Hasrat Satu Malam With Hot Daddy

Hasrat Satu Malam With Hot Daddy

Chapter 1 - Kehidupan Daniash

"Mau kemana?" Tanya Daniash menatap Herra, sang istri yang sudah berpenampilan rapi dan bersiap pergi.

"Bukan urusanmu." Ketus nya, lalu tanpa kata dia pergi dari hadapan Daniash yang menatap istrinya dengan tatapan yang sulit di artikan.

Tiga tahun sudah dia memperistri Herra Angeline, seorang aktris yang karir nya sedang naik daun saat ini. Mereka menikah karena perjodohan antara dua keluarga yang membuat Daniash terpaksa menikahi Herra. 

Dia berpikir, hubungan mereka akan membaik seiring berjalan nya waktu. Tapi ternyata dia salah, tiga tahun sudah mereka menikah tapi hubungan mereka tak ada kemajuan sama sekali. Herra selalu sibuk dengan syuting nya, hingga jarang pulang ke rumah. Sedangkan Daniash juga melampiaskan rasa sepi nya dengan berkutat dalam pekerjaan nya. 

Danish Kim, sang ayah mewariskan perusahaan besar nya untuk dia kelola, karena dia ingin pensiun lebih awal untuk menikmati masa tua nya berdua bersama sang istri, Iriana Prameswari. 

Mantan sekretaris sang ayah yang di nikahi nya, juga berawal dari sebuah kesalahan. Namun Daniash juga tak bisa menyalahkan siapapun, pada kenyataan nya dia juga mengalami hal yang sama dan sempat terpikir untuk melakukan hal yang sama. Tapi, sekretaris nya laki-laki dan tak mungkin dia jadi belok demi mengikuti jejak sang ayah? Ohh tidak mungkin, hal itu takkan pernah terjadi.

Daniash Anggara Kim, putra laki-laki pasangan Danish Kim dan Iriana Prameswari. Pria tampan dengan tinggi 180 centimeter, bertubuh tinggi besar mewarisi sang ayah. 

Daniash juga memiliki adik perempuan bernama Dara Anggita Kim, mereka kembar hanya berbeda beberapa menit saja. Saat ini, Dara sudah menikah dengan pria yang dia cintai dan hidup bahagia dengan suaminya di luar negeri, karena Dara menikahi pria bule. 

Daniash tersenyum kecut, dia harap pernikahan nya dengan Herra juga akan membuat nya bahagia, tapi kembali dia di pukul oleh sebuah kenyataan bahwa Herra tak pernah melihatnya sedikitpun.

Pria tampan berusia 32 tahun itu menghembuskan nafas nya dengan kasar, lalu bangkit dari sofa tempat dia duduk dan masuk ke dalam kamar nya. Selama tiga tahun menikah dengan Herra, mereka tak pernah tidur di satu kamar yang sama. Mereka tidur terpisah, maka tidak heran di usia nya yang sudah menginjak kepala tiga, Daniash masih perjakaa meskipun dia mempunyai istri. Konyol sekali. 

Padahal Daniash memiliki semuanya, kekayaan, ketampanan dia miliki, tapi kenapa tak bisa membuat hati seorang Herra luluh? Entahlah, mungkin waktu yang akan menjawab nya.

Daniash memakai pakaian nya sendiri, padahal dia berharap ada yang mengurus kebutuhan nya setiap hari, di mulai dari hal-hal kecil. Seperti menyiapkan pakaian, memasangkan dasi, menyisirkan rambut nya, membawakan tas kerja nya dan menyambut nya saat pulang kerja. 

Tapi sayang, itu semua tak pernah Daniash dapatkan. Nyatanya, Herra tak mau di repotkan dengan hal-hal yang menurut nya tak penting. Toh, Daniash masih bisa memakai nya sendiri. Kedua tangan nya masih berfungsi normal, tidak lumpuh atau cacat.

Hidup nya terasa kosong dan hampa, hidupnya monoton tak berwarna, hanya bekerja dan bekerja yang dia lakukan. 

