Arisha, gadis yang tidak pernah merasakan kebahagiaan setelah orang tuanya berpisah.
Tak disangka, takdir membawanya bertemu shean. Pria yang ditinggal istrinya setelah melahirkan putranya..
Demi biaya operasi ibunya, risha terpaksa menerima tawaran shean untuk menjadi ibu sambung dari putranya yang hanya menginginkan gadis itu..
Mampukah Risha menjalani peran Seorang ibu untuk Archie, dan menjadi istri kontrak untuk shean?...
Happy reading...
Tinggalkan jejak berupa Like komen jika suka dengan cerita ini. Terima kasih.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Desifa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
26. Tawaran 10 Miliar
"Aku ingin kamu..."
Bisik Shean dengan penuh Penekanan. Tangannya sudah membuka satu persatu kancing Baju tidur Risha. Risha Benar-benar Takut dan gemetar, Jantungnya memompa begitu cepat seiring Shean yang semakin mendesak tubuhnya semakin dekat.
"Shean..." Lirih Risha masih berusaha Mempertahankan kewarasannya. Namun Tubuhnya merespon Sentuhan Gila Suaminya yang semakin kurang ajar.
Shean Mendorong pelan Istrinya, menuntunnya kearah ranjang tanpa melepaskan Kegiatannya. Risha menggeleng ketika Tubuhnya perlahan ambruk diatas ranjang.
"Shean, Nanti kau, akan menyesal..." Risha Berusaha menahan Suaminya yang kini sudah Mengungkungnya. Pria itu menggeleng Tidak membenarkan Ucapan Istrinya.
"Itu tidak akan terjadi, sayang.." Jawab shean dengan nafas tersengal. Risha meringis ketika Salah satu buah Da da nya Terasa berdenyut dan linu. Kepalanya mendadak sedikit pusing karena Rasa yang baru pertama Menyengat Dari sebagian tubuh menyebar ke seluruh tubuhnya.
Tangannya Mencengkram bahu Shean Untuk menyalurkan Rasa yang membuat Sebagian tubuh atasnya Nyeri namun Ada rasa lain yang tidak bisa diungkapkan. Risha bingung dengan Tubuhnya saat ini. Lain dengan Shean yang semakin menenggelamkan wajahnya dibelahan buah yang begitu menggodanya. Shean benar-benar tidak bisa menahan Ga*rah yang sudah menguasai Dirinya.
Shean mendongakkan kepalanya melihat Wajah istrinya yang begitu cantik hingga langsung menarik Libidonya. "Jadikan aku yang pertama.." Titah Shean dengan penuh harap. Biarlah dicap sebagai Pria kurang ajar, karena tidak mencintai namun ingin Mencicipi.
Risha Tertegun dan Syok mendengar Permintaan Shean yang tidak masuk diakal sehatnya. Risha berfikir, Shean sedang meminta sebagai seorang suami, atau sebagai pria yang tertarik dengan hidangan yang tersaji didepan mata. Risha ingin menangis kala Itu juga. Serendah itukah dirinya?
"Ar..." Lirih Shean membelai wajah istrinya. Satu kecupan Lembut diberikan dibi bir Pink itu.
"Kita akan Cerai Shean..." Lirih Risha memalingkan wajahnya. Itu memang kenyataannya, apakah sebelum perpisahan dia harus memberikan Hak shean. Gimana dengan masa depannya nanti?
"Jangan katakan itu. Plis, Aku butuh kamu..." Shean mengucapkan itu dari lubuk hatinya yang paling dalam.
"Sayang..." Shean menghisap Leher jenjang itu kuat, membuat gelenyar aneh dalam diri risha kian meningkat kembali. Begitu pula dengan Shean yang semakin tak tahan dengan Tubuhnya yang semakin men*gang.
Risha memejamkan matanya erat-erat. Tangannya Mencengkram bahu Shean kencang seiring Hi sa pan Shean disalah satu buah da danya. Risha meringis merasakan aliran darahnya seperti mendidih.
"Aku belum siap sekarang, Shean. Plis..." Risha Berucap dengan suara parau. "Berikan aku waktu.." Imbuh risha berusaha menahan tangan Shean yang semakin bergeliyaran kebawah pusat tu buhnya.
Shean Terdiam sejenak memikirkan ucapan Istrinya.
"Maaf ya..." Ucap Shean seteleh mendaratkan satu kecu*an lembut dikening Risha. Kemudian tangannya membenahi pakaian istrinya yang sudar hampir tak terpasang ditubuh molek itu.
Shean membawa Istrinya kedalam pelukannya. Risha merasa risih ketika sesuatu yang keras dibawah tidak sengaja tersentuh pahanya. "Shean, pakai pakaianmu..." Lirih Risha menenggelamkan wajahnya didada Suaminya.
"Sebentar..." Jawab Shean menyunggingkan senyum. Dirinya sudah faham apa maksud istrinya, bahkan sikapnya yang malu-malu membuat Shean tambah gemas. Ditariknya pelan Rambut sang istri supaya menatapnya, Perlahan Shean mendekatkan wajahnya membuat Risha memejamkan mata. Saat bibi* Mereka hampir menyatu, Detik berikutnya suara ketokan pintu langsung menghentikan keduanya.
Tok tok tok
"Sialan" Umpat Shean. Risha bergegas duduk dan memperbaiki kembali Pakaiannya yang belum Sepenuhnya Rapi.
Pintu kembali diketuk dan sekarang berubah menjadi Gedoran. Siapa lagi yang berani kalau bukan Tikus kecil kesayangan Shean, Deyna.
