"Tiba-tiba kau menjadi diam dan begitu dingin. Apa salahku?? Aku tahu ada perjanjian dalam pernikahan kita tapi sikap diammu ini bisa membunuhku..."
Lyra Cornelia, seorang gadis yatim piatu yg dijodohkan dengan seorang pria kaya oleh pemilik yayasan yg merawatnya. Awalnya semua berjalan dengan baik tapi lama kelamaan hidupnya semakin sulit karena sikap suaminya yg begitu dingin serta sebuah fakta yg membuatnya begitu menderita.
Akankah hidupnya bahagia??
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon hunny24, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
EP.17 Tertipu
Pada malam itu, Lyra diminta pulang setelah insiden tersebut. Bahkan James sampai meminta orang-orangnya mengantarkan Lyra pulang dengan mobilnya agar aman. Lyra pun menurut saja setelah memberikan keterangan. Sementara perawat gadungan itu dilaporkan ke pihak berwajib karena kasus percobaan pembunuhan.
James dan Jasmine pun kini bergantian mengurus Robert. Karena memang tak ada lagi yg bisa dipercaya. Eva yg harusnya bisa bergantian menjaga justru merupakan pelaku utamanya. Dan Ferdinan dia tak pernah menampakkan batang hidungnya setelah ibunya tertangkap.
Saat James dan Jasmine berada di ruangannya, nampak Robert mulai sadarkan diri. Dirinya pun menggerakkan tangan dan membuka matanya. Sontak Jasmine dan James pun menghampirinya.
"Kakek.. apa kakek bisa mrndengar suaraku?" tanya James.
"Ayah.. apa mendengar suara kami?" tanya Jasmine.
"Tentu saja." ucap Robert.
"Kami akan memanggil dokter." ucap Jasmine.
Tak lama dokter pun datang dan memeriksa kondisi Robert. Kondisinya pun semakin membaik dan kini sudah sadar sepenuhnya. Usia yg tak lagi muda membuatnya lebih lama dalam menyembuhkan diri. Tapi masih ada hal yg membuat James dan Jasmine lebih terkejut lagi.
"Bagaimana dengan pelaku?" tanya Robert.
"Pelakunya sudah diamankan ayah." ucap Jasmine.
"Tunggu, kakek tahu kalau diracuni?" tanya James.
"Sebenarnya aku sudah sadar kemarin, tepat saat Jasmine sedang keluar. Aku hanya berbicara dengan pengawal dan dia menceritakan segalanya." ucap Robert.
"Kenapa kau pura-pura masih tak sadarkan diri?" tanya James.
"Pura-pura katamu..? aku memang pingsan lagi karena masih lemah." ucap Robert emosi ketika bicara dengan James.
"Ck.. Baru juga sadar sudah marah-marah." ucap James.
"Makanya jadi cucu jangan bikin jantung kakeknya naik turun." ucap Robert.
"Sudah, kalian ini tak pernah akur.. " ucap Jasmine melerai.
"Jasmine, aku pusing bicara dengan anak ini." ucap Robert.
"Ayah, sudahlah.. sekarang apa saja yg ayah tahu?" tanya Jasmine.
"Hanya itu." ucap Robert.
Kemudian, asisten Robert tuan Simon pun datang fan Robert seperti biasa mengandalkan Simon untuk segalanya. Berbagai perintah tanpa sepengetahuan Jasmine dan James pun sudah biasa Simon lakukan. Jasmine pun tak mau ambil pusing, dan James kadang sebal karena Ben selalu kalah cepat dari Simon.
"Siap tuan.. saya akan melaksanakannya." ucap Simon kemudian permisi.
Diluar ruangan nampak Jasmine dan James diusir karena Robert ingin bicara empat mata dengan Simon. Hal yg dibahas pun pastinya tentang insiden yg menimpanya beberapa hari terakhir.
Dan Simon sudah memprediksinya serta menyiapkan apa yg dibutuhkan tuannya. Serta Robert sudah memutuskan hukuman bagi Eva. Dirinya tak menyangka akan jadi target pembunuhan oleh anak kandungnya sendiri. Hingga ia memutuskan untuk memberi hukuman pada Eva. Eva dan Ferdinan akan diasingkan di Inggris, dan Ferdinan diminta mengelola perusahaan kecil disana. Dan harga untuk pengampunan yg diterima oleh Eva adalah dicoret dari daftar harta warisannya.
Pembebasan Eva pun sudah dipertimbangkan mengingat Ferdinan sampai berlutut dihadapan Robert. Robert yg tahu cucunya benar-benar tak tahu apapun hanya bisa mengampuninya. Tapi dengan catatan Ferdinan harus mengawasi ibunya dengan baik. Juga Eva akan dihapus dari daftar warisan.
Ferdinan pun menyetujuinya daripada ibunya mendekam di balik jeruji besi. Dan Eva hanya bisa pasrah menerima hukumannya. Pengampunan dari ayahnya pun ia terima walaupun ia masih kecewa setelah namanya dicoret dari daftar warisan.
"Ferdinan, jaga ibumu baik-baik.. awasi gerak-geriknya.. dan belajarlah mengurus perusahaan dengan baik.." ucap Robert.
"Baik kek.." ucap Ferdinan.
"Besok sore langsung berangkat ke Inggris, Simon sudah mempersiapkan segalanya.. kalian hanya perlu membawa barang-barang." ucap Robert.
"Baik kek.. Terimakasih." ucap Ferdinan.
.
.
.