Tringg…

Ponsel nya berbunyi, Daniash meraihnya dan membuka pesan dari Aryo, sekretaris nya. 

'Maaf tuan, apa anda akan ke kantor hari ini? Saya hanya mengingatkan, ada meeting penting bersama klien dari luar negeri.' Isi pesan yang membuat suasana hati Daniash berubah seketika.

Dia meraih dasi dan memakai nya dengan cepat, menyambar jam tangan mahal nya dan pergi dengan tergesa-gesa. Dengan kecepatan tinggi, dia mengendarai mobil mewah nya ke perusahaan milik sang ayah yang kini beralih menjadi miliknya.

Daniash punya perusahaan besar dengan penghasilan yang sangat fantastis, bisa di pastikan wanita yang menikah dengan pria kaya raya itu takkan pernah merasakan pusing nya memikirkan kreditan panci yang sudah jatuh tempo. Bahkan bisa membeli pabrik panci nya sekalian dengan uang dan kekuasaan yang dimiliki Daniash.

Tapi, hal itu benar-benar tak berlaku bagi Herra. Dia tetap mengejar karir nya dari pada menjadi istri yang baik dan mencoba membuka hati, berdamai dengan keadaan dan menerima Daniash sebagai suaminya. Atau seperti kebanyakan wanita matre kebanyakan, diam di rumah, tinggal ongkang-ongkang kaki menikmati uang suami. 

Hanya butuh setengah jam saja, Daniash sampai di perusahaan yang berdiri kokoh, besar dan megah dengan segala fasilitas juga royalti bagi para karyawan. Perusahaan milik Daniash sangat mensejahterakan karyawan, selain gaji yang besar, tiap bulan nya juga selalu ada tips atau bonus bagi karyawan dengan kinerja bagus. 

Daniash melangkah dengan tegap, punggung kokoh yang membuat semua wanita berharap bisa bersandar di punggung itu, atau bahkan memeluk nya. 

"Selamat pagi, Pak.." 

"Hmmm.." Daniash hanya berdehem sebagai jawaban, hal itu sudah biasa bagi para karyawan. Daniash terkenal dengan sikap dingin nya, jarang bicara jika tidak terlalu penting. 

Aryo mengikuti langkah Daniash ke ruangan nya, sebagai sekretaris yang sudah lama bekerja bersama Daniash, tentunya pria berusia 29 tahun itu tau kalau suasana hati tuan nya selalu tak baik setiap hari. Entah kapan, Daniash akan datang ke perusahaan dengan suasana hati yang bagus, mungkin hanya harapan yang takkan pernah terjadi.

"Jadi, selain meeting dengan klien dari luar negeri itu, ada pekerjaan lain?" Tanya Daniash menatap Aryo, sang sekretaris dengan tatapan datar nya. 

"Hanya itu saja, kalau berkenan tuan di undang makan malam oleh keluarga Nyonya Herra malam ini." 

"Dalam rangka apa?" Tanya Daniash.

"Ulang tahun pernikahan, Tuan."

"Ya, aku akan datang." Jawab Daniash, masih dengan suara datar nya. Aryo menggaruk tengkuknya, dia tak tau harus mengajak bicara dengan topik apa lagi. 

"Tunggu apa lagi? Kau akan berdiri disitu sampai jam pulang, atau mulai bekerja?" Tanya Daniash yang membuat Aryo terkejut, lalu segera undur diri.

Aryo menutup pintu ruangan CEO dan memulai pekerjaan nya, begitu juga dengan Daniash. Karena meeting baru akan di lakukan setelah waktu makan siang nanti. 

Singkatnya, waktu terasa cepat berlalu jika Daniash sudah berkutat dalam pekerjaan yang seolah tiada habisnya. Aryo kembali masuk ke ruangan CEO, dia mengingatkan tentang meeting bersama klien dari Jepang.

"Maaf tuan, tapi sudah saatnya."

