Maura Putri Wijaya, gadis cantik berusia 20 tahun. Putri tunggal dari pengusaha terkenal nan kaya raya, Elgar Wijaya dan Amira Talitha.
Namun, hidup Maura kesepian karena kedua orang tua nya sibuk dengan urusan masing-masing. Membuat Maura terbawa arus hingga memutuskan menjadi seorang sugar baby dari seorang pria tampan yang usia nya jauh di atasnya.
Daniash Anggara Kim, pria dewasa yang berhasil menjadikan Maura baby nya, bahkan mereka menghabiskan banyak malam bersama. Daniash pria beristrikan seorang artis bernama Herra Yuliana, mereka menikah karena perjodohan.
Apa yang terjadi ketika orang tua Daniash mengetahui kelakuan putra nya dengan gadis lain? Sedangkan mereka tau kalau hubungan rumah tangga keduanya baik-baik saja?
"Aku lelah dengan keadaan aku saat ini, bisakah aku menyerah, Dad?"
"Tidak, aku yang akan memberikan semua nya untukmu. Menjadikan mu gadis paling beruntung!"
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon sendi andriyani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 17 - Perhatian Kecil
Daniash menatap gadis di depan nya dengan intens, nyaris tanpa berkedip. Bagaimana tidak, saat ini Maura memakai pakaian dinas berwarna hitam yang tadi dia beli di mall bersama Nayna.
Pria mana yang bisa mengalihkan pandangan dari Maura? Tubuh mungil namun berisi di bagian dada, wajah nya cantik sempurna, lehernya putih mulus, perut rata, pinggang nya ramping dan sepasang kaki jenjang. Satu kata yang bisa Daniash ucapkan saat melihat gadisnya, sempurna. Hanya itu.
"Ckkk.." Daniash berdecak pelan saat merasakan junior nya mulai bereaksi, kenapa Maura harus memakai pakaian setipis itu disaat dia sedang datang bulan? Kalau saja Maura sudah bersih, pasti Daniash akan langsung menerkam nya sekarang juga.
"Bagaimana penampilan ku, Dad?" Tanya Maura sambil memutar-mutar tubuhnya di depan Daniash yang tengah menghisap batang bernikotin di balkon.
"Kau ingat sedang datang bulan?" Maura mengernyitkan dahi nya bingung, bertanya apa di jawab apa, kan aneh ya?
"Iya Dad, Maura ingat kok." Jawab Maura sambil tersenyum manis.
"Lalu, kenapa memakai pakaian seperti itu? Mau menyiksa ku?"
"Menyiksa apa? Perasaan Maura gak nyakitin Daddy kok." Jawab Maura sambil menggaruk kepala nya, padahal tak terasa gatal sedikitpun.
Daniash berdiri, lalu memutar rokok nya yang masih panjang ke dalam asbak, dia mendekati Maura yang sudah memucat. Pria itu semakin mendekat, lalu membelai lembut pipi gadisnya, sentuhan lembut yang membuat Maura refleks memejamkan mata nya, menikmati usapan tangan besar itu di wajahnya.
"Kamu menyiksa Daddy, sayang. Kamu lihat ini, dia terbangun hanya karena melihat kamu berpenampilan hot seperti ini." Bisik Daniash dengan suara serak-serak basah nya, membuat seluruh tubuh Maura merinding seketika.
"Daddy.."
"Hmmm.." Daniash hanya menjawab dengan deheman.
"Maaf kalo Maura bangunin itu Daddy."
"Tak apa, setelah selesai datang bulan kamu harus mengobati nya, cantik." Jawab Daniash sambil tersenyum smirk.
"I-iya, aku akan bersiap nanti. Tapi, bisakah kita memakai kontrasepsi, dad? Aku belum ingin hamil."
"Kenapa? Aku tak setuju, usia ku sudah sangat matang." Daniash menolak usul Maura dengan tegas, membuat gadis itu terhenyak.
"T-tapi Dad, hubungan kita kan.."
"Lalu, kenapa? Apa kau berharap aku akan menyetujui niat mu untuk memakai kontrasepsi? Tidak sama sekali." Tegas Daniash sekali lagi.
"Daddy.."
"Jangan bahas ini, melakukan saja belum kenapa harus di bahas sekarang?"
"Baiklah Dad, Daddy sedang apa tadi?" Tanya Maura, dia kembali menggelayut manja di lengan Daniash.
"Merokok." Jawab nya singkat.
"Merokok itu gak baik lho, Dad."
"Lalu?"
"Ya, kalau bisa sih berhenti merokok aja." Saran Maura, padahal Daniash sendiri mengetahui kalau rokok memang tak bagus untuk kesehatan nya. Apalagi di usia nya, tapi dia kesulitan menghilangkan kebiasaan nya. Disaat dia lelah karena pekerjaan pasti dia lari ke rokok atau minuman keras.
"Seperti nya itu sulit."
"Minimal di kurangi, Dad." Jawab Maura, dia duduk di pinggir ranjang, mengambil body lotion dan memakai nya. Lagi-lagi, Daniash di sajikan pemandangan paha putih mulus gadisnya.
