NovelToon NovelToon
AKU DEPRESI BUKAN BERARTI DIAM

AKU DEPRESI BUKAN BERARTI DIAM

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / Selingkuh / Kehidupan di Sekolah/Kampus / Keluarga / Romansa / Tamat
Popularitas:3.7k
Nilai: 5
Nama Author: Seli Telik

ketika kita mengalami mental yang buruk tetapi tidak ada yang peduli

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Seli Telik, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

bab 16 fakta

selepas pulang sekolah Alana sedang dalam perjalanan menuju mansion, dia tidak sabar melihat motor yang ia sudah beli

mungkin akan ada drama di mana Alana menghabiskan uang ratusan juta hanya untuk membeli sebuah motor,, bagi Alana itu tidak masalah karena yang ia gunakan bukan uang dari kedua orang tuanya.

mobil yang ditumpangi Alana pun berhenti ia keluar dari dalam mobil dengan gaya slow

iya menenteng tas ranselnya lalu keluar begitu saja

dari kejauhan ia sudah melihat ada sebuah motor yang terparkir di basement ia pun tersenyum manis melihat itu, senyum itu benar-benar menyiratkan bahwa ia sangat bahagia memiliki motor itu

Dia mendekati motor Ducati panigale v4 yang dibanderol dengan harga hampir 800 jutaan dengan nuansa warna motor hitam klasik modern menambah kesan dingin dan arogan yang ia miliki

dia yang tidak sabaran ingin menggunakan motor itu segera masuk ke dalam kamar untuk mengganti seragam sekolahnya

sambil berjalan masuk ke dalam kamar dia bergumam''yah beginilah kalau kita mau menikmati hidup caranya hanya membeli barang-barang yang kita inginkan,''

iya pun masuk ke dalam kamar meletakkan tas ranselnya di atas meja belajar nya, walaupun meja itu sering sekali tidak digunakan untuk belajar tapi bisa berfungsi untuk menyimpan tas ransel Alana

sebelum Alana menggunakan pakaian santai ia tidak lupa membersihkan tubuhnya terlebih dahulu setelah 15 menit Alana pun keluar dari kamarnya ia belum makan siang jadi sebelum dia mencoba motor yang iya beli tadi harus mengisi perut terlebih dahulu

"bi ayah bunda sama Yasmin belum pulang ,"?tanya Alana

"eh neng Alana," kagetnya

"belum tuan dan nyonya hari ini nggak pulang mungkin malam ada acara mendadak tadi siang,"

"kalau si anak pungut itu,"? tanya Alana

"oh n Yasmin dia belum pulang katanya mau shopping shopping sama teman-temannya,"

"cih perempuan itu hobinya suka membuang uang saja ayahnya bukan bundanya bukan tapi sok-sok belagu banget dasar parasit,"

"ya udah Bi Alana mau makan sekarang bibi tolong siapkan ya,'"!!

"siap neng, neng duduk dulu nanti Tika siapin," seru bi Tika sambil mempersilahkan Alana untuk duduk kursi yang sudah disiapkan di meja makan

Alana pun duduk setelah itu bi tika menyiapkan, makanan untuk anak-anak setelah 10 menit Alana menghabiskan waktu di meja makan itu ia pun sudah merasa kenyang

namun tiba-tiba ia mendengar ada suara mobil yang masuk ke kompleks museum

ia sudah tahu siapa yang datang itu karena telah menghafal semua suara dari mobil-mobil di rumah ini

"ini kesempatan gue buat menjalankan misi pertama kebetulan ayah sama bunda nggak ada jadi tidak ada yang bisa menghalangi rencana saya,"iya tersenyum sinis

iya jalan menuju ruang tamu yakin bahwa si anak pungut itu datang tidak sendirian tetapi ada kedua antek-anteknya

dia pun ingin membuat mereka merasa tidak nyaman di museum ini

"Oke mari kita membasmi serangga-serangga kotor itu dari museum saya,"

di ruang tamu Yasmin dan kedua sahabatnya itu sedang mengeluarkan paper bag paper bag yang berisi belanjaan mereka masing-masing puluhan paper bag diletakkan di ruang tamu itu mereka saling memamerkan apa yang mereka belanja di mall tadi