"Ya, sekalian makan siang. Aku lapar,"

"Baik tuan." Jawab Aryo, dia mengekor di belakang Daniash dengan langkah tegap nya. Kedua pria yang sama-sama tampan itu berjalan beriringan dengan tatapan yang sama-sama datar. 

Singkatnya, kedua pria itu masuk ke dalam cafe. Namun, entah karena kesalahan siapa, seseorang menabrak nya, namun bukan nya Daniash yang terjungkal, justru yang menabrak nya lah yang terjungkal. 

"Aaawwhhhsss.." Ringis seorang gadis bertubuh mungil memegang lutut nya yang berdarah karena tergores. 

"You okay?" 

"Yeah, i'm okey." Jawabnya, suaranya terdengar lembut.

"Kau bisa berdiri?"

"Tentu saja, memang nya aku lumpuh?" Sewot nya, dia membersihkan rok nya dengan menepuk-nepuk nya pelan. Gadis itu mendongak menatap seorang pria yang tinggi menjulang di depan nya. 

"Tinggi bener om, kayak tiang listrik." Cetus nya membuat Daniash mengernyit. 

"Aku tak punya waktu untuk berbasa-basi dengan mu, gadis kecil."

"Dihh, so cool banget om-om." Cibir gadis kecil itu dengan bibir mencebik.

"Sudahlah, aku ada rapat penting."

"Idih, gaje banget." Ucapnya pelan, namun masih bisa terdengar oleh telinga Daniash. 

"Gadis kecil yang aneh." 

.......

🌻🌻🌻🌻

Terpopuler

Comments

Anonymous

Anonymous

f

2024-10-08

1

Alifah Azzahra💙💙

Alifah Azzahra💙💙

mampir yah Thor 🥰

2024-10-08

1

Sintia Dewi

Sintia Dewi

herra istri yg tdk bersyukur, nantik daniash nemu yg bisa gantiin dia baru dah ngemis2 mintak rujuk

