NovelToon NovelToon
Sweet Scandal

Sweet Scandal

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Cintapertama / Nikahkontrak / Patahhati
Popularitas:394.1k
Nilai: 4.8
Nama Author: Fhatt Trah

Karya orisinil.
Dilarang keras PLAGIAT!
18+

Skandal yang berbuah manis.

"Tidak ada cara lain lagi, kalian harus menikah."

"Apa?" Pekik keduanya berbarengan.

Berawal dari kesalahpahaman hingga berujung pada skandal yang menjungkirbalikkan kehidupannya secara mendadak.

Irene, gadis manis berusia 22 tahun. Yatim piatu, tinggal di sebuah panti asuhan. Pertemuannya dengan Axelle, seorang aktor ternama, membawanya pada sebuah skenario terburuk dalam hidupannya. Demi menutupi skandal yang tanpa disengaja, sebuah sandiwara pernikahan pun dilakukan.

Namun, siapa sangka pernikahan itu justru menguak fakta baru tentang jati dirinya yang sebenarnya. Lalu, siapakah Irene? Mampukah ia bertahan dalam sebuah rumah tangga yang penuh kepalsuan? Akankah pernikahan itu berakhir, atau justru menumbuhkan perasaan yang tak seharusnya ada diantara mereka?

ig@fhatt87

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fhatt Trah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ch. 16

Tepat pukul 12.00 malam. Irene masih juga belum bisa memejamkan matanya. Tubuhnya terbujur kaku di balik selimut tebal. Sambil kedua bola matanya bergerak ke kiri dan ke kanan. Mengamati seisi kamar dengan hati berdebar aneh. Ucapan Axelle tadi siang masih saja terngiang di telinganya.

Beberapa saat mengamati kamar itu, membuat tenggorokannya terasa kering. Sejak tadi, ia terus menelan saliva. Hingga membuatnya kehausan.

Pelan, ia bangun dan turun dari tempat tidur. Berjalan ke arah pintu, lalu membuka daun pintu itu dengan hati-hati. Sebelum benar-benar keluar dari kamar itu, diperhatikannya sejenak keadaan di luar.

Gelap. Hanya bias cahaya lampu di luar rumah menembus melalui jendela yang sedikit menerangi rumah itu. Dengan perasaan was-was bercampur takut, ia melangkah ke arah dapur. Dengan langkah kaki yang terasa berat.

Semakin mendekati dapur, langkahnya justru terasa semakin berat. Bahkan terhenti tiba-tiba. Sebab terdengar suara-suara aneh di dalam rumah itu.

Mendadak ia merinding. Terlebih, saat terdengar suara derap langkah di belakangnya. Diiringi hembusan angin malam yang sejuk menerpa kulitnya. Membuat bulu romanya semakin meremang. Bahkan tengkuknya mulai terasa dingin.

Suara derap langkah yang semula terdengar samar, kini semakin jelas di telinganya.

Tap Tap Tap

Wusss

Angin malam kembali menerpa. Semakin menambah kesan horor di rumah yang gelap gulita itu.

Perasaan takut pun mulai datang menghantui. Ia bahkan telah kehilangan keberaniannya. Dan rasa haus pun mendadak hilang.

Di saat ketakutan semakin melanda, tiba-tiba saja, sebuah tangan menyentuh pundaknya pelan.

Ia terkesiap. Detak jantung mendadak terhenti. Seluruh tubuh pun mulai menggigil. Keringat dingin semakin mengucur deras. Berkali-kali ia menelan saliva dalam-dalam. Mulutnya tak henti-hentinya berkomat-kamit. Membaca semua doa yang ia tahu.

Lalu untuk kedua kalinya, tangan itu kembali menyentuh pundaknya. Kali ini, sekujur tubuhnya serasa lemas.

Oh my god!

Siapa itu?

Hantu?

Kenapa suasananya mendadak jadi horor begini sih?

Ia menggerutu. Mendesis ketakutan dalam hatinya. Untuk ketiga kalinya tangan itu kembali menyentuh pundaknya. Perlahan ia memutar tubuhnya.

