagas tampak Mamah Ratih, Papah Adi dan juga Kanaya berjalan mendekat.
"Masih ditangani Dokter didalam Tante." jawab William yang terus fokus menatap pintu ruangan itu.
Tanpa William sadari, kekhawatirannya pada Viona membuat Kanaya shock dan merasa ada sesuatu yang aneh dengan kekasihnya itu.
Akan tetapi, Kanaya tidak mau berpikiran terlalu jauh sebelum William sendiri yang menjelaskan semuanya.
Semua nya pun kini tampak terdiam sembari terus berdoa demi keselamatan Viona dan setelah hampir satu jam lamanya menunggu. Akhirnya seorang Dokter wanita pun keluar dari ruangan itu.
Belum juga Dokter Novi menyerukan nama Viona, William sudah lebih dulu menyerobot pihak keluarga untuk menanyakan kondisi Viona saat ini.
Hal itu, tentu saja semakin membuat Kanaya shock dengan tingkah aneh kekasih nya saat ini. Seketika ucapan William sebelum membawa Viona ke rumah sakit pun kembali terngiang didalam benaknya.
"Tidak, itu tidak mungkin." gumam Kanaya saat memikirkan hubungan antara kekasih dan juga keponakan nya.
"Bagaimana Nov? Bagaimana keadaan mereka?" tanya William yang langsung berlari ke arah Dokter Novi saat melihat Dokter itu keluar dari ruang penanganan.
"Pihak keluarganya mana? Ada hal serius yang harus disampaikan." jawab Dokter Novi melirik kesekitar, menatap orang orang yang ada disana.
"Saya Dokter, saya Bunda nya. Bagaimana keadaan Viona saat ini? Dan apa yang terjadi? Kenapa dia kesakitan?" ujar Bunda Ana berjalan maju mendekat pada Dokter Novi.
"Begini Bu, terjadi pendarahan cukup serius pada pasien. Namun, beruntung pasien dibawa kemari tepat waktu. Jika tidak, maka janin nya tidak akan terselamatkan. Pendarahannya sudah bisa kami hentikan dan keadaan pasien juga sudah berangsur membaik, hanya saja pasien diharuskan bedrest minimal hingga kondisi kandungan nya stabil dan cukup kuat untuk dibawa beraktifitas kembali." jelas Dokter Novi yang seketika membuat semua orang dibuat kaget tidak terkecuali William.
"Ma_maksud Dokter, Vi_Vio hamil?" tanya Bunda Ana shock mendapati berita jika cucunya hamil.
"Iya Bu dan kandungan nya saat ini sudah memasuki usia ke 10 minggu."
Jleeddeeerrr
Bagai disambar petir di siang hari. Semua orang yang ada di sana pun dibuat kaget dengan kabar hamilnya Viona.
"Apa? Vio hamil." ucap Bunda Ana dan sedetik kemudian Bunda Ana pun jatuh pingsan.
"Bunda..."
Ayah Bagas segera berhambur menangkap tubuh istrinya yang jatuh pingsan dan hampir saja menyentuh lantai rumah sakit.
"Bawa masuk kesini saja Pak. Disini kebetulan masih ada brangkar kosong." ucap Dokter Novi yang melihat langsung bagaimana Bunda Ana yang shock dan langsung pingsan setelah mendengar kabar tentang cucunya Viona.
Ayah Bagas pun segera membawa masuk tubuh Bunda Ana masuk untuk dibaringkan dibrangkar disamping Viona yang masih belum sadarkan diri .
"Ya ampun bangun Bun, jangan begini. Kamu harus kuat Bunda, demi Viona dan anak yang tengah dikandung nya." lirih Ayah Bagas mencoba membangunkan sang istri yang kini terbaring diranjang disamping ranjang Viona.
Semua orang pun tampak begitu shock mendapati kabar itu. Bahkan Mamah Ratih sampai limbung dan hampir jatuh. Beruntung, di sana ada Papah Adi yang sigap menahan tubuhnya agar tidak jatuh ke lantai.
Sementara Kanaya sendiri, masih terlihat linglung. Entah harus bagaimana dia menyikapi kondisi saat ini. Yang pasti saat ini Kanaya masih terus berusaha menepis semua pikiran buruk tentang kekasihnya dan juga keponakan nya.
...***...
Satu jam telah berlalu dan Bunda Ana pun sudah tersadar dari pingsan nya. Kini semua tampak berkumpul diruangan rawat inap yang ditempati oleh Viona.
"Nay, apa kamu tahu siapa pria yang dekat dengan Vio?" tanya Bunda Ana setelah cukup lama terdiam demi menetralkan kembali perasaan nya yang kacau setelah mendapati kabar Viona hamil.
"Tidak Bunda, sudah cukup lama Naya tidak berkomunikasi dengan Vio. Jadi Naya tidak tahu." jawab Kanaya yang memang sejak berhubungan dengan William, dia begitu membatasi komunikasinya dengan Viona.
Entah mengapa Kanaya selalu kurang nyaman jika Viona berada didekatnya apalagi saat ada William bersama mereka. Padahal keduanya pun tidak pernah saling peduli akan keberadaan masing masing.
Akan tetapi tetap saja, Kanaya selalu menghindari pertemuan yang melibatkan antara dirinya, William dan juga Viona. Seposesif itulah Kanaya kepada William. Namun, selalu saja menolak saat William mengajaknya untuk menikah.
"Lalu bagaimana sekarang? Apa yang harus kita lakukan?" tanya Bunda Ana lagi dengan lirih sambil menatap nanar ke arah Viona yang masih belum sadarkan diri.
"Kita tunggu sampai Vio siuman saja. Setelah itu kita akan mencoba tanyakan padanya nanti." jawab Ayah Bagas yang tidak melepaskan pelukannya pada sang istri.
William sendiri masih sibuk dengan pikiran nya sendiri. Seandainya tadi dia benar benar pergi, haruskah dia kehilangan janin itu? Kenapa hatinya tiba tiba merasa begitu tidak rela saat membayangkan akan kehilangan calon anaknya.
Bukan hanya itu, William juga merasa begitu marah saat kembali teringat pada dua gadis yang sudah mencelakakan Viona hingga hampir saja kehilangan anak mereka.
Tunggu, apakah ini ikatan batin yang terjalin antara ayah dan anak? Sehingga ada rasa marah yang teramat sangat ketika ada seseorang yang berniat mencelakai dan hampir menghilangkan janin itu? batin William bermonolog.
Sementara Kanaya hanya bisa melihat dan memperhatikan William dari jarak yang lumayan jauh. Semakin di perhatikan, tingkah William semakin terlihat aneh dan mencurigakan.
Jujur, Kanaya masih terlalu takut untuk bertanya pada William. Kanaya takut mendapatkan jawaban seperti apa yang ada didalam benaknya saat ini. Jika benar saja, William lah ayah kandung dari bayi yang di kandung oleh Viona saat ini.
Sungguh, Kanaya belum siap jika seandainya benar jika William lah pria itu karena dengan begitu, Kanaya pun harus kehilangan William dan merelakan pria itu untuk hidup bersama dengan keponakan nya sendiri.
...***...
🌸 Jangan lupa tinggalkan jejak ya,like,komen dan subscribe...Biar Othor lebih semangat lagi,terima kasih 🥰🥰🥰 love sekebon untuk kalian ♥️♥️♥️*
dn ikhlas mengikuti kata hati kak author 🙏 mau di bawa ke mna alur ceritanya sgt bagus, 💪❤️🔥