Sebuah organisasi pembunuh di era kekacauan dimana terdapat banyak penguasa sering memakai jasa pembunuh bayaran, organisasi pembunuh yang di sebut Sekte Naga hitam, setelah berhasil menjalankan misi, malah di jebak dan di fitnah hingga menjadi bulan bulanan kaum dunia persilatan saat itu, semua anggota sekte naga hitam yang di dada anggotanya terdapat rajah naga berwarna hitam.
Dari semua anggota hanya tersisa seorang anak, yang baru saja dadanya di gambar sebuah naga berwarna hitam.
Dan anak itu menyaksikan pembantaian, oleh mereka yang di sebut golongan putih dan hitam
Bagaimana Han ciu menemukan ke 4 selir nya yang masing masing berbeda karacter dan terkadang membuat pusing, dan suka duka mereka memberantas musuh yang telah menghancurkan kehidupan keluarganya,
Sebuah kisah imajinasi dari penulis.
tak ada unsur modern dalam novel ini, karna hanya sebuah kisah cerita silat jadul.
kritik dan saran di harapkan
asalkan dengan sopan
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon jack mad, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Ch : 16 Kejutan di rumah hiburan Surga Malam
Niu niu sampai mengusap usap matanya dengan tangan, seperti yang tak percaya melihat orang yang berada di depanya.
Begitu pula dengan Ling ling dan kakak mereka yang pernah tercebur ke dalam sungai.
Hmm...!!
"kenapa kalian ada di sini ?" Han ciu berkata setelah melihat ketiga gadis yang pernah bertemu dengannya.
Ketiganya saling melihat satu sama lain, mendengar perkataan dari Han ciu.
"Harusnya kami yang bertanya padamu, kenapa kau ada di sini ?" Niu niu berkata, dan dua orang gadis yang bersamanya mengangguk mendengar perkataan adiknya itu.
"Aku memang menginap di sini !" Han ciu berkata.
"Hebat orang yang ku beri uang untuk bekal, ternyata menginap di penginapan termahal di kota Nan."
Han ciu mendengar perkataan gadis yang pernah tercebur itu, sambil menatap tajam ke arahnya berkata.
"Siapa namamu ?"
"Dan satu hal lagi yang harus kau tau, apa aku pernah meminta bekal padamu ?"
Han ciu berkata, "jika kau tak mau sebut namamu dan ingin meminta kembali uang mu itu, ambil saja sama pemilik penginapan ini, nanti akan ku bayar, dengan tagihan penginapan sekalian." kau tak perlu main musik di sini, lebih baik kalian keluar.
Han ciu berkata ketus.
"Tuan muda Han, maaf kan kakak ku, namanya adalah."
"Niu niu kau diam, aku bisa sebut namaku sendiri," gadis itu berkata.
Maaf kan kami tuan, kami tidak tahu jika tuan muda menginap di tempat kami, perihal uang yang aku berikan, anggap saja sebagai tips dari kami karna tuan sudah menginap di penginapan kami.
Dan namaku adalah Tie ahn nio, gadis itu berkata sambil melirik ke arah Han ciu, tapi pemuda yang di lirik seperti tak melihat ke arahnya walaupun ia sudah menyebutkan nama.
"Dasar pencuri tengik, tadi bertanya tapi setelah di beritahu seperti tak peduli, Ahn nio berkata dalam hati, hatinya sangat kesal kepada Han ciu.
Lalu Ahn nio dan kedua adiknya, mulai memainkan musik dan beberapa buah lagu, Suara merdu Ahn nio menyanyikan lagu tentang seorang kekasih hati yang baru bertemu.
Tak lama kemudian ketiganya keluar dari rumah kecil tempat Han ciu menginap.
Ketika berjalan, tampak Ahn nio, terus menggerutu, "pencuri tengik, aku sudah kasih uang, aku kasih tahu nama, dan juga nyanyi untuknya, tapi apa balasannya ?"
"Dia malah asik asik tidur, sementara kita teriak teriak untuk menghiburnya, dasar pencuri tak tahu diri," Tie ahn nio terus ngomel sambil pergi.
