Olivia Hazelle Zerga tidak pernah bermimpi akan menjadi orang ke-tiga dalam pernikahan Atharva Kaivan Malik yang merupakan kakak dari sahabatnya.
Kekecewaan Kaivan terhadap istrinya membuat pria itu menjadikan Hazelle sebagai pelampiasan cintanya.
Hazelle yang tahu dirinya hanya dijadikan pelampiasan oleh Kaivan perlahan pergi dari hidup pria beristri itu. Apalagi saat mengetahui dirinya tengah mengandung benih Kaivan.
"Aku mencintaimu tanpa syarat harus memilikimu, Mas." Olivia Hazelle.
Akankah Kaivan dan Hazelle bersatu setelah Kaivan tahu jika selama ini Hazelle menyembunyikan putranya ?
Ataukah Hazelle akan kembali terluka setelah rahasianya selama pelariannya terungkap?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kikan dwi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 29
Kaivan ingin sekali menghajar Annette, saat mantan istrinya itu membuat Hazelle meneteskan air matanya. Namun pria itu berusaha meredam amarahnya karena tidak ingin putranya dalam bahaya.
Kaivan dan Hazelle sebenarnya datang bersama ke tempat penyekapan putra mereka. Hanya saja Hazelle lah yang masuk sendiri ke ruangan tempat penyekapan.
Hazelle sengaja ingin membuat lengah Annette, dengan begitu Kaivan bisa membebaskan putranya saat Annette kehilangan fokusnya.
Namun yang terjadi justru Hazelle lah yang masuk ke dalam perangkap Annette. Wanita cantik itu tidak menduga jika Annette akan mengatakan keburukannya di masa lalu di depan putranya.
Hazelle begitu sensitif jika siapapun mengungkit tentang masa lalunya, terlebih lagi jika itu di depan putranya sendiri.
Selama ini Hazelle sudah berusaha untuk melupakan kesalahan di masa lalunya, namun hanya dengan menatap Arzelo, Hazelle akan kembali mengingat masa lalunya.
Bukan Hazelle menganggap putranya sebuah kesalahan, hanya saja rasa bersalah yang selalu menghantui Hazelle.
Gara-gara Hazelle putranya harus kehilangan figur seorang ayah sejak dalam kandungan. Gara-gara Hazelle putranya terlahir tanpa mengetahui siapa ayahnya, bahkan perpisahan Kaivan dan Annette pun, Hazelle merasa itu kesalahannya.
"𝘗𝘶𝘵𝘳𝘢𝘬𝘶 𝘮𝘦𝘮𝘢𝘯𝘨 𝘭𝘶𝘢𝘳 𝘣𝘪𝘢𝘴𝘢!"
Kaivan dengan jelas melihat apa yang dilakukan putranya. Arzelo menancapkan belati kecil ke tangan Annette saat mantan istri Kaivan itu berusaha membuka ikatan tali yang mengikat tangan Arzelo.
Namun dengan ekspresi polosnya, Arzelo justru memutar balikkan fakta, dengan menuduh Annette hendak mencelakai nya.
Kaivan sangat memuji kecerdasan putranya, pria itu semakin yakin jika putranya itu bukan bocah sembarangan. Arzelo memiliki kejeniusan di atas rata-rata anak kecil pada umumnya.
Namun satu hal yang Kaivan lihat, putranya itu menyembunyikan kejeniusannya dari Hazelle.
Sampai akhirnya kesabaran Kaivan mulai habis, pria itu bergegas keluar dari persembunyiannya saat melihat Annette hendak melayangkan tangannya pada putranya.
Brughhhttt
Dengan sekuat tenaga Kaivan menendang Annette hingga terlempar beberapa meter dari posisinya.
"Arrrggghhh...!" Annette mengerang sakit, tubuhnya terasa remuk redam karena terhantam ke dinding. Ditambah lagi tangannya yang semakin mengeluarkan banyak darah.
"Beraninya Kamu mau mencelakai putraku!" Kaivan mengepalkan erat tangannya, napasnya kian memburu. Mata elang nya menatap tajam mantan istrinya yang tengah meringis.
Namun Kaivan tidak peduli sedikitpun, pria itu akan memberikan pelajaran pada siapapun orang yang berani mencelakai orang-orang tercintanya.
