NovelToon NovelToon
Selir Hati Mr. Billionaire

Selir Hati Mr. Billionaire

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / nikahkontrak / patahhati
Popularitas:6.7M
Nilai: 4.8
Nama Author: alya aziz

Menjalani hubungan pernikahan, tanpa mengharap di cintai, tanpa tuntutan, dan tanpa mengharapkan sebuah pengakuan.

Tak pernah terlintas di dalam benak Arumi, bahwa ia akan menjalani sebuah hubungan pernikahan rahasia dengan seorang pria yang baru saja resmi menjadi seorang duda.

Pelariannya dari kejaran para rentenir, malah membuatnya kehilangan hal terakhir yang paling berharga baginya yaitu kesuciannya. Alfaro yang malam itu dalam kondisi mabuk telah merenggut kesuciannya di saat ia tidak sadarkan diri.

Sudah terlanjur basah, kenapa tidak sekalian menceburkan diri saja. Alfaro yang haus akan kehangatan dan belaian seorang wanita, memberikan sebuah penawaran gila kepada Arumi.

"Tugas mu hanya melayaniku selama satu tahun, aku akan melunasi semua hutang mu pada rentenir itu dan juga memberikan mu pekerjaan."


Hanya ada dua pilihan, mati secara perlahan di tangan rentenir atau menerima tawaran sang duda yang membutuhkannya sebagai penghangat ranjang.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon alya aziz, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab.17 (Menemani mu malam ini)

Dengan di antar oleh seketaris Aril, Arumi pergi menuju apartement Alfaro. Baik Aril ataupun Arumi, mereka sama-sama berharap Alfaro ada di sana dalam keadaan baik-baik saja.

"Nona khawatir?" tanya Aril saat melihat ekspresi wajah Arumi.

"A-apa, bukan seperti itu aku hanya kasihan padanya," jawabnya terbata-bata.

"Oh begitu, Nona bisa membantu saya?" tanya Aril pada Arumi.

"Bantu? Bantu apa?" tanya Arumi.

"Tolong hibur Tuan Al, dia pasti sangat terpukul sekali, karena Nona Sarah akan menikah dengan selingkuhannya.

"Apa! Me-menikah, bukannya mereka baru saja bercerai, kenapa mantan istrinya sudah mau manikah lagi?" tanya Arumi bingung.

"Entahlah, yang pasti saya ingin Nona menemani Tuan Al malam ini di apartemennya, jangan pulang meski dia meminta," ujar Aril.

Kenapa, tidak Bi Ratih, seketaris Aril, mereka sama-sama meminta aku untuk menghibur Tuan Alfaro, aku harus seperti apa, yang aku tahu hanya melayaninya saja, batin Arumi.

"Nona, apa Nona bersedia?" tanya Aril.

"Ah apa ... iya baiklah."

Arumi menyederkan tubuhnya di sandaran kursi mobil. Ia menatap keluar jendela, melihat jalanan yang mulai ia kenali, sebentar lagi mereka akan sampai, semoga saja perkiraannya benar.

~

Mobil itu berhenti basement apartement, Arumi sudah turun dari mobil, sementara Aril masih diam di posisinya. Arumi, menundukkan badannya, melihat sekertaris Aril yang tidak ikut turun.

"Kenapa masih di dalam, ayo kita lihat Tuan Alfaro?"

"Nona saja, saya akan tunggu di sini, segera hubungi saya jika Tuan Alfaro berada di dalam sana," tutur Aril.

"Baiklah, jangan pergi, sebelum aku menelepon," ucap Arumi.

"Baik Nona."

Arumi berbalik, melangkah masuk kedalam gedung apartement mewah itu. Entah kenapa ia ingin segera sampai di sana, untuk menemukan seseorang yang ia harapkan berada di sana. Setelah menaiki lift akhirnya ia sampai juga di lantai sepuluh gedung apartement itu.