"Daddy, gak mandi dulu?" Tanya Maura, saat ini mereka berada di apartemen milik Daniash. Tadi, setelah pulang dari mall Maura memilih pulang ke rumah Nayna, menyimpan mobilnya disana, lalu dia ikut bersama Daniash dan disinilah dia saat ini.
"Aku sudah mandi, ini masih pakai bathrobe, apa kamu lupa?"
"E-ehh, lupa Dad.." Maura terkekeh, bisa-bisa nya dia lupa. Padahal Daniash masih mengenakan bathrobe saja untuk menutupi tubuh atletis nya, kenapa dia tak menyadari nya?
"Dad, Maura punya tugas. Daddy mau bantuin aku nugas gak?" Tanya Maura sambil menatap Daniash mengiba, berharap pria itu mau membantu tugasnya.
"Tentu, tugas apa?"
"Ekonomi dan bisnis, Dad." Jawab Maura.
"Memang nya kamu kuliah jurusan apa?"
"Arsitektur, tapi ada kelas kayak gini, Dad. Aku pikir, Daddy kan pebisnis. Pasti tau beginian, bantuin ya?"
"Mana, sini lihat." Maura memberikan laptop miliknya dengan wallpaper idol Korea yang membuat kening Daniash berkerut.
"Siapa pria ini? Apa dia kekasihmu?"
"Bukan Dad, itu idol Korea kesukaan aku." Jawab Maura sambil terkekeh, bisa-bisa nya Daniash mengira kalau pria yang ada di wallpaper laptop nya adalah kekasihnya, kalau bisa sih ya pasti dia mau, tapi sayang memiliki nya hanya sebatas kehaluan yang takkan pernah bisa menjadi kenyataan.
"Ohh, aku kira dia pacarmu."
"Kalau dia nya mau sih aku gak bakal nolak." Celetuk Maura.
"Gak usah, kamu udah punya Daddy."
"Iya, tapi mereka punya blackcard." Sahut Maura, membuat Daniash tertawa.
"Lalu, yang aku berikan padamu tempo hari itu nama nya apa kalau bukan blackcard, hmm?"
"Eehh, iya juga ya.."
"Mungkin kamu satu-satunya gadis remaja yang punya dua blackcard sekaligus dengan dua nama berbeda."
"Hehe, iya Dad. Tadi aja, pas aku bayar belanjaan pake blackcard, kakak kasir nya malah bengong gitu. Terus, pas aku beliin sepatu buat Nayna, aku keluarin dua blackcard aku kan, lahh mereka malah melotot dong Dad." Celoteh Maura.
"Kenapa harus keduanya di keluarkan? Mau pamer, kalau kamu punya blackcard?" Tanya Daniash tersenyum kecil.
"Hehe, enggak gitu maksud Maura, Dad. Kan aku belanja pake punya Daddy, nah aku beliin Nayna sepatu pake punya aku."
"Kenapa gak pake yang dari Daddy aja?"
"Gak enak, Maura ngerasa gak berhak aja hambur-hamburin uang Daddy buat neraktir temen Maura, itu aja sih Dad. Bukan maksud mau pamer." Jelas Maura.
"Yaudah, lain kali pake yang dari Daddy aja."
"Gak usah Dad, Daddy cuma harus biayain aku aja. Gak termasuk temen aku, kalo temen aku masih mampu."
"Yaudah, terserah kamu aja." Pasrah Daniash, akhirnya obrolan pun terhenti. Kedua nya fokus dengan laptop, pria itu nampak sangat serius mengerjakan tugas milik gadisnya, sedangkan Maura sudah mengantuk parah.
Akhirnya, gadis itu tertidur di bahu Daniash. Pria itu tak menyadari kalau Maura sudah tertidur, karena sedari tadi dia bersandar disana, hanya sekarang terasa berat.
Setelah selesai, Daniash menyimpan file berisi tugas gadisnya dan mematikan laptop milik gadis nya. Dia melirik ke samping, ternyata gadis nya sudah tidur pulas di bahu nya.
"Gadis ini, ada-ada saja kelakuan nya." Gumam Daniash sambil menggelengkan kepala nya. Dengan perlahan, Daniash membenarkan posisi tidur Maura. Dia memeluk gadis itu cukup erat, menarik selimut hingga ke dada nya.
Daniash mengecup singkat puncak kepala Maura, lalu mengusap nya dan ikut memejamkan mata nya, bersiap untuk menyelami alam mimpi.
Tapi, lagi-lagi Daniash merasakan gadisnya bergerak tak karuan, seperti gelisah. Pria itu paham, jadi dia kembali mengusap perut Maura dan memeluknya, setelah memastikan gadis nya tidur, barulah dia juga bisa tidur.
Perhatian kecil yang membuat Maura sangat nyaman, padahal terlihat sepele tapi mampu membuat orang yang mendapat perlakuan seperti itu merasa di istimewa kan, apalagi bagi Maura yang kekurangan kasih sayang orang tua nya.
........
🌻🌻🌻🌻🌻
bikin karya bagus lainnya saja gak usah nambah.kl kepanjangen bikin males mengikuti.
ku kirim vote ya kak....
Ditunggu judul selanjutnya
rasanya gak rela cepat tamat...
terimakasih banyak Thor sdh menghibur kami pembaca 🙏🙏
semangat Thor dgn Karya selanjutnya 💪