Alexa Snowy Williams, putri bungsu Azka Abraham Williams, pemimpin Organisasi Black Alpha setelah kematian Axelle Williams, meninggalkan negaranya dan mencari kehidupan baru setelah ia mendapati kekasih yang sudah menjalin hubungan dengannya selama 6 tahun, berselingkuh dengan sahabatnya sendiri.
Membuang semua identitasnya, ia menata kehidupan baru dan mencari seseorang yang mencintainya dengan tulus, tanpa tahu siapa dirinya.
Mungkinkah Alexa akan menemui cinta sejatinya? Ataukah ia akan kembali kepada kekasihnya yang telah menyesal?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon PimCherry, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
TERBIASA KELUAR MASUK
Sampai usianya yang kini 27 tahun, tak pernah sekalipun Michael melakukan hal gila ini. Ia bersembunyi di antara pepohonan hanya untuk melihat apa yang seirang wanita lakukan.
"Lama lama aku bisa gila. Ada apa sebenarnya dengan diriku? Sialll!!" gumam Michael dengan geram.
Dengan rasa kantuk yang terus mendera, Michael berkali kali terlelap. Ia menyandarkan kepalanya di sebuah batang pohon yang berada tak jauh dari rumah milik James.
Sementara itu di dalam rumah James,
"Bagaimana? Apa semuanya sudah selesai?" tanya Alexa pada Claudia dan James yang terlihat sedang berkutat dengan kertas kertas di hadapannya.
"Sepertinya kita tak bisa terus berlama lama di sini, Nona. Banyak hal yang harus kita selesaikan, terutama dengan para klien Alpenze dan Williams. Semakin hari tuntutan yang mereka inginkan semakin banyak dan saya tidak bisa mengambil keputusan seorang diri," ucap James.
"Baiklah, beri aku waktu beberapa hari untuk menyelesaikan semua tanggung jawabku di sini. Aku tak mungkin langsung meninggalkannya begitu saja," ucap Alexa.
"Baik, Nona."
"Kalau begitu, sekarang berikan padaku semua laporan yang harus kuperiksa dan tanda tangani. Aku akan membantu kalian agar cepat selesai," Alexa duduk di sebuah kursi dengan meja besar di hadapannya. Claudia dengan senyumannya, memberikan setumpuk map yang begitu tinggi, membuat Alexa langsung memegang pelipisnya.
Semalaman, Alexa,Claudia, dan James, menyelesaikan pekerjaan mereka. Alexa sempat beristirahat beberapa jam dengan berbaring di atas sofa dan memejamkan matanya. Namun, sekelebat kejadian yang ia alami di rumah Michael membuat jantungnya kembali berdetak dengan cepat.
Tidak, Al! Ini semua hanya karena kamu lama tak merasakan perhatian seperti itu dari seorang pria. Jangan terjebak lagi di dalamnya karena tujuanmu saat ini hanyalah balas dendam pada pengkhianat pengkhianat yang sama sekali tak menghargai perasaan dan persahabatanmu. - Alexa.
Tepat pukul 5 pagi, Alexa keluar dari rumah James. James yang hanya menggunakan celana dan bertelanjang dada, mengantarkannya sampai ke depan pintu, sementara Claudia masih terlelap karena ia tertidur selama 30 menit.
"Sepulang mengajar aku akan kembali lagi ke sini, James," ucap Alexa.
"Baiklah. Aku akan menyelesaikannya dulu sebagian."
"Biarkan Claudia beristirahat. Jangan biarkan ia kelelahan, kalau tidak bagaimana kalian bisa memiliki anak secepatnya," pesan Alexa.
"Siap, Nona," James mengantarkan kepergian Alexa dengan sebuah senyuman di wajahnya.
Michael yang masih berada dalam mode kantuknya, melihat semua interaksi itu, meskipun ia tak bisa mendengar pembicaraan di antara Alexa dengan James. Namun, bayangan keduanya beemalam bersama, membuat hati Michael memanas. Ia pun segera kembali ke rumah setelah Alexa pergi dari rumah James.
*****
Alexa kembali pulang ke rumah. Ia akan pergi ke sekolah untuk mengajar sekaligus bertemu dengan kepala sekolah dan membicarakan tentang pengunduran dirinya.
Sudah hampir 6 bulan ini ia bersembunyi di Kota Erskine, Skotlandia. Ia yang awalnya ingin bersembunyu untuk menenangkan hati dan pikirannya, malah semakin sakit hati ketika melihat kebahagiaan mantan kekasih dan mantan sahabatnya.
