Beloved Idol
"Van, 30 menit lagi waktunya lo pemotretan"
Itu Gerry, asisten pribadinya. Si tukang ngingetin dia kalo lupa schedule. Kadang Gerry itu lebih seperti pengganti Om Jack, managernya yang kadang suka ngilang gak tau waktu. Si tua bangka itu memang maunya cuma makan gaji buta, kalau tidak mengingat bahwa dia Om nya, mungkin Vano sudah memecat Jack dari lama.
"Bentar, gue masih berak. Kurang sebiji nih, nanggung"
Geovano Davichi, atau yang lebih dikenal dengan nama Vano Davichi. Siapa yang tidak kenal dia, wajah cowok 26 tahun itu sudah sering terpajang di majalah, siaran televisi, film, serta sejumlah drama. Bersama The Boys, dia juga mengeluarkan lagu-lagu yang booming di kalangan anak muda. Membuat namanya melejit menjadi salah satu idol terkenal di dunia.
The Boys, Boy grub yang digawangi oleh Vano, Chiko, Maxim, dan Lucas itu sudah membentangkan sayap di dunia entertainment sejak tahun 2017. Nama mereka sudah sangat populer di masyarakat, bahkan fans pun sudah menyebar di seluruh penjuru. Sebenarnya The Boys terdiri dari 7 member. Tapi Yoshi, sang lead dancer memilih hengkang karena dulu dia menganggap The Boys akan sulit populer karena berasal dari agensi kecil, kemudian dia memilih bergabung dengan agensi lain dan pindah jalur menjadi aktor. Kemudian Theo, sang rapper meninggal dunia karena kecelakaan pesawat. Dan yang terakhir Verrel, dia memilih keluar karena adanya bentrok antar-member. Dia iri pada Vano yang posisinya merupakan vokalis utama sedangkan dia hanya lead vokal. Hal itu menimbulkan banyak pertentangan, kemudian Verrel keluar dan sekarang bergabung dengan agensi lain lalu membentuk Boy Grub baru.
Kini hanya tersisa Vano yang menjadi Vokalis utama, Maxim rapper, Lucas dancer, dan Chiko lead vokal. Meskipun hanya tersisa 4 orang, tawaran job dari berbagai merek semakin melimpah, belum lagi ajakan untuk berkolaborasi. Kini The Boys masuk ke dalam jajaran Boy Grub terkenal di dunia. Bersanding dengan para senior dan artis papan atas lainnya.
Vano keluar dari kamar mandi, langsung menuju tempat pemotretan untuk majalah edisi Bulan Juli bersama The Boys. Member lain sudah menunggu lama, seperti biasa dia selalu terlambat.
"Lama banget sih lu!!" Lucas berdecak kesal, dia paling tidak suka disuruh menunggu.
"Tau nih, lo buang air apa sekalian ngerontokin dosa-dosa?!" tambah Maxim.
Vano menyengir lebar sembari menggaruk pelipisnya. Agak merasa bersalah karena jam harus diundur, tapi mau gimana Lagi. Kebiasaan ngaretnya tidak bisa dihilangkan.
"Ya maaf guys, tapi ee' gue keluarnya susah. Padahal gue udah ngeden sampe urat mau lepas"
Chiko menghela nafas, dia bangkit berdiri dari sofa. Pertengkaran ini kalo dibiarkan bisa berlanjut sampai nanti sore dan berujung mereka semua tidak jadi pemotretan.
"Udah deh itu dibahas entar aja, sekarang foto dulu. Durasi nih durasi elahh, bentar lagi kan kita kudu meeting buat konser di Korea lusa"
Kalo udah Chiko yang ngomong member lain gak ada pilihan selain menurut. Mereka berpose cool di spot yang sudah ditentukan. Mengenakan baju keluaran Rumah mode terkenal, hasil pemotretan mereka tidak pernah mengecewakan.
**************
Pesawat The Airlines yang take off dari Korea Selatan menuju Indonesia itu terbang di ketinggian 35.000 kaki. Membawa penumpang dan beberapa awak pesawat yang menggantungkan nyawa mereka pada sang pilot.
"Sini Pak, biar saya bantu" seorang Pramugari dengan nametag 'Oktavia Adisty' membantu seorang kakek yang kesulitan mengenakan seatbelt setelah dari toilet. Kakek itu tersenyum ramah sembari mengatupkan kedua tangan.
"Thank you"
Okta mengangguk ramah. Setelah itu dia kembali ke bagian belakang pesawat, menuju ke dapur untuk membantu rekan-rekannya menyiapkan makanan karena ini sudah waktunya mealtime.
"Ini udah siap semua?" tanyanya pada staff lain.
"Udah lah, kamu sih lelet!!" Putri membalas dengan sinis, seperti biasa. Okta pun cuma bisa mengangguk memaklumi, dia diam pun akan selalu salah di mata Putri. Gadis itu meraih troli makanan dan menggiringnya bersama Rina. Memberikan makanan dan minuman kepada penumpang memang tugas mereka. Dengan menebar senyum ramah, Okta dan Rina menyusuri kabin pesawat.
Perjalanan kali ini cukup panjang, 7 jam 20 menit bukan waktu yang sebentar. Sebentar lagi waktunya untuk landing, Okta segera mengambil posisi di sebelah audio center untuk memberi arahan.
"Ladies and gentlemen, as we start our descent, please make sure your seat backs and tray tables are in their full upright position. Also, make sure your seat belt is securely fastened and all carry-on luggage is stowed underneath the seat in front of you or in the overhead bins. Thank you.
On behalf of The Airlines and the entire crew, I’d like to thank you for joining us on this trip. We are looking forward to seeing you on board again in the near future. Have a nice day!
