NovelToon NovelToon
Pendekar Pedang Halilintar

Pendekar Pedang Halilintar

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi Timur / Action / Epik Petualangan / Balas dendam dan Kelahiran Kembali / Budidaya dan Peningkatan / Mengubah Takdir
Popularitas:16.9k
Nilai: 5
Nama Author: DANTE-KUN

Ye Fan, pemuda 15 tahun dari Klan Ye—klan kelas tiga di Kota Pelangi—dikenal sebagai anak ajaib dalam seni pedang. Namun hidupnya hancur ketika klannya diserang oleh puluhan pendekar tingkat ahli yang mengincar pusaka mereka, Pedang Giok Langit.

Seluruh klan terbantai. Hanya Ye Fan yang selamat.

Dengan luka di jiwanya dan kemarahan yang membakar hatinya, ia bersumpah untuk menjadi lebih kuat, merebut kembali Pedang Giok Langit, dan membalaskan dendam Klan Ye yang telah musnah.

Ikuti perjalanan Ye Fan di PENDEKAR PEDANG Halilintar!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon DANTE-KUN, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 16: Final Yang Menentukan

Sementara Ye Fan sibuk memulihkan dirinya, Semifinal kedua berlangsung di arena.

Liu Fang dan Yin Kong bertarung dalam pertarungan yang sangat kontras. Liu Fang mengandalkan kecepatan Elemen Angin untuk menyerang, sementara Yin Kong menggunakan pertahanan Elemen Tanah yang kokoh dan keahlian bertarung yang penuh ketahanan.

Pertarungan itu berlangsung lama dan menguras tenaga. Liu Fang harus mengeluarkan segenap tenaganya dan menggunakan Jurus Angin terkuat Klan Liu untuk menembus pertahanan Elemen Tanah Yin Kong.

Pada akhirnya, Liu Fang berhasil menang. Namun, ketika ia meninggalkan arena, ia tampak pucat dan terengah-engah. Meskipun ia Emas Menengah, pertarungan yang berkepanjangan melawan Yin Kong telah menghabiskan sebagian besar Tenaga Dalamnya.

Grand final sudah ditentukan. Ye Fan melawan Liu Fang, yang akan berlangsung keesokan harinya.

Ye Fan tahu bahwa pertandingan besok akan menjadi yang paling sulit, terutama karena Liu Fang adalah pendekar cepat yang tidak mudah dikalahkan.

Di kamarnya, Ye Fan tidak menyentuh Pedang Pusaka-nya. Ia duduk bersila, menjalankan Kitab Pemurnian Langit, fokus sepenuhnya pada pemulihan Tenaga Dalam. Setiap detik istirahat sangat berharga.

Pil Pembersih Sumsum, pikir Ye Fan, matanya bersinar karena tekad yang membara. Hadiah itu bukan hanya soal kehormatan, tetapi soal fondasi kultivasi. Pil itu akan meningkatkan kecepatan kultivasinya ke tingkat yang gila-gilaan, mempersingkat tahun-tahun yang dibutuhkan untuk mencapai Ranah Balas Dendamnya. Aku harus menang.

Menjelang senja, saat Ye Fan hendak meninggalkan kediaman Klan Ji untuk kembali ke penginapannya, ia bertemu dengan Lu Xueqi di koridor taman. Nona Muda Lu itu, meskipun kalah, tidak menunjukkan kesedihan, hanya rasa hormat.

"Ye Fan," panggil Lu Xueqi, senyum tipis terukir di bibirnya.

Ye Fan berhenti. "Nona Lu."

"Aku ingin bilang, pertarungan tadi benar-benar menakjubkan. Jurus Pedangmu ... aku belum pernah melihat kecepatan dan Elemen Petir yang dikendalikan dengan presisi seperti itu." Lu Xueqi terdengar sangat tulus.

Ye Fan, yang jarang menerima pujian tulus, sedikit menunduk. "Itu hanyalah Jurus Pedang milik Klan Ye," balasnya, ada sedikit kepahitan terselip dalam kata-katanya. "Aku hanya sedikit beruntung terlahir di sana untuk mewarisinya."

Meskipun ia berusaha bersikap lugas, Lu Xueqi yang cerdas merasakan adanya luka batin yang mendalam di balik kata-kata "sedikit beruntung" itu. Ia melihat bayangan kesedihan mendalam di mata Ye Fan ketika ia menyebutkan Klannya, kesedihan yang jauh lebih besar dari sekadar kekalahan di arena.

