Anatasya adalah seorang gadis cantik yang manja suka ber foya-foya, bahkan sangat sombong dan angkuh, tapi dibalik itu semua ia lakukan agar ia tidak larut dalam kekecewaan yang orang tuanya lakukan, orang tua Anatasya suda bercerai ketika ia berumur 15thn, dan mereka selalu sibuk dengan pekerjaannya masing-masing. dan tidak pernah mau menanyakan kabar tentang dirinya, walaupun keuangan nya terjamin, tapi itu tidak membuat, Anatasya bahagia.
Anatasya juga mencintai seseorang, ya itu sangat lama , waktu ia sekolah menengah pertama dulu, ia pernah di tolongin, oleh pria tampan
Dia adalah Zevino Stuck Williams, seorang putra kedua konglomerat.
Yang ternyata perusahaan nya bekerjasama baik dengan papa Nya.
Yuk simak cerita selanjutnya di Bab berikut nya?......
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon SitiLatifah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab. 29..
Bab.29..
Keesokan paginya seperti biasa nya anatasya bangun pagi, rutinitas nya pagi-pagi sebelum pergi ke butik ia akan mengurusi ars dan keysa dulu, dan terkadang kalau ia sibuk dan terburu-buru anatasya akan meminta bantuan vani, anak nya bik yan.
Yang juga bekerja di rumah nya sebagai nany nya ars dan key.
Tapi pagi ini ia tidak bisa melakukan nya, karena pagi ini, ia akan berangkat ke negara A, untuk menyelesaikan pekerjaan di negara A.
" Ma aku titip anak-anak ku ya, soalnya mungkin saja tasya akan menginap satu malam di sana." Ucap anatasya, pada mama sonya.
" Tentu nak, tanpa kamu meminta pun mama akan menjaga ars dan key." Sahut mama sonya, dengan begitu yakin.
" Iya ma, terimakasih." Jawab anatasya
" sama-sama nak,!"
Anatasya menatap anak-anak nya yang turun bersama dengan vani, yang sudah rapi dengan pakaian sekolah nya.
Anatasya melangkah kan kaki nya menghampiri ars dan key," Sayang anak-anak mami, mami berangkat kerja dulu ya." Ucap nya anatasya menyamakan badannya dengan kedua anaknya.
" Iya mi, mami hati-hati di jalan nya." Sahut nya arsenio.
" Jangan lupa bawa mainan baru buat key mi." Sahut nya keysa menyengir kuda.
Anatasya tersenyum menanggapi ucapan putrinya, di usap nya kepala ars dan key dengan sayang.
" Iya mami akan bawakan kalau sempat" Jawab anatasya menatap kedua nya dengan lembut.
Anatasya menegakkan badannya, setelah berpamitan pada mama sonya serta kedua anaknya, anatasya masuk ke dalam mobil.
Yang sudah ada dinda menunggu anatasya sedari tadi, anatasya tersenyum pada ars dan key dengan melambaikan tangannya.
Ars dan key membalas lambaian tangan mami nya, " Dahhh mami.." Teriak ars dan key serempak.
*******
15 menit anatasya dan dinda sampai di bandara, anatasya memakai masker nya serta kaca mata hitam nya, yang bertengger manis di hidung nya.
Mereka melangkah kan kaki nya masuk ke dalam pesawat jet pribadi nya mama sonya, yang sudah di sediakan oleh mama sonya.
Tadi nya anatasya dan dinda akan naik pesawat umum saja, tapi karena mama sonya memaksa nya untuk naik pesawat jet pribadi nya saja.
Apa lagi mama sonya bicara soal jati diri nya yang belum tiada, kapan pun itu kalau sudah waktunya ketahuan, pasti akan tetap ketahuan.
Dan apa lagi anatasya akan pergi ke negara asal nya dulu, sebenarnya ia sungguh sangat berat menginjak kaki nya lagi ke sana.
3 jam kemudian pesawat jet pribadi nya mendarat di negara A, anatasya yang tidak tidur ia membangun kan dinda.
" Ah.. Sudah sampai ternyata mbak, maaf dinda ketiduran." Ucap dinda, tidak enak pada anatasya yang otomatis atasan nya itu.
Anatasya menggelngkan kepanya " Tidak papa din, kamu pasti kecapean karena selalu menghandle, dan mengganti kan aku kalau aku tidak bisa menemui kelaien kita.!" Sahut anatasya tidak masalah sama sekali.
Malahan ia begitu bersyukur mendapatkan asisten sekaligus sekertaris nya ini.
