Novel ini sakuel dari novel "Cinta yang pernah tersakiti."
Tuan, Dia Istriku.
Novel ini menceritakan kehidupan baru Jay dan Luna di Jakarta, namun kedatangannya di Ibu Kota membuka kisah tentang sosok Bu Liana yang merupakan Ibu dari Luna.
Kecelakaan yang menimpa Liana bersama dengan suami dan anaknya, membuatnya lupa ingatan. Dan berakhir bertemu dengan Usman, Ayah dari Luna. Usman pun mempersunting Liana meski dia sudah memiliki seorang istri dan akhirnya melahirkan Luna sebelum akhirnya meninggal akibat pendarahan.
Juga akan mengungkap identitas Indah yang sesungguhnya saat Rendi membawanya menghadiri pesta yang di adakan oleh Jay.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rahma Banilla, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Reaksi alergi
Ciiitttt
Brakkkk
Nathan yang sedang mengendarai mobilnya tiba-tiba hilang kendali saat merasakan sesak di dadanya. Hingga akhirnya dia menabrak pengendara motor di depannya.
"Astaga, apa ini, kenapa dadaku rasanya sesak sekali." Nathan memegangi dadanya yang terasa sesak.
Namun Nathan memaksakan diri keluar dari mobil untuk memastikan orang yang Ia tabrak baik-baik saja.
Nathan melihat pengendara motor itu sedang di bantu berdiri oleh orang orang yang melihatnya, motor yang ia tabrak pun sudah di tepikan oleh seseorang.
"Maaf Pak, saya tidak sengaja." Ucap Nathan menghampiri pengendara itu yang sudah duduk di tepi jalan.
"Bapak baik-baik saja kan?" Tanyanya kemudian.
"Saya tidak apa-apa Pak." Jawab laki-laki paruh baya itu sembari meringis.
"Bapak Yakin? Bagaimana kalau kita ke rumah sakit saja, Pak?" Ajak Nathan yang merasa bersalah, dia ingin memastikan kalau pengendara yang dia tabrak baik-baik saja.
"Udah Pak ikut saja, takutnya ada luka dalam." Sahut salah seorang yang menolong laki-laki paruh baya itu.
"Ya sudah, tapi bagaimana dengan motor saya Pak?" Tanya pengendara itu menatap motornya yang rusak di bagian belakangnya.
"Bapak tidak perlu khawatir, nanti saya minta orang bengkel untuk memperbaikinya." Jawab Nathan, pengendara itu menganggukan kepalanya.
"Ayo Pak, bantu saya Bawa bapak ini ke mobil saya." Pinta Nathan.
Meski Nathan terkenal arogan dan dingin, tapi tidak bisa di pungkiri Nathan memiliki rasa tanggung jawab yang tinggi.
Nathan pun segera mengendarai mobilnya menuju rumah sakit setelah pengendara motor itu sudah berbaring di jok belakang.
***
"Gani... Ardan." Teriak Jay memanggil dua orang yang duduk sedikit jauh dari mejanya.
Gani menoleh dan terkejut saat melihat Luna tak sadarkan diri di pelukan Jay. Gani langsung berlari menghampiri keduanya. Ardan pun ikut berlari di belakang Gani.
"Apa yang terjadi Tuan?" Tanya Gani panik.
"Saya tidak tau Gan, tiba-tiba Luna mengeluh sesak napas dan pingsan." Jawab Jay tak kalah panik.
"Dan, tolong siapkan mobil. Kita bawa Nyonya ke rumah sakit." Pinta Gani pada temannya.
"Oke oke." Sahut Ardan yang langsung berlari menuju parkiran.
Jay gegas menggendong tubuh Luna dan membawanya keluar dari restoran. Gani meraih Tas Jay dan Luna, lalu ke bagian kasir untuk membayar makanan yang mereka pesan.
Setelah selesai, Gani segera berlari menyusul Tuannya yang sudah membawa Luna masuk ke dalam mobil.
Gani masuk, dan saat itu juga mobil yang Ardan kendarai melesat menuju rumah sakit terdekat.
...----------------...
"Bagaimana kondisi istri saya dok?" Tanya Jay saat dokter keluar dari ruang tindakan setelah memeriksa keadaan Luna.
