NovelToon NovelToon
Beloved Idol

Beloved Idol

Status: sedang berlangsung
Genre:Teen / Romansa
Popularitas:70k
Nilai: 5
Nama Author: Suci Aulia

Benci jadi cinta, atau cinta jadi benci?

Kisah mereka salah sejak awal. Sebuah pertemuan yang didasarkan ketidaksengajaan membuat Oktavia harus berurusan dengan Vano, seorang idol terkenal yang digandrungi banyak kalangan.

Pertemuan itu merubah hidupnya. Semuanya berubah dan perubahan itu membawa mereka ke dalam sebuah rasa. Cinta atau benci?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Suci Aulia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Teror

Sudah enam hari, dan Vano belum mau pulang ke rumah. Dia masih betah tinggal di dorm dengan alasan lebih efisien dan hemat waktu. Okta gak ambil pusing, dia sudah berprinsip untuk tidak merengek pada Vano. Apalagi sampai mohon-mohon supaya dia pulang. Huft, jangan mimpi!.

Di pagi hari yang cerah Okta memilih berjalan-jalan di area taman rumah Vano. Tamannya cukup luas, tertata rapi dan disusun dengan apik. Apalagi air mancur yang ada di tengah Taman, membuat siapapun betah ada disana.

Perempuan itu mengelilingi Taman, melihat-lihat bunga apa yang mekar di bulan ini July ini. Di bagian samping ada berbagai macam bunga dengan aneka ragam warna. Okta senang melihatnya. Apalagi melihat kupu-kupu yang berterbangan dengan riang. Mereka seperti sangat bahagia, tidak sepertinya yang kesepian.

Okta berjalan semakin ke belakang, ternyata ada sebuah lorong yang menghubungkan Taman dengan bagian belakang rumah. Saat dia menyusuri semakin dalam, mata perempuan itu melihat sebuah ruangan kecil disana. Seperti gudang yang sengaja dipisahkan dengan rumah. Ruangan itu sempit, terletak di bawah pohon yang rindang. Mungkin karena terlalu banyak barang sampai ada beberapa box yang dibiarkan berada di luar karena bagian dalam sudah tidak muat.

Okta jadi penasaran, melihat dari bentuk box nya seperti baru, dan masih bagus. Kenapa ditaruh di gudang?.

Dia nekad melihat salah satu box itu. Dan saat itu juga Okta langsung kembali melemparnya ke lantai karena ketakutan. Box itu berisi tikus mati dan selembar kertas bertuliskan 'tinggalkan Vano kami!!' yang ditulis dengan tinta merah.

Tidak sampai disitu, tumpukan box lain juga hampir sama. Ada yang mengirim boneka robek penuh tinta darah bertuliskan 'PERGI KE NERAKA OKTA!!' ; 'Vano oppa hanya milik kami!!' dan masih banyak lagi.

Lutut Okta lemas seketika. Perempuan itu memundurkan badannya karena takut. Bahunya gemetaran, wajahnya bahkan sangat pucat sekarang.

Selama 25 tahun hidup di Bumi baru kali ini dia dibenci orang sampai harus diteror seperti itu. Mungkin tidak semua orang menyukainya, tapi tidak pernah sekalipun ada orang yang memberinya kecaman mengerikan sampai ancaman akan dibunuh.

Memikirkan ini semua membuat kepala Okta mendadak pusing, dia bingung harus melakukan apa.

"Loh Nona, kenapa disini?" saat dia berbalik badan, ada dua pelayan datang sambil membawa dua box lagi. Kebetulan box itu terbuka sehingga Okta bisa melihat isinya. Rasa takutnya semakin besar, ternyata berisi bangkai tikus kiriman lagi.

Dia makin tidak bisa berbuat apa-apa, rasanya dia ingin menangis aja. Kenapa hidupnya makin kesini makin kesana aja sih. Okta bahkan rasanya sudah sangat lemas menghadapi ini semua. Bahkan saat bodyguard rumah Vano mengangkatnya pun dia cuma bisa pasrah. Okta pingsan.

***************

Entah sudah berapa jam dia tidur, Okta bangun di pukul 13.00. Kepalanya sakit, dia merasa badannya meriang sekarang. Mata perempuan itu memindai ke setiap sudut ruangan, ada Mbak Ida-salah satu pelayan yang menungguinya disana.

"Nona perlu sesuatu?" melihat majikannya sudah bangun, Mbak Ida langsung menawari bantuan yang dijawab gelengan oleh Okta. Perempuan itu merubah posisinya menjadi duduk dengan memakai dinding sebagai sandaran.

"Mbak..." Okta memanggil, "boleh saya tanya sesuatu?"

"Boleh Non, apapun pasti saya jawab" sahut Mbak Ida dengan yakin.

