NovelToon NovelToon
When Mafia Fall In Love

When Mafia Fall In Love

Status: tamat
Genre:Tamat / Mafia
Popularitas:684.5k
Nilai: 4.9
Nama Author: Puput

Setelah gagal berjodoh dengan Ustaz Ilham, tanpa sengaja Zahra bertemu dengan pria yang bernama Rendra. Dia menolong Rendra saat dikejar seseorang, bahkan memberi tumpangan pada Rendra yang mengaku tak mempunyai tempat tinggal.

Rendra yang melihat ketulusan hati Zahra, merasa jatuh cinta. Meski dia selalu merasa kotor dan hina saat berada di dekat Zahra yang merupakan putri pertama pemilik dari pondok pesantren Al-Jannah. Karena sebenarnya Rendra adalah seorang mafia.

Apakah Zahra akan ikut terseret masuk ke dalam dunia Rendra yang gelap, atau justru Zahra lah penerang kehidupan Rendra?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Puput, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 17

"Tolong copet!!" Zahra terus mengejar copet itu berlari.

Aku harus mendapatkan tas itu kembali karena ini amanah dari Rendra.

Zahra terus berlari mengejar copet itu hingga ke tepi jalan, untunglah ada seseorang yang berhasil membegal pencopet itu. Dia merampas tas itu dari tangannya. Dia akan menghajar pencopet itu tapi pencopet itu justru kabur.

"Ini tas kamu." Kemudian Pria itu memberikan tas Zahra.

Zahra menghela napas panjang. Dia mengambil tas itu dan mengucapkan terima kasih. "Terima kasih banyak. Alhamdulillah tas ini kembali."

"Iya, lain kali hati-hati. Di daerah terminal memang banyak copet," pesannya.

"Iya, sekali lagi terima kasih." Zahra melihat isi tasnya. Untunglah flashdisk itu masih aman tersimpan di dalam tas tapi, "Kartu namanya mana?" Zahra berusaha mencari kartu nama Pak Marko tapi tidak ada.

"Ini punya kamu?" Pria itu membungkukkan badannya dan mengambil sebuah kertas yang baru saja terjatuh. Tanpa sengaja dia membaca nama yang tertera di kartu nama itu. Marko Permana?

"Iya, terima kasih Pak." Zahra mengambil kartu nama itu lalu membalikkan badannya.

Pria itu nampak berpikir lalu memanggil Zahra lagi. "Tunggu dulu, kamu kenal sama Pak Marko Permana?"

Zahra membalikkan badannya lagi. Dia menggelengkan kepalanya. "Ada teman yang menyuruh saya untuk datang ke alamat itu." kata Zahra.

"Teman?" Seketika pria itu mendekati Zahra. Dia terdiam beberapa saat, lalu bertanya ragu. "Apa namanya Rendra?"

Zahra hanya terdiam. Dia juga harus berhati-hati saat menemui orang asing. Bisa saja itu musuh Rendra yang akan mengambil barang penting yang dititipkan padanya.

Pria itu mengeluarkan ponselnya dan menunjukkan salah satu foto Rendra dan Papanya saat menghadiri sebuah acara di rumahnya. "Dia?" Jari telunjuknya kini menunjuk Rendra.

Zahra ragu-ragu menjawabnya. Dia berdoa dalam hatinya semoga orang yang dia temui saat ini benar-benar orang baik. "I-iya."

"Dimana Kak Rendra sekarang? Kak Rendra sudah dua tahun tidak pulang dan tidak memberi kabar."

Zahra masih berpikir. Lagi-lagi dia ragu untuk menjawabnya.

"Perkenalkan nama saya Kevin. Saya adik iparnya Kak Rendra."

"Iya," jawab Zahra pada akhirnya. "Hmm, Rendra... Bisa saya bertemu langsung saja dengan Pak Marko."

"Iya bisa. Mari saya antar. Kebetulan Pak Marko tinggal di rumah saya."

Zahra masih saja ragu.

"Percaya sama saya."

Zahra akhirnya menganggukkan kepalanya lalu mengikuti Kevin menuju mobilnya. Dia duduk di jok belakang, sedangkan Kevin kini mulai mengemudikan mobilnya.

"Hmm, nama kamu siapa? Sudah lama kenal sama Kak Rendra?" tanya Kevin. Sebenarnya dia juga sangat penasaran. Bagaimana bisa Rendra mengenal gadis muslimah dengan hijab syar'i seperti Zahra.

"Baru dua bulan. Nama saya Zahra."

"Baru dua bulan?" Banyak yang ingin ditanyakan Kevin tapi dia urungkan karena melihat ekspresi Zahra yang ragu-ragu menjawab semua pertanyaannya. Mungkin saja Zahra memang belum percaya padanya.

Setelah 30 menit perjalanan, Kevin menghentikan mobilnya di depan rumahnya. Mereka segera turun dari mobil lalu masuk ke dalam rumah.

"Mas, kok sudah pulang?"

"Iya, tadi hanya mengantar sampai terminal."

Zahra tersenyum melihat seorang ibu muda yang sedang menggendong anak perempuan. Wajahnya sangat mirip dengan Rendra, barulah kini dia yakin bahwa mereka adalah keluarga Rendra.

"Siapa Mas?" tanya istri Kevin sambil menatap Zahra.

Zahra tersenyum kecil. "Saya Zahra. Saya ke sini mencari Pak Marko."

"Papa?"

"Iya, jadi katanya dia teman Kak Rendra. Kita panggilkan Papa dulu, silakan duduk." Kevin dan istrinya masuk ke dalam rumah, sedangkan Zahra kini duduk di ruang tamu.

Zahra mengedarkan pandangannya ke seluruh penjuru ruang tamu yang luas itu.