Lu Xueqi memilih untuk tidak menanyakan lebih jauh. Ia tersenyum tipis, mengalihkan topik. "Baiklah, kalau begitu kau adalah pendekar pedang tercepat yang pernah kutemui. Aku harap kita bisa berduel lagi suatu hari nanti."

Mereka berbagi obrolan ringan tentang turnamen dan para rival. Ketika tiba saatnya untuk berpisah, Lu Xueqi memberikan semangat terakhirnya.

"Liu Fang adalah lawan yang sulit, apalagi dia Pendekar Emas Menengah yang diunggulkan sejak awal. Tapi, dengan Pedang dan kecepatanmu, aku yakin kau bisa melakukannya."

Ia menatap Ye Fan dengan tatapan yang tulus dan penuh keyakinan. "Menanglah, Ye Fan. Sampai jumpa."

Ye Fan membalas dengan anggukan tegas. "Sampai jumpa, Nona Lu."

Dengan beban harapan baru di pundaknya dan tekad yang diperbarui, Ye Fan kembali ke penginapannya. Esok hari, ia akan berhadapan dengan Liu Fang dalam pertarungan final yang akan menentukan nasibnya.

...

Pagi hari itu terasa panas di Arena Turnamen. Seluruh perhatian Kekaisaran Tang di Kota Awan tertuju pada dua Pendekar yang berdiri di tengah arena: Ye Fan dan Liu Fang.

Kursi kehormatan penuh sesak. Bahkan Ketua Sekte dari beberapa Sekte besar turun langsung. Kepala Klan Liu, ayah dari Liu Fang, duduk dengan bangga, yakin akan kemenangan putranya. Di sisi lain, Ji Ping tampak gugup namun penuh harap. Lu Xueqi, Ma Yue, dan Yin Kong menatap arena dengan fokus total.

Mayoritas penonton dan klan bertaruh pada Liu Fang, Pendekar Emas Menengah yang dikenal publik dan tidak kelelahan seperti yang terlihat. Ye Fan, meskipun menang telak di Semifinal, dianggap orang yang beruntung.

Saat mereka saling berhadapan, Liu Fang tersenyum tipis—senyum yang lelah namun penuh kepercayaan diri.

"Ye Fan," sapa Liu Fang. "Aku harus berterima kasih pada Yin Kong karena dia menghabiskan banyak tenagaku, membuat pertarungan ini sedikit tidak adil bagiku."

Ye Fan membalas tatapan itu, Pedang Pusaka-nya ditarik keluar. "Sebaiknya kau simpan Tenaga Dalam-mu. Kau akan membutuhkannya."

"Kau memang arogan," balas Liu Fang, tatapannya menyala. "Tapi aku akui, kecepatanmu adalah yang tercepat di sini. Mari kita buktikan apakah Petir milikmu lebih cepat dari Angin milikku!"

Begitu aba-aba dimulai, seluruh arena meledak dalam sorakan, tetapi pertarungan itu sendiri menjadi keheningan visual bagi kebanyakan orang.

ZZZRRRTT! WUSHHH!

Ye Fan bergerak dengan kecepatan Elemen Petir, bilahnya meninggalkan jejak biru. Liu Fang membalas dengan Elemen Angin, tubuhnya menjadi pusaran hijau yang nyaris tak terlihat.

Pertarungan itu begitu cepat hingga Pendekar Emas Awal pun tidak bisa melihat pergerakan pedang mereka. Hanya para Pendekar Emas Puncak dan Tetua Sekte yang bisa mengikuti jejak samar mereka.

Ketua Sekte Lembah Kabut berseru, "Luar biasa! Dua Pendekar Muda dengan kecepatan luar biasa! Liu Fang memiliki kecepatan yang lebih konsisten, tetapi Petir Ye Fan memiliki potensi ledakan yang tak tertandingi!"

Kecepatan itu ... Petirnya sudah mencapai tingkat yang begitu halus. Kami benar-benar melepaskan Permata yang berharga, pikir Tetua Li dalam hati, tangannya gemetar.

Anak ini gila! Kecepatannya menembus batas. Pertahanan Anginku dipotong oleh kilatnya. Aku harus menyerang dengan serangan penuh! batin Liu Fang, napasnya mulai tidak stabil.

Kelelahan Liu Fang tidak menghapus kejeniusannya. Kecepatan Anginnya sangat fleksibel. Jika aku tidak bisa memecahkan pertahanannya, aku akan kehabisan Tenaga Dalam lebih dulu. Pikir Ye Fan.

Liu Fang tahu dia tidak punya banyak waktu. Ia memutuskan untuk mengakhiri pertarungan, mengabaikan kelelahannya.