"Soal teror itu, apa Mbak tau?"

Mbak Ida kontan menunduk, pertanda tidak mau menjawab. Dia takut salah bicara yang membuat pekerjaannya menjadi terancam.

"Mbak jujur aja sama saya, saya yang akan jamin kalo mbak gak bakal kena masalah" Okta mencoba meyakinkan.

Kalo sudah seperti ini Mbak Ida tidak punya alasan untuk menolak, apalagi Okta sendiri yang akan menjamin keselamatan pekerjaannya.

"Jadi itu teror dari fansnya Tuan Vano yang gak suka kalo Tuan nikah sama Nona. Hampir setiap hari ada kiriman seperti itu. Sebenarnya Tuan gak mau Nona tau tentang ini, dia takut Non kepikiran lalu drop"

Mendengar penjelasan Mbak Ida Okta jadi nangis kejer. Apalagi saat Mbak Ida memberi tau kalau setiap malam sebenarnya Vano pulang untuk melihatnya, tapi dia kembali pergi sebelum dia bangun.

Kenapa laki-laki itu harus se gentle ini sih, kan Okta jadi makin merasa bersalah karena sempat acuh dengan suami dadakannya itu.

Melihat majikannya nangis-nangis Mbak Ida jadi kelimpungan. Dia mengelus bahu Okta berharap tangisnya reda tapi tidak berpengaruh. Okta masih betah menangis meskipun ingusnya sudah meleber kemana-mana.

"Aduh Non kok malah nangis" Mbak Ida jadi ikut pengen nangis, takut gajinya dipotong.

Okta mengelap kasar ingusnya menggunakan baju yang dia pakai, agak jorok tapi dia tidak peduli. "Telfonin Vano" dia merengek seperti anak kecil yang mencari ibunya.

Mbak Ida pun segera menghubungi Vano dan untungnya diangkat.

"Halo Tuan, anu itu... Non Okta tadi lihat box teror kiriman, terus sekarang kondisinya gak baik. Non Okta minta Tuan pulang sekarang"

****************

Selang beberapa puluh menit mobil Vano terparkir di garasi rumahnya. Laki-laki itu menutup pintu mobilnya dengan kasar kemudian berlari masuk ke dalam rumah. Tanpa mengulur waktu dia langsung masuk ke dalam kamar Okta yang dipenuhi para pelayan yang sedang menenangkan Okta yang masih menangis.

"Kalian bisa pergi sekarang" Vano memberi perintah, dan mereka segera pergi meninggalkan kamar itu.

Vano berjalan mendekat, berdiri di samping Okta yang masih sibuk mengelap ingusnya.

"Ihh kok lo udah dateng sih kan gue belum make up, jelek tau" dia malah menggerutu sambil menangis. Lucu, Vano jadi pengen ngakak tapi kasihan.

"Ya lo ngapain nangis sampe nyuruh gue pulang?" tanya Vano dengan nada rendah.

Okta menunduk sembari mengerucutkan bibirnya. Rambut cokelat perempuan itu jatuh menjuntai sampai menutupi wajah, "Kangen"

Vano mengangkat kedua alisnya tinggi-tinggi, takut salah dengar. "Apa?. Lo ngomong apa?" dia malah menggoda sampai membuat Okta jadi tambah malu.

Okta memukul dada Vano dengan kesal. Liat punya lakik kayak gini dia jadi pengen mewek lagi. "Kok lo gak pulang-pulang sihhhh, gue kan kesepian gak ada lo"

Perempuan itu nangis lagi, kali ini agak dilebay-lebaykan. Vano terkekeh geli. Tangannya menggapai bahu Okta lalu memeluknya. Membuat wajah perempuan itu jadi menempel di perutnya.

"Maaf udah nyuekin lo" ucap Vano seraya mengelus rambut Okta. Perempuan itu mengangguk, membuat kepalanya bergerak-gerak diperut Vano. Kan jadi geli.

Okta mendongakkan kepalanya, membuat pandangan mereka bertemu satu sama lain. Kalau dalam situasi kayak gini Okta jadi mirip anak kucing yang sedang manja-manjaan sama emaknya.

"Cari uang sih boleh, tapi jangan sampe lupa anak istri juga. Gue gak suka dicuekin" bibirnya mengerucut lucu. Akhhh kenapa dia bisa seimut ini.

"Iya nyonyaaa. Kan gue kerja dari pagi sampe pagi juga buat kalian"

Okta kembali menyembunyikan wajahnya di perut Vano, menghirup dalam-dalam parfum laki-laki itu. Wangi yang paling dia suka.

"Lo gak kerjapun duit lo udah banyak kali Van, gak usah sok susah deh" dengusnya.

