NovelToon NovelToon
My Cold Husband

My Cold Husband

Status: tamat
Genre:Tamat / Cintapertama
Popularitas:411k
Nilai: 5
Nama Author: Yuli Fitria

Sebuah rasa yang sudah ada sejak lama. Yang menjadikan rasa itu kini ada di dalam satu ikatan. Ikatan sah pernikahan. Namun sayang, entah apa masalahnya, kini, orang yang dulu begitu memperhatikan dirinya malah menjadi jauh dari pandangan nya. Jauh dari hatinya.

Alika Giska Anugrah, wanita cantik berusia 25 tahun, wanita yang mandiri yang sudah memiliki usaha sendiri itu harus mau di jodohkan dengan Malik, anak dari sahabat orangtuanya. Lagipun, Giska pun sudah memiliki rasa yang bisa di sebut cinta. Dari itulah, Giska sangat setuju dan mau untuk menikah dengan Malik.

Tapi, siapa sangka, Malik yang dulu selalu mengalah padanya. Kini, malah berbanding terbalik. Setelah menjadi suami dari Giska, Malik malah jadi orang yang pendiam dan bahkan tak mau menyentuh Giska.

Kira-kira, apakah alasan Malik? Sampai menjadi pria yang dingin dan tak tersentuh?! Yuk baca! 😁

Kisah anak dari Anugrah dan Keanu--> (Ketika Dua Anu Jatuh Cinta)

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yuli Fitria, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 17

Perjalanan yang harusnya memakan waktu kurang lebih 8 jam itu ia tempuh dengan kurang dari 6 jam. Jangan tanya seperti apa ngebutnya, ia bahkan tidak berhenti barang semenit saja untuk minum apalagi makan. Jangan tanya bagaimana rasa pan ta t nya yang sudah sangat panas. Yang jelas, ia ingin segera sampai dan segera bertemu dengan istri yang sebulan ini ia sia-siakan.

Ia ingin mengatakan segalanya, ia ingin memohon ampun lantaran sudah membuat hati istri tercintanya itu sakit. Ia tak mau lagi kehilangan orang yang amat sangat di cintai itu. Bahkan dari kecil, rasa itu sudah ada di dalam dada.

Mobilnya langsung terparkir cantik di depan rumah bercat hijau yang kini sudah berlantai dua. Rumah bunda dan ayah yang dulu selalu membawanya dari rumah sang mama dan membawanya ke sana. Memberi kasih sayang penuh seperti menyayangi anak mereka sendiri. Yang kini justru, dirinya menyakiti anak dari mereka.

Dengan hati yang berdebar, Malik keluar dari dalam mobil. Menelan ludahnya kasar dan mengembuskan napas perlahan. Setelahnya, ia lantas mengetuk pintu.

Tok! Tok! Tok!

"Assalamu'alaikum! Bund, ini Malik." panggilnya dengan percaya diri.

Ceklek!

"Wa'alaikumsallam, loh, Mas Malik. Monggo masuk, ibu sama bapak belum pulang," ucap Mbak Tirni, ART di rumah Keanu.

Dahi Malik berkerut, "belum pulang?" tanya balik dirinya dengan heran. "Di mana memangnya?" tanyanya lagi.

"Loh, ya ibu di toko, bapak di Sekolah." ujar Mbak Tirni lagi.

"Memangnya, Giska, tidak ke sini mbak?" tanya Malik lagi. Ia begitu penasaran.

Mbak Tirni menggeleng, "tidak ada Mas, memangnya Mbak Giska balik?"

Malik mengembuskan napasnya kesal, karena Mbak Tirni yang malah balik bertanya. Ia lantas pamit dari sana lantaran tak mendapatkan apa yang ia harapkan. Sebelum benar-benar pergi, ia menatap ke atas, di mana kamar istrinya berada. Setelahnya, ia akan pulang ke rumah Mamanya. Mungkin di sana ada orang. Walaupun kemungkinan Mama dan Papanya ada di warung cilok-nya. Tapi, tidak ada salahnya mencoba 'kan?

Mobilnya kembali terparkir di depan rumah orangtuanya, pintunya terbuka lebar. Itu menandakan di dalam ada orang. Ia lantas turun dan masuk tak lupa mengucapkan salam. Terdengar jawaban salam dari arah dalam, 'mama pasti di dapur,' ucapnya dalam hati.

Malik lantas melangkahkan kakinya ke dalam, melewati ruang tamu, ruang tengah dan ruang makan, lalu dapur. Dan di sana lah Mama Yuni terlihat. Ia tengah berdiri di depan kompor.