"Istri anda mengalami reaksi alergi yang cukup parah." Jawab Sang dokter.
"Alergi dok?" Kaget Jay.
"Iya, apa anda mengingat makanan apa saja yang di konsumsi oleh istri anda?" Tanya dokter.
"Kami tadi makan steak dok, tapi sebelumnya istri saya baik-baik saja setelah makan steak." Jawab Jay.
"Apa ada makanan lain yang istri anda konsumsi?" Tanya dokter itu lagi.
Jay pun teringat dengan makanan terakhir yang Luna makan.
"Strawbery Cake dok, itu makanan yang terakhir istri saya makan, apa mungkin itu yang membuat istri saya alergi dok?" Tanya Jay.
"Kemungkinan besar memang itu penyebabnya Pak, istri anda alergi Strawberry." Jawab dokter.
"Astaghfirullah." Jay mengusap wajahnya kasar, dia benar benar merasa sangat bersalah pada Luna, "Tapi istri saya baik-baik saja kan dok?" Tanyanya kemudian.
"Kondisi istri anda sudah stabil setelah kami memberikan obat antihistamin, dan istri anda saat ini tertidur karena efek obatnya." Jawab dokter.
"Apa saya boleh menemuinya dok?" Tanya Jay.
"Pasien akan segera dipindahkan ke ruang perawatan Pak, jadi Bapak bisa menemuinya setelah pasien ada si ruangan." Jawab Sang dokter.
"Ohh baik dok, terimakasih." Ucap Jay lalu Sang dokter pun mengangguk dan berlalu.
"Astagfirullah, Maafkan Mas, sayang. Mas ngga tau kalau Luna alergi Strawberry." Ucap Jay merasa bersalah pada Luna.
***
Nathan dan beberapa perawat mendorong brangkar yang membawa pengendara motor itu, meski terlihat baik-baik saja, namun pengendara itu terlihat kesakitan.
"Sabar ya Pak." Ucap Nathan, pengendara itu pun mengangguk.
Tanpa sengaja mata Nathan menangkap keberadaan Jay di IGD rumah sakit itu.
Nathan berhenti saat perawat memintanya untuk menunggu di luar ruang tindakan, "Tolong lakukan pemeriksaan secara keseluruhan Sus, saya ingin memastikan kalau beliau tidak mengalami cidera apapun." Ucap Nathan pada salah satu perawat.
"Baik Pak." Ucap perawat itu lalu menutup pintu ruang tindakan.
Nathan kembali melihat dimana Jay tengah berdiri di depan salah satu ruang tindakan bersama seorang dokter.
Dia pun mendengar saat dokter memberitahu tentang kondisi Luna yang ternyata mengalami alergi Strawberry.
"Apa? Luna alergi Strawberry? aku... aku... tidak salah dengar kan?" Kaget Nathan lalu saat dokter itu pergi, Nathan pun menghampiri Jay.
"Loh, Pak Jay, anda di sini." Ucap Nathan setelah berdiri di belakang Jay.
Jay menoleh dan melihat Nathan, "Pak Nathan." Kaget Jay.
"Ada apa Pak? Kenapa anda ada disini? Siapa yang sakit?" Tanya Nathan.
"Ohhh itu, Istri saya yang sakit." Jawab Jay.
"Apa? Luna Kenapa?" Tanya Nathan terlihat panik, hingga membuat Jay heran.
"Pak Nathan tau darimana nama istri saya?" Tanya Jay heran.
"Ahhh itu... saya lihat di foto pernikahan Pak Jay, saya tidak sengaja membaca nama istri anda." Elak Nathan, namun dia tak sepenuhnya berbohong, karena Nathan memang membaca tulisan nama di foto pernikahan Jay.
"Ohhh."
"Apa yang terjadi dengan istri anda?" Tanya Nathan berusaha menutupi rasa khawatirnya.
"Hanya alergi, saya tidak tau kalau ternyata istri saya alergi Strawberry, jadi tadi saya belikan Strawberry cake, tapi malah jadi begini." Jawab Jay penuh penyesalan.
"Apa? jadi benar yang aku dengar tadi, Luna Alergi Strawberry, kenapa bisa kebetulan seperti ini, aku juga alergi Strawberry." Batin Nathan.