Kaivan sangat geram dengan kelakuan mantan istrinya. Selama hidupnya, baru kali ini Kaivan mencederai fisik wanita. Kaivan benar-benar tidak menyangka pernah mencintai wanita seperti Annette di masa lalu.
Di tengah-tengah rasa sakitnya Annette melebarkan bola matanya begitu terkejut. Bukan hanya terkejut karena tiba-tiba Kaivan berada di sana saja, tapi Annette tidak menyangka mantan suaminya itu akan menyakitinya seperti ini.
Yang Annette tahu Kaivan tidak pernah menyakiti fisik wanita.
"Kamu menyakiti aku, Mas Kaivan?" Annette menatap nanar mantan suaminya. Matanya mengembun merasakan perih yang mulai menyergap nya.
Bukan hanya luka di sekujur tubuhnya, ataupun tangannya yang semakin mengeluarkan banyak darah. Tapi hatinya lebih sakit karena melihat mantan suaminya benar-benar sudah berubah.
"Aku akan menyakiti siapapun orang yang berani menyakiti putraku. Aku tidak peduli jika itu wanita sekalipun."
Annette tidak bisa menahan air matanya lagi. Apalagi saat wanita itu menatap mata Kaivan yang menatapnya asing.
"Tapi Mas, bocah itu yang sudah melakukan ini padaku!" Annette menunjukkan tangannya yang mengeluarkan banyak darah. Bahkan belati kecil itu masih menancap di tangannya.
Annette bahkan tidak bisa mencabut belati itu karena Arzelo menancapkannya sangat dalam.
"𝘏𝘢𝘳𝘶𝘴𝘯𝘺𝘢 𝘒𝘢𝘮𝘶 𝘣𝘦𝘳𝘴𝘺𝘶𝘬𝘶𝘳, 𝘯𝘦𝘯𝘦𝘬 𝘴𝘪𝘩𝘪𝘳. 𝘈𝘬𝘶 𝘵𝘪𝘥𝘢𝘬 𝘮𝘦𝘯𝘢𝘯𝘤𝘢𝘱𝘬𝘢𝘯𝘯𝘺𝘢 𝘥𝘪 𝘶𝘳𝘢𝘵 𝘯𝘢𝘥𝘪𝘮𝘶," 𝘣𝘢𝘵𝘪𝘯 𝘈𝘳𝘻𝘦𝘭𝘰.
"Kamu jangan mengada-ada, Annette! Putraku tidak mungkin melakukan itu. Dia masih anak-anak!"
Kaivan mengikuti permainan putranya, walaupun sebenarnya Kaivan dengan jelas melihat putranya melakukan itu. Pria itu pura-pura tidak tahu dan percaya dengan akting putranya.
Bukan Kaivan menyetujui kejahatan Arzelo, tapi Kaivan menganggap putranya itu hanya membela dirinya saja. Walaupun caranya manipulatif, namun Kaivan membenarkan, karena menghadapi orang jahat setidaknya harus berpikir seperti orang jahat.
"Tapi---"
Di saat Annette ingin membela dirinya, tiba-tiba saja....
"Tangkap dia, Pak! Dia sudah menculik cucu saya."
Malik datang dengan beberapa anggota polisi. Pria paruh baya itu menatap tajam mantan istri putranya yang sangat jahat itu.
"Aku tidak.... Dad, dengarkan aku dulu! Aku---"
"Jangan memanggilku Dad! Saya bukan mertua Kamu lagi." Malik mengucapkan kalimatnya dengan penuh penekanan. "Satu hal lagi, Aku menyesal pernah merestuimu dengan Kaivan."
"Mas, tolong aku! Mas...."
"Pak, tolong bawa wanita gila itu, Dia sudah menculik putra saya. Dia juga berniat mencelakai putra saya," ucap Kaivan. Pria itu tersenyum tipis saat melihat Annette menggelengkan kepalanya. "Beruntung saja putraku mengelak dan akhirnya tangan dia sendiri yang terkena tusukannya."
"Baik, Tuan. Saya akan segera memprosesnya."
"Saya akan segera mengirim pengacara saya untuk menyerahkan semua bukti beserta rekaman CCTV-nya."
Anggota polisi itupun menangkap Annette beserta dua anak buahnya. Ketiganya diseret masuk ke dalam mobil polisi secara paksa.