Beberapa saat kemudian Pak Marko keluar dan duduk di kursi ruang tamu.

"Kamu teman Rendra ya? Dimana dia sekarang? Sudah dua tahun anak itu gak pernah ngasih kabar sama sekali. Dia tidak tahu kalau setiap hari Papanya ini selalu memikirkan dia." kata Pak Marko panjang lebar. Sebagai orang tua tentu dia sangat memikirkan putranya.

"Saya hanya menyampaikan pesan dari Rendra. Rendra sekarang di tangkap polisi."

"Ditangkap polisi? Anak itu benar-benar, sudah aku suruh berhenti dari dunia gelap tapi masih tetap saja tidak mau berhenti." Pak Marko menghela napas panjang, tapi kini dia menatap Zahra, sejak kapan putranya dekat dengan wanita muslimah? "Benar kamu teman Rendra?" tanya Pak Marko sekali lagi.

Zahra hanya mengangguk pelan lalu dia memberikan flashdisk dan sebuah catatan yang ditinggalkan Rendra. "Sepertinya ini barang penting."

Pak Marko mengambil flashdisk itu lalu melihatnya. "Pasti ada sesuatu yang penting di dalam sini." Pak Marko berdiri dan masuk ke dalam lalu beberapa saat kemudian dia kembali dengan membawa laptopnya.

Dia hidupkan laptopnya lalu memasang flashdisk itu.

"Kamu tahu Rendra ditangkap karena masalah apa?" tanya Pak Marko sambil membuka isi dari flashdisk itu.

"Saya tidak tahu. Memang sejak saya mengenal Rendra dia sering dikejar-kejar orang dan saya sempat dengar Rendra pernah menyebut anak buah Elang Hitam."

"Elang Hitam?" Pak Marko memutar video yang tersimpan dalam flashdisk itu. Dia menatap dengan serius video itu. "Terakhir Rendra di tangkap di daerah mana?"

"Di bawah perbukitan teh."

"Jadi benar Rendra juga punya perkebunan teh?" tanya Pak Marko karena dia juga tidak tahu pasti bisnis apa saja yang dilakoni putranya. Dia hanya tahu tentang darkweb nya dan situs judinya.

"Hmm, saya tidak tahu pasti tapi kemungkinan iya," jawab Zahra. Dia juga tidak tahu pasti karena Rendra selalu tidak menjawab pertanyaannya tentang kepemilikan perkebunan dan pabrik itu.

"Baik. Terima kasih informasi. Saya akan menolong putra saya. Seperti biasa dia dijebak." Pak Marko kembali menyimpan flashdisk itu lalu dia segera menghubungi anak buahnya dan juga pengacara hebatnya.

Zahra kini hanya terdiam. Apakah dia harus pamit undur diri saja?

Setelah Pak Marko selesai berbicara lewat ponselnya baru Zahra berani berkata.

"Hmm, Pak saya mau kembali dulu."

"Jangan kembali dulu. Istirahat dulu di sini. Kalau bisa besok biar diantar pulang ke tempat kamu."

Zahra hanya diam dan berpikir. Sebenarnya badannya juga sangat lelah tapi dia merasa tidak enak.

"Tidak usah sungkan-sungkan. Ini rumah putri saya, adik kandungnya Rendra."

Kali ini Zahra hanya menganggukkan kepalanya.

"Saya sampai lupa menanyakan nama kamu. Nama kamu siapa?"

"Zahra."

Pak Marko tersenyum. "Baru kali ini Rendra percaya dengan seorang wanita. Apa kamu memiliki hubungan yang spesial dengan Rendra?"

Zahra menggelengkan kepalanya. "Saya hanya menolong Rendra."

Pak Marko semakin tersenyum lebar hingga tercetak guratan di area matanya. Wajah tampan yang sudah menua itu juga sangat mirip Rendra. "Pilihan yang tepat."

💞💞💞

.

Like dan komen ya...

1
nuraeinieni
ceritanya bagus dan luar biasa
Anjelie Sharma
di tunggu cerita azam nya
jgn lama2
critanya bnyk bngt cobaan nya
Anjelie Sharma
seorang ustad tp ngerti ga di pake
Nifatul Masruro Hikari Masaru
muncul lagi musuhnya
Surati
bagus
kristi hartati
Luar biasa
kristi hartati
Lumayan
afifah aefa
Luar biasa
Ina Karlina
wah sepertinya tanda tanda Hamidin Alhamdulillah 🥰🥰🌹🌹🌹
Ina Karlina
semoga aja ga ada ulat bulu yang menggangu mereka
Ina Karlina
beruntung nya Zahra mendapatkan laki laki sebaik Rendra.. semoga bahagia
Hani hana
Lumayan
Hani hana
Kecewa
Ina Karlina
ha ha ha ayooo siapa cepet dia dapet... semangat ya kalian 🤣🤣🤣🤣
Ina Karlina
idih seorang kiyai tapi pikiran nya sangat picik ..tidak bisa menilai ..dan berpikir bijak😡😡😡
nada Tsani
Luar biasa
RossyNara
ustad cuma gelar tetap dia cuma manusia biasa yang bisa egois, tapi sangat di sayangkan abi husen seperti lilin bisa menerangi org lain tapi tak bsa menerang diri sendiri.
RossyNara
Zahra trauma sama perjodohan abi, ilmu. yang terbaik menurut orang tua belum tentu terbaik bagi si anak.
Aize Ze🗝️🥀°_°
kak buat cerita anaknya Zahra Ama Rendra donk Thor penasaran sama kelanjutan nya
MPit Mpit MPit
Iyah ih inih pak ustad bikin kesel meresahkan...
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!