Garis Darah Sang Penyembuh

Dua hari setelah menerima ramuan dari Elara, kabar tersebar di seluruh Ibu Kota kerajaan Elang. Earl Renald, yang selama ini dikenal sakit-sakitan, tiba-tiba terlihat bugar dan bersemangat. Batuknya mereda drastis, dan ia bahkan menghadiri pertemuan Dewan Kerajaan yang selama berbulan-bulan tidak ia hadiri.

Efek Ramuan Kehidupan begitu cepat dan dramatis sehingga menarik perhatian semua orang, terutama Duke Marchel.

Duke Marchel sangat marah, melihat Earl Renald tampak sudah kembali sehat. Pemulihan Earl Renald adalah masalah besar, karena Duke Marchel telah lama mengandalkan kelemahan Earl Renald untuk memanipulasi suara di Dewan.

Setelah kembali dari rapat Dewan, Duke Marchel segera memanggil Tabib pribadinya dan menanyainya tentang ramuan yang dikirim Elara.

Tabib pribadinya, yang merasa terancam dengan keajaiban obat itu, hanya bisa mengatakan bahwa ramuan itu mengandung herbal yang belum pernah ia lihat.

Duke Duke Marchel menyadari Elara adalah dalang di balik pemulihan Earl Renald dan, kemungkinan besar, Elara juga yang menjadi pemasok Julian's Elixir yang mengancam jaringan tabib Istana.

Duke Valerian menggunakan koneksinya di pengadilan dan menekan Raja untuk memanggil Jenderal Guntur.

Sementara itu, Elara menerima pesan rahasia dari Tabib Julian, yang tampak panik.

"Nona Vesta, Duke Valerian mencari ku. Dia tahu ramuan ku mirip dengan yang Anda berikan kepada Earl Renald. Dia menawarkan uang yang sangat besar agar aku mengungkap rahasia formulanya. Saya menolak, tetapi saya takut dia akan menggunakan kekerasan. Ramuan penyegar yang Anda janjikan, di mana itu? Saya butuh perlindungan!"

_Julian.

Membaca surat dari Tabib Julian, Elara menyunggingkan senyum miring nya yang terasa sangat dingin, Tabib Julian kini terpojok, tetapi ia masih berguna.

Elara mengirimkan pesan balasan, bersama dengan sebotol Ramuan Penyegar, sebuah campuran herbal Ruang Ajaib yang didesain untuk meningkatkan stamina dan konsentrasi.

"Tenang, Tabib Julian. Tetaplah diam. Duke Valerian kini menghadapi musuh baru: Earl Renald yang sudah pulih. Ambilah Ramuan Penyegar itu. Minumlah, dan tetaplah fokus pada bisnismu. Jika Duke Valerian mengancam, katakan padanya kau hanya bekerja untuk Jenderal Guntur. Itulah perlindungan terkuat mu."

-Elara V.

Sementara di Guntur Fortress, Perbatasan Utara.

Jenderal Guntur baru saja menerima panggilan mendesak untuk segera kembali ke Ibu Kota. Alasannya. Dugaan penyalahgunaan wewenang militer untuk melindungi kepentingan pribadi seorang Marquess baru yang bangkrut.

Jenderal Guntur, yang kini sangat menghargai Ramuan Kehidupan Elara, segera berangkat, tidak lupa membawa beberapa botol Ramuan Kehidupan sebagai cadangan darurat.

"Kapten Gema, Saya akan kembali ke ibu kota untuk memenuhi Panggilan dari istana," ucap Jenderal Guntur, menunggangi kuda nya.

"Siap Jenderal," jawab Kapten Gema, tegas.

Jenderal Guntur tidak mau membuang-buang waktu lagi, pria bertubuh kekar itu memacu kudanya dengan cepat, apa lagi mengingat panggilan ini ada sangkut pautnya dengan perlindungan yang dirinya berikan pada Elara.

Elara bukan hanya sekedar Putri dari mendiang sahabat nya, tapi Elara merupakan aset berharga untuk dirinya dan anggota militer nya, berkat kiriman ramuan dari Elara, Jenderal Guntur dan pasukan nya, tidak perlu khawatir dengan resiko luka parah.

Setelah memacu kuda nya selama tiga jam, Jenderal Guntur sudah sampai di ibukota kerajaan Elang, Jenderal Guntur langsung menghadap Raja dan Dewan.

