Ikhtisar :
Menjadi seorang anak yang di beri kelebihan oleh sang maha kuasa bukanlah perkara yang menyenangkan, mereka harus menjalani hidup yang penuh dengan hal mistis. Belum lagi mereka selalu terganggu dengan suara, aroma bahkan suara-suara makhluk gaib. Adara Aurelia Alvarendra, seorang gadis yang mempunyai kemampuan khusus. Adara bisa melihat bahkan bisa berinteraksi langsung dengan makhluk tak kasat mata, karena kemampuannya tersebut membuat Adara di benci oleh kakek dan neneknya sendiri. Karena mereka menganggap kalau kelebihan yang dimiliki oleh Adara adalah sebuah kutukan. Justin Leon Alvarendra, kakak kandung Adara sangat menyayanginya Adara. Dia selalu membela Adara ketika Adara di hina oleh kakek dan neneknya, namun sifat Adara benar-benar berbeda dari orang yang memiliki kemampuan sepertinya, bagaimana tidak ? kalau hobi Adara membully makhluk gaib. Dia memiliki sifat tengil dan bobrok membuat makhluk gaib takut untuk mendekatinya.
Simak cerita selengkapnya !
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon indah Mayaddah f, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 9 Claudia Arabela Fernandes
Adara yang sudah terlanjur penasaran dengan ucapan Azlan kembali bertanya.
“Riki itu siapa ?” Tanya Adara
“Riki itu sahabat kita, dia meninggal beberapa bualn yang lalu karena menjadi korban pembunuhan di gedung tua” Jawab Azlan singkat
Adara yang mendengarnya tidak tega sendiri, apsalnya raut wajah Azlan dan teman-temannya berubah murung.
“Sampai sekaramh gue sama yang lain belum juga menemukan siapa yang sudah membunuh Riki” Sahut Arghi
“Riki lo masih di sini kan ?” Tanya Lucky menatap ke segala arah
Sedangkan Riki menatap teman-temannya dengan sendu, dia ingin sekali memeluk sahabatnya namun sayangnya dia sudah tidak bisa lagi.
“Gue masih di sini kok” Jawab Riki
Riki berjalan mendekati Adara dan berkata
“Bilang sama mereka semua, suruh mereka untuk ikhlasin gue. Biar gue bisa tenang di sini” Ucap Riki yng di angguki oleh Adara
“Riki bilang sama gue, dia nyuruh kalian buat ikhlasin dia soalnya biar dia tenang” Ungkap Adara
“Maaf Ki, kalau kita belum bisa sebelum pelakunya tertangkap. Kita semua masih belum bisa ikhasin kepergian lo” Jawab Azlan menatap ke depan dengan penuh penyesalan
Riki tersenyum pahit
“Kalau kalian mau masih mencari orang yang udah membunuh gue, orang itu ada tato mawar hitam di lengannya” Dengan cepata Adara menyampaikan kepada teman-teman yang lainnya
“Tato warna hitam ?” Gumam Mereka sambil memikirkan karena tidka asing dengan tato tersebut
“Lan, kok gue kaya pernah liat orang yang punya tato warna hitam” Ucap Syakir membuat mereka menatapnya
“Sama, gue juga meresa tidak asing dengan tato itu” Timpat Lucky
“Riki, sekarang lo tenang aja. Gue sama yang lain akan mulai mencari orang yang udah membunuh lo kok” Ujar Azlan
“Makasih, kalau gitu gue pergi dulu. Jaga diri kalian dengan baik” Pamit Riki smabil tersenyum menatap sahabatnya
“Ki, lo kangen gue gak ?” Tanya Lucky
“Lambat, Riki udah pergi” Lontar Adara sambil terkekeh pelan
“Lo serius ? kok cepat banget sih” Ujar Arghi
“Sebenarnya lo kelas berapa ?” Tanya Lucky
“Gue kelas 10 IPS 3” Jawab Adara
“Wih, ade kelas nih” Ucap Arghi sambil terkekeh
“Emang kalain kelas berapa ?” Tanya Adara
“11 IPS 3” Jawab Azlan
“Sebelumnya lo sekolah dimana ?” Tanya Lucky
“Sejak kecil gue homeschooling” Jawab Adara dengan wajah sedih
“Lo serius ?” Tanya Azlan menatapnya tidak percaya
“Duarius malahan” Jawab Adara
Azlan yang merasa aneh karena sedari tadi Adara terus menatapnya akhirnya memberanikan diri untuk bertanya.