Dia tadi berusaha memikat Han ciu dengan senyuman, gerak tubuh dan kerlingan mata tetapi, tak ada respon dari pemuda itu yang tetap saja ia lihat memejamkan mata, dan selidik punya selidik akhirnya ia mengetahui, bahwa mata yang terpejam itu tenyata memang benar benar tertidur, bukan menikmati alunan musik ataupun mendengarkan suara merdunya.
Niu niu dan Ling ling hanya geleng geleng kepala melihat dan mendengar keluh kesah kakak nya itu.
Han ciu ketika bangun dan melihat ketiganya tak berada di kamar tersenyum, ia memang memejamkan mata dan mematikan rasa tapi tak tertidur, mengawasi ketiganya, dan hatinya tertawa terbahak bahak melihat gadis itu mencak mencak ketika keluar dari rumah tempat ia menginap.
Setelah membasuh muka dengan air hangat, dan menyantap hidangan pagi yang sudah di sediakan.
Han ciu kemudian keluar dari penginapan, dan ketika melewati pintu depan gerbang dan menengok ke atas, baru ia melihat tulisan "Surga malam" di sebuah papan di atas gerbang pintu masuk.
Pagi hari, Han ciu berjalan jalan di pusat kota Nan, sangat ramai banyak para pedagang menjajakan dagangannya, ketika ia melihat banyak sepatu sepatu dari bahan kulit, pemuda itu tertarik lalu menawar sebuah sepatu kulit berwarna hitam, untuk menggantikan sepatu rumput yang ia pakai, selesai membeli dan keluar dari toko sepatu, sebuab batok kelapa yang seperti kemarin ia baru masuk kota, telah berada di depannya.
Han ciu tersenyum melihat pemuda itu, kemudian memberikan 2 tail perak ke dalam batok kelapa itu, sang pengemis muda yang membawa bambu hitam tersenyum dan mengucapkan terima kasih.
Setelah memakai sepatu kulit berwarna hitam, yang panjang, Han ciu terlihat semakin gagah saja, pemuda itu lalu kembali ke penginapan, setelah puas berjalan jalan, karna hari sudah siang, ia lalu kembali ke penginapan.
Ketika ingin masuk, ia melihat 5 orang pria berwajah bengis, masuk ke dalam tempat hiburan Surga malam.
kelima orang itu memakai baju yang sama berwarna merah, "Siapa orang itu ?" Han ciu berkata dalam hati.
Setelah sampai kamar, Han ciu melihat poci arak yang kosong, kemudian keluar dari rumah kecilnya ke arah gedung utama rumah hiburan Surga malam untuk meminta arak.
Han ciu mendengar suara gaduh di ruangan depan yang biasa di pakai oleh para tamu untuk minum arak dan menikmati pertunjukan musik.
Tuan tuan di sini banyak wanita pengjibur, tapi penyanyi dan pemain musik di tempat kami bukan wanita penghibur, mereka adalah khusus untuk bernyanyi dan bermain musik.
Tuan, Ma houw sebagai orang yang sering ke sini juga mengetahui itu, tolonglah tuan Ma houw, beri tahu teman tuan Ma, Nyonya pemilik rumah hiburan yang menerimanya menginap itu berkata kepada orang yang di sebut tuan Ma.
"Nio nio, kakak ku dan aku datang dari Nanyang dan ingin hiburan, ketika melihat nona Ahn, ia tertarik dan berani bayar berapa saja untuk menemani kakak ku tidur untuk 1 malam.
"Tuan Ma, tuan ma juga kan tahu, bahwa Tie ahn nio, Ling ling dan Niu niu, itu adalah putri putri angkat ku, dan mereka hanya bermain musik, tidak mencampuri urusan rumah hiburan surga malam," nyonya yang di panggil Nio nio berkata.
Oh ya, anak mu yang bernama Niu niu, aku suka dia, dia untuk ku dan aku akan bayar berapa saja yang kau pinta Nio nio, Ma haouw berkata.
