Dealova William gadis cantik mahasiswi seni rupa yang akan mengadakan pameran lukisan. Dia bersikeras akan ikut memamerkan lukisan almarhum Nenek Buyut nya. Namun Sang Mama melarangnya dan terjadilah saling rebut lukisan itu.. lukisan itu pun terjatuh dan menimpa tubuh Dealova menyebabkan dia tidak sadarkan diri..
Akan tetapi di saat Dealova membuka kedua matanya dia melihat tempat dan orang orang yang sangat asing baginya.. Dia pun juga sangat asing dengan tubuhnya sendiri.. jiwa Dealova terperangkap masuk ke dalam tubuh kurus petani perempuan yang punya tiga orang anak dan suami yang kasar.
Bagaimana kisah Dealova apakah dia bisa bertahan dari kehidupan mewah nya menjadi petani miskin yang tertindas? Apa Dealova bisa mengubah takdir perempuan miskin itu? Dan apa ada hubungannya dengan lukisan Nenek Buyut dengan fenomena kejadian yang dialami Dealova ini?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Arias Binerkah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab. 6.
“Kita dari Nenek di sana ada pesta siapa tahu dapat makanan dari sana bisa untuk makan kita semua, tapi ternyata tidak ada, ya sudah kamu buat makan sendiri saja. Kami berempat capek mau gantian istirahat.” Ucap Dealova santai sambil terus melangkah.
Laki laki yang berdiri di depan pintu sambil berkacak pinggang itu mengernyitnya keningnya , melihat perubahan sang istrinya yang kini berani dan tidak nurut pada perintah nya.
“Dasar perempuan bodoh! Sudah tahu kamu itu sudah diusir dari sana dan tidak dianggap buat apa masih ke sana lagi jelas jelas tidak akan diberi makanan meskipun di sana ada banyak makanan tersisa! Dasar bodoh! Cepat kamu sekarang buatkan makanan untuk ku, perut ku sudah sangat lapar!” perintah laki laki itu dengan suara keras, mata merah nya pun melotot ke arah Dealova.
“Buat saja sendiri! Kamu itu juga laki laki bodoh dan malas! Punya dua tangan dan kaki lengkap tidak mau bekerja! sana cabut ketela sendiri dan masak sendiri! Aku dan anak anak capek mau istirahat!” ucap Dealova dengan lantang juga. Ketiga anak anaknya tampak sangat kaget melihat Sang Mama yang kini berani melawan Sang Papa nya..
“Hah! Kamu sekarang berani melawan aku ya! Aku usir kalian semua jika tidak nurut pada perintahku! Cepat sekarang buatkan makanan!” teriak laki laki itu kini mulai mengangkat tangan nya siap siap akan menampar Sang istrinya.
Dealova sebenar nya mau melawan juga secara fisik tapi dia ingat tubuh yang di tempati belum kuat , juga sedang menggendong Jendro. Dealova pun berusaha menjauh dari jangkauan tangan laki laki..
“Ma.. kita buatkan saja makanan buat Papa, dari pada kita diusir Ma.. kita tidak punya tempat tinggal dan tidak punya tempat buat nanam ketela.. “ ucap Kakak dengan suara lirih..
“Iya Ma, Anjel dan Kakak yang cabut ketela.. Mama dan Jendro di dapur sambil istirahat..” suara lirih Anjel terdengar sangat ketakutan.
“Huh... berani nya main usir usir saja, kembalikan perhiasan ku kalau kamu mau mengusir kami.” Ucap Dealova lagi masih dengan suara lantang.
“Ha... ha... ha... kalian bayar sewa rumah ini selama sembilan tahun baru aku kembalikan perhiasan kamu yang tidak seberapa itu! Dasar perempuan bodoh! Aku sudah tertipu punya istri kamu! Masih untung aku memberi naungan dan lahan yang bisa kalian kerjakan untuk hidup! Sudah sana kerja jangan cerewet saja! Aku tendang lagi kamu kalau masih cerewet saja!” ucap laki laki itu lalu melangkah masuk dan duduk di kursi kayu sambil merokok.
“Hah benar benar membingungkan apa sebenarnya yang sudah terjadi pada perempuan ini, kenapa semua orang mengatakan dia bodoh sih. Aku juga bodoh tapi tidak ada orang yang berani mengolok olok aku mengatakan gadis bodoh karena aku pintar melukis. Perempuan ini pintar apa ya.. apa tidak punya kepintaran sedikit pun sehingga semua orang mengatakan dia bodoh.. “ gumam Dealova di dalam hati karena nilai akademik nya selalu lebih jelek dari kedua kakaknya. Dealova pun lalu melangkah menuju ke dapur dari pada bertengkar lagi dengan laki laki itu dan bau rokok kretek yang bikin sesak dada.