"Ma!" panggilnya.

Mama Yuni yang sibuk itu lantas menoleh, "Malik." ujarnya. "Mama pikir yang mengucap salam, Papa-mu." sambung Mama Yuni yang lalu meninggalkan penggorengan demi mendekat ke arah sang putra pertama.

Malik lantas salim pada Mamanya itu dengan takzim. "Kamu sama Giska? Mana anaknya?" tanya Mama Yuni, yang lantas membuat dahi nya semakin berkerut. "Tunggu. Ya Allaah ... ini wajah ganteng kamu, kenapa? kenapa bebek bertelur begini?" tanya Mama Yuni dengan guyon nya.

Malik masih diam. Ia tidak menjawab. Jujur saja, dalam hatinya ia merasa aneh. 'Apa mungkin, Giska tidak pulang ke sini? Terus ke mana?' tanyanya dalam hati.

"Sebentar-sebentar," ucap Mama Yuni yang lantas berlalu dari sana. Mematikan kompor dan menggandeng tangan putra pertamanya itu untuk duduk di sofa. Ia lantas mengambil kotak obat dan mengambil kain kasa juga obat merah. Merawat luka-luka sang putra yang sudah lebam.

"Kamu, di pukul siapa?" tanya Mama Yuni sembari mengoles obat merah yang sudah ia taruh di kapas.

"Kamu di rampok? Terus ngelawan, gitu?" pertanyaan Mama Yuni benar-benar tidak di dengarkan oleh Malik. Pikirannya tetap fokus pada Giska yang entah di mana.

"Aw!" rintih Malik saat Mamanya menekan luka dengan kencang. "Lagian, orang di tanya banyak-banyak, malah bengong! Kamu kenapa? Jangan bikin orang tua khawatir!" gerutu Mama Yuni dengan kesalnya. "Mana, pulang sendirian! Kabur kamu?"

Semua pertanyaan Mama Yuni hanya di jawab dengan gelengan kepala oleh Malik. Lalu ia menatap netra sang Mama. "Ma," panggilnya. "Apa, Mama dengar, kalau Giska pulang?" tanyanya pelan.

Mama Yuni menggeleng, "ora. Memangnya kalian tidak pulang bareng?"

Kini giliran Malik yang menggeleng. Entah dari mana dulu ia akan menjelaskan nya pada sang Mama, yang jelas ia kebingungan sekarang. Terlebih dalam hatinya begitu sangat ingin bertemu dengan Giska. Ia ingin menjelaskan semuanya. Dari awal, sampai akhir.

"Kamu, kenapa?" Mama Yuni benar-benar penasaran. "Beritahu Mama, Lik! Ada apa?" Mama Yuni justru terlihat khawatir dengan sang putra yang pulang dengan keadaan lesu dan babak belur.

Malik menarik napas kasar. "Aku ada masalah sama Giska, Ma. Giska pergi dari kemarin sampai sekarang aku belum mengetahui keberadaannya. Makanya aku cari ke sini." jelas Malik.

"Masalah apa, memangnya? Sampai pergi sejauh ini?" tanya Mama Yuni lagi.

"Masalahnya salah paham, tapi ... Giska pergi dan belum ada kabar sampai sekarang," jawab Malik.

Mama Yuni lantas diam, menutup kotak obat dan menaruhnya di meja. Ia bahkan menarik napas panjang dan mengeluarkan nya dengan kasar. "Kalian baru menikah sebulan. Dan sekarang kalian bertengkar sampai pergi dari rumah? Pernikahan apa yang kalian jalani? Apa, selama ini kamu tidak bisa mendidik istrimu? Memberi pengertian istrimu, agar tidak pergi dalam keadaan emosi?" ujar Mama Yuni.

"Lik. Tugas seorang suami itu bukan hanya memberi nafkah, bukan hanya me mu as kan istrinya. Tapi juga, membuat istri nyaman. Jadi, kalau istri nyaman. Dia tidak akan kabur dari rumah. Terkecuali masalahnya sudah sangat rumit. Apa, kalian punya masalah yang besar? Sampai membuat Giska kabur dan kamu mencarinya ke sini?" sambung Mama Yuni.

Malik menunduk dan mengangguk. Dalam hatinya merutuki kebodohan nya yang sudah menyia-nyiakan istrinya.