"Adik, jika mereka tak mau memberikan apa yang kita inginkan, kita bakar saja tempat ini," kakek berpakaian kekuning kuningan dengan garis garis hitam, dengan ikat kepala yang seperti terbuat dari kulit macan berkata.
"Ibu biarkan saja mereka jika memang menginginkanya," Ahn nio berkata.
Ha ha ha.
"Nona !" kami sering dengar tentang mu dan kedua adikmu itu, dan kami tak mau mati konyol, aku Ma houw dan kakakku Ma huang yang menjabat tetua bagian hukum perguruan Harimau besi akan menotok terlebih dahulu kalian semua, sebelum tidur dengan kami,"
Ketika Han ciu berjalan, mendengar perkataan Harimau besi, langkahnya langsung terhenti, dan menengok ke arah ke lima orang berwajah bengis itu.
"Perguruan Harimau besi rupanya"
Han ciu kemudian, menyuruh seorang pelayan mengambilkan arak, dan Han ciu duduk tak jauh dari mereka yang sedang beradu omong.
Di meja tempat Han ciu duduk ada sebuah sumpit bambu dan beberapa makanan kecil bekas pelanggang yang belum di bersihkan.
Han ciu melihat ahn nio sedang berdebat dengan seorang pria yang belum terlalu tua.
"Apa kau bilang kau akan menotok kami ?" Ahn nio berkata,
"Benar," jawab Ma houw, "aku tak ingin kakak ku mati oleh tusuk rambut mu itu," Ma houw berkata lalu tertawa terbahak bahak.
Ha ha ha
"Adik, kau jangan khawatir dan tak usah menotok nya !" aku tak mau tidur dengan batang kayu, biarlah ia meronta ronta dalam dekapan ku."
Ha ha ha.
Ma huang tertawa, setelah berkata dan tawanya menggelegar karna di aliri tenaga dalam tinggi, dan untuk menunjukan bahwa dia bukan orang sembarangan.
"Dasar kakek tua mesum," Ahn nio berkata sambil menyerang Ma huang dengan suling batu giok miliknya.
Ling ling dan Niu niu melihat kakak angkatnya menyerang Ma huang, kemudian menyerang ke arah Ma houw, sementara itu, Nio nio berkata, tutup pintu gerbang depan, jangan biarkan orang masuk, dan suruh para busu kemari.
Ha ha ha.
"Nio nio, kau akan membungkam kami dan ingin menutupi kejadian ini jika kami terbunuh." Ma houw berkata.
Han ciu mengerutkan dahinya melihat pertempuran, dan ia tak menyangka bahwa ketiga gadis yang terlihat lemah lembut itu ternyata mempunyai kepandaian tinggi.
Apalagi Ahn nio yang mampu menghadapi seorang tetua dari perguruan Harimau besi yang sudah tersohor.
Tapi memang pengalaman dan kekuatan tenaga dalam berkata lain, ketiga gadis itu mulai terdesak, setelah beberapa puluh jurus andalan mereka keluarkan, begitu pula dengan kedua orang bermarga Ma, yang mengeluarkan jurus jurus andalan mereka untuk menekan ketiga gadis yang menyerangnya.
Semakin lama ketiga gadis itu terdesak, dan ketika Ma huang tangan yang berbetuk cakar lurus ke depan mengarah dada Ahn nio, Ma huang tertawa mesum, "kena kau," Ma huang berkata dalam hati.
Ahn nio, melihat serangan cepat Ma huang, tak bisa menghindar, apalagi ketika ia balik menghantam dengan tangan kanan,
dengan tangan kiri Ma huang menangkis, dan tangan kanan dengan posisi berbentuk cakar, siap meremas dada gadis itu, Ahn nio memejamkan mata siap menerima penghinaan dari Ma huang.
Han ciu yang melihat hal itu, lalu mematahkan sumpit yang ia pegang, lalu ia sentilkan sumpit itu ke arah Ma huang.
Shiiing,..tuuk.
