Nayna yang berencana pulang kampung untuk mengisi hari liburnya justru harus mengalami hal yang sangat tidak ia inginkan. Menikah !! yaa di usianya yang sudah 26 tahun dia memang belum memiliki rencana untuk menikah, namun hari ini ia harus menikah.
"Dengan siapa?" Batin Nayna bertanya-tanya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rima Sulistianingsih, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 17
"Kembaliannya ambil aja pak" Ucap Nayna kepada Driver gocar
Nayna kembali kerumah jam 8 malam, Semua orang telah menunggu di meja makan.
"Maaf sudah nunggu lama"Cicit Nayna yang dimaklumi oleh Tuan dan Nyonya Tarendra
"Darimana kamu?"Tanya Raka yang selalu saja ketus
"Ketemu klien"Jawab Nayna
"Lama banget" ucap Raka
"Ya namanya juga bernegosiasi" jawab Nayna
"Sudah sudah di depan makanan gak boleh berantem"Lerai Nyonya Tarendra
setelah makan malam Nayna pun membersihkan peralatan makan yang kotor.
"Nenek bisa istirahat, Ini Biar Nayna yang selesaikan"Ucap Nayna
"No bantuin istri kamu"Perintah Tuan Tarendra sebelum meninggalkan ruang makan bersama istrinya
Raka pun membantu Nayna cuci piring untuk pertama kali nya selama mereka menikah.
"Cincin yang kamu kasih terlalu mahal"Ucap Nayna
"Itu dari Mamah"Jawab Raka
"oh... Nanti setelah cerai aku balikin"Ucap Nayna
"Oke"Jawab Raka singkat tanpa menatap Nayna
"Tapi aku gak bisa pakai cincinya"Ucap Nayna
"Why?"Tanya Raka
"Terlalu mahal, Mahall banget malah" Jelas Nayna
Raka menatap Nayna dengan tatap yang tidak bisa diartikan oleh Nayna
"Aku pakai ketika berhadapan sama nenek dan kakek aja sepertinya"Ucap Nayna
"Terserah kamu"Jawab Raka yang terlihat tidak terlalu memperdulikan ucapan Nayna
Setelah selesai cuci piring Nayna pun bergegas masuk ke dalam kamar, Saat telah berada di depan kamarnya ia tersadar bahwa kamarnya saat ini di lantai 2 , Nayna pun membalikkan badan dan menuju kamar atas.
Nayna segera menuju kamar mandi untuk mandi.
"astagah Pembalut ku kan habis" Gumam Nayna saat menyadari dirinya sedang datang bulan
"Rakaaaaa"Teriak Nayna
Namun yang di panggil masih sibuk dengan laptopnya.
"Nonooooooo"Teriak Nayna menaikan suaranya lebih tinggi dari sebelumnya
Raka yang menyadari dipanggil pun segera menuju sumber suara.
"Kenapa kamu teriak-teriak?"Tanya Raka yang saat ini telah berdiri di depan pintu kamar mandi
"Boleh minta tolong?"Tanya Nayna Kembali dari balik pintu kamar mandi
"Apaan?"Tanya Raka
"Belikan aku pembalut, Pembalut ku habis dan aku sekarang halangan" jelas Nayna menahan malu
"enggak mau"Jawab Raka dengan tegas
"Yaudah kalau gitu aku pergi sendiri" ucap Nayna membuka pintu kamar dan hanya mengenakan kimono berwarna putih yang terlihat sangat sexy dan mempesona, Raka cukup lama menatap Nayna dan tanpa berkedip
"WOI" Teriak Nayna tepat di depan wajah Raka yang membuat Raka terkejut
"biar aku yang pergi" Jawab Raka pergi meninggalkan Nayna, sedangkan Nayna menunggu didalam kamar mandi sambil main handphone pastinya.
***
Supermartket
Raka berjalan menuju rak-rak yang menampilkan berbagai macam jenis pembalut.
Raka tampak bingung ia harus beli yang mana, Sementara pengunjung lain menatap raka aneh. Bahkan seorang remaja dengan beraninya mengatakan Raka om-om cabul, yang membuat Raka geram. Tak ingin berlama-lama Raka pun mengambil beberapa pembalut yang berbeda merk.
"Keluar" Ucap Raka dengan suara yang cukup tinggi dan keras
Nayna pun keluar kamar mandi masih mengenakan Kimono, Namun tak melihat ada Raka didalam kamar
"Eh gila ini banyak banget" Ucap Nayna yang terkejut melihat banyaknya pembalut yang ada di dalam kantong plastik
Nayna mengabil satu pembalut berwarna merah muda dan pembalut yang tak bersayap, Setelah itu ia pun bergegas untuk membersihkan tubuhnya. setelah selesai mandi Nayna merapikan pembalut dan memasukannya kedalam lemari.