Detik itu juga, ia kembali terkesiap dengan mata melotot. Jantungnya serasa telah berhenti berdetak. Persendiannya bahkan terasa lemas. Di depannya berdiri sesosok tinggi, dengan pakaian serba hitam dari ujung kaki hingga ke ujung kepalanya yang tertutup.

Ya Tuhan!

Sudahlah!

Bukan hanya persendiannya saja yang lemas, tetapi sekujur tubuhnya tak mampu lagi bertahan. Kakinya tak sanggup menopang tubuhnya yang mulai meluruh. Sampai akhirnya, ia jatuh pingsan.

Beruntung, sosok yang membuatnya jatuh pingsan itu dengan sigap menangkap tubuhnya. Agar tak terjatuh menyentuh lantai.

Sosok itu, yang tidak lain adalah Axelle, membuka hoodie yang menutupi kepalanya. Lalu mengangkat tubuh lemah Irene dan membaringkannya di sofa yang tak jauh dari dapur.

"Dasar penakut." Cicitnya lirih. Sembari menatap Irene. Kemudian berjalan ke dapur dan menyalakan lampu ruangan.

Entah sudah berapa lama Irene kehilangan kesadaran diri. Kini ia mulai membuka matanya perlahan. Mengerjap beberapa kali, lalu memindai seisi ruangan.

Irene pun sontak bangun dari sofa, langsung berdiri. Jantungnya kembali berpacu. Setahunya, tadi rumah dalam keadaan gelap gulita. Kenapa sekarang jadi terang benderang begini? Lalu bagaimana bisa ia terbaring di sofa itu?

"Loh, bukannya tadi rumahnya gelap? Perasaan tadi aku ..." Irene ternganga. Ia baru menyadari sudah berapa lama ia pingsan.

Perlahan ia membawa kembali langkahnya ke dapur. Sekedar ingin tahu apa gerangan yang terjadi. Meski rasa takut itu masih ada.

"Apa Axelle di dapur? Tapi aku tidak melihat dia turun dari kamarnya." Lirihnya bergumam.

Rasanya aneh memang. Ia bahkan mulai berpikir yang bukan-bukan. Apa di jaman secanggih ini masih saja ada hantu? Masa iya sih?

Di tengah rasa takutnya, tiba-tiba seseorang menyentuh pundaknya. Disusul suara bariton menyertainya.

"Sedang apa kamu di dapur?"

Sontak Irene memutar tubuhnya.

"Kyaaaaaa ..." Irene berteriak sekencangnya saat di hadapannya berdiri sosok yang tadi dilihatnya dalam gelap.

"Ini aku. Jangan teriak. Ini sudah larut malam." Axelle membuka hoodie yang menutup kepalanya.

"Kamu." Irene menegang melihat Axelle berdiri di hadapannya dengan pakaian serba hitam. Jeans hitam dan jaket hitam pula.

"Iya, ini aku."

"Ya ampun. Aku pikir kamu hantu."

"Mana ada hantu setampan ini." Sembari berjalan ke dapur dan menaruh kantong plastik yang dibawanya di meja dapur.

"Apa yang kamu lakukan tengah malam begini?"

"Aku lapar. Aku dari minimarket. Buatkan mie instan untukku." Titahnya kemudian mengambil duduk di meja makan. Sambil bermain ponsel.

"Ke minimarket saja gayanya mirip penjahat." Sembari melangkah masuk dapur. Lalu mulai mengeluarkan beberapa bungkus mie instan dan telur dari kantong plastik yang dibawa Axelle. Kemudian mulai mengerjakan perintah tuan rumah.

Di meja makan, Axelle tengah menunggu sambil bermain ponsel. Tak berapa lama, Irene datang dengan nampan berisi sepiring mie goreng dan telur ceplok. Ia letakkan piring itu di depan Axelle.

"Katanya artis, tapi makannya mie instan." Celetuk Irene sambil berlalu. Dan celetukannya terdengar oleh Axelle.

"Hei, penipu. Ambilkan aku air minum." Titah Axelle.

Irene pun kembali ke dapur dan membawakan segelas air minum. Lantas kembali melenggang meninggalkan Axelle setelah menaruh gelas itu.