"Jenderal Guntur," ucap Duke Marchel, berdiri dengan angkuh.

"Mengapa Anda menggunakan perintah militer untuk melindungi properti Vesta? Apakah Anda dan Marquess Vesta memiliki hubungan terlarang, atau apakah ini bentuk korupsi?" tanya Duke Marchel, bukan sebuah pertanyaan, lebih ke sebuah tuduhan.

Jenderal Guntur, yang sudah diwanti-wanti oleh Elara melalui surat rahasia, menjawab dengan tenang.

"Patriark Duke, Anda keliru. Saya melindungi tanah Vesta bukan karena wanita, tetapi karena air. Tanah Vesta memiliki sumber mata air alami yang sangat diperlukan untuk mengolah pasokan air minum bagi pasukan saya. Air yang diolah dari sana jauh lebih bersih dan murni. Ini adalah kepentingan militer untuk mengamankan sumber daya yang dibutuhkan prajurit di medan perang," jawab Jenderal Guntur, menyembunyikan Ramuan Kehidupan di balik alasan air.

Mendengar jawaban dan penjelasan dari Jenderal Guntur, Raja dan para Anggota Dewan terdiam. Alasan itu masuk akal dan sulit disanggah, terutama karena datang dari komandan militer yang terhormat.

"Namun, Jenderal. Mengapa Marquess Vesta tiba-tiba memiliki kekayaan yang cukup untuk membeli barang-barang mewah dan bergaul dengan para bangsawan yang terhormat?" tanya Duke Marchel, masih berusaha untuk menyudutkan Elara.

Jenderal Guntur mengangkat bahu nya acuh dengan tatapan mata yang begitu tajam.

"Saya tidak peduli dengan masalah uang seorang Marquess, Patriark Duke. Yang saya tahu, dia tidak melanggar hukum. Jika Anda punya bukti, silakan ajukan ke pengadilan sipil. Tapi jangan pernah mengganggu kepentingan militer saya lagi," jawab Jenderal Guntur, tegas, memberikan peringatan keras.

Meskipun Jenderal Guntur berhasil membela Elara, konflik ini semakin terbuka. Elara kini berhadapan langsung dengan Duke Marchel, salah satu orang paling berpengaruh yang dituduh membunuh Ayahnya.

Setelah Jenderal Guntur kembali ke perbatasan Utara. Elara tahu ia harus bertindak lebih cepat. Ia telah memecah belah musuh, tetapi ia belum menyerang secara langsung.

Menggunakan koneksinya melalui Tabib Julian, Elara mendapatkan informasi medis yang ia butuhkan:

Untuk Earl Renald. Pria itu ternyata menderita penyakit paru-paru kronis, tetapi baru-baru ini juga didiagnosis menderita insomnia parah dan sakit kepala migrain.

Sementara untuk Duke Valerian. Dia menderita masalah jantung dan tekanan darah tinggi, meskipun ia sangat ahli menyembunyikannya. Ia diam-diam mengonsumsi obat herbal untuk menenangkan jantungnya.

Setelah membaca semua laporan tentang kondisi medis dua orang itu, Elara mulai menyusun rencana kedua,meracuni Duke Marchel dengan kelemahannya sendiri, tanpa menyentuh racun sedikit pun.

Malam itu, Elara kembali ke Ruang Ajaib nya. Elara tidak membuat ramuan penyembuhan, melainkan ramuan untuk meningkatkan kemampuan bela dirinya, Elara juga mengambil sepotong besi tua dari gudang di Ruang Ajaib.

Dengan keterampilan Dr. Nofia, sang ahli senjata, Elara mulai memahat besi tua itu. Elara membentuknya menjadi belati lempar kecil yang sangat tajam, senjata favoritnya di dunia dulu.

Tidak lupa Elara melapisi ujung belati itu dengan getah herbal langka dari Ruang Ajaib nya, getah herbal yang dapat memperparah masalah jantung dan tekanan darah tinggi.

"Jika dia meracuni Ayahku dengan intrik perlahan, aku akan meracuninya dengan kecepatan," gumam Elara, Elara tersenyum miring.

Elara kembali fokus pada pekerjaan nya, memastikan rencana keduanya berjalan dengan lancar.

Di ruang Ajaib nya, Elara membuat beberapa jenis ramuan herbal sesuai kebutuhan, dan tidak lupa juga Elara juga membuat beberapa racun mulai dari dosis rendah sampai ke racun yang paling mematikan.