"dari sekian banyaknya pembalut yang di beli cuma 1 jenis pembalut yang bisa aku pakai, Terus ini mau dikemanain sisanya ya"Gumam Nayna
"Tau ah malas aku mikir, Pengen tidur"Gumam Nayna kembali
Raka kembali ke dalam kamar dan mendapati Nayna yang telah tidur pulas dibalik selimut putih yang menutupin tubuhnya hingga dada dan mata yang di tutup masker mata.
DEG
Melihat Nayna yang tertidur pulas membuat jantung Raka berdetak tak beraturan. Entahlah berdetak karna Nayna atau Raka memang memiliki riwayat penyakit jantung.
"Jantung ku kenapa?"Gumam Raka meletakkan tangan kirinya di depan Dada
"bukan jantungan kan ya? Besok cek up deh kalau ingat"Gumamnya lagi
Raka pun berbaring disamping Nayna, Tak lama ia pun ikut terlelap dengan sangat pulas.
Sinar matahari memasuki celah-celah Ventilasi kamar Raka, Nayna telah rapi dengan pakaian kerja, Rambutnya di biarkan terurai, Ia pun bergegas untuk turun dan bergabung dengan Nyonya dan tuan Tarendra begitu juga dengan Raka yang rupanya telah bangun sejak subuh.
"Nenek maaf Nayna gak bantuin Nenek buat sarapan" Cicit Nayna
"Enggak papa, Tadi Nenek di bantu Raka" Jawab Nyonya Tarendra
"Dia bantuin Nenek masak?"Tanya Nayna mencoba memastikan ulang dengan apa yang ia dengar
"Kenapa? Gak percaya kalau aku bisa masak"Sahut Raka
"Paling juga cuma bantu potong-potong" Ucap Nayna tanpa menatap Raka
Sebelum Raka membuat keributan dengan Nayna, Tuan Tarendra membuka pembicaraan .
"Hari ini kakek ikut ke kantor" Ucap Tuan Tarendra
Nayna dan Raka saling tatap saat mendengar ucapan dari Tuan Tarendra.
"Nanti pergi sama Raka aja Kek" Ucap Nayna
"Sama kamu juga" Jawab Tuan Tarendra
"Nayna juga mau seperti itu Kek, Tapi Nayna mau pergi sama Rina pakai motor, Jadi enggak bisa bareng, Maaf ya Kek" Jelas Nayna, tiba-tiba saja membuat alasan dengan mambawa-bawa Rina
"Kalau Rina tau ku jadikan alasan, Bisa di timbuk sama tuh bocah gua" Batin Nayna
Tidak mungkin Nayna dan Raka pergi ke kantor bersama-sama, Itu pasti akan membuat heboh, apalagi selama ini hanya beberapa orang saja yang tau soal pernikahannya dengan Raka, Tidak bisa di bayangkan jika pernikahannya diketahui banyak orang.
Setelah sarapan Nayna pun bergegas menuju garasi
"Hallo, Kamu pergi kerja sama aku aja ya, aku otw kerumah mu" Ucap Nayna, Belum sempat seseorang yang ditelpon membalas ucapannya Nayna langsung mematikan, Yang di telpon Nayna tak lain adalah Rina.
saat tiba di rumah Rina, Nayna di sambut oleh Rina yang telah berdiri di depan gerbang rumahnya dengan berkacak pinggang.
"Kenapa tiba-tiba mau pergi bareng?"Tanya Rina
"Gak papa lagi pengen aja" Jawab Nayna
"Buruan naik"Sambung Nayna
Nayna dan Rina pun pergi ke kantor dengan Motor, saat perjalanan ke kantor Nayna melihat Mbak Tia yang berjalan kaki menuju kantor, bersama dengan suami dan anaknya.
"Rin, itu mbak Tia dan keluarga kan?"Tanya Nayna
"Iyaa, Cakep ya suaminya Mbak Tia"Jawab Rina
"Bangettt" Jawab Nayna
"good morning keluarga cemara" Sapa Nayna dan Rina
"Morning Tante Cantik" Sahut Anak laki-laki yang berusia sekitar 3 tahunan yang tak lain anak Mbak Tia
"Tumben pergi bareng?"Tanya Mbak Tia
"Lagi pengen bareng aja"Jawab Nayna
"Yaudah kita duluan ya Mbak, Takut jatuh cinta kalau lama-lama disini, Suami Mbak Ganteng Badai" Ucap Rina yang mendapat pukulan langsung dari Mbak Tia
"Sakitt" Cicit Rina
"Kepokk" Ucap Nayna dan Mbak Tia
***
Keluarga cemara dari Tim C
👍❤️❤️❤️