Annette menggelengkan kepalanya, wanita itu terus memberontak. Annette tidak terima dirinya ditangkap atas tuduhan mencelakai putra Kaivan.
"Saya tidak melakukan itu, Pak. Bocah itu yang---" Annette melebarkan bola matanya, saat melihat Arzelo menjulurkan lidah ke arahnya. "Bocah itu Pak yang sudah melakukan ini pada Saya." Annette menunjuk pada Arzelo yang sedang berada dalam pelukan Hazelle.
"Jangan mengada-ada Kamu! Bocah itu bahkan masih kecil untuk Kamu fitnah."
Polisi pun akhirnya membawa Annette dan kedua rekannya menuju kantor polisi.
***
Sementara itu Hazelle menangis sambil memeluk putranya. Ibu satu anak itu tidak bisa memaafkan dirinya sendiri jika terjadi apa-apa pada putra semata wayangnya.
"Maafkan Mommy, Nak. Maafkan Mommy!"
Hazelle terus meminta maaf di tengah-tengah isakan tangisnya.
Arzelo mengusap air mata yang mengalir deras di pipi Mommynya dengan kedua tangan mungilnya. Bocah tampan itu kemudian menggelengkan kepalanya pelan. "Mommy janga menangis! Mommy tahu kan, Zelo tidak suka Mommy menangis."
"Apa Zelo tidak membenci Mommy?" Hazelle semakin meraung saat putranya itu menggelengkan kepalanya.
"Sudah, Sayang! Putra kita baik-baik saja sekarang. Kamu jangan menangis lagi, hmmm!"
Kaivan menghampiri dua orang yang sangat dicintainya itu. Pria itu ikut menekuk lututnya, kemudian ikut bergabung memeluk Hazelle dan putranya.
"Kamu yang terbaik, Son! Kamu benar-benar kebanggaan Daddy!" Bisik Kaivan pada putranya.
Arzelo melotot saat melihat seringai tipis di wajah Daddynya.
"𝘑𝘢𝘥𝘪, 𝘋𝘢𝘥𝘥𝘺 𝘵𝘢𝘩𝘶?"
Tidak jauh dari sana, Malik menatap haru keluarga kecil putranya. Namun, pria paruh baya itu geram saat melihat putranya mencuri ciuman Hazelle.
"𝘋𝘢𝘴𝘢𝘳 𝘥𝘶𝘥𝘢 𝘨𝘪𝘭𝘢! 𝘉𝘪𝘴𝘢-𝘣𝘪𝘴𝘢𝘯𝘺𝘢 𝘋𝘪𝘢 𝘮𝘦𝘭𝘢𝘬𝘶𝘬𝘢𝘯 𝘪𝘵𝘶 𝘥𝘪 𝘴𝘢𝘢𝘵 𝘴𝘦𝘱𝘦𝘳𝘵𝘪 𝘪𝘯𝘪."
𝘛𝘰 𝘣𝘦 𝘤𝘰𝘯𝘵𝘪𝘯𝘶𝘦𝘥
mengorbankan daddy ny yg dah usia senja demi obsesi nya,, anak kaya gini mah jangan di pungut,, buang ke tong sampah kalo perlu..
bener2 sakit si arfan..
urus penderitaan masing² aja neet🥺😭🤣🤣
kalian sm² dlm proses menebus, jadi siapa yang duluan lunas itu yang menang 😭😭😭🤣🤣🤣
macam dah gentayangan di mn² dia 🤣🤣🤣
kira delvan punya cem²an lain
bukan menjadi sebuah alasan pembenarn terjadinya perselingkuhan🥺 rezeki maut jodoh itu sudah ada yang mengatur, ibarat kata ribuan kali mengganti istri klw berdalih akan 3 hal yang kekuasaannya dipegang penuh oleh sang pencipta, bakal tetap gak bisaa🥺
berasa karma jadinya 😭😭😭😭🤣
terlepas dari kesalahan Annete, Kai dan Hazzel memang bersalah sama Annet🥺😭😭😭🤣🤣
astaga 😭 knp aku bisa mikir sebab-akibat sejauh dan seberat ini😮💨😭😭😭
aighhh Arfan 😭😭😭
second boy kenapaa sllu punya jalan pahit ya😭😭