Keesokan harinya, Robert pun sudah diperbolehkan untuk pulang. Dan dirinya masih penasaran dengan insiden percobaan pembunuhan oleh perawat gadungan. Sementara Simon masih belum membeti kabar.
"Siapalagi sekarang?" gumam Robert di dalam mobilnya.
"Sudahlah kek, biar aku dan Simon yg mengatasinya." ucap James.
"Ck.. kau itu lambat.." ucap Robert.
"Ya terserah." ucap James yg membawa kakeknya pulang ke rumah.
.
.
.
☘☘☘
Jasmine pun akhirnya bisa kembali ke yayasan yg sudah seperti rumahnya. Disana para anak-anak asuhnya sudah menyambutnya dengan suka cita. Begitu juga dengan stafnya yg bahagia akhirnya Jasmine kembali.
Hari-hari pun berlalu seperti biasanya. Beberapa dokumen dan anggaran yg harus Jasmine atur agar keadaan yayasannya stabil pun harus segera ia tangani. Dan Lyra, dirinya juga kembali ke aktifitas biasanya. Ia kembali mengajar beberapa kelas selama beberapa hari dalam satu minggu.
.
.
.
☘☘☘
Di sudut ruang kamar yg mewah, nampak seorang wanita cantik sedang menggigit kukunya yg cantik. Dirinya nampak sedang ketakutan, karena orang suruhannya yg menyamar sebagai perawat ditangkap malan itu juga. Ia hanya bisa berharap uang yg ia bayarkan pada wanita suruhannya mampu menutup mulutnya. Tapi sayang Simon orang yg begitu tegas dan tak kenal ampun.
Simon dengan cepat menemukan jejak Camila dan wanita yg sedang ditahan di penjara. Awalnya wanita suruhan itupun tak mau mengakuinya dan tetap bungkam. Tapi setelah Simon mencaritahu lebih dalam ternyata dia menemukan jejak dari dirinya dan Camila yg sedang merencanakan sesuatu.
"Kau masih ingin diam setelah melihat bukti percakapan ini?" tanya Simon yg berhasil menemukan ponsel sekali pakai milik wanita tersebut.
"Bagaimana kau bisa..? akh.." ucap wanita itu menutup mulutnya.
"Disini ada nama wanita bernama Camila Samanta." ucap Simon.
"Haruskah aku membacakannya?? wah tarifmu mahal juga ya, walaupun aku sudah melihat isi rekeningmu." ucap Simon.
"Baiklah aku akan mengakuinya, nona Camila Samanta yg membayarku." ucap wanita itu.
Dan dengan cepat, Simon beserta pihak yg berwajib menangkap Camila di sebuah apartemen mewah miliknya. Berita itu pun langsung heboh setelah masuk ke berita infotaimen. Baik media online social media ramai membicarakan mengenai Camila.
James yg mengetahui hal tersebut lewat orang suruhan Camila pun terkejut. Antara tak percaya dan kecewa James pun menemui kakeknya.
"Kakek.. kenapa kau melakukan ini pada Camila?" tanya James.
"Kenapa? aku hampir mati jika bukan karena Lyra." ucap Robert.
"Tapi kenapa tak membicarakannya padaku dulu." ucap James.
"Apa kau akan tetap menerimanya walaupun dia sudah membuat percobaan pembunuhan padaku?" tanya Robert.
"Kakek.. aku mencintainya." ucap James.
"Tapi dia tidak suka keberadaanku bahkan sampai berbuat nekat." ucap Robert.
"Dia begitu karena kekak selama ini memintanya meninggalkanku." ucap James.
"Apa kau sudah pikun kalau aku sudah memberinya kesempatan?? makan malam kemarin itu apa James??" tanya Robert kesal.
"Tapi karirnya hancur sekarang." ucap James.
"Kau masih mencemaskan karirnya saat dirinya hampir merenggut nyawaku?? cinta telah membuatmu buta." ucap Robert.
"Hanya hampir kek.. dan sekarang kakek masih hidup." ucap James.
"Kau memang benar-benar cucu durhaka.. jangan panggil aku kakekmu lagi, nyawaku tidak lebih berarti dibandingkan dengan karir wanita itu." ucap Robert kesal.
Rasa sesak pun menyeruak di dalam dadanya. Bagaimana tidak?? cucunya dari Julian yg ia bangga-banggakan dan ia didik dengan baik justru lebih memilih wanita yg hampir merenggut nyawanya. Robert tak habis pikir, bahkan dirinya sudah mencoba mengalah walaupun firasatnya dari awal sudah tidak setuju pada Camila.
Hingga dada Robert pun semakin sesak, dan nafasnya semakin pendek. Dadanya pun mulai terasa nyeri dan Robert secara spontan memegang dadanya saat hendak berjalan meninggalkan James.
"Kakek..? ada apa? ada yg sakit?" tanya James khawatir melihat Robert yg terlihat lemas dan nafas yg berat.
"Pedulikan saja kekasihmu itu..!" ucap Robert sambil berjalan menahan rasa sakit didadanya.
Hingga baru beberapa langkah Robert terjatuh, beruntung James mengikutinya dan menangkapnya. James pun langsung membawanya ke rumah sakit. Rasa cemas dan menyesal pun kini menghantuinya, ia sadar sudah keterlaluan pada kakeknya karena rasa cintanya yg berlebihan.
"Maafkan aku kek.." gumam James dalam hati saat melihat Robert dibawa ke IGD.
bagus loh ceritanya
udah jd pasangan yg serasi
buat tante mu menyadari kesalahannya
sampai tega meracuni kakek robent