Luna Aurora Abraham rela meninggalkan nama belakang dan keluarganya demi menikah dengan lelaki yang dicintainya yaitu Bima Pratama. Seorang pria dari kalangan biasa yang dianggap Luna sebagai dewa penyelamat saat dirinya hampir saja diperkosa preman.
Dianggap gila oleh suami dan Ibu mertuanya setelah mengalami keguguran. Dengan tega, Bima memasukkannya ke Rumah Sakit jiwa setelah menguasai seluruh harta kekayaan yang dimilikinya.
Tidak cukup sampai di situ, Bima juga membayar orang-orang di RSJ untuk memberikan obat pelumpuh syaraf. Luna harus hidup dengan para orang gila yang tidak jarang sengaja ingin membunuhnya.
Hingga suatu hari, Bima datang berkunjung dengan menggandeng wanita hamil yang ternyata adalah kekasih barunya.
"Aku akan menikah dengan Maya karena dia sedang mengandung anakku."
Bagaimana kelanjutan kisah Luna setelah Tuhan memberinya kesempatan kedua kembali pada waktu satu hari sebelum acara pernikahan.
Update setiap hari hanya di Noveltoon.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Erchapram, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Lima Tahun Kemudian
Waktu bergulir begitu cepat, tidak terasa sudah 5 tahun berlalu. Nama Luna Aurora Abraham menjadi salah satu pengusaha sukses wanita yang sepak terjangnya di dunia bisnis tidak perlu diragukan lagi. Setelah menyelesaikan study magisternya dengan jurusan managemen bisnis, Luna kembali membangun perusahaan skin care bertaraf internasional. Brand La Luna Glow.
Luna, tumbuh menjadi wanita dewasa yang berpenampilan elegan tapi dingin. Pengalaman kisah cinta yang buruk di dua kehidupan membuat wanita cantik ini menutup hati rapat-rapat. Meskipun banyak laki-laki dari berbagai kalangan datang melamar, tapi hatinya yang terlanjur beku tidak mudah tersentuh oleh kata cinta yang menurutnya hanya bualan.
Papa Bram, setiap akhir tahun pasti datang untuk menjenguk sang putri. Tapi tidak sekali pun pria tua itu membicarakan soal pernikahan. Papa Bram sangat tahu, bagaimana trauma yang dialami Luna. Dua kali gagal dalam pernikahan, pasti meninggalkan luka yang dalam. Dan salah satu penyebabnya adalah perjodohan yang pernah dia inginkan.
Jika Papa Bram, masih sering memperhatikan Luna, berbeda dengan Ervan. Kakaknya itu sudah 2 tahun seolah menjaga jarak dengannya karena sang tunangan yang tidak menyukainya. Soraya Miranda seorang model papan atas, satu kampus dengan Luna di Swiss. Perkenalan antara Ervan dan Soraya, ketika Ervan menjemput adeknya pulang kuliah di Swiss.
Awalnya, Soraya ramah dengan Luna karena ingin mendekati kakaknya Ervan. Tapi saat sudah bertunangan, Soraya terlihat memusuhi Luna tanpa sepengetahuan Ervan tentunya. Luna hanya tersenyum miris, ternyata ada wanita yang mendekatinya karena ingin mendapatkan kakaknya. Meskipun begitu, Luna tidak pernah protes atau bertanya pada kakaknya kenapa akhir-akhir ini menjauhinya.
Luna cukup tahu diri, bahwa orang yang sudah jatuh cinta pasti akan lebih percaya dengan orang yang dicintainya. Dan menganggap orang lain yang berkata buruk tentang kekasihnya karena iri dengki.
Luna tidak ingin hubungan antara dirinya dan kakaknya semakin buruk. Tapi bukan berarti Luna akan diam saja, dia sudah bertindak.
Ya, tanpa semua orang tahu Luna sudah meminta seorang detektif swasta untuk mencari informasi dan memantau gerak gerik calon iparnya. Sebagai pengusaha sukses, tentu saja nama Luna cukup disegani. Sehingga ketika dirinya meminta bantuan, dengan cepat orang akan membantunya. Luna memberi bayaran 2x lipat untuk setiap informasi akurat yang didapatkannya.
