NovelToon NovelToon
Obat Depresi Tuan Psycho

Obat Depresi Tuan Psycho

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda
Popularitas:11.4k
Nilai: 5
Nama Author: VhiShaka

Maycha adalah seorang gadis berusia 17 tahun yang masih duduk dikelas XII SMA, ia anak dari seorang pelukis kampung yang bernama Anggara Daniola dan Putri Daniola.

suatu ketika ia terpaksa harus menerima dengan ikhlas perjodohannya dengan seorang tuan muda yang depresi. ya, seorang pemilik perusahaan DX Company. ialah Danuarta Xello.

Bagaimana bisa ia menjadi tuan psikopat yang depresi? akankah Maycha dapat menjalani hari-harinya dengan baik sebagai istri dari Tuan muda yang depresi?

jangan lewatkan setiap chapter kisahnya. hanya di OBAT DEPRESI TUAN PSYCHO karya Vhi Shaka, Riau.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon VhiShaka, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

bocil yang besar

tak terasa hari ini adalah hari kelulusan Maycha di SMA. semua keluarga siap menghadiri, begitu pula dengan sang suami. semua orang tengah bersiap, namun saat Caca ingin beranjak dari meja riasnya. ia terkejut kala Danu memeluk erat tubuh mungilnya.

"kau cantik. menggemaskan. tapi kenap pipimu merah?" tanya Danu mengeratkan pelukannya

"iss, yang merah ini blush on ku kak. itu karena aku bermake up". ntah dipahami oleh Danu atau tidak Maycha tetap berusaha menjelaskan agar suaminya tak khawatir

"kau sudah besar? cepat sekali tumbuh"

"a-apa kak?", Caca gagu karena ia paham sang suami mengatakan itu sambil menatap dadanya layaknya anak bayi yang ingin meminta minum ibunya

"ini..", Danu menempelkan jari telunjuknya pada buah dada Caca. sontak saja ia menutup dadanya dengan tangan yang menyilang.

"jangan mesum".

"aku mau. aku haus"

"baiklah. tunggu sebentar, aku ambilkan minum dulu ya", ucap Caca tanpa sadar dan memahami apa yang dikatakan suaminya

dengan cepat Danu membuka satu persatu kancing baju caca yang memang terletak di bagian depan bajunya. tanpa izin sang pemilik, ia duduk dipangkuan Caca seraya melumat benda kenyal itu sambil memejamkan matanya. seolah tau, ia menutup bagian dada Caca yang terlihat dengan tangannya.

"kak. apa yang kau lakukan? issss kak. aku geli. aku tak mau begini. kakakkkk. hei. kak. issss bocil yang besar. gak sadar usia. malah menyusu pada anak kecil sepertiku!", gerutu Caca melihat kelakuan Danu yang sepertinya mulai terlelap.

ckleeekk, tiba-tiba pintu kamar terbuka. terlihat ayah, bunda, dan papa masuk ke kamar dan terkejut melihat kelakuan anak dan menantunya.

"eh, anu. itu, aduhh kakak bangun yuukk. nanti terlambat ni." Caca yang malu karena tertangkap basah itu pun mencari cara agar suaminya terbangun

"ahahaah, dasar gila. bisa-bisanya dia tertidur dengan menyusu begitu dihadapan ku", ucap Marvin

"dia tidur nak?", tanya bunda

"i-iya, Bun. aku juga gak tau.", sesekali Caca melihat suaminya yang menutup bagian dada Caca agar tak terlihat oleh siapapun meskipun ia sendiri tidur dengan nyenyak

"bangunkan dulu bisa gak? kita nanti terlambat loh. ini sudah hampir jam 7 acara kamu kan dimulai jam 8. takut macet".

"Caca coba Bun, hehe bolehkan ayah dan papa keluar dulu? Caca malu"

"huh, aku jadi ingin juga",

"ya, sama"

ucap ayah dan papa meninggalkan kamar itu menuju mobil yang telah terparkir di depan mansion.

"kak, bangun ya. nanti lagi oke. kakakk, yuk bangun ", ucap Caca lembut namun tak ada pergerakan dari Danu

"apa dia selalu tidur begitu?", tanya bunda penasaran dan merasa menantunya itu unik

"Ti-tidak Bun. baru kali ini"

"ya sudah, bunda tunggu dibawah ya nak. mungkin dia lelah jadi dia tidur begitu. terimakasih sudah menjadi istri yang shalihah. sudah menjadi istri yang baik". bunda mengelus lembut pucuk kepala anaknya itu dan meninggalkan mereka

"hufft, bismillah. kaak, sayaaang bangun yuk kita mau berangkat", ucap Caca mengelus rambut Danu. namun siapa sangka, tiba-tiba saja Danu menangis melepaskan dada Caca. ia berteriak memukul lengan Caca namun tidak terlalu kuat.

orangtua yang sejak tadi menunggu dibawah terkejut takut terjadi apa