Ma huang terkejut ketika tangan kanannya berhenti bergerak, dan sikunya kesemutan akibat hantaman suatu benda.
Ahn nio yang melihat Ma huang seperti tertegun, langsung menendang pinggang kakek itu.
Buuuk...!!
Ma huang yang sedang terkejut tak bisa menghindari tendangan Ahn nio, tubuhnya langsung terlempar dan jatuh menimpa meja dan kursi yang ada di ruangan.
Gubraaaak..!!
Setelah jatuh, Ma huang langsung lompat berdiri, Ma houw yang terkejut melihat kakaknya terlempar, langsung mundur dan berdiri di samping kakaknya.
Hmm..!!
"Siapa yang berani main main dengan sepasang Harimau dari Nanyang ?" Ma huang berkata, sambil matanya menatap ke arah sekeliling ruangan.
dan tatapannya terhenti di meja Han ciu yang sedang mengunyah daging kering yang ada di meja.
"Kesini kau ?" Ma huang berkata sambil menunjuk Han ciu.
Han ciu menoleh ke belakangnya, dan tak melihat siapa siap, lalu tangannya menunjuk ke arah dirinya, sambil berkata, "Aku"
"Ya, kau" Ma huang berkata.
Han ciu lalu menghampiri Ma huang, sedangkan ketiga gadis itu merasa cemas, melihat Han ciu di panggil oleh Ma huang, karna mereka tak tahu apa yang terjadi.
"Apa kau yang tadi ikut campur urusanku ?" Ma huang berkata dengan wajah bengis kepada Han ciu,
"Aku !" apa urusannya dengan ku," Han ciu berkata.
Ma huang menatap ke arah lantai ruangan, dan ketika melihat patahan sumpit, dan Han ciu memegang sumpit yang salah satu sumpitnya patah, dan semua juga melihat apa yang Ma huang lihat.
"Kau yang tadi membokong aku bukan ?" Ma huang berkata.
"Membokong !"
"Kenapa aku harus membokong mu ?" Han ciu berkata.
"Patahan sumpit mu yang bicara," Ma huang berkata.
"Oh ini," aku sedang makan daging harimau goreng spesial menu di tempat ini, dan agaknya Harimau yang di masak sudah tua, daging nya keras, jadi sumpit ku patah," Han ciu berkata
Ahn nio, Niu niu dan Ling ling, tertawa mendengar perkataan dari Han ciu yang bermaksud mengejek sepasang harimau bermarga Ma itu.
Hmm..!!
"Rupanya memang benar kau pemuda tengik," Ma huang berkata.
Tunggu sebentar, Han ciu berkata sambil memberi isyarat tangan kepada Ma huang.
Tanpa memperdulikan Ma huang, Han ciu lalu berkata kepada Nio nio.
"Nyonya semua di dunia ini tidak ada yang gratis, akupun tinggal di sini bayar dengan mahal," jadi aku mau membantumu, tapi apa imbalan nya, dan berapa harga yang nyonya berikan untuk kedua kepala Harimau tua itu ?"
Mendengar perkataan Han ciu, ketiga anak buah Ma huang melesat ke arah Han ciu.
Whuuut...!!
Sriiing,...sreet, sreett.
Orang orang hanya melihat gerakan tangan Han ciu yang cepat, dan sebuah benda yang berputar kencang berwarna hitam, saking kencangnya, tak terlihat benda hitam apa yang berputar, tetapi 2 anak buah Ma huang memegang leher dan ambruk dengan leher seperti tersayat pedang, sedangkan satu anak buah Ma huang yang tersisa, lompat mundur dengan wajah yang berubah pucat pasi.
Benda hitam yang berputar kemudian balik kembali ke tangan Han ciu, dan barulah mereka melihat sebuah pedang pendek, berwarna hitam dengan gagang yang juga berwarna hitam, yang ujung gagang pedang terukir kepala naga.
Han ciu menatap ke arah kedua orang anak buah Ma huang yang tewas, lalu beralih pandangan nya kepada Ma huang dan berkata.
Anak buah mu tak sopan