"eh eh lihat punya gue ,"!! Kamila menunjukkan sebuah tas kecil berwarna biru muda bermerek ternama

"eh bukan cuma punya lu punya gue juga bagus,"tunjuk email

"iya punya kita semua bagus dan oh ya aku masih punya dress loh kalian mau lihat,"pamer Yasmin

"coba gue mau lihat, gue menyesal sih nggak beli,"Emily merasa sedih tidak membeli dress itu juga

"eh tapi sebelum kita lihat barang-barang belanjaan gimana kalau kita makan dulu,"

"ya terserah sih kan lu tuan rumahnya,"

"Oke kalau gitu kita makan dulu Baru lanjut unboxing di kamar gue gimana,"?

mereka bertiga jalan menuju ruang makan namun tiba-tiba mereka berhenti karena melihat Alana yang berdiri di bawah tangga menyandarkan pundaknya di ujung tangga sambil melipat tangannya menatap mereka dengan datar

"enak banget ya lu enak banget nggak tau malu kerjanya habisin duit keluarga orang," hina Alana

kedua sahabat Yasmin tidak terima dengan perlakuan Alana"eh alana dia tuh adik lu kenapa nggak bisa kalau memakai uang keluarga buat belanja,"? tanya camila

"adik gue,"?tanya Alan dengan suara mengejek

"ya emang Alana kan adik elo,"

sedangkan Yasmin hanya diam saja dia takut rahasianya terbongkar karena tidak ada kedua orang tuanya yang mencegah Alana kali ini dia benar-benar khawatir

"aku rasa ini bukan ide yang bagus untuk melawan Alana saat ini,"bisiknya suara bergetar ringan supaya kedua sahabatnya tidak menanggapi Alana lagi ia benar-benar takut kalau identitasnya terbongkar saat ini

"kenapa lu takut,"tanya camila

"nggak takut tapi gue males aja," bohong Yasmin

"lu emang adik paling tersabar menghadapi sifat Alana,"tambah Emily namun dengan suara bisik saja mereka takut terlalu mendengarnya

Alana yang melihat ketiga orang itu hanya diam saja tiba-tiba ia bersuara"rumah gue nggak nampung orang orang jalanan jadi kalau mau menghabiskan makanan di museum ini tahu malu sedikit,"sindirnya

mereka bertiga yang mendengar perkataan Allah pun melebarkan mata menatap Allah nata percaya bisa-bisanya ia menghina mereka seperti ini apalagi menyamakan mereka dengan orang-orang jalanan

,"lu pikir kita apaan hah bisa main kita sama orang orang di jalanan,"teriak Yasmin

"eh emang lu lupa,"tanya Alana

,"dia itu ada lho kenapa lu segitunya sih alamat jahat banget jadi kakak,"

"ya terserah kalian sih tapi satu yang kalian harus tahu dia bukan adik gue dia hanya sisa-sisa sampah yang dipungut oleh keluarga gue,"

"maksud lo apa,"!!! teriak Yasmin murka karena yang ia takutkan akan terjadi juga

"heh nggak usah teriak ke rumah gue ini bukan hutannya yang seenak jidat kamu teriak-teriak kayak orang gila," sindir Alana

kedua sahabat Yasmin masih diam mencerna perkataan dari Alana mereka terlihat sangat serius meneliti semua perkataan yang baru saja mereka dengar

"apa yang kalian pikirkan jangan pernah percaya dengan omong kosong dari Alana,"

"cih apa kata lu omong kosong,"?