"Masalahnya apa, Lik?" Mama Yuni kembali bertanya. Ia sungguh penasaran, bagaimana bisa keduanya bermasalah. Padahal ia pikir, keduanya akan menjalani hubungan dengan manis. Secara keduanya sudah dekat dari jaman kecil.

"Belum bisa aku ceritakan sekarang, Ma. Aku harus cerita ke Giska dulu. Baru ke Mama." jawabnya dengan lesu.

"Kamu, sudah coba ke rumah bunda?" Malik mengangguk dengan pertanyaan Mamanya itu.

"Ke rumah Eyang?" tanya Mama Yuni lagi.

Seketika Malik membesarkan kelopak matanya. "Iya. Eyang Ranti." ujarnya seraya berdiri dan berlari dari sana. Meninggalkan mamanya begitu saja. "Heh! Bocah Ngganteng! Sapa sing mukuli koe!" teriak Mama Yuni kesal. (Anak tampan siapa yang memukuli kamu!)

"Bocah edyan!" gerutunya lagi.

..._-_-_-_...

Saking buru-burunya, Malik sampai menggunakan motor sang papa yang ada di teras. Dan kini, ia sudah sampai di depan pagar tinggi bercat hitam, rumah lantai dua. Rumah Eyang dari Ayah Keanu.

Rumah nya terlihat sangat sepi, maklum saja di sana hanya ada Eyang Ranti dan satu ART. Malik lantas turun dari motornya dan mencoba membuka pengait pagar yang ia tahu, pasti tidak di gembok. Begitu terbuka, ia lantas masuk, tak lupa menutup kembali pagar.

Langkahnya pelan, berkali-kali menelan ludah. Entah kenapa ia merasa takut. Padahal tadi ia begitu tidak sabaran. Berharap kalau di sana lah sang istri berada. Dan, saat ia baru akan mengetuk pintu, nyatanya benda berbahan kayu itu sudah terbuka dari dalam.

Malik membuka kelopak matanya lebar, saat melihat seseorang yang kini berdiri di depannya.

1
Uswatun Hasanah
benar2 suami kurang ajar
Uswatun Hasanah
sebel banget sama si Malik ini
Nurhayati Nia
mampir thorr
Joelie Anasca
Luar biasa
Rosmaliza Malik
takut pulak kalau terserempak dengan giska dan keluarga malik
Rosmaliza Malik
lantaklah mahal ke murah janji dapat selesaikan masalah.
giska boleh nampak effort kamu tu untuk selesaikan masalah
Rosmaliza Malik
jangan sampai alika mati rasa sama kamu Malik.... komunikasi itu penting dalam rumahtangga
Rosmaliza Malik
ingat kan Mika panggil 'lik' tu Malik 🤭😁
Lsari
baik sih baik, tp kok sama istri malah jahat
Mazzahir 9
gak ada lanjutannya thor
Lienda nasution
ini suami kurang ajar namanya tinggalin saja ngapain hidup sama orang yang gak tau kewajiban dan tanggung jawab
Lienda nasution
Lumayan
Lienda nasution
trus Giska gak punya anak kandung gitu
Lienda nasution
alah...Thor kasian Sarah sudah merana di dunia tidak diterima juga di akhirat kasian Sarah yang baik malah hidupnya kok jadi mengenaskan begitu 😔
Lienda nasution
Laras seharusnya dipaksa untuk minta maaf ke Sarah dan serahkan kasusnya ke polisi biar tahu rasa dia
Lienda nasution
bagus itu Giska jangan hub Malik salah dia kenapa berani nikahi kami ee...setelah itu malah cuek sama istri emang gak sakit apa dicueki selama masa perkawinan. biarkan saja di Malik itu biar ngerasain juga dicuekin
Lastri Naila
Luar biasa
Lienda nasution
ah....gak seru lah Thor cepat x si Giska berbaikan dgn si oon Malik itu enak sekali dia bukan sedikit waktu yang diberikannya ke Giska dgn sikap dan gaya yang cuek + dingin pembacanya kecewa Thor ,😜
Lienda nasution
Malik ....Malik ...sewaktu orangnya ada disampingmu tidur kamu gak pernah mau bersuara giliran sudah pergi e....dikejar kejar.....apa sudah Hank kamu Malik gak normal n gak jelas banget termasuk kategori idiot kamu
Lienda nasution
dzalim ini Malik mau untuk sendiri main didua sisi, jika terbukti anakmu dan Sarah terus cerai gitu dan jika tidak terbukti terus pernikahanmu lanjut gitu, memang Giska sebodoh kamu...dasar laki laki plin plan gak bisa dipercaya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!