Kini, sudah saatnya ia selesai dengan semua permasalahan hatinya, terutama pada Darren. Ketika ia kembali mengingat Michael, ia merasakan sesuatu yang berbeda. Namun, ia tak ingin terbuai, apalagi Michael pernah bercerita bahwa ia sangat mencintai seorang wanita yang bahkan bisa membuatnya sampai ingin bunuh diri.
Cinta membuat kita bahagia, cinta membuat kita bersedih, dan kadang cinta membuat kita sakit hati. Jika cinta tak bisa memberikan kebahagiaan, maka akan lebih baik kalau kita menghindarinya.
Alexa menemui Kepala Sekolah dan mengajukan pengunduran diri secara baik baik. Namun, ia tetap harus berada di sana selama 2 minggu untuk melakukan peralihan kepada guru yang baru nanti. Alexa menyetujuinya karena ia sangat mengerti bahwa sebuah pekerjaan perlu penyesuaian saat beralih, apalagi anak anak.
Setelah selesai menemui Kepala Sekolah, ia langsung pulang. Kini ia harus ke rumah yang ditempati oleh Michael dan menyelesaikan tanggung jawabnya. Alexa akan meminta nomor rekening Michael dan mentransfer semua kerugian yang dialami pria itu.
Setibanya ia di rumah Michael, Alexa tak langsung masuk. Ia mengetuk pintu karena mulai hari ini ia tak akan membersihkan rumah itu lagi. Michael yang berada di dalam rumah mengetahui bahwa Alexa lah yang datang, hanya saja ia belum ingin beranjak dari sofa.
Beberapa kali Alexa mengetuk pintu dan terkadang membunyikan bel. Pada akhirnya Michael membukakan pintu dan Alexa masuk ke dalam.
"Aku datang ke sini ingin meminta nomor rekeningmu dan mentransfer uangnya. Seperti yang kukatakan kemarin kalau aku harus melakukan pekerjaan yang lain," ucap Alexa sambil mengeluarkan ponselnya.
"Bagaimana kalau aku tidak mau menerimanya?" tanya Michael sambil terus menatap Alexa.
"Kalau kamu tidak menerimanya, maka aku akan memberikan uangnya pada James. Aku tahu kalau kamera itu adalah milik James," jawab Alexa.
Michael mendekati Alexa dan menghimpit wanita itu ke dinding, "sepertinya kamu sangat mengenal Tuan James. Bahkan kamu memanggilnya langsung dengan namanya. Sedekat apa hubunganmu dengannya?"
"Kami adalah teman, bukankah seluruh penduduk di kota ini saling mengenal satu sama lain? Jika kamu tinggal di sini lebih lama, kamu juga pasti akan mengenal penduduk di sini lebih lagi," ucap Alexa.
Michael memperhatikan bibir Alexa yang membuatnya ingin mencicipinya lagi sejak semalam. Bibir pink yang lembut itu serasa memanggil Michael untuk kembali mencicipinya. Ia pun kembali mendekatkan wajahnya dan langsung menyambar bibir milik Alexa.
Ketika bibir keduanya bersentuhan, Alexa kembali merasakan kehangatan dan gelenyar aneh di tubuhnya. Logikanya ingin melepaskan tautan bibir mereka, namun tubuhnya seakan menginginkan lebih dan malah mengalungkan kedua tangannya di leher Michael.
Michael memegang pinggang Alexa dengan sebelah tangan dan sebelah tangannya lagi memegang tengkuknya untuk memperdalam ciuman mereka. Jujur saja Michael tak pernah mencium Millie sama sekali ketika mereka adalah sepasang kekasih karena Michael sangat menjaga Millie. Selain itu, hubungan jarak jauh membatasi keduanya.
Sebelum masuk ke dalam kamar tidur Michael, Alexa menghentikan aktivitas mereka, "Apa kamu masih tak mau menerima uang penggantinya?"
"Aku tidak akan menerimanya. Kamu harus membayarnya dengan bekerja di sini."
"Aku tidak bisa. Ada pekerjaan yang harus kulakukan," ucap Alexa sekali lagi.
"Pekerjaan? Bukankah kamu hanya mengajar saja dari pagi hingga siang hari. Atau kamu akan bekerja menjadi wanita milik Tuan James?" ucap Michael dengan suara yang lebih tinggi.
"Apa maksud perkataanmu?" Alexa langsung mendorong tubuh Michael dan menatap tajam ke arah pria itu.
"Apa kamu mendapatkan uang pengganti itu darinya? karena sudah menjual tubuhmu? Bukankah kamu sudah terbiasa keluar masuk rumah Tuan James, bahkan bermalam di sana."
Plakkk!!
🧡 🧡 🧡