"lo itu sampah yang dipungut di jalanan oleh ayah ,"

"diam Alana,"!bentak Yasmin iya hampir menarik tangan ala na namun ditepisnya

"apa lo takut fakta bahwa lo itu anak angkat yang sok-sok mau menguasai harta keluarga Sanjaya dasar benalu,"

sambil berlalu pergi meninggalkan ketiga orang itu, Yasmin langsung menjatuhkan dirinya di lantai dan menangis tersedu-sedu fakta bahwa ia bukan anak kandung Sanjaya pun hari ini terbongkar di depan kedua sahabatnya, iya takut bahwa nanti identitasnya akan dibocorkan oleh kedua sahabat yang sudah mengetahui hal ini

kedua sahabat yang melihat Yasmin pun bingung mereka masih sangat shock dengan kebenaran yang mereka dengar dan bingung menghadapi Yasmin yang menangis tak karuan

"Yasmin,"panggil Emily

"gue nggak nyangka ternyata selama ini lo anak angkat,"

Yasmin yang mendengar ucapan Emily pun dia diam sejenak menghapus air mata pipinya dengan kasar lalu ia berdiri"kalau memang gue anak angkat terus kalian mau apa menjauhi dari gue," tanya Yasmin

"bukan mau ninggalin lu tapi kita syok aja, kalau lo masih di keluarga Sanjaya dan masih bisa hangout sama kami berdua tidak ada masalahnya selagi elu masih dikasih uang buat shopee shopping"kata camila

"tapi gue minta sama kalian berdua buat nggak ngebocorin identitas gue sebenarnya ke teman-teman yang lain ya bujuk,"bujuk Yasmin

"ya kita sih bisa tutup mulut kalau,"Emily menggantungkan suaranya pasti ada niat terselubung di kata-katanya itu

"kalian mau apa nanti saya turutin tapi gue mohon jangan ngebocorin ini,"tawar Yasmin yang mengerti dengan arah pembicaraan Emily

"beneran," jawab mereka berdua serentak

kedua mata perempuan sahabat Yasmin itu berbinar-binar karena apa yang sudah mereka idem-idamkan kini tercapai juga

"kami mau dibeliin kalung yang dikeluarkan oleh Dior itu,"kata Kamila

Yasmin pun syok dengan permintaan kedua sahabatnya itu sebab kalung yang dikeluarkan oleh Dior itu benar-benar mahal itu adalah edisi terbatas mungkin hanya ada 5 yang diproduksi

"bisa nggak minta yang lain aja soalnya itu terlalu mahal dan gue nggak bisa nyuruh ayah beli begitu saja ia pasti akan menanyakan alasannya,"

"ya kalau lu nggak bisa beli ya kami juga nggak jamin ya untung nggak diam,"

"jangan,"Yasmin pun panik

"ya terus mau bagaimana lagi kamu juga nggak bisa nurutin kemauan kita kita juga nggak nurutin keinginan lo,"

"eh tapi kan ayah sama bunda lu yang mau identitas lo nggak terbongkar kan

kenapa lu nggak minta ayah lo aja buat beliin kasih tahu yang sebenarnya siapa tahu ya akan memberikan Alana sebuah hukuman," saran Emily

Yasmin pun baru teringat akan hal itu, mungkin iya masih panik dengan kejadian di mana Alana membongkar identitasnya sehingga ia tidak berpikiran sampai di situ Untung saja sang sahabat memberitahunya

"oh ya makasih ya udah ngingetin gue,"

"jadi sekarang gimana mau kita sarapan dulu atau,"

"pulang aja gue udah males,"sambung Emily dia ingin istirahat saja di kediamannya