Sesuai dengan arahan seketaris Aril dan juga kode pintu yang di berikan, Arumi menekan kode pintu yang sudah ia catat di telapak tangannya sebelum kemari.

Cklek.

Pintu itu terbuka, Arumi melangkah dengan perlahan, memasuki area dalam unit apartment yang tidak lagi asing baginya. ia tidak menggedarkan pandanganya, melihat dan mencari sosok pria yang ia harap berada di sana.

Setelah mencari ke setiap ruangan, akhirnya ia menemukan Alfaro. Alfaro sedang berdiri di balkon kamar dengan sebuah botol minuman keras yang tergenggam erat. penampilan Alfaro pun terlihat berantakan, kancing kemejanya sudah terlepas di bagian atas.

Sebelum mendekat, Arumi menelpon seketaris Aril dulu, untuk mengabarkan jika Alfaro benar-benar berada di sana.

"Hallo, Tuan Al berada disini." ucap Arumi pada Arik yang ada di sambungan telepon.

[Baiklah, kalau begitu saya akan pulang dulu, tolong Nona ingat pesan saya tadi]

"Iya saya tau."

Arumi segera memantikan panggilan telepon itu dan mulai berjalan mendekat. Arumi cukup takut sebenarnya, ia takut kalau saja Alfaro marah kepadanya.

"Tu-tuan," panggil Arumi dari belakang.

Tubuh Alfaro terlihat sempoyongan, Alfaro menoleh kearah belakang. Dengan tatapan sayunya ia tersenyum saat melihat kedatangan Arumi.

"Hey sayang, kamu datang," ucap Alfaro lalu memeluk Arumi dengan sangat erat.

"Tuan, anda mabuk?" tanya Arumi saat mencium bau alkohol yang sangat menyengat.

Alfaro tidak menjawab, ia malah semakin mengeratkan pelukannya kepada Arumi.

"Aku sangat merindukan mu sayang, kenapa kamu mengkhianati ku, kenapa kamu pergi," ucap Alfaro dengan suara bergetar.

Arumi akhirnya mengerti, jika Alfaro memeluknya seerat ini. Ya, Alfaro sedang mabuk dan menyangka Arumi adalah Sarah. Arumi mengangkat tangannya, menepuk pundak Alfaro perlahan. Ia tidak boleh egois sekarang, sekertaris Aril benar, ia tidak boleh meninggalkan Alfaro di saat seperti ini.

Alfaro tiba-tiba saja melepaskan pelukannya, lalu melemparkan botol minuman keras itu hingga pecah berhamburan. Ia mencengkram kedua sisi pundak Arumi, menatap Arumi dengan penuh amarah dan kebencian.

"Kenapa kamu datang, kenapa kamu bisa datang kemari!" teriak Alfaro.

Arumi cukup terkejut, tapi ia hanya diam, membiarkan Alfaro melampiaskan semuanya, mengeluarkan semua amarah yang menyesakkan dadanya.

"Apa tidak cukup, kamu meninggalkan ku, kenapa... kenapa kamu mengirim kembali cincin pernikahan kita, kenapa kamu memberitahu ku jika kamu akan menikah, kenapa! Aku sangat mencintaimu, aku bekerja keras demi masa depan kita, mimpi-mimpi yang ingin aku bangun bersama mu, sekarang sudah hancur!!!" Air matanya keluar begitu saja, rasa benci , sakit hati, rasa cinta dan pengkhianatan menjadi satu. Alfaro memaki Arumi, dan mengira jika itu benar-benar adalah Sarah.

Tanpa Arumi sadari, air matanya juga ikut keluar. Pria yang sekarang ada di hadapannya ini benar-benar berbeda dari apa yang ia sangka. Pria selalu bersikap dingin, angkuh dan sangat disiplin saat di kantor, ternyata hanyalah manusia biasa yang juga begitu rapuh.