"Terima serangan terakhirku! Jurus Angin Pembedah Langit!"

Liu Fang memutar pedangnya di atas kepalanya, memanggil kekuatan Elemen Angin untuk menciptakan sembilan bayangan angin yang sangat padat dan tajam. Bayangan angin itu menyerang dari sembilan arah berbeda dengan niat untuk membedah pertahanan Ye Fan.

Ye Fan membalas dengan Jurus Pedang Halilintar biasa, menahan dan mengalihkan serangan Liu Fang. Namun, ia menyadari Tenaga Dalam Emas Menengahnya tidak cukup untuk menahan semua sembilan bayangan tanpa menggunakan jurus terkuatnya.

Ye Fan mengambil keputusan untuk tidak menahan diri lagi.

"Sudah cukup!"

Ia maju, mengaktifkan Jurus Pedang Halilintar: Badai Penghakiman. Pusaran listrik biru yang bergemuruh muncul, menghantam dan menghancurkan beberapa bayangan angin Liu Fang.

BOOM!

Badai Petir melawan Badai Angin. Liu Fang terlempar ke belakang, terbatuk darah. Seluruh tubuhnya sakit, Tenaga Dalamnya terhantam keras.

Namun, Liu Fang belum sepenuhnya tumbang! Dengan tekad yang luar biasa, ia berhasil menancapkan pedangnya ke tanah, menggunakan Elemen Anginnya untuk menstabilkan diri, siap melawan Ye Fan sampai nafas terakhir.

Inilah kesempatan yang ditunggu Ye Fan. Liu Fang terluka, Tenaga Dalamnya terganggu, dan pertahanannya terbuka.

Ye Fan melepaskan semua sisa Tenaga Dalamnya ke dalam satu gerakan pamungkas. Pedang Pusaka-nya menjadi satu-satunya titik cahaya biru di arena.

"Kilatan Kematian!"

Kali ini, kecepatannya jauh melampaui batas sebelumnya. Liu Fang tidak punya waktu untuk bereaksi.

ZRRRT!

Kilatan Petir itu tidak membunuh, tetapi dengan sengaja mengenai titik vital energi di meridian Liu Fang. Liu Fang ambruk, lumpuh oleh kejutan listrik, tidak mampu lagi menggerakkan jari. Pedangnya jatuh ke tanah.

Wasit berseru keras: "Pemenang Turnamen, Ye Fan!"

Keheningan sesaat digantikan oleh gemuruh suara puluhan ribu orang. Mereka benar-benar tidak menyangka!

Kepala Klan Liu berdiri, wajahnya pucat pasi karena shock, sedangkan Ji Ping melompat dari kursinya, berteriak kegirangan.

Ye Fan adalah Juara Turnamen 4 Tahunan Kota Awan!

Ye Fan berdiri di tengah arena, Pedang Pusaka-nya disarungkan, napasnya terengah-engah, tetapi matanya memancarkan kepuasan yang dingin. Hadiah yang ia impikan, Pil Pembersih Sumsum, kini ada dalam genggamannya.

1
saniscara patriawuha.
gasssd polllllll....
saniscara patriawuha.
gasssss.
BOIEL-POINT .........
very niCe Thor ...........
saniscara patriawuha.
gassss pollllll..
saniscara patriawuha.
tingkatkan lagi mc nya biar lebih sat set sat set,,,
saniscara patriawuha.
lanjutkennnnnn....
saniscara patriawuha.
gassssdd....
𝕸𝕬𝕾𝕿𝕰𝕽𝕾 𝕷𝕰𝕰, 𝕬𝕸𝕶
Mantap
udenk
goooos
BOIEL-POINT .........
very niCe Thor .........
🌼🆚🐝
tdk sprt di awal alurnya,terlalu byk penjelasan yg di ulang2
🌼🆚🐝
keren
🌼🆚🐝
crazy up babang💪💪💪💪
Jojok Supriyanto
bukankan Ji Hong ayahnya Ji Hun ya... koq ini jadi pamannya...
Dante-Kun: Hehe 🤭🤭 otornya ngantuk, makasih udah di kasih tau, langsung revisi sekarang
total 1 replies
Jojok Supriyanto
empat ditambah tujuh, sebelas Thor..
BOIEL-POINT .........
very niCe Thor ...........
BOIEL-POINT .........
very niCe Thor ..........
BOIEL-POINT .........
very niCe Thor ........
BOIEL-POINT .........
very niCe Thor .........
BOIEL-POINT .........
very niCe Thor ........
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!