"ngomong-ngomong kami pulang dulu tapi ingat saran gue tadi dan lo kalau mau kita tutup mulut sarang gue kalung itu harus dibeliin ya,"

mereka mengambil barang-barang belanjaannya lalu pergi dari hadapan Yasmin, Yasmin pun merasa kesal dengan kedua sahabatnya yang begitu tamat mereka memanfaatkan kesempatan yang ada sekarang persahabatan yang dijalani Yasmin itu tidak sehat

sedangkan di dalam kamar Alana berdiam diri di atas balkon rumahnya ia iya duduk di sebuah kursi di balkon kamar sambil memakan cemilan yang sudah ia sediakan di kamarnya, suasana hati Alana sekarang sangat puas karena berhasil membongkar identitas si anak pemungut itu di depan sahabatnya, Alana sudah tahu lama-kelamaan kedua sahabat Yasmin akan membongkar identitas Yasmin ia melihat pertemanan antara ketiga orang itu hanya berdasarkan status saja

di dalam kamar Yasmin ia masih emosi dengan Alana bisa-bisanya iya membongkar identitasnya di depan kedua sahabatnya ia menghancurkan semua barang-barang di dalam kamar membanting apa yang ada di hadapannya"gue nggak akan biarin lu menghancurkan gue gitu aja,"lalu tiba-tiba ia mengambil benda pipinya itu lalu menghubungi satu nomor

"Halo,"

"gue mau rencana itu berjalan secepat mungkin,"! perintahnya

"Oke bos tapi uang dp dulu,"minta seseorang di seberang sana

,oke gue kirim uang dp-nya sisanya kalau sudah berhasil,"

setelah menyatakan itu ia mematikan ponselnya Dan tersenyum lebar menunjukkan rasa senang akan rencana yang ia lakukan"gue pastiin kali ini lo akan diusir Alana,"senyum sinis

sedangkan orang yang ia maksud sudah bersiap-siap ingin bersenang-senang di luar menggunakan motor barunya, Jam sudah menunjukkan pukul 07.00 malam tapi Alana masih nekat ingin keluar ia mengambil jaket kulit yang baru dibelinya dan berpakaian serba hitam menambah kesan misterius"ayo sekarang kita coba motor baru,"katanya tersenyum senang

ada orang tuanya Baru saja sampai di depan gerbang museum mereka memasukkan mobil ke basement namun pandangan mereka teralihkan dengan sebuah motor yang diparkir di ruangan itu

"ayah apa ada tamu,"??

"tidak ayah tidak membuat janji dengan siapapun, lagi pula rekan-rekan bisnis ayah tidak ada yang menggunakan motor,"

"oh ya siapa tahu itu teman Yasmin atau Alana tapi kenapa sudah malam belum balik,"??

"entahlah kita lihat saja ke dalam Mereka pun keluar dari dalam mobil namun tiba-tiba Mereka melihat Alana keluar dari arah pintu menuju ke basement, mereka berdua mengerutkan dahi melihat Alana yang berpakaian serba hitam seperti preman saja menurut mereka

"mau ke mana kamu sudah malam ini Alana,"tegur sang ayah

"mau keluar sebentar," jawabnya

"sama siapa,"?

mereka dua bingung kenapa anak itu ingin keluar tapi tidak mengajak mang Ujang apa pemilik motor ini yang mengajak anak untuk jalan-jalan dalam hati Mereka bertanya tanya

"terus motor ini pemiliknya ke mana Apa dia tamunya Yasmin," tanya sang bunda

alana tidak menjawab tapi ia mengeluarkan sebuah kunci motor dan memutarnya di jari ya, hal itu membuat kedua orang tuanya semakin dibuat bingung apa maksud dari anaknya ini

tanpa basi-basi Alana jalan menuju motornya hal itu membuat kedua orang itu tersadar bahwa motor yang ada di basement ini bukan tamu melainkan milik sang anak, ayah Lana baru sadar kalau tadi pagi Alana memintanya untuk membeli motor tapi ditolak mentah-mentah oleh dia

"Apa itu motor kamu,"?tanya sang bunda

"kalau bukan milik saya terus milik siapa," tanya Alana balik

"bundamu hanya bertanya Alana kenapa kamu seperti itu,"

"ya ini milik Alana,"

