NovelToon NovelToon
The Lonely Villainess

The Lonely Villainess

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Fantasi Timur / Fantasi Isekai / Kultivasi Modern
Popularitas:769
Nilai: 5
Nama Author: JOSHUA HUTABARAT 258

kisah tentang seorang pemuda bodoh yang bekerja sebagai pembohong, suatu hari karma datang dan ajal menjemputnya, bereinkarnasi ke dalam salah satu buku favorit nya dan berjuang untuk membahagiakan karakter favoritnya, sang villaines dalam buku

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon JOSHUA HUTABARAT 258, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Perang Pertama

Setelah beberapa saat berbicara dengan Anna, William merasa bahwa dia harus mulai merubah sikapnya kepada Anna.

Sebagai calon istri dan nyonya keluarga silverian.

Anna yang juga memiliki talenta luar biasa, berhak untuk mendapatkan sikap yang berbeda.

Hanya saja William berharap Anna akan merubah sikap nya yang seperti gadis sakit mental.

Itu benar, bagi William masalah keluarga suryan tidak sebesar masalah mental Anna.

Dalam kehidupan sebelumnya, William sebagai ahli percintaan ( pengakuan sendiri ), yakin bahwa Anna memiliki perasaan padanya.

Sayangnya perasaan ini tidak normal.

Selain dari rasa cinta, sifat posesif juga sangat berat dalam diri Anna.

Terutama ketika Anna memandang gadis lainnya.

William dapat dengan yakin mengatakan jika ada gadis yang mendekati nya, akan luar biasa jika gadis itu bertahan hidup selama lima hari.

Tentu saja ini bukan termasuk gadis keluarga silverian, seperti elle contohnya.

Bagi Anna, maid yang milik keluarga silverian seperti Elle bukanlah musuh.

Karena Elle tidak mungkin menempati posisi istri utama William.

Hal ini karena Elle hanya seorang maid, baik itu Elle yang merupakan maid pribadi William, atau Elsa, maid pribadi Anna, mereka adalah milik William.

kehidupan bangsawan memang seperti itu, bahkan ayah nya Anna memiliki beberapa istri lain.

Yang paling penting adalah posisi istri utama.

Apalagi bagi kultivator dengan umur yang panjang, tidak ada yang tahu seberapa banyak kekasih milik seorang kultivator.

Tentu saja memiliki berbagai pasangan harus dibarengi dengan kemampuan.

Dan menurut Anna William pasti memiliki kemampuan atau talenta yang luar biasa.

Ini adalah hal yang logis bagi Anna, lagi pula William memiliki kemungkinan besar mencapai tahap immortal realm.

William dan Anna yang memiliki pikiran masing - masing terdiam di ruang tunggu.

Kesunyian ini berlanjut sampai sebuah ketukan pintu terdengar di telinga keduanya.

" tuan muda, tuan putri, kepala keluarga silverian memanggil tuan muda dan tuan putri ke ruang belajar "

Aku dan Anna saling menatap, sedikit rasa terkejut tampak di wajah Anna.

Kemudian tanpa menunda lebih lama lagi, kami bergegas menuju ruang belajar pribadi ayahku.

Sampai di depan pintu berwarna coklat tua ini, aku merapikan kembali pakaian ku.

Dengan tenang aku mengetuk pintu di depanku.

" ayah, aku dan putri Anna sudah sampai "

Dari dalam ruangan terdengar suara magnetik yang sedikit kering.

" masuklah William, tolong bawa tamu kita kedalam "

Dengan itu aku melirik sedikit kepada Anna, melihat bahwa tuan putri suryan ini sedikit gugup, aku menggeleng kan kepala ku.

" tenanglah, walaupun ayahku memiliki sebutan yang mengerikan, dia hanya pria tua biasa "

Dengan itu, aku membuka pintu coklat ini dan memasuki ruangan belajar ayahku.

Di dalam ruangan ada 3 orang sedang berkumpul, salah satunya adalah wajah yang tidak aku kenal.

Dia mengenakan baju zirah putih, sebuah pedang dengan lambang keluarga silverian tergantung pada pinggang nya.

Pria itu memiliki mata perak khas keluarga silverian, dengan tubuh tegap, dan bekas luka kecil di sebelah mata kanan nya.

Dari sosok dan aura berdarah disekitarnya pria itu pastilah bagian keluarga silverian, hanya saja aku tidak tahu statusnya apa.

Ayahku melihat ke sebuah dokumen di genggamnya, aku melihat rasa tak senang di wajahnya.

Ini membuatku bingung, situasi yang membuat ayahku menunjukkan wajah seperti itu sangat jarang.

Setelah membaca dokumen itu beberapa saat, ayahku memindahkan tatapannya kearah ku.

" william, apakah kamu sudah menyelesaikan latihan mu hari ini "

Menjawab pertanyaan itu dengan senyum dan rasa percaya diri, aku menjawab.

" sudah ayah, latihan untuk hari ini telah selesai. "

Ayahku hanya tersenyum, menyesap segelas teh yang ada di mejanya dan bersandar ke kursi belajarnya.