"Jadi informasi apa yang Anda bawa Mr. Thomson?" Tanya Luna.
"Soraya Miranda adalah adik kandung Brian Jayden pria yang Anda tolak lamarannya di depan umum. Dia sengaja masuk ke dalam keluarga Anda tanpa menggunakan nama belakang. Tujuannya hanya satu menjauhkan Anda dari keluarga Anda sendiri, lalu perlahan menghancurkan hidup Anda."
"Oh... Brian si breng sek itu? Dia pikir saya mau dengan pria pemuja selang kangan seperti dia?" Ucap Luna dingin.
"Lalu apa saja sepak terjang Soraya yang tidak saya ketahui?"
"Soraya sebenarnya masih menjalin hubungan dengan Mirza Rafardhan di belakang Tuan Ervan. Hubungan mereka sudah terjalin 3 tahun yang lalu."
"Mereka sering menghabiskan malam bersama di sebuah apartemen mewah milik Mirza. Dan jadwal mereka bertemu adalah ketika Tuan Ervan sedang keluar kota. Sepertinya ada orang dalam perusahaan Kakak Anda itu yang setia memberi mereka informasi. Tapi, saya masih belum mendapatkan info pasti tentang orang itu." Mr. Thomson memberi detail informasi.
"Bagus, kalau begitu. Aku akan atur Kakak pergi ke Luar Neger sekalian. Supaya Soraya menjadwalkan pertemuan dengan Mirza lebih lama."
"Baiklah Mr, terima kasih atas info yang Anda berikan. Saya tunggu informasi selanjutnya." Ucap Luna.
Setelah Mr. Thomson pergi Luna menerawang jauh. Dirinya sangat rindu dengan perhatian dari sang Kakak.
Ervan dulu menyusul ke Swiss setelah kepergian Luna satu tahun. Ervan yang merasa bersalah karena ikut menjadi penyebab luka Luna berniat menemani adeknya menyembuhkan luka. Tapi semua semakin berbeda setelah hadirnya Soraya dalam hidup kakaknya.
"Maaf Kak, tapi kamu harus melihatnya sendiri baru kamu akan percaya dengan omonganku." Gumam Luna.
"Kakak... Bisakah datang ke perusahaanku sekarang. Aku butuh bantuan kakak." Ucap Luna menghubungi kakaknya, berharap kakaknya ini mau kembali perhatian.
"Tapi aku akan pergi bersama Soraya siang ini. Kita akan fitting baju pengantin." Jawab Ervan.
"Tidak apa, ajak juga Soraya ke kantorku dulu. Setelah itu kakak baru mengajaknya ke butik."
"Baiklah kalau begitu." Jawab Ervan.
Siang itu, setelah perdebatan panjang antara Ervan dan Soraya. Akhirnya dua orang itu tiba di kantor Luna. Dengan wajah Soraya yang merah padam menahan amarah.
"Kamu ini, bisa tidak sehari saja tidak mengganggu calon suamiku." Ucap Soraya lantang penuh dendam.
"Maaf Kakak Ipar ini darurat."
"Jadi ada apa?" Tanya Ervan.
"Kakak ada masalah di perusahan Papa, dan Kakak diminta pulang sebentar. Sebenarnya aku juga harus ikut, tapi mungkin aku datangnya menyusul. Besok masih ada meeting."
"Kenapa Papa tidak memberi tahukan padaku langsung?" Tanya Ervan heran.
"Itu karena Papa tidak ingin mengganggu persiapan pernikahan Kakak dengannya."
"Ini bukan akal-akalanmu saja kan Luna?" Tanya Soraya sengit.
"Untuk apa itu sama saja aku mendoakan kejelekan untuk Papaku. Tapi jika kamu tidak percaya, kamu boleh ikut. Hitung-hitung kamu belajar beradaptasi dengan kehidupan lingkungan Indonesia. Pasti Kakak setuju."