(“Ibu-ibu dan Bapak-bapak, sembari kita mulai mendarat, mohon pastikan punggung kursi dan meja anda berada dalam posisi tegak. Dan pastikan juga sabuk pengaman anda terkait dengan baik dan seluruh barang bawaan tersimpan di bawah kursi di depan anda, atau di penyimpanan atas. Terima kasih.”)
(“Atas nama The Airlines dan seluruh kru, saya ingin berterima kasih kepada Anda atas ikut sertanya dalam perjalanan ini. Kami berharap bisa berjumpa dengan anda lagi dalam penerbangan dalam kesempatan yang akan datang. Semoga hari Anda menyenangkan!"
*************
Setelah pesawat landing dengan sempurna, seluruh awak pesawat turun dan pulang untuk mempersiapkan penerbangan dua hari lagi. Okta dan Rina menyeret koper mereka menuju kearah luar bandara, sontak hal itu menarik perhatian banyak orang. Apalagi mereka memiliki paras yang cantik, tubuh tinggi semampai layaknya pramugari pada umumnya, serta seragam pas body yang masih mereka kenakan semakin menambah daya tarik.
"Ta, lo pulang naik apaan?" tanya Rina saat mereka sudah sampai di depan.
"Gue udah pesen taksi online sih tadi" sahut Okta sembari bercermin, melihat make up nya masih oke atau tidak. Jangan sampai Dia bettemu banyak orang dengan kondisi make up yang sudah luntur, itu nggak banget. Asli.
"Gak dijemput Irfan?" Rina menggoda, Okta mendengus kesal. Irfan itu mantannya dan mereka baru putus dua minggu yang lalu karena Irfan sangat monoton dan membosankan. Okta tidak suka laki-laki seperti itu meskipun dia seorang Dokter sekalipun .
"Gak usah mulai deh Rin" desisnya tidak suka. Rina menyengir lebar, "Lagian elo sih, aneh. Si Irfan kurang apaan coba. Udah ganteng, tajir, pengertian kayak gitu, mana lo udah dinafkahin juga kan?!. Aduh Okta sayanggg, kalo beggo ya jangan diembat semua dong. Minimal kalo lo gak mau sama dia lo kasih ke gue kek, kan lumayan gue dapet donatur tetap tiap bulan"
Okta mendengus saat teman kuliah sekaligus rekan kerjanya itu menerocos panjang lebar. Sudah biasa, bersahabat bertahun-tahun sudah membuatnya hafal kelakuan gadis itu.
"Lo gak tau aja, si Irfan itu hidupnya monoton, gak asik. Males gue, mending cari cowok lain yang lebih ganteng terus cool kayak member The Boys, apalagi si Chico, akh tapi si Vano juga ganteng banget sihh. Ya gusti, gue lupa. Kamis mereka konser di sokor ya?. Wahhh pas banget tuh kita ada tugas terbang kesana, gue bisa liat konser mereka deh" jiwa fangirl gadis dengan nama lengkap Oktavia Adisty itu meronta-ronta. Memang sejak lama dia sudah menjadi fangirl dari Boy Band The Boys, terhitung sejak Tahun 2019. Bahkan poster, merchandise, album, dan majalah tentang mereka semua dia punya.
"Mulai kumat stress nya nih anak" dengus Rina. Yang disindir malah cuma cengengas-cengenges gak jelas. Tak lama taksi yang dipesan Okta datang, sang supir pun turun untuk membantu memasukkan kopernya ke bagasi.
"Lo gak mau bareng gue aja?" tawar nya, tapi Rina menggeleng.
"Gak usah deh, gue dijemput abang gue" sahut Rina.
"Oh yaudah, gue duluan ya. Byee"
Mobil melaju membelah jalanan Kota Jakarta yang selalu padat kendaraan. Okta menatap keluar jendela yang menampakkan gedung-gedung pencakar langit. Gadis itu tersenyum simpul, ternyata perjuangannya tidak sia-sia. Dia berhasil menjadi pramugari seperti cita-citanya meskipun orang tuanya sempat melarang karena mereka ingin dia menjadi PNS.
Tapi Okta tetap nekad, dia memilih merantau ke Jakarta. Menempuh pendidikan disini untuk menjadi seorang pramugari . Jauh dari orang tua, dan meninggalkan kota kelahirannya, Surabaya.
Dan ternyata, usahanya membuahkan hasil. Dia berhasil menjadi pramugari di salah satu maskapai penerbangan, The Airlines. Tepat 3 tahun yang lalu dia bergabung dengan maskapai itu, dan dia menikmati hidupnya yang sekarang.
***********
Yuhuuuu, welcome di cerita terbaru akuuu. Siapa nih yang hobinya haluin idolanya?. Kalian senasib sama Okta, wkwk.
Untuk mendukung cerita ini jangan lupa like, komen, dan vote ya guys. Jangan lupa tambahkan ke favorit supaya gak ketinggalan up, thank youuu
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 53 Episodes
Comments
⸙ᵍᵏ 𝓓𝓲𝓲 𝓮𝓲𝓶𝓾𝓽
astaga berak nanggung tinggal sebiji wkwkwk ngakak weeh
2024-01-14
0
🍭ͪ ͩ🔵🍌 ᷢ ͩ🍁ѕαηti❣️ᴳ𝐑᭄📴
ya bilang aja baik baik biar bisa bekerja lebih baik lagi sebelum pecat wkwkwk
2023-12-24
0
⏤͟͟͞R𝐈𝐍𝐃𝐔ᵇᵃˢᵉ𝕸y💞🍀⃝⃟💙
lg jenuh ya??
di sabarin aja yaa
2023-12-23
0