" bagaimana menurutmu dengan putraku thomas, apakah dia sesuai dugaanmu "

Dengan senyum setengah hati, pria berbaju zirah itu membalas ayahku.

" bisa dikatakan dia melampaui perkiraan ku George. "

" aku tidak tahu apa yang kau lakukan, namun menumbuhkan monster seperti ini sungguh luar biasa "

Dengan senyum bangga memenuhi wajah ayahku, dan seringai yang dimiliki nya membuat pria itu terdiam.

" bagaimana dengan calon menantu ku, bukankah dia terlihat manis ? "

Setelah itu ayahku mengalihkan pandangannya pada Anna.

Pria berbaju zirah itu juga menatap Anna dengan pandangan menilai.

" aku bisa katakan putri kecil ini memiliki talenta yang baik, namun hanya sebatas itu. "

Mendengar itu ayahku tersenyum, dengan nada mengejek dia membantah.

" ohh... Apakah kamu yakin ? kamu tidak menurunkan penilaian itu karna dia putri suryan kan ? "

Wajah pria berbaju zirah itu berubah menjadi jelek, dengan dengusan dingin dia berkata.

" tidak usah meledekku, walaupun suryan mencuri hasil militer ku, dia tetap seseorang yang kuakui. "

Ayahku hanya bisa menunjukkan sikap tersenyum puas.

" oke, oke, jangan bahas masa lalu lagi. "

" william, paman di depanmu mu adalah salah satu teman ayah, dia sekarang kultivator void, peringkat 2 puncak "

" dia juga yang akan membawamu dalam perjalananmu kali ini. "

Mendengar itu aku tampak bingung, perjalanan apa yang ayah bicarakan ?.

Hanya saja sebelum aku mendapatkan jawabannya, ayahku telah terlebih dahulu menyerahkan ku pada paman berbaju zirah itu.

" hehehe... Aku masih tidak mengerti, kenapa leluhur meminta aku membawa bocah ini dalam perjalanan kali ini "

" kau tahukan, apa yang kita lakukan akan berdampak besar bagi pandangan hidup mereka "

" monster kecil ini masih berusia 13 tahun "

Sebelum ayahku menyelesaikan ucapannya, paman berbaju zirah menyela.

" thomas, aku juga tidak tahu dengan keputusan leluhur, namun kau harus mengerti bahwa mereka memiliki alasan sendiri "

ayahku menatap temannya dengan dingin, seolah mengatakan bahwa apa yang di putuskan tidak dapat diganggu - gugat .

Dengan desahan lesu dia berkata.

" aku mengerti george, hanya saja... "

" yasudah lah, kau ayahnya saja tidak khawatir, aku juga akan mempercayai orang tua itu "

Dengan itu paman berbaju zirah memberikan isyarat padaku.

" monster kecil, jemputan kita sudah disini, waktunya kita berangkat. "

Dengan itu paman keluar dari ruangan, aku hanya bisa menatap diantara ayah ku dan paman berbaju zirah.

Melihat diri ku yang tampak bingung ayahku melontarkan perintah.

" ikuti paman itu, dia akan memberitahumu apa yang harus kamu lakukan di perjalan "

aku menatap mata ayahku, dengan tubuh yang berdiri tegap, kuberikan tatapan percaya diri.

Walaupun aku tak tahu apa yang harus aku dan Anna lakukan, aku percaya bahwa kami akan melakukan nya dengan sempurna.

" tenang saja ayah, aku akan memberikan mu hasil terbaik "

Dengan itu aku membalikkan badanku, keluar dari ruangan dan menyusul pamanku.

Sementara itu, george yang melihat William telah menyusul thomas menghela nafas lega.

Mengalihkan pandangannya pada Anna, calon menantu nya, dia memberikan tatapan curiga.

" mengapa kamu tidak mengikuti William ? "

Anna hanya tersenyum dengan bangga, sedikit menggelengkan kepalanya dengan nada ringan Anna berkata.

" william mengisyaratkan ku menunggu disini sebentar, aku rasa dia menyadari ada yang tuan george ingin sampaikan kepadaku "

Dengan senyum yang kembali di wajahnya george mengakui pendapat William.

" itu benar, ini bukan sesuatu yang khusus, hanya saja aku ingin memberitahumu bahwa ini adalah misi William. "

" jika kamu tidak ingin pergi, kamu bisa tinggal disini "

Anna yang mendengar itu terdiam.

Setelah beberapa saat dengan wajah penuh keberanian dia berkata.

" kemana William akan pergi aku akan berada disamping nya "

Mendengar itu george tersenyum penuh kemenangan.

" kalau begitu pergilah, William akan bersamamu, statusmu sudah aku akui "

Dengan senyum yang secerah matahari, dan selembut bulan Anna menjawab.

" terimakasih ayah mertua "

Dengan itu Anna berlari cepat mengejar William.

George yang sendiri dalam ruangan hanya bisa tertawa kecil.

" aku harap suryan tidak akan marah besar, putraku menangkap permata kecilnya "

1
Lestari
tetep semangat nulisnya author 👍
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!