Waktu pun terus berlalu, malam hari pun telah tiba Laki laki berkaos putih kumal itu setelah makan ketela rebus satu panci langsung tidur di kamar di atas balai balai bambu.
“Benar benar laki laki tidak berguna, tapi dia yang punya rumah dan lahan pekarangan ini...” gumam Dealova lalu masuk ke kamar satu nya. Anjel dan Jendro terlihat sudah tidur nyenyak. Mereka pun sudah makan ketela dengan kenyang..
“Mama tidurlah kalau mengantuk, Kakak masih menyelesaikan PR Bu Guru.” Ucap Kakak yang masih duduk di kursi dan sibuk menulis di buku disinari oleh cahaya temaram dari pelita, karena tidak ada aliran listrik di rumah itu.
“Iya aku mau tidur, Kakak belajar yang rajin ya.. jangan macam aku ya Kak... “ ucap Dealova lalu membaringkan tubuhnya di atas balai balai bambu itu di samping Jendro.
“Iya Ma, Mama mau tidur di sini tidak tidur sama Papa.” Ucap Kakak menoleh sekilas ke arah Sang Mama yang sudah berbaring..
“Iya aku tidur di sini saja biar tidak dihajar orang mabok itu.” Ucap Dealova sambil membetulkan letak bantal yang tipis. Dia sangat muak dengan laki laki itu apalagi kalau disuruh berdekatan..
“Haduh tulang tulang ku terasa sakit, tidak ada kasur di tempat tidur ini...” gumam Dealova di dalam hati lalu memejamkan mata nya..
Beberapa waktu kemudian, setelah Kakak selesai mengerjakan PR dan belajar, dia mematikan lampu pelita nya, lalu dia pun membaringkan tubuhnya di samping Anjel...
Keempat orang itu pun tidur dengan nyenyak di dalam segala keterbatasan dan kekurangan..
Namun di saat Dealova bermimpi pergi ke toko emas menjual satu kotak perhiasan.. dia kaget saat ada tangan kekar yang menarik tangannya..
“Hah? Kamu perampok mau mengambil uang ku yang banyak ya!” Teriak Dealova antara sadar dan tidak, di dalam mimpi nya dia sudah mendapatkan bergepok gepok uang dari kasir toko emas.
“Perampok apa? Jangan teriak teriak nanti anak anak bangun..” suara laki laki yang baru dikenal tadi oleh Dealova, Laki laki tidak berguna yang pekerjaan nya mabok dan main judi yang tadi habis makan ketela rebus satu panci.
Setelah sadar seratus persen, Tubuh Dealova langsung gemetaran...
“Pergi kamu dari sini! Keluar! Cepat!” Teriak. Dealova sambil mengibaskan tangan kekar laki laki itu..
“Hah! Kenapa malah semakin berteriak kamu! Ayo pindah ke kamar kita, aku sudah tidak kuat ini..”
“Mampus saja kalau sudah tidak kuat!” Teriak Dealova sambil menendang laki laki itu.
BUUUGGHH
Dealova menendang sekeras kerasnya tubuh laki laki itu...
“Aduh! Kurang ajar benar kamu sekarang! Sudah berani melawan aku! Kamu tidak takut kalau aku usir!” ucap laki laki itu yang kini keras.
“Pergi cepat! Aku akan lebih berteriak keras keras minta tolong anak anak agar kamu tidak menghajar aku!”
“Mama.. mama..” ucap Kakak dan Anjel yang terbangun..
“Mama dihajar Papa lagi ya?” teriak Kakak.
“Tolooongggggg.... toloooooonggggg.... tolooongg....” teriak Anjel dan Kakak
“Tolooooongg..... toloooooonggggg...” teriak Anjel dengan sangat keras.
“DIAM KALIAN SEMUA!” bentak laki laki itu dengan kencang pula..
yahhhh miga aja agak jera lah si yudas nya
dannn kenapa sih rajin sekali mendalak me delik kiiii hadehhh opo g wedi lak motone glinding opo yoooo🤔
Wkwkwk makanan dipesta habis ya stef kasian😁
ayoo kk thor lakukan sesuatu gitu
suruh si guguk gigit kek atau kasih gandol di celana akhirnya celananya ketarik dan buahahaaaaaaa.... 🤔🤔🤔🤔
tp ngaruh g tuhhhh nnti
liat aja apa yg di lakuiin sm otornya kira2 🤔
yaaa mgkin ada jalan rahisa khusus badan m3lebar kali
hahahaaaa
Ayo pak pol.Tangkap mereka.Jaring mereka pake jaring ikan saja biar ndak lari & berulah mereka 🤭