“Lo kenapa dari tadi liatin gue terus ?” Tanya Azlan
“Sebenarnya gue penasaran sama pipi lo dan gue ingin pegang pipi lo, lo imut banget sumpah. Pasti pipinya kek pantat bayi kenyal-kenyal gitu” Cicit Adara sambil menunduk.
Sedangkan mereka yang mendengarkan ucapa Adara ternganga semua, 5 detik kemudian Lucky dan Arghi meledakan tawa mereka sedangkan Syakir yang hanya tersenyum tipis.
Berbeda dengan Azlan, dia sudah salah tingkah dengan wajahnya yang sangat merah sampai ke telinga.
“Hahahaha, baru pertama kali ada yang berani bilang kalau pipi Azlan kaya pantat bayi” Ucap Lucky disela-sela tawanya
“Gue juga gak nyangka anj*r” Sahut Arghi sampai terbahak-bahak
Adara menggaru kepalanya merasa bersalah
“Cowok imut, gue minta maaf ya” Cicit Adara
“Nggak papa kok, apa sih yang nggak buat lo” Jawab Azlan sambil mengedipkan sebelah matanya
Membuat teman-temannya tersendak ai liur mereka sendiri, pasalnya Azlan tidka pernah melakukan hal seperti itu.
“Lo kesambet apa Lan ?” Tanya Lucky
“Lo demen sama Adara ya ?” Tanya Arghi
“Nggak” Jawab Azlan sekenanya
“Terus kenap…” Ucapan Lucky harus terpotong karena mendengar suara bel istirahat membuar Arghi dan Lucky kegirangan
Sedangkan Adara malah terdiam
“Sudah bel artinya gue bolos, aduh gimana kalau kakak sampai tahu” Gumam Adara dengan resah
“Dara lo kenapa ?” Tanya Lucky
Adara tersentak kaget
“Eh, nggak papa kok gue hanya laper aja” Jawab Adara beralibi
“Ya udah kalau laper, sekarang kita ke kantin aja. Gue traktik lo semua” Ucap Azlan
“Serius ?, emang ada acara apa pake mau traktik segala ?” Tanya Arghi merasa heran
“Udah buruan ke kantin, gue gak mau kalau Adara sampai kelaparan” Ujar Azlan kemudian menggandeng tangan Adara dengan sangat posesif membuat teman-temannya melongo
“Fix ini mah, Azlan suka sama Dara” Gumam Mereka sambil mengikuti Azlan
Karena sudah waktu istorahat, Lorong koridor sekolah terlihat wnagat ramai. Azlan berjalan dengan menggandengn tangan Adara di depan, sedangkan teman-temannya ada di belakang.
Semua gadis yang ada di Lorong koridor sekolah menatap mereka kagum, bahkan ada yang terang-terangan menyatakan perasaannya dengan berteriak histeris terdengar begitu jelas memanggil nama mereka.
“Loh kok Azlan tambah ganteng banyak sih”
“Azlan gue suka sama lo, besok kita nikah aja ya”
“Syakir cool banget, jadi pengen cium deh”
“Lucky juga ganteng, Lucky mau gak lo jadi pacar gue ?”
“Syakir I love you”
“Itu bukannya siswi baru ya ? Ngapain dia jalan bareng sama anggota geng wolf balck ?”
“Dih, cewek itu caper banget sih”
Karena sudah terbiasa mendenagr teriakan seperti itu, Azlan dan teman-temannya hanya menghiraukan kecuali Arghi yang malah tebar pesona.