Vano tersenyum simpul. Tangannya melepas pelukan Okta dipinggangnya, "Gue mau mandi bentar"

"Jangan lama-lama" Okta memperingati dan dibalas acungan jempol oleh laki-laki itu

"Lo semanis ini mana mungkin gue rela kalo lo diambil orang lain Van. Lo cuma punya gue"

Oktavia Adisty

Geovano Davichi

...Minta tolong share cerita ini ya manteman, biar pembacanya tambah banyak hehe. Terimakasih...

1
ㅤ ✰͜͡v᭄ᵗⁱⁿₜₐʰᵢᵗᵃᵐ𝐀⃝🥀ᵒᶠᶠ.ᵒⁿ
semoga ini awal yang baik buat kalian berdua dan gunakan lah sebaik mungkin biar ga ada dusta diantara kalian 🤭!!!!!!
ㅤ ✰͜͡v᭄ᵗⁱⁿₜₐʰᵢᵗᵃᵐ𝐀⃝🥀ᵒᶠᶠ.ᵒⁿ
akan kah Okta ngasih kesempatan kedua buat vano
ㅤ ✰͜͡v᭄ᵗⁱⁿₜₐʰᵢᵗᵃᵐ𝐀⃝🥀ᵒᶠᶠ.ᵒⁿ
kenapa harus pura² pdhl gak enak lho.....
ㅤ ✰͜͡v᭄ᵗⁱⁿₜₐʰᵢᵗᵃᵐ𝐀⃝🥀ᵒᶠᶠ.ᵒⁿ
pertemuan yang mengharukan antara vano dan okta
ㅤ ✰͜͡v᭄ᵗⁱⁿₜₐʰᵢᵗᵃᵐ𝐀⃝🥀ᵒᶠᶠ.ᵒⁿ
papamu aja bisa menemukan Okta,,,
ㅤ ✰͜͡v᭄ᵗⁱⁿₜₐʰᵢᵗᵃᵐ𝐀⃝🥀ᵒᶠᶠ.ᵒⁿ
seharusnya km sadar apa yg salah dari dirimu vano,,knp Okta memilih pergi darimu
ㅤ ✰͜͡v᭄ᵗⁱⁿₜₐʰᵢᵗᵃᵐ𝐀⃝🥀ᵒᶠᶠ.ᵒⁿ
hilang tanpa jejak tuh si okta
⸙ᵍᵏ 𝓓𝓲𝓲 𝓮𝓲𝓶𝓾𝓽
yg bilang dekil itu tanda nya sirik🤣
⸙ᵍᵏ 𝓓𝓲𝓲 𝓮𝓲𝓶𝓾𝓽
prnh ngerasain juga sih pas putus eh malah masih sayang🤣
⸙ᵍᵏ 𝓓𝓲𝓲 𝓮𝓲𝓶𝓾𝓽
astaga berak nanggung tinggal sebiji wkwkwk ngakak weeh
💙 Ɯιʅԃα 🦅™📴
inilah karma untuk Vano
💙 Ɯιʅԃα 🦅™📴
semakin ada kemajuan nih di hubungan Alex dan Okta.
💙 Ɯιʅԃα 🦅™📴: Alex dan Kiara
total 1 replies
💙 Ɯιʅԃα 🦅™📴
Sedih banget... masih sempat²nya pas mau pergi Okta masih ngingat Vano.
⏤͟͟͞R𝐈𝐍𝐃𝐔𝕸y💞🍀⃝⃟💙
astagah.... 😳😳😳
bener itu amp hamidun🤔
⏤͟͟͞R𝐈𝐍𝐃𝐔𝕸y💞🍀⃝⃟💙
whaa... jd buruan paparazzi
kasian tuh sana sini musti pinter nyari jln
⏤͟͟͞R𝐈𝐍𝐃𝐔𝕸y💞🍀⃝⃟💙
kl ga ada rasa cocok gmn mo tertarik 🙈
✿⃟‌⃟ᶜᶠᶻ༄⃞⃟⚡𝐒𝐀𝐍𝐓𝐈🦚
makanya cari ayank biar ada yang bangunin🤭
✿⃟‌⃟ᶜᶠᶻ༄⃞⃟⚡𝐒𝐀𝐍𝐓𝐈🦚
mungkin irfan gak bisa move on tuh makanya terus gangguin kamu
✿⃟‌⃟ᶜᶠᶻ༄⃞⃟⚡𝐒𝐀𝐍𝐓𝐈🦚
ya bilang aja baik baik biar bisa bekerja lebih baik lagi sebelum pecat wkwkwk
💙 Ɯιʅԃα 🦅™📴
Aku kok jd kasihan juga yah sama Vano
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!