Sarah Maulina di anggap pembawa sial dalam keluarganya.
Karena sewaktu melahirkan Sarah Ibunya Meninggal dunia.
Membuat dia harus dibenci oleh papa kandung dan kakaknya sendiri.
Tak sampai disitu, Sarah juga tidak di akui keberadaanya oleh keluarganya,
Suatu hari gadis berusia 25 tahun itu Harus Ter usir dari rumahnya sendiri.
Di sinilah perjuangan sarah berjuang untuk hidup dan bertahan.
Bagaimana kelanjutan kisahnya, simak kisah Berikut,,,
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nur Ardhila, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 17 AKU PERGI
Disinilah Sarah...
Pagi hari di kota jakarta Seperti biasa, pagi ini indah. Langit masih kelabu. Udara sekitar terasa dingin menyentuh kulit. Burung-burung terdengar riang bernyanyi. Kicauannya menemani aktifitas manusia di pagi itu.
Terlihat beberapa orang berlari kecil untuk berolahraga. Disana juga terlihat lalu lalang sedikit sepeda motor. Mereka sepertinya orang kerja kantoran yang bekerja di jakarta atau orang warungan yang pergi ke pasar untuk berbelanja. Di sisi lain, masih ada orang yang terlelap tidur di kasurnya, menikmati mimpi indahnya. Entah jam berapa mereka akan bangun. 😦
Sarah menyusuri jalanan pagi itu dengan menggeret Koper nya yang besar, Sudah berapa banyak tetes keringat yang Sudah keluar membasahi sekujur tubuhnya. sekali kali dia berhenti sejenak duduk di pinggir jalan raya itu, menghilangkan rasa lelahnya, ingatannya kembali saat masih berada di mansion papanya, setelah Karina menyuruhnya agar cepat menyelesaikan makanannya, Sarah buru buru menghabiskan sarapannya, takut papanya akan turun dan melihatnya masih di dalam mansionnya.
Sarah masih ingat betul bagaimana bik Ijah menangis melihat kepergiannya waktu itu, ia seperti tidak rela Sarah pergi.
FLASHBACK ON....
"Non Sarah, jangan pergi non, memangnya non sudah ada tujuan". Ucapnya bergetar dengan mata yang berkaca kaca menatap Sarah keluar dari pagar yang menjulang tinggi bagaikan istana itu.
Sarah yang melihat bik ijah hampir menangis dia tak tega, di peluknya tubuh bik ijah dengan kuat, Tangisan Sarah pecah di pelukan bik Ijah, Sarah menangis sesenggukan di pelukannya, Padahal Sarah sudah sekuat tenaga supaya tidak menangis di hadapan bik ijah, Sarah tidak ingin terlihat rapuh di hadapan bik Ijah, Sarah hanya ingin meyakinkan bik Ijah dia kuat menghadapi semuanya, tapi apalah daya, Sarah tidak bisa membohongi perasaan sedihnya di hadapan bik Ijah, Tidak banyak yang di ucapannya kepada bik Ijah, hanya berpesan kepada bik ijah agar menjaga kesehatannya, dan mengucapkan selamat tinggal kepada bik ijah, setelah itu Sarah cepat cepat menjauh dari bik Ijah, takut Sarah tak akan kuat pergi melangkah jika masih berlama lama di dekat bik ijah.
FLASHBACK OFF
Sarah hanya mendesah nafasnya panjang, jangan sampai ia menangis di sepanjang jalan raya ini, dia tidak mau terlihat bodoh dan sangat menyedihkan, Sarah siap memasang badan untuk menghadapi semua rintangan dalam hidupnya, ia bertekad tindak ingin menangis lagi, dan tak ingin terlihat lemah lagi, Sarah Akan berjuang sampai dia berhasil, dan Sarah akan berjuang sekuat tenaga nya menjadi kebangaan papanya,
"Aku harus bangkit". Ucapnya penuh semangat lalu ia berdiri dari posisinya dan kembali meraih koper yang ada di samping, ia kembail melanjutkan perjalanannya yang entah kemana arah tujuannya akan berlabuh.
Sarah memutuskan tidak membawa uang ataupun barang lainnya milik papanya sepeserpun, ia hanya ingin mandiri mulai saat ini, dia Sadar papanya tak pernah menyayanginya, maka dari itu dia tidak menggambil uang yang di titipkan pada bik ijah sewaktu sarah pergi.
"*Aku harus kerja, untung menyambung hidupku selanjutnya"
"Aku akan buat papa dan juga kak karina bangga memiliki anak dan memiliki adik sepertiku"
"Akan aku buktikan pa, Aku layak mendapatkan kasih sayang mu dan juga kak karina*"
Begitulah argumen argumen di dalam hati Sarah, Tak terasa Sarah Sudah keluar dari jalan raya tadi, kini ia binggung ingin memesan taksi uang hanya cukup untuk makan sampai malam hari, ia menimbang setelah berpikir masak masak akhirnya Sarah putuskan memesan taksi, dia juga tidak akan kuat memaksakan kakinya terus berjalan.
.
.
Bersambung...
setelah sekian hari di lewati baru Malam ini Author bisa update itupun 2 bab dulu ya, berhubung si kecil lagi Sakit, jadi dari tadi nyari waktu pas buat nulisnya,
jangan lupa tinggalkan like, komentar, vote, serta dukungan kalian buat Author ya terima kasih 🙏🙏