NovelToon NovelToon
Sahara Penghuni Rumah Angker Bagaskara

Sahara Penghuni Rumah Angker Bagaskara

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Nikahmuda / Poligami / Spiritual / Rumahhantu / Matabatin
Popularitas:780
Nilai: 5
Nama Author: Ridwan01

Bintang yang mengalami kebangkrutan terpaksa harus menjual semua asetnya dan juga pindah dari kota tempat dia tinggal
beruntung dia masih punya warisan sebuah rumah dari sang Kakek Bagaskara
Tapi rumah itu tidak berani di dekati penduduk karena terkenal Angker dan tidak bisa di masuki siapapun kecuali oleh sang pemilik
mampukah Bintang dan keluarganya bertahan disana? dengan banyak gangguan dan juga musuh sang kakek yang mengincarnya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ridwan01, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Keinginan Gandra

"Ko Lo pisahin Sebagian dim?" Tanya Sadam

"Gue pisahin sebagian buat pacar gue" jawab Dimas terkekeh

"Sialan Lo, pacar yang mana, jangan suka berkhayal deh" umpat Panji

"Bercanda gue, ini kebanyakan, tadi gue sudah makan di rumah" jawab Dimas

"Mereka nggak tahu Sahara cantik pacarnya Dimas" cibir Sahara meniup wajah Panji

"Anjir, ko gue nyium wangi melati" ungkap Panji merinding

"Itu mungkin pacarnya si Dimas, kan dia bilang pacarnya mau makan" jawab Galang menakut nakuti

"Jangan bikin gue merinding juga dong, gue beneran takut ini" gerutu Restu

"Hahaha wajah kalian lucu banget karena ketakutan" ledek Sadam tertawa

"Hihihi... Lucu lucu" ungkap Sahara bertepuk tangan

"Ayo ah kita masuk kelas, gue takut beneran" ajak Panji melihat kiri kanan

"Kalian duluan saja, aku mau makan ini dulu" jawab Dimas

"Sahara mau pulang, cah bagus sudah pulang dari sawah, sering bawa singkong di kasih Jupri" ucap Sahara

"Ya sudah kamu pulang saja, Jupri itu siapa? Kamu kenal? Ko setiap papa bawa singkong yang di kasih pak Jupri kamu selalu mau" tanya Dimas

"Jupri itu Kakak Sahara, kakak angkat Sahara" jawab Sahara semangat lalu terbang untuk pulang setelah memberikan Dimas sehelai rambutnya

"Aku masih belum percaya kalau kamu adalah arwah atau roh dari Sahara, karena guru ngajiku pernah bilang jika seseorang yang meninggal akan terputus hubungannya dengan semua yang berurusan dengan duniawi, apa kamu khorin milik Sahara, ah aku malah jadi pusing memikirkan itu" gumam Dimas memilih untuk pergi ke kelasnya

Di rumah keluarga Darmawan

"Papa bawa singkong lagi?" Tanya Silvia yang sudah pulang dari pasar

"Iya, pak Jupri yang kasih, dia bilang dia punya lahan itu karena pemberian dari kakek, makanya dia ingin memberikan sebagian dari hasil panennya pada kita" jawab Bintang

"Papa sih bilang tidak usah, tapi dia bilang kita ini secara tidak langsung juga adalah keluarganya, karena Sahara adalah adik angkatnya dan Sahara istri dari Kakek" jawabnya lagi

"Bakar bakar bakar" teriak Sahara melompat lompat membuat semuanya terkejut

"Sahara! Kenapa datang tiba tiba, kami jadi terkejut" pekik Silvia

"Hihihi... Sahara senang dapat singkong dari Jupri" jawab Sahara cekikikan

"Kamu rindu kakakmu?" Tanya Bintang dan Sahara mengangguk polos

"Temui dia dalam mimpinya bisa kan" ungkap Bintang

"Temui dalam mimpi, iya iya" jawab Sahara mengangguk lagi

"Kamu polos sekali, jangan sampai kamu di manfaatkan orang jahat" ungkap Bintang mengusap rambut Sahara

"Aamiin aamiin" jawab Sahara

"Dia lucu pa, kalau hantu semuanya seperti dia mama nggak akan takut" ungkap Silvia

"Saya malah gemes Ingin cubit pipinya non, kalau bisa di pegang" ungkap Sumi terkekeh

"Sumi jahat suka cubit, Sahara nggak mau" ucap Sahara naik ke atas plafon rumah dan melayang disana

"Nah kalau seperti itu kamu mirip hantu beneran" ledek Bintang tertawa

"Mau di bakar dimana singkongnya pa?" Tanya Silvia

"Di halaman belakang saja ma, supaya tidak menggangu tetangga yang lewat, kalau di depan nanti di sangka pamer" jawab Bintang

"Pamer, horang kaya pamer" celetuk Sahara bergaya sambil mengibaskan rambutnya yang panjang sampai ke kaki

"Sahara, rambut kamu nggak bisa di potong ya?" Tanya Bintang merasa risih

"Nggak boleh, nanti Sahara nggak kuat lagi, dan Sahara akan hilang" jawab Sahara

"Hilang?" Tanya Bintang serius dan Sahara mengangguk

"Sahara kekuatannya juga sama denganku, dari rambutnya nak" bisik Rukmini

"Kalau begitu diikat supaya lebih rapi" bujuk Bintang

"Nggak mau, nanti mirip nenek, Sahara kan cantik nggak tua" jawab Sahara menggelengkan kepalanya

"Dia nggak sadar kalau dia memang sudah jadi neneknya Dimas ya pa" bisik Silvia terkekeh