"Mau kemana kamu?" Pertanyaan Axelle otomatis menghentikan langkahnya. Kemudian berbalik.

"Ya ke kamar lah. Mau tidur, ngantuk."

"Yakin?" Axelle malah ingin kembali mengerjai Irene.

"Jangan tidur dulu. Temani aku makan." Tambahnya.

Irene mengernyit, "Kamu seperti anak kecil saja. Memangnya kamu tidak bisa makan sendiri?"

"Lalu siapa yang akan mencuci piringnya?"

"Taruh saja. Besok pagi baru aku cuci."

"Kamu lupa dengan peraturannya? Kamu lupa aku ini siapa?"

"Iya, iya. Aku akan mencuci piringnya. Makanya, cepat habiskan makanannya." Kesal Irene sembari mengambil duduk di sofa. Menunggu sampai Axelle selesai makan.

Di seberang, Axelle malah tersenyum-senyum sendiri. Sembari mulai menyuapi mulutnya, sesekali ia melirik Irene yang tampak bertopang dagu dengan wajah cemberut.

Ia sengaja meminta Irene menemaninya dengan alasan mencuci piring. Padahal sebetulnya, ia hanya ingin mengerjai gadis itu saja. Dan sengaja ia makan pelan agar lebih lama selesai. Dan Irene pasti bosan menunggunya.

"Penipu, aku sudah selesai makan. Ayo cepat cuci piringnya." Seru Axelle sembari bangun dari duduknya. Lalu beranjak menghampiri Irene.

Namun yang ia lihat, Irene malah tertidur di sofa itu.

"Payah sekali. Bagaimana bisa dia tidur di sembarang tempat seperti ini?" Cicitnya sembari memandangi wajah polos Irene yang terlelap.

Axelle kemudian beranjak hendak ke kamarnya. Kakinya mulai menapaki anak tangga satu per satu. Akan tetapi terhenti tiba-tiba. Lalu menoleh, kembali memandangi Irene yang ia biarkan tertidur di sofa itu.

"Haaah ... Dasar gadis itu. Bagaimana kalau dia kedinginan?"

Axelle membuang napas panjang. Lalu beranjak kembali menghampiri Irene yang masih terlelap. Dipandanginya lagi gadis itu sambil tersenyum tipis.

Entah kenapa, menatapnya saja membuat perasaannya tenang. Seakan mereka pernah saling mengenal sebelumnya. Sejujurnya, ia tidak suka ada orang asing di rumahnya. Tapi untuk Irene, ia seakan nyaman-nyaman saja dengan kehadiran gadis itu. Setidaknya, di rumah sebesar itu ia tidak akan kesepian. Lumayan ada orang yang bisa ia kerjai setiap hari.

Akhirnya, sebab tak tega, ia memberanikan diri mengangkat tubuh Irene dan membawanya ke kamar. Lalu hati-hati ia membaringkannya di tempat tidur. Menarik selimut menutupi tubuh Irene.

"Ternyata kamu berat juga. Tanganku sampai pegal. Begini." Sembari meregangkan otot-otot tangannya.

Axelle hendak keluar dari kamar Irene. Akan tetapi racauan Irene membuat langkahnya terhenti. Lalu menoleh, memandangi Irene yang tampak meracau dalam tidurnya.

"Aku takut." Racau Irene mengigau dalam tidurnya.

Axelle mengerutkan dahinya. Tak disangkanya, bualannya tentang arwah penasaran justru membuat gadis itu ketakutan seperti ini. Bahkan sampai terbawa mimpi. Kalau begini, ia jadi merasa bersalah mengerjai gadis itu.

.

.

Irene mengerjap, menatap nanar jam kecil di nakas. Jam 06.00 pagi. Irene hendak turun dari tempat tidur. Ia menyibak selimut yang menutupi tubuhnya. Namun tiba-tiba saja ...

"Kyaaaaaaaaa ..." Irene memekik sekencangnya hingga membangunkan seseorang yang terlelap di sampingnya.

Axelle.

Oh my god!

Irene bahkan membekap mulutnya tak percaya dengan pemandangan yang tersaji di depan matanya pagi ini.