“Gue ngerasa jadi artis jir” Ucap Arghi
“Jangan so kepedean, mereka itu bukan liatin lo” Cibir Lucky
“Bodo amat” Sewot Arghi
Sedanfgkan Adara merasa sangar rishi mendapat cibiran seperti itu, belum lagi dengan makhluk gaib yang ingin mendekatinya.
Sampainya di kantin, Adara duduk bersebelahan dengan Azlan.
“Kalian mau makan apa ? biar gue yang pesen, tapi Azlan yang bayar” Ucap Lucky sambil terkekeh
“Gue mie ayam sama es teh manis aja” Jawab Azlan
“Sama kaya Azlan” Jawab Syakir dingin
“Gue juga” Tambah Adara
“Berarti bakso semua aja yah, biar gak ribet” Ucap Lucky yang di setuji oleh mereka
“Dara lo kenapa ?, kok dari tadi diam aja ?” Heran Arghi menatap Adara yang menunduk
“Lo gak usah dengerin ucapan mereka” Ucap Azlan dna Adara hanya mengangguk kemudian kedua matanya melotot dengan sempurna melihat keberadaan Iyem yang tiba-tiba sedang duduk di samping Syakir
“Lo ngapain di sini ? Tadi kan gue udah nyuruh lo pergi” Ucap Adara membuat Azlan, Arghi, dan Syakir menatap dengan bingung
“Gue lagi cari cogan, lo liat nih cogan gue banyak banget” Jawba Iyem dengan kegirangan sambil memperlihatkan list cogannya
Adara menepuk jidatnya dengan keras
“Emang lo gak ada kerjaan apa ? Sampai-sampai ngikutin gue ke sekolah” Tanya Adara
“Nggak, lagian udah ada Kevin yang cari uang jadi gue tinggal nyantai aja” Jawab Iyem
“Dasar kunti edan” Cibir Adara
Bukannya marah karena Adara telah mengatainya, Iyem malah tertawa keras melihat kekesalan pada raut wajah Adara.
“Lo bicara sama siapa ?” Tanya Azlan
“Sama Iyem teman gue” Jawba Adara
“Iyem yang mau nikah sama Arghi itu yah ?” Sahut Lucky yang baru saja datang smabil membawa nampan berisi makanan mereka
Azlan dan Adara terkekeh pelan mengingat kejadian itu …
“Arghi, itu mumpung Iyem masih ada di sini kalau lo mau PDKT” Ucap Azlan menjahili Arghi yang menempel pada Lucky sambil terkekeh, sedangkan Lucky berusaha tidak takut walau pun kedua kakinya bergetar
“Ogah banget gue nikah sama kunti” Jawab Arghi membuat hati Iyem menjadi sakit
“Yang sabar ya, mungkin Arghi bukan jodoh lo” Kekeh Adara mengelus rambut Iyem yang sudah duduk di sebelahnya
“Hati gue sakit, kena tolak seperti ini” Ucap Iyem samngat mendramatisir yang membuat Adara semakin tertawa
Mereka melanjutkan makan mereka sambil bercanda, membuat semua gadis yang berada di sana menatap Adara penuh kebencian. Mereka sangat iri dengan Adara.
Brak …
Gebrakan meja yang begitu keras membuat acara makan mereka berhenti, Azlan dan teman-temannya mentap sang pelaku dengan tajam.
“LO JADI CEWEK JANGAN KEGATELAN, NGGAK USAH CAPER. DASAR MURAHAN” Sarkas Claudia lalu menjambak tambut Adara, Adara yang tadinya sednag makan lansung terjengit di tempat
Claudia Arabela Fernandes adalah anak tunggal dari keluarga Fernandes, dia menyukai Azlan dan jika ada yang mendekati Azlan dia akan membully karena merasa dari keluarga yang sangat terkenal kaya rayanya.