2024-03-26

1

lihat semua
Episodes
1 Chapter 1 - Kehidupan Daniash
2 Chapter 2 - Pesta Anniversary
3 Chapter 3 - Wanita Tak Tau Malu
4 Chapter 4 - Lingerie
5 Chapter 5 - Kecerobohan Maura
6 Chapter 6 - Kehidupan Maura
7 Chapter 7 - Tanda Merah
8 Chapter 8 - Kegilaan Herra
9 Chapter 9 - Misi Mencari Sugar Baby
10 Chapter 10 - Maura Setuju
11 Chapter 11 - Bertemu Daddy
12 Chapter 12 - Sebuah Kesepakatan
13 Chapter 13 - Tamu Bulanan
14 Chapter 14 - First Kiss
15 Chapter 15 - Makan Siang Bersama
16 Chapter 16 - Gadis Dua Black Card
17 Chapter 17 - Perhatian Kecil
18 Chapter 18 - Kegiatan Pagi Hari
19 Chapter 19 - Kejadian Masa Lalu
20 Chapter 20 - Tingkah Menggemaskan Maura
21 Chapter 21 - 3 Hari dan 3 Tahun
22 Chapter 22 - Gadis Nakal
23 Chapter 23 - Benda Apa Itu?
24 Chapter 24 - Saingan Berat
25 Chapter 25 - Detik-detik Panas
26 Chapter 26 - First Blood
27 Chapter 27 - Perhatian Daniash
28 Chapter 28 - Memulai Dari Awal
29 Chapter 29 - Kejutan Untuk Maura
30 Chapter 30 - Takut Sakit?
31 Chapter 31 - Satu Malam Bersamamu
32 Chapter 32 - Harus Berani, Jika Ingin Bersamaku!
33 Chapter 33 - Hargai Keputusanku!
34 Chapter 34 - Drama Pagi Hari
35 Chapter 35 - Keluar Banyak
36 Chapter 36 - Bertemu Seseorang
37 Chapter 37 - Gadisku Memang Luar Biasa!
38 Chapter 38 - Ponsel Baru
39 Chapter 39 - Kunjungan Daniash
40 Chapter 40 - Aku yang Menang!
41 Chapter 41 - Pantai
42 Chapter 42 -Memperjuangkan Maura
43 Chapter 43 - Keputusan Daniash
44 Chapter 44 - Maura Sakit
45 Chapter 45 - Bunga Tulip Merah
46 Chapter 46 - Dua Garis Merah
47 Chapter 47 - Daniash Mengidam?
48 Cahpter 48 - Surprise Untuk Maura
49 Chapter 49 - Kita Hadapi Bersama!
50 Chapter 50 - Memanjakan Bumil
51 Chapter 51 - Mulai Curiga
52 Chapter 52 - Kemarahan Elgar
53 Chapter 53 - Kebahagiaanku Adalah Maura
54 Chapter 54 - Keegoisan Elgar
55 Chapter 55 - Bertemu Mama Mertua
56 Chapter 56 - Janji
57 Chapter 57 - Melihat Bulan Bersamamu
58 Chapter 58 - Memancing Singa Kelaparan
59 Chapter 59 - Jenguk Adek Bayi
60 Chapter 60 - Ternyata?
61 Chapter 61 - Awal Pertemuan Daniash Dan Elgar
62 Chapter 62 - Pertemuan Tak Terduga
63 Chapter 63 - 1 Minggu Lagi
64 Chapter 64 - Dia yang Ngidam, Aku yang Susah!
65 Chapter 65 - Our Wedding
66 Chapter 66 - Ide Konyol Riana