Risha berdiri. "Pakai pakaianmu Shean. Jangan sampai Deyna masuk melihatmu masih Begini.." Titah Risha, setelehnya gadis itu berjalan menuju pintu. Dengan wajah kesal, Shean berdiri dan masuk keruang Walk in Closet.
Ceklek
Handle pintu terbuka dari dalam. Risha tersenyum nyengir melihat Adik iparnya yang terlihat manyun sambil menggendong Baby Archie yang terlihat sembab. Astaga, Risha lupa Putranya.
"Kak Risha bilang sebentar, kenapa nggak keluar-keluar... Archie nangis tau nggak?" Kesal deyna menyerahkan Archie kekakak iparnya.
Risha tersenyum tidak enak hati dan mengambil Archie kegendongannya. Mengusap bekas air mata yang masih mengenang dipeluk mata bulat itu.
"Maaf ya, sayang..." Ucap Risha mencium pipi sigembul.
"Kamu masih disini? Kapan pulang?" Celetuk Shean di belakang Risha. Pria itu sudah mengenakan Setelan Baju tidur bewarna Hitam.
"Iisshhh...Punya kakak gini amat? Aku kan masih ingin Bermain dengan Archie dan Kak Risha..."
"Sudah mau malam. Sebaiknya kamu pulang!" Ketus Shean.
"Kak..."
"Kamu pulang dulu saja ya, dey... Besok main lagi. Nanti Mama nyari'in, katanya tadi nggak ijin?" Risha melerai. Pusing juga lama-lama mendengar Adik dan kakak itu beradu mulut.
Dengan malas deyna akhirnya mengangguk. "Besok jangan lupa minta pesta yang besar untuk Archie ya kak..." Ucap Deyna sebelum pulang. Risha tersenyum menanggapi.
"Tidak usah khawatir! Ba bayy tante..." Risha melambaikan Tangan putranya.
"Baayyy Sigembul..." Balas Deyna sebelum mobil yang membawanya kini meninggalkan pelataran Rumah Shean.
"Ayo..." Shean memeluk pinggang Istrinya membawanya masuk kedalam rumah. Menjelang malam, udaranya tambah dingin tak baik untuk kesehatan Archie. Apalagi Hujan juga baru berhenti.
"Ayo kita honeymoon!"
"Apa?" Risha kaget dengan ucapan suaminya yang mengada-ada, semakin hari semakin menjadi.
Shen duduk ditepi ranjang dan melirik putranya yang sudah tertidur pulas. Tangannya menarik Risha agar duduk.
"Kita sudah setahun menikah, tapi belum pernah BM.. Pernikahan macam apa itu?"
"Pernikahan kontrak, kalau kau lupa..."
Shean merebahkan tubuhnya, Kakinya menjuntai lantai, dan kepalanya berada diatas paha Istrinya.
"Kau ingin Honeymoon kemana? Maldives, maladewa, Turki, Swiss, itali, Paris, atau, Semua...?"
"Aku tidak ingin Honeymoon!" Potong Risha mengalihkan pandangannya kearah lain.
"Kenapa?" Shean mengernyitkan keningnya. Honeymoon keNegeri orang kan yang diimpikan Setiap perempuan, tapi mengapa istrinya menolak. Apakah tempatnya kurang romantis?
"Aku tidak ingin, Shean.." Lirih Risha menggelengkan kepalaku. "Tidak ada Honeymoon. Aku tidak mau!" Lanjutnya.
Shean merubah Posisinya menjadi Duduk. Tatapan langsung tertuju Keistrinya. "Aku ingin merubah kontrak perjanjian kita! Dan kamu harus menuruti semua yang aku katakan!" Tegas Shean.
Risha menggeleng tidak menyetujui Ucapan Shean yang Artinya dirinya harus tunduk dibawah pria itu. Risha tidak mau.
"Jangan mengingkari janji Shean!"
"Yang kamu butuhkan uang, bukan? Aku akan memberinya, berapapun yang kamu minta."
Risha ingin sekali menampar mulut kurang ajar itu. Namun semua diurungkan, karena saat ini disampingnya ada Archie, walaupun tidur.
"Aku tetap akan mengubah kontraknya..." Keputusan Shean itu Final, tak ada yang bisa mencegahnya.
"Terserah apa yang mau kau katakan. Tapi aku tidak setuju!" Bantar Risha menggeserkan tubuhnya ketepi ranjang dan turun. Gadis itu berjalan menuju Arah pintu kamar. Namun langkahnya terhenti ketika mendengar Kata-kata Menyakitkan.
"Satu tahun aku akan membayarmu 10 Miliar dan Uang Kompensasi yang tertulis. Tapi turuti semua keinginanku dan apa mauku!"
Duar
Setetes Air mata langsung jatuh dipipi Risha. Serendah itukah dirinya? 10 miliar? Itu sama saja menjual tubuhnya. Risha tak percaya, ternyata Pria yang menikahinya punya Sifat yang begitu kejam dan tak punya hati.
"Diam aku anggap iya." Ujar Shean.
"Apa maumu, Shean?" Lirih Risha. Pria itu berjalan mendekati dan berdiri tepat didepannya.
Tangan Shean meraih dagu istrinya dan mendongakkannya Keatas guna menatapnya.
"Aku pria Normal. Jangan kamu fikir aku akan bisa menahan Hasratku saat melihat Seorang gadis berkeliaran dirumahku.."
"Brengsek kamu, Shean!!!" Umpat Risha melepaskan tangan Suaminya didagu, kini tangannya memukul dada Shean. "Aku tidak menjual Diriku..." Tambah Risha terisak.
"Aku tidak menganggapmu seperti itu.. Sudahlah jalani saja, Hanya satu tahun. Setidaknya saat Kau lepas nanti, Kau tidak menjadi Janda Perawan..."