"Ba_bagsimana bisa?" Irene tergagap saking terkejutnya. Ia mengucek matanya berkali-kali. Sekedar memastikan ini bukanlah mimpi.

Axelle bangun perlahan. Menatapnya nanar. Matanya seolah enggan terbuka. Sebab rasa kantuk yang belum hilang.

"Kenapa kamu suka sekali berteriak. Apa kamu pikir aku ini hantu?" Kesal Axelle. Lalu kembali berbaring.

"Aku ngantuk sekali. Jangan berisik." Tambahnya.

"Ke_kenapa kamu bisa tidur di kamarku?"

"Kamu sendiri yang memintaku. Aku sudah menduga, ternyata kamu tidak sepolos itu." Dengan santainya Axelle menyahuti pertanyaan Irene.

"Apa? A_aku yang memintamu tidur disini?" Irene sungguh tak percaya ucapan Axelle. Bagaimana bisa ia sendiri yang meminta Axelle tidur dengannya.

Masih dengan mata melotot, jantung yang hampir saja berhenti berdetak, ia menurunkan pandangan. Memeriksa keadaan diri.

Masih berpakaian lengkap. Begitupun dengan Axelle. Ia lantas sedikit lega, sebab hal yang tidak diinginkannya mungkin saja tidak terjadi. Dengan melihat kondisi mereka saat ini.

"Kamu bahkan memelukku sangat erat." Ucap Axelle kemudian. Hingga membuat Irene terlonjak kaget, melompat dari tidur.

"Apa?" Irene memekik kencang tak percaya. Sementara Axelle justru menyeringai tipis menyaksikan kepanikan Irene.

TBC

1
Tamima
terpesona akhirnya 🤭🤭🤭
Sugi Arso
lanjut
Sugi Arso
kasian
Arenna Dorenna
kenapa sy x like lbh awaal seperti selalu sbb sy mo melihat keseluruhan jln ceritnya baru la akn komen...cerita yg bagus..d dasari permulaan yg cantik...bahkan setiap bab sy enjoy menghayati setiap watak yg d suguhkan...welldone author...anda hebat...
🌺Fhatt Trah🌺: ☺️☺️ Terima kasih kk udah mampir di cerita receh author abal² ini🙏
total 1 replies
Youleannaa
bagus ceritanya,, 😘
Muniroh Mumun
extra part mana thorrrr .....iren blm hamil lg loh ....masak Olivia yg hamil lagi 😂😂😂😂😂
🌺Fhatt Trah🌺: 🤭🤭🤭🤭🤣ampun ngkk aku
total 1 replies
Muniroh Mumun
Zaky ...yg gentle dong jd org .......g kasihan sama iren .....nasib anaknya ada di tanganmu loh .....
Muniroh Mumun
iren anakny Olivia .....Axelle anakny Ranti ......wooww ......amazing
Ria An
dilarang keras plagiat
seperti novel bagus ajah wkwkkwwk
We💜💙
wah.. kereen ni ceritanya. gak bertele-tele. sat set sat set terungkap semua. drama misteri romantis action gak lebay kayak sinetron. syukaak 💜
🌺Fhatt Trah🌺: terimakasih sudah mampir
total 1 replies
Fafaaa
👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻
lovely
lah kurang 🔥🔥🥵
lovely
gimna mau bosan s exel ma s Risa 3 taun sudah tau luar dlm namanya laki² tau yg masih segelan pasti akan berpaling 😜🥵
lovely
dih s axel main sosor aja g dimana² 🥴
lovely
OMG main sosor aja s exell ky bebek 😜
lovely
gak apa² lah toh dah halal 🥴
lovely
bagus ceritanya cm terlalu banyak narasinya jadi ngos²an bacanya 🥴
lovely
good job Irene cewek yang jual mahal SM cowok sombong macam exel
ainatul hasanah
iyalah... tunjukkan saja buku nikah mereka berdua, gigit jari entar Clarissa.
sportif sajalah bang Zaky... entar ada pasangan terbaik untukmu, bukan Irene.karena Irene milik bang Aldo.
ainatul hasanah
tuh kan beneran.... jadi yang disembunyikan Zaky itu buku nikah Irene sama Axell .
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!