67 Chapter 67 - Kedatangan Dara
68 Chapter 68 - Bayi Besarku
69 Chapter 69 - Maura Demam
70 Chapter 70 - Maura dan Nayna
71 Chapter 71 - Pendarahan
72 Chapter 72 - Ibu Nayna Koma
73 Chapter 73 - Mantan Bestie Jadi Mertua
74 Chapter 74 - Drama Pasangan Bucin
75 Chapter 75 - Pertemuan Nayna dan Aryo
76 Chapter 76 - Bucin Gak Tau Tempat
77 Chapter 77 - Hari Terburuk Nayna
78 Chapter 78 - Kabar Buruk
79 Chapter 79 - Calon Istri
80 Chapter 80 - Senjata Makan Tuan
81 Chapter 81 - Terimakasih Sudah Mengandung Anakku
82 Chapter 82 - Mertua Pengertian
83 Chapter 83 - Tetangga Kepo
84 Chapter 84 - Sifat Asli Aryo
85 Chapter 85 - Kedamaian Menantu dan Mertua
86 Chapter 86 - Pria Yang Tepat
87 Chapter 87 - Wejangan Dari Papa
88 Chapter 88 - Pernikahan Aryo dan Nayna
89 Chapter 89 - Kesibukan Aryo
90 Chapter 90 - Hukuman Mika
91 Chapter 91 - Drama Pasutri Baru
92 Chapter 92 - Nasehat Ibu Mertua
93 Chapter 93 - Satu Piring Berdua
94 Chapter 94 - Barang Titipan
95 Chapter 95 - Drama Belanja Titipan
96 Chapter 96 - Piala Bergilir
97 Chapter 97 - Nayna Hamil
98 Chapter 98 - Periksa Kandungan
99 Chapter 99 - Malu-maluin
100 Chapter 100 - Rujakan Ala Bumil
101 Chapter 101 - Gak Usah Diet
102 Chapter 102 - Maura Lahiran
103 Chapter 103 - Welcome To The World Baby Davi
104 Chapter 104 - Sup Buatan Nayna
105 Chapter 105 - Orang tua Baru
106 Chapter 106 - Nany Untuk Sikembar
107 Chapter 107 - Kontraksi Palsu
108 Chapter 108 - Tingkah Menyebalkan Daniash
109 Chapter 109 - Penyakit Turunan
110 Chapter 110 - Buka Puasa
111 Chapter 111 - Persahabatan Nayna dan Maura
112 Chapter 112 - Keadaan Herra
113 Chapter 113 - Baby Attar
114 Chapter 114 - Terciduk Perawat
115 Chapter 115 - Baby Attar
116 Chapter 116 - Suami dan Ayah Siaga
117 Chapter 117 - Rumah Baru
118 Chapter 118 - Syukuran Rumah Baru
119 Chapter 119 - Sikap Menjengkelkan Aryo
120 Chapter 120 - Kesiangan
121 Chapter 121 - Maura Hamil
122 Chapter 122 - Maura Salah Paham
123 Chapter 123 - Saling Memaafkan
124 Chapter 124 - Adik untuk Maura?
125 Chapter 125 -
126 Chapter 126 - Aryo dan Nayna
127 Chapter 127 - Komplikasi
128 Chapter 128 - Operasi Maura
129 Chapter 129 - Membujuk Daniash
130 Chapter 130 - Maura Sadar
131 Bab 131 - Akhir Yang Membahagiakan
Episodes