"Benar, kita tunda dulu fitting bajunya. Ayo berkemas ikut aku."
"Berapa lama kamu pulang ke Indonesia?" Tanya Soraya menyembunyikan senyumannya.
"Tergantung masalahnya seberapa rumit, tapi paling cepat seminggu dan paling lama tiga minggu." Jawab Ervan.
"Oh... Aku tidak ikut, tahu sendiri aku punya banyak jadwal foto. Pergilah sendiri, tapi jangan lupa mengabari aku sepanjang waktu. Dan awas jangan mata keranjang."
Diam-diam Luna tersenyum miring, satu rencana awal sudah berhasil. Kini tinggal melanjutkan rencana berikutnya.
Luna sudah mencari tahu lokasi apartemen Mirza, dan Luna telah mengatur pemasangan cctv mini di setiap sudut ruangan tanpa terkecuali. Cctv itu tidak hanya merekam gambar tapi juga suara dengan jelas tanpa sensor atau efek.
Dan rekamannya itu langsung terhubung pada ponsel Luna yang bisa diakses kapan saja dengan mudah.
Setelah dari kantor Luna, Ervan pun mengantar kekasihnya kembali pulang.
"Ayo Ervan masuk dulu, akan aku buatkan minum." Ucap Soraya.
"Sepertinya aku harus mengejar waktu, lain kali saja sayang." Ervan mencium kening Soraya sebelum pergi.
"Dasar pria pecundang, 2 tahun pacaran aku belum pernah merasakan ciuman bibirnya. Alasan menunggu setelah pernikahan. Dasar pria cupu membosankan." Gumam Soraya yang masih berdiri di depan pintu. Tapi saat akan menutup pintu, ada sebelah kaki yang menghalangi pintu tertutup.
CUP
"Tidak usah mengomel, lebih baik kamu puaskan aku sayang."
"Mirza, gila kamu datang ke apartemenku. Bagaimana jika ada yang melihatmu. Bisa gagal semua rencana yang sudah kita be susun matang." Ucap Soraya sengit tapi tetap menerima gerakan aktif jari Mirza yang mulai menusuk lubangnya.
Pembaca jangan kaget ya, karena Soraya saat ini memakai pakaian yang super minim tanpa dalaman.
"Ahh..." Desah manja Soraya yang sudah seminggu tidak mendapatkan pelepasan.
"Mirzaahhh... Stopphhh..." Ucap lirih Soraya sambil menarik paksa tangan Mirza.
"Pulanglah dulu, aku segera menyusul. Ervan bodoh itu akan berangkat ke Indonesia. Setelah aku memastikan dia pergi, kita akan bersenang-senang sepanjang waktu tanpa khawatir ada yang tiba-tiba datang."
"Hmm...awas saja kalau kamu ingkar. Aku akan bongkar semua kebusukanmu pada Ervan." Ancam Mirza.
"Kamu tenang saja, semua akan selesai setelah aku bisa menguasai seluruh harta Ervan dan keluarganya. Aku akan mengajukan cerai dan kita akan menikah sambil menikmati kekayaan mereka. Ervan dan keluarganya harus membayar rasa sakit Kakakku."
"Sekarang di mana Brian aku tidak pernah melihatnya?" Tanya Mirza.
"Brian sedang di Kanada, dia menikmati harinya bersama para model di agensi miliknya." Jawab Soraya.
"Ckkk... Kakakmu itu wajar jika ditolak wanita seperti Luna. Pria pengejar selang kangan mana mungkin bisa setia." Ucap Mirza menghina.
"Memangnya apa bedanya denganmu, Mirza?"
Weh bang ER tahan sekali Ampe seminggu lebih jebol gawang ga bisa 😂😂😂
yg jadi atlas matanya biru/Kiss//Kiss//Kiss//Kiss//Kiss/
Suka awal yg menarik
jangan jangan cuma Rekasi sebentar dah mau masuk sarang letoy lagi wkwkwkkw
itu adik ma KK kandung kan Thor
keren bisa dalam itu curhat nya