Alfaro jatuh bersimpuh di hadapan Arumi. Ia menangis, tangisan Bu bahkan tidak pernah ia tunjukkan di depan orang tuanya, tangisan yang keluar karena rasa patah hati yang begitu hebatnya.

Arumi ikut memposisikan diri sejajar dengan Alfaro yang bersimpuh di hadapannya. Ia menepuk pundak Alfaro perlahan, membuat Alfaro mengangkat kepalanya, melihat Arumi yang saat ini berada di hadapannya.

"Tenanglah Tuan saya ada disini," ucap Arumi sambil menyeka air matanya.

Perlahan bayangan wajah Sarah hilang dari wajah Arumi, ia sudah sadar dari khayalannya, "A-arumi," ucapanya lirih.

Alfaro bangkit dari posisinya dan menjauh dari Arumi. Ia tiba-tiba saja menjadi bingung, kenapa ia bisa seperti ini, pandangannya pun kembali buram, padanganya berputar-putar, sampai akhirnya ia jatuh pingsan, akibat terlalu banyak mengkonsumsi Alkohol.

"Tuan!" pekik Arumi.

Arumi bergegas menghampiri Alfaro, meletakkan kepala Alfaro kedalam pangkuannya.

"Tuan... tuan..."

"Sepertinya dia pingsan karena terlalu banyak minum."

Dengan susah payah Arumi menyeret tubuh Alfaro masuk kedalam kamar. Ia beberapa kali berhenti, karena terasa lelah menyeret Tubuh Alfaro yang sangat berat untuk ukuran tubuhnya.

Pelahan namun pasti, ia berhasil membaringkan tubuh Alfaro di atas tempat tidur. Arumi duduk di tepi ranjang, mencoba mengatur nafasnya yang tersengal-sengal.

Pandangannya mengarah ke wajah tampan Alfaro yang saat ini sedang terlelap. Ia menyentuh wajah Alfaro, " Luka di hati anda pasti sangat dalam, sampai air mata itu bisa keluar dari mata seorang Alfaro Wilson, tidurlah Tuan, istirahatkan hati anda, saya akan menemani anda malam ini, sama seperti saat anda menemani saya saat sakit."

Arumi melepaskan sling bag yang ia pakai lalu ikut berbaring di samping Alfaro. Lama ia memandangi wajah Alfaro dalam diam, lalu perlahan mulai terlelap di atas ranjang, ranjang yang menjadi saksi bisu kejadian saat Alfaro merenggut kesucian Arumi beberapa bulan yang lalu.

Bersambung 💓

Jangan lupa like+komen+vote ya readers.

Agar author makin rajin updatenya ☺️🙏

1
tri
ets dah ada yg cemburu, ,/Shy//Shy//Shy/
tri
Luar biasa
Fajar Ayu Kurniawati
.
Riza Rama
Kecewa
Riza Rama
Buruk
tri
,/Facepalm//Facepalm/ dinda mmg the best kelakuannya, aril....aril, knp ga ngaku aja sik
Idha Giatno
Luar biasa
Nenie Chusniyah
luar biasa
MommaBear
Luar biasa
Anonymous
ok
Rahma Putri
Luar biasa
Alet
keren
Ririn Nursisminingsih
meleleh a thor😍😍
Ririn Nursisminingsih
thor semua karyamu udah a baca...penulisanya sangat bagus alurnya tidak berbelit2 a suka..💪💪
Ririn Nursisminingsih
hadech kok malah saling berbohong mending arumi bilang aja udah nikah
Ririn Nursisminingsih
ayoo arumi srmangat tunjukan kmu wanita cerdas,kuat,ndak mudah ditindas
Ririn Nursisminingsih
ambil aja arumi buat alvaro bucin sama kmu...biar tau rasa dia
aisyahara_ㅏㅣ샤 하라
Luar biasa
aisyahara_ㅏㅣ샤 하라
mampir di arumi
Novie Yanti
iy senyum senyum sendiri.. sweet banget
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!