Updated 131 Episodes

1
Chapter 1 - Kehidupan Daniash
2
Chapter 2 - Pesta Anniversary
3
Chapter 3 - Wanita Tak Tau Malu
4
Chapter 4 - Lingerie
5
Chapter 5 - Kecerobohan Maura
6
Chapter 6 - Kehidupan Maura
7
Chapter 7 - Tanda Merah
8
Chapter 8 - Kegilaan Herra
9
Chapter 9 - Misi Mencari Sugar Baby
10
Chapter 10 - Maura Setuju
11
Chapter 11 - Bertemu Daddy
12
Chapter 12 - Sebuah Kesepakatan
13
Chapter 13 - Tamu Bulanan
14
Chapter 14 - First Kiss
15
Chapter 15 - Makan Siang Bersama
16
Chapter 16 - Gadis Dua Black Card
17
Chapter 17 - Perhatian Kecil
18
Chapter 18 - Kegiatan Pagi Hari
19
Chapter 19 - Kejadian Masa Lalu
20
Chapter 20 - Tingkah Menggemaskan Maura
21
Chapter 21 - 3 Hari dan 3 Tahun
22
Chapter 22 - Gadis Nakal
23
Chapter 23 - Benda Apa Itu?
24
Chapter 24 - Saingan Berat
25
Chapter 25 - Detik-detik Panas
26
Chapter 26 - First Blood
27
Chapter 27 - Perhatian Daniash
28
Chapter 28 - Memulai Dari Awal
29
Chapter 29 - Kejutan Untuk Maura
30
Chapter 30 - Takut Sakit?
31
Chapter 31 - Satu Malam Bersamamu
32
Chapter 32 - Harus Berani, Jika Ingin Bersamaku!
33
Chapter 33 - Hargai Keputusanku!
34
Chapter 34 - Drama Pagi Hari
35
Chapter 35 - Keluar Banyak
36
Chapter 36 - Bertemu Seseorang
37
Chapter 37 - Gadisku Memang Luar Biasa!
38
Chapter 38 - Ponsel Baru
39
Chapter 39 - Kunjungan Daniash
40
Chapter 40 - Aku yang Menang!
41
Chapter 41 - Pantai
42
Chapter 42 -Memperjuangkan Maura
43
Chapter 43 - Keputusan Daniash
44
Chapter 44 - Maura Sakit
45
Chapter 45 - Bunga Tulip Merah
46
Chapter 46 - Dua Garis Merah
47
Chapter 47 - Daniash Mengidam?
48
Cahpter 48 - Surprise Untuk Maura
49
Chapter 49 - Kita Hadapi Bersama!
50
Chapter 50 - Memanjakan Bumil
51
Chapter 51 - Mulai Curiga
52
Chapter 52 - Kemarahan Elgar
53
Chapter 53 - Kebahagiaanku Adalah Maura
54
Chapter 54 - Keegoisan Elgar
55
Chapter 55 - Bertemu Mama Mertua
56
Chapter 56 - Janji
57
Chapter 57 - Melihat Bulan Bersamamu
58
Chapter 58 - Memancing Singa Kelaparan
59
Chapter 59 - Jenguk Adek Bayi
60
Chapter 60 - Ternyata?
61
Chapter 61 - Awal Pertemuan Daniash Dan Elgar
62
Chapter 62 - Pertemuan Tak Terduga
63
Chapter 63 - 1 Minggu Lagi
64
Chapter 64 - Dia yang Ngidam, Aku yang Susah!
65
Chapter 65 - Our Wedding
66
Chapter 66 - Ide Konyol Riana
67
Chapter 67 - Kedatangan Dara
68
Chapter 68 - Bayi Besarku
69
Chapter 69 - Maura Demam
70
Chapter 70 - Maura dan Nayna
71
Chapter 71 - Pendarahan
72
Chapter 72 - Ibu Nayna Koma
73
Chapter 73 - Mantan Bestie Jadi Mertua
74
Chapter 74 - Drama Pasangan Bucin
75
Chapter 75 - Pertemuan Nayna dan Aryo
76
Chapter 76 - Bucin Gak Tau Tempat
77
Chapter 77 - Hari Terburuk Nayna
78
Chapter 78 - Kabar Buruk
79
Chapter 79 - Calon Istri
80
Chapter 80 - Senjata Makan Tuan
81
Chapter 81 - Terimakasih Sudah Mengandung Anakku
82
Chapter 82 - Mertua Pengertian
83
Chapter 83 - Tetangga Kepo
84
Chapter 84 - Sifat Asli Aryo
85
Chapter 85 - Kedamaian Menantu dan Mertua
86
Chapter 86 - Pria Yang Tepat
87
Chapter 87 - Wejangan Dari Papa
88
Chapter 88 - Pernikahan Aryo dan Nayna
89
Chapter 89 - Kesibukan Aryo
90
Chapter 90 - Hukuman Mika
91
Chapter 91 - Drama Pasutri Baru
92
Chapter 92 - Nasehat Ibu Mertua
93
Chapter 93 - Satu Piring Berdua
94
Chapter 94 - Barang Titipan
95
Chapter 95 - Drama Belanja Titipan
96
Chapter 96 - Piala Bergilir
97
Chapter 97 - Nayna Hamil
98
Chapter 98 - Periksa Kandungan
99
Chapter 99 - Malu-maluin
100
Chapter 100 - Rujakan Ala Bumil
101
Chapter 101 - Gak Usah Diet
102
Chapter 102 - Maura Lahiran
103
Chapter 103 - Welcome To The World Baby Davi
104
Chapter 104 - Sup Buatan Nayna
105
Chapter 105 - Orang tua Baru
106
Chapter 106 - Nany Untuk Sikembar
107
Chapter 107 - Kontraksi Palsu
108
Chapter 108 - Tingkah Menyebalkan Daniash
109
Chapter 109 - Penyakit Turunan
110
Chapter 110 - Buka Puasa
111
Chapter 111 - Persahabatan Nayna dan Maura
112
Chapter 112 - Keadaan Herra
113
Chapter 113 - Baby Attar
114
Chapter 114 - Terciduk Perawat
115
Chapter 115 - Baby Attar
116
Chapter 116 - Suami dan Ayah Siaga
117
Chapter 117 - Rumah Baru
118
Chapter 118 - Syukuran Rumah Baru
119
Chapter 119 - Sikap Menjengkelkan Aryo
120
Chapter 120 - Kesiangan
121
Chapter 121 - Maura Hamil
122
Chapter 122 - Maura Salah Paham
123
Chapter 123 - Saling Memaafkan
124
Chapter 124 - Adik untuk Maura?
125
Chapter 125 -
126
Chapter 126 - Aryo dan Nayna
127
Chapter 127 - Komplikasi
128
Chapter 128 - Operasi Maura
129
Chapter 129 - Membujuk Daniash
130
Chapter 130 - Maura Sadar
131
Bab 131 - Akhir Yang Membahagiakan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!