" Terimakasih mbak.!" Jawab dinda.
Anatasya mengangguk kan kepalanya." sebaiknya kita segera turun, dan menemui kelaien kita, aku tidak mau lama-lama di negara orang din.!" Sahut anatasya bangkit dari duduknya dan melangkah keluar dari pesawat jet pribadi.
Dengan memakai masker nya dan kecamata hitam nya, membuat anatasya terlihat sangat keren dan cantik, langkah kaki jenjang yang anggun melangkah turun dari pesawat jet pribadi.
Dengan diikuti dinda di belakang nya, anak buah kepercayaan mama sonya yang ada di negara ini, menghampiri anatasya dan dinda.
Dan mengambil koper kecil punya anatasya dan dinda, dan memasukan nya ke dalam bagasi mobil.
" Nanti carikan hotel untuk kami menginap, dan cari lah hotel yang sederhana aja" Sahut anatasya menatap anak buahnya mama sonya, yang pernah menemukan dirinya, kalau anatasya masih-lah hidup.
Anak buah nya mama sonya melirik sekilas nona muda nya di kaca spion
" Nyonya sudah menyiapkan resort pribadi milik nyonya, nona." Jawab anak buahnya mama sonya itu.
Anatasya menaikkan satu alisnya terangkat, resort?
Mama sonya punya resort, ia baru tau kalau mama nya memiliki resort di negara ini, apa mungkin dirinya aja yang tidak bertanya ya?
Makanya ia tidak tau?
Anastasya mengangguk kan kepanya pelan, ia melihat ke arah jendela kaca mobil yang ia tumpangi.
Kota yang menorehkan luka pada hati dan batin nya, yang hampir membuat ia perustasi dengan batin yang terus bergulat dengan pikiran nya yang kacau.
Sedih, kecewa, marah, benci?
Bercampur menjadi satu!
" Nona kita sudah sampai.!" Ucap anak buahnya mama sonya.
" Mbak kita sudah sampai." Sahut dinda lagi ikut memberitahu kan, karena anatasya yang diam melamun.
Anatasya menatap dinda heran." Ya, kenapa din?" Tanya anatasya.
" kita sudah sampai mbak." Jawab dinda lagi.
Anatasya menghela nafas pelan, kenapa ia tidak sadar kalau sudah sampai, hati anatasya tiba-tiba merasa sangat ragu untuk keluar dari mobilnya, entah lah.
Dengan masker serta kecamatan yang masih melekat, anatasya melangkah kan kaki jenjang nya masuk ke dalam restoran, dimana kelaien nya yang waktu itu datang ke negara nya.
Sekarang dirinya lah yang datang ke negara kelaien nya.
Semakin masuk ke dalam restoran, semakin berat juga-lah langkah kaki anatasya untuk lebih masuk lagi kedalam.
Entah kenapa hati nya merasa sangat resah dan gelisah.
Dinda yang melihat anatasya yang ragu untuk masuk ke dalam restoran itu, menukikkan alisnya heran, di tambah dengan langkah kaki anatasya yang memelan seperti enggan untuk masuk ke dalam restoran itu.
" Mbak, " Panggil Dinda,
Anatasya menoleh kan kepalanya ke arah dinda yang memanggil nya.
" Ya, kenapa dinda,?" Tanya anatasya
" Tidak mbak, hanya saja dinda perhatikan mbak seperti gak semangat, mbak sakit?" Tanya nya dinda yang mengira kalau anatasya sakit.
Anatasya menggelngkan kepanya," nggak, Din aku baik-baik saja." Jawab anatasya.
" Ah syukur lah kalau mbak gak kenapa-napa, kalau mbak merasa kurang enak badan bilang aja sama dinda ya mbak.!" Sahut nya dinda.
Anatasya mengangguk," Iya din.!" Jawab anatasya.
Mereka melanjutkan kembali langkah mereka, dan menanyakan pada pelayan yang sudah di tugas kan oleh kelaien mereka, di mana kelaien mereka telah berada sekarang.
Pelayan itu mengantarkan anatasya dan juga dinda, ke meja dimana kelaiyen mereka berdua menuggu.
Sampai nya di meja kelaiyen mereka,
Deg.
Jantung anatasya berdetak kencang melihat siapa kelaiyen nya, kelaiyen yang satunya dengan duduk menyamping mengerutkan keningnya melihat kelaiyen nya yang ia tau dinda, dan yang satu lagi yang ia yakini bosnya