“Lo siapa sih ? datang-datang langsung cari masalah sama gue. Lo berani sama gue ?” Tanya Adara dengan berani, membuat semua penghuni kantin di buat terkejut dengan ucapan Adara. Terlebih lagi Azlan dkk, mereka sangat tidka menyangka kalau Adara akan berbicara seperti itu.
Sedangkan Claudia semaki geram, dia semakin menarik rambut panjang Adara dengan keras.
“HEH ORANG GILA, LEPASIN RAMBUT GUE” Pekik Adara kesakitan
“LO NGATAIN GUE ORANG GILA ? BERANI JUGA TERNYATA LO SAMA GUE ?” Sarkas Claudia karena tidak mau kalah dari Adara, lalu Adara mernarik rambut Claudia dan menjambaknya dengan keras. Terjadilah kambak-jambakkkan antara Adara dan juga Claudia
Azlan yang melihat itu menjadi panik sendiri, bukan hanya Azlan, teman-teman Azlan juga ikut panik. Mereka mencoba melerai namun karena kedua gadis itu sama-sama kuatnya malah mereka yang terkena imbasnya, lengan Azlan terkena cakar kuku Adara.
“CLAUDIA, BERHENTI LO” Bentak Azlan smabil mendorong tubuh Claudia
Sedangkan Iyem yang melihat Adara bertengkar juga ikut panik, Iyem berjalan mendekati Adara dan mengecek keadaan Adara.
“Lo kenapa bertengkar sama dia sih ? Nanti kalau kakak lo tahu gimana ?” Tanya Iyem sambil merapikan baju Adara
“Dia sendiri yang cari gara-gara sama gue, jadi gue nggak salah dong. Siapa suruh ganggu gue” Sentak Adara
“Lo nyalahin gue ? Gue nggak akan geanggu lo kalau lo ganjen sama pacar gue” Sarkas Claudia yang masih di tahan oleh Arghi
“Sok ngaku-ngaku lo” Ucap Adara menatap Claudia dengan remeh
“Sayang, kenapa kamu sama dia ? seharusnya kamu belain aku dong. Kanapa kamu malah belain gadis jadian-jadian itu sih ?” Tanya Claudia manja smabil menatap Azlan
“Berhenti panggil gue dengan sebutan sayang, gue bukan pacar lo gobl*k” Maki Azlan sangat rishi dengan tingkah Claudia
Claudia yang mendengar itu semakin bertambah marah, dia berusaha melepaskan cekalan Arghi pada lengan tangannya. Setelah berhasil, Claudia langsung mengambil mangkuk yamg masih berisi bakso dan menyiramkan kepada Adara membuat Adara berteriak kesakitan. Pasalnya bakso tersebut masih panas, aksi Claudia membuat semua orang menahan nafas.
“Dia ! Lo jangan kurang ajar !” Bentak Azlan sangat marah, bahkan kedua tangannya mengepal menahan agar tidak memukul Claudia.
Adara mengibaskan seragamnya merasa sangat perih pada tubuhnya, sedangkan Iyem yang masih berada di samping Adara menjadi sangat marah akibat ulah Claudia.
“Gue harus beri dia pelajaran” Tekan Iyem, penampilan menjadi semakin menyeramkan
“Nggak usah” Lirih Adara mencoba menghentiakn Iyem
“Tapi dia udah ganggu lo” Jawab Iyem menghiraukan ucapan Adara dan Adara fokus pada lukanya
“Arghi, Lucky kalian bawa Claudia pergi dari sini sebelum Azlan kelepasan” Titah Syakir yang langsung di setujui oleh mereka berdua
Caludia memberontak
“LEPASIN GUE ! GUE MAU SAMA AZLAN !” Pekik Claudia, namun dengan kasar Arghi dan Lucky menyeretnya
Melihat Adara yang kesakitan membuat Azlan dengan cepat menggendong Adara dan membawanya ke UKS, Syakir mengikuti Azlan dari belakang. Di sepanjang jalan semua menatap Azlan yang berlari sambil menggendong Adara ala bridal style.
masih setia baca