NovelToon NovelToon
Kehidupanku Yang Berubah

Kehidupanku Yang Berubah

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Cinta setelah menikah / Pernikahan Kilat / Cinta Paksa / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:3.9k
Nilai: 5
Nama Author: lijaloverrr

Aku tak pernah membayangkan bahwa aku akan merasakan kepahitan dalam hidup. keluargaku yang memiliki aset kekayaan yang melimpah tiba-tiba saja bangkrut mendadak, dan yang lebih gilanya lagi Papah dan Mamah memaksa aku menikah dengan kepercayaan sang papah yang terkenal dingin dan datar itu. Aku sudah dapat membayangkan bagaimana kehidupan pernikahanku bersamanya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon lijaloverrr, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 15

Happy Reading

####

Isakan Alicah tidak berhenti sedari tadi, ia masih sedih harus berpisah dengan kedua orang tuanya. Pandu melirik istrinya tampa berniat mengatakan apapun. Ia paham kesedihan istrinya, Saat ini mereka menaiki kereta api menuju kota Yogyakarta. Pandu memang berasal dari provinsi DI Yogyakarta. Ia anak yang lahit dipelosok daerah.

Jam yang sudah menunjukkan tengah malam dan udara yang mulai dingin. Alicah dan Pandu naik kereta yang kelas biasa, yang membuat Alicah sedari tadi menggerutu dalam hati.

“Udah naik kereta Api, yang kelas biasa lagi,” Batin Alicah menggerutu. Ia menatap kedepan lalu kebelakan dan penumpang yang penuh didalam kereta.

“Gak Modal banget ngajak gue naik kereta beginian,” gerutu Alicah pelan yang masih didengar Pandu. Pandu menatap kearah Alicah dan mendapati sang istri yang udah berhenti menangis dan diganti dengan wajah cemberut.

Walaupun jam sudah menunjukkan tengan malam, tapi alicah merasa kegerahan dan menipas-ngipas wajahnya dengan tangan.

“Gue laper,” Dua kata yang keluar dari bibir Alicah,

“Tadi saya ajak makan gak mau,” balas Pandu datar. Sebelum kereta berangkat, pandu mengajak Alicah untuk makan disebuah rumah makan yang dekat dengan stasiun.

“Ya gue gak maulah, lagian lo ngajakin gue makan ketempat kumuh gitu, kayak gak ada restaurant aja,” Ketus Alicah dengan tatapan sinis.

“Mulai sekarang kamu harus biasain makan ditempat manapun, ingat sekarang kamu udah gak punya uang,” Nasehat Pandu agar Alicah tidak memilih-milih makanan lagi.

“Terserah gue dong,” Alicah memutar bola matanya malas,

Digerbong tempat duduk mereka, datang penjual makanan serba, mulai dari nasi goring, mie goring dan makanan lain yang dijual oleh seorang ibu-ibu yang menenter jualannya,”Nak, mau beli?” Tanya ibu itu ramah,

“Gak minat,” Ketus Alicah seolah jijik melihat jualan yang ditawarkan ibu itu,

“Ada apa aja buk?” Pandu melihat apa saja yang dujual oleh ibu itu, tidak mempedulikan tatapan sinis Alicah yang terarah padanya seolah mengatakan Ngapain kamu beli?, setelah memilih Pandu tertarik untuk membeli Mie goring, nasi goring dan makanan manis seperti lupis tak lupa dengan minum kemasan botol. “Berapa buk?”

“Semuannya jadi empat puluh lima nak,” langsung saja Pandu mengeluarkan uang lima puluh ribu,”Sama ibu aja,” ujar pandu saat ibu itu ingin mengembalikan limah ribu, setelah mengatakan terima kasih, ibu itu berlalu dan menawarkan kepada yang lain yang ada digerbong itu.

“Ini makan, kamu kan tadi lapar jadi makan ini aja dulu,” Ujar Pandu sambil menyodorkan makanan,

“Gue gak mau, itu gak higienis dan gak enak, gak cocok dilidah gue,” Tolak Alicah, walaupun perutnya keroncongan ia lebih memilih menahannya dari pada makan makanan yang menurutnya jijik,

“Alicah jangan keras kepala,” ucap Pandu yang menampilakan raut wajahdatarnya,

“Kamu gak boleh menghina makanan kaya gitu, lagian dari mana kamu tau ini gak enak, saya jamin ini akan cocok dilidaj kamu,”

“Gue bilang gue gak mau, Lo ngerti gak bahasa manusia,” teriak Alicah agak kencang yang sampai didengar orang-orang sekitarnya, dan hal itu menjadi bahan bisik orang yang mengatakan dirinya banyak gaya dan sombong.

Pandu membuang napas kasar melihat Alicah yeng begitu keras kepala. Pandu menyerah dan meletakkan makanan itu dikursi depan merekan yang memang kosong. Pandu memilih memejamkan matanya daripada berdebat lagi dengan istri keras kepala itu.

Alicah yang memang duduk didekat jendela membuang pandangannya keluar dan merasakan angina sepoi-sepoi yang menerjang wajahnya. Perutnye sudah perih karena lapar, gengsinya yang setinggi langit jadi ia lebih menahannya dari pada memakan makanan yang dibeli pandu.

Tak berapa lama, pandu membuka mata lalu meraih makanan didepannya dan mulai memakan mie goring yang dibelinya tampa mempedulikan Alicah lagi.

Ia begitu hikmat melahap mie goring yang menurutnya pas di lidah, ia menoleh kearah alicah yang curi-curi pandang menatapnya yang sedang melahap makanan.

“Kalau mau makan aja gak usah gengsi samapai nahan lapar gitu,” Alicah tak menjawab memilih mengabaikan Pandu lalu memejamkan matanya, dalam hati ia berharap agar cepat sampai dan turun dari kereta api ini.

Bersambung....

######

*** Hi Readers, Terima Kasih Karena telah baca cerita ini, ini cerita perdana aku, jadi harap maklu ya,. Jangan lupa untuk Like komen Vote dan share.

Salam manis dari author. Lijaloverrr. *** 😊😊

1
Nur Halijah
seru banget
Kiran Kiran
Ceritanya seru banget, gimana kelanjutannya thor?
Daisuke Jigen
Susah tidur malam ini jadinya.
Jell_bobatea
Baca ini sambil minum teh hangat, perfect combo ❤️
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!