"Ya sudah kalau kamu tidak mau, ayo bakar singkongnya dan kamu akan aku kasih sepotong" ajak Bintang

"Dua dua dua, nggak sepotong!" Teriak Sahara

"Perasaan setiap makan dia maunya dua deh den" ungkap Sumi

"Satu untuk bayiku dia lapar juga" jawab Sahara polos dan semuanya terkejut

"Nenek" panggil Bintang

"Sahara memang sedang hamil saat di racun tuan Bagaskara karena tuan Tidak sadar saat menidurinya saat itu, tuan sendiri tidak tahu kalau Sahara hamil" jawab Rukmini

"Bagaimana bisa kakek tidak sadar nek?" Tanya Bintang lirih, dia semakin kasihan pada sosok Sahara sekarang

"Saat itu tuan Bagaskara sedang marah karena Sahara terus ingin pergi ke tempat den Bima, itu yang membuat tuan gelap mata dan meminta haknya pada Sahara hingga saat sadar Tuan terus meminta maaf pada Sahara" jawab Rukmini

"Memang tidak pernah ada yang baik saat seseorang di penuhi amarah, semoga Sahara tidak marah juga pada almarhum Kakek" ungkap Bintang

"Sahara juga menyayangi tuan Bagaskara nak, haya saja sebagai seorang ayah" jawab Rukmini lembut

"Maafkan keluargaku Sahara, kami benar benar jahat padamu, baik itu papa dan kekekku" ungkap Bintang dan Sahara mengangguk diam

"Sahara mau nangis huhuhuhu" ungkap Sahara memeluk Bintang

"Menangislah kalau itu bisa membuatmu lebih baik" jawab Bintang mengusap punggung dingin Sahara

"Sumi terharu non" bisik Sumi

"Meski terlambat, kita harus memperlakukan Sahara seperti keluarga kita Sumi" ucap Silvia

"Tuan Bagaskara, andai kamu masih hidup, kamu akan bangga dengan keturunanmu ini, dia benar benar lelaki yang baik, aku tidak menyesal menjadi jin pendampingnya seumur hidupku" batin Rukmini

Brak. Brak.

Suara gebrakan di pintu depan mengagetkan semua orang siang itu

"Siapa pa?" Tanya Silvia bersembunyi ketakutan

"Itu si Genderuwo patah hati" jawab Sahara

"Biar saya yang kesana" jawab Rukmini menghilang dari hadapan Bintang

"Ada perlu apa?" Tanya Rukmini berdiri di belakang Gandra

"Bantu aku mendapatkan istriku kembali!" Jawab Gandra dengan suara menggelegar

"Masuk ke dalam saja kamu belum mampu bagaimana kamu akan membebaskan istrimu itu?" Tanya Rukmini meremehkan karena memang Gandra hanya mampu masuk sampai halaman depan rumah Bintang

"Ini bukan wilayah ku Rukmini harusnya kamu tahu itu" jawab Gandra

"Aku tidak bisa membantumu karena urusanku hanya dengan keluarga Darmawan saja, kecuali... " Jawab Rukmini terhenti

"Kecuali apa? Katakan!" Bentak Gandra

"Kecuali kamu harus jadi salah satu prajurit ku bersama seluruh rakyatmu itu" jawab Rukmini serius

"Kamu menantang kami! Aku Gandra tidak pernah mau tunduk pada siapapun!" Bentak Gandra lagi

"Kalau begitu, lupakan Pipit dan cari istri lain dari bangsamu Gandra, manusia tidak akan bisa bersatu dengan jin" jawab Rukmini

"Lalu bagaimana dengan arwah itu? Dia juga menganggap manusia itu kekasihnya" tanya Gandra

"Sahara itu hanya setengah jin, dan sepuluh tahun lagi dia akan menjadi jin seperti kita yang bisa memiliki wujud yang sempurna, jadi aku akan ajari dia tentang agama Islam yang aku anut sekarang agar dia bisa melepaskan Dimas pelan pelan" jawab Rukmini

Gandra terdiam beberapa saat, hingga dia menatap Rukmini dengan tatapan serius

"Aku akan jadi sekutu mu bersama seluruh rakyatku Rukmini, asal kamu Ijinkan aku mendekati Sahara" ungkap Gandra

"Aku tidak akan menghalangi mu, tapi jangan menangis jika Sahara menolakmu" jawab Rukmini menghilang dari sana

"Cih... Perempuan itu, jika saja aku tidak tertarik juga dengan gadis arwah itu aku tidak mau berurusan dengan nenek tua peot seperti dia" sinis Gandra pergi dari sana

"Lihat saja, Sahara akan menerimaku pelan pelan meski aku harus terus mendekatinya secara paksa" gumam Gandra

Bersambung

1
Antoni Indri
lagi seru2 nya eh tubi kontinyu
Antoni Indri
keren..lanjut ampe tamat
Antoni Indri
Sepi
padahal ceritanya bagus.
gw demen.
lancar ampe tamat ye
Ridwan01: terima kasih kak 🙏☺️
total 1 replies
Chindy Natasya
lanjut thorrr
Chindy Natasya
hayuuuk lanjut update thorr
Ridwan01: siap kak terima kasih
Ridwan01: siap kak terima kasih 🙏☺️
total 2 replies
Ridwan01
terima kasih sudah mampir 🙏☺️
TheNihilist
Gak bisa dijelaskan dengan kata-kata betapa keren penulisan cerita ini, continue the good work!
Ridwan01: terima kasih kak 🙏☺️
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!