"Pak Nathan sendiri kenapa ada disini." Tanya Jay, namun Nathan tak menjawabnya, Jay melihat Nathan seperti sedang memikirkan sesuatu.
"Pak Nathan... Pak Nathan." Panggil Jay lalu menepuk bahu Nathan.
"Ahhh iya, kenapa?" Nathan tersadar dari lamunannya.
"Apa yang Pak Nathan lakukan disini? Apa anda mengantar seseorang?"
"Ohhh ya, tadi saya tidak sengaja menabrak pengendara motor, makanya saya bawa dia ke rumah sakit, sekarang dia sedang mendapatkan perawatan." Jawab Nathan.
Pintu ruang tindakan terbuka, Jay dan Nathan menoleh dan melihat Luna yang ada diatas brangkar, beberapa perawat mendorongnya keluar.
"Sayang." Jay menghampiri Luna dan berdiri di samping brangkar, "Astaghfirullah, kamu sampai seperti ini Luna, Maafkan Mas." Ucap Jay saat melihat tubuh Luna dipenuhi ruam.
Nathan pun melihatnya, pikirannya melayang pada saat dirinya mengalami alergi setelah memakan buah Strawberry saat usianya menginjak 15 tahun.
Flashback On
"Kakek... kakek..." Teriak Nathan kecil berlari ke kamar Sang kakek.
"Ada apa Nak?" Tanya Pak Pram.
"Kakek, aku merasa gatal." Keluh Nathan seraya menggaruki wajah dan tubuhnya.
"Astaga, apa yang terjadi Nat?" Tanya Pak Pram saat melihat ruam yang muncul di kulit wajah cucunya.
"Tidak tau kek, rasanya gatal sekali, dan dadaku rasanya sesak." Keluh Nathan kecil memegangi dadanya yang mulai terasa sesak.
"Ohh ya ampun, apa yang terjadi?" Panik Pak Pram segera menggendong cucunya dan berlari keluar untuk segera membawa Nathan ke rumah sakit.
Di perjalanan, Nathan semakin merasa sesak, dan akhirnya tak sadarkan diri, dan itu membuat Kakeknya semakin panik.
Saat bangun, Nathan sudah berada di rumah sakit bersama Sang kakek yang selalu setia menemaninya.
"Nat, kamu sudah bangun?" Ucap Pak Pram saat Nathan membuka matanya.
"Kek, apa yang terjadi? Aku kenapa?" Tanya Nathan bingung.
"Kamu terkena alergi sayang." Jawab Pak Pram "Tadi Nathan makan apa, He'um?" Tanyanya kemudian.
"Nathan hanya makan buah Strawberry kek. Kakek selalu melarang Nathan makan buah itu, jadi karena penasaran dengan rasanya, Nathan diam-diam makan buah itu, Kek." Jawab Nathan kecil.
"Astaga Nat, kakek sudah katakan jangan pernah makan buah itu, kamu itu alergi Strawberry sayang, lain kali kamu jangan pernah makan itu lagi ya?" Ucap Pak Pram kesal namun dia tak bisa marah pada cucunya.
"Iya kek, maafin Nathan." Ucap Nathan mengaku salah.
"Ya tidak apa-apa, yang penting kamu sekarang baik-baik saja." Ucap Pak Pram mengusap lembut puncak kepala Nathan.
"Kamu itu sama seperti Mamah kamu yang alergi Strawberry, jadi jangan pernah lagi kamu makan buah itu, mengerti?" ucap Pak Pram kembali mengingatkan Nathan.
"Iya kek." Sahut Nathan.
Flashback Off
Nathan terus memperhatikan Luna yang kini sudah semakin jauh, Jay dan dua perawat mendorong brangkar Luna untuk dipindahkan ke ruang rawat.
Nathan hanya diam terpaku sampai Luna sudah menghilang dari pandangannya.
"Kenapa aku dan Luna memiliki kesamaan, wajah Luna mirip Mamah dan dia juga alergi Strawberry sama seperti aku dan Mamah. Apa ini? Tidak mungkin Luna kakakku, usia dia bahkan lebih muda dari aku." Batin Nathan.