"dari mana kamu mendapatkan uang untuk membeli motor mahal ini,"tanya sang ayah

"ayah lupa kalau opa dan Oma Alana bukan hanya satu ayah melupakan ibu mertua dan ayah mertua,"tanya alana

keduanya itu langsung menyadari arah pembicaraan sang Putri ya 3 tahun lalu kedua orang tua dari Dona meninggal di sebuah pesawat yang terjatuh dan semua harta yang dimiliki oleh kedua orang tua donat di atas namakan kepada Alana sebagai ahli warisnya entah kenapa kedua orang tuanya lebih mempercayai alana dari pada dirinya

"kamu itu masih kecil kenapa membuang uang untuk membeli motor sama hal ini,"

"itu uangku,"dan oh ya ayah bilang saya membuang uang coba tanyakan anak kesayangan ayah yang membeli barang-barang mewah tanpa memikirkan harganya dan ayah juga memberikan dia kado mobil sport yang fantastis nilainya terus apa salah Alana kalau ingin memakai uang Alana sendiri,"pertanyaan itu membuat kedua orangnya hanya diam, Alana sudah malas menunggu kedua orang itu ia langsung pergi dari basement tanpa menghiraukan ayah dan bundanya

"ayah dari mana Alana belajar membawa motor,"?tanya sang bunda masih heran dengan Alana yang bisa membawa motor mobil saja Alana tidak bisa apalagi motor dalam benaknya

"Saya juga tidak tahu dari mana Alana bisa belajar membawa motor,"

"ya sudah kita masuk dulu nanti kita tanyakan dengan mang Ujang dia kan yang biasa mengantar jemput Alana siapa tahu diam-diam Alana belajar dengan orang lain,"

ayo kita masuk ajak sang suami sambil merangkul pinggul sang istri

sebelum mereka masuk ke dalam museum Mereka melihat mang Ujang,sang istri yang begitu penasaran langsung memanggil mang Ujang mang Ujang yang melihat tuan dan nyonya sedang memanggil dirinya ia pun menghampiri kedua orang itu

"ada perlu apa nyonya tuan,"

"kami nggak perlu apa-apa cuma pengen nanya mang Ujang aja,"

"mau nanya apa ya nyonya,"

"apa selama ini mang Ujang yang ngajarin Alana bawa motor," tanya sang istri

"tidak nyonya saya saja kaget dengan non Alana dia bukan hanya bisa membawa motor tapi dia juga bisa membawa mobil,"

pernyataan mang Ujang itu membuat kedua orang itu kaget kalau bukan mang Ujang yang mengajarkan Alana terus siapa yang mengajari anak itu

"ya sudah mang Ujang kembali kerja saja kami pamit ke dalam,"!

1
Sribundanya Gifran
lanjut up lagi thor
Sribundanya Gifran
lanjut thor
mimief
ya Allah Thor Ampe epsd segini aku tuh mikir..museum itu apa
mungkin maksudnya mansion Kalio ya Thor
rumah yg mirip kyk istana itu
yg gede nya Segede gaban🤣🤣
Thor tolong,pake bahasa Indonesia aja lah
mimief
thor..kl mau di up di liat dulu say. banyak tanda baca sama huruf yg typo
aku suka Ama ceritanya
tapi kadang kan nyerna nya jadi lama
kalau typo nya parah
Seli Telik: belom
Seli Telik: belom 🤗
total 4 replies
mimief
Luar biasa
mimief
happy bgt malahan ya ga diajak liburan..hei ini malah liburan sesungguhnya
ga ada mereka
mimief
diabaikan itu lebih menyakitkan bukan🤣
aratanihanan
Belum update aja saya dah rindu 😩❤️
Yuki Nagato
Terpesona☺️
Asher_Sanou3u
Capek tapi puas baca cerita ini, thor! Terima kasih sudah membuatku senang.
Seli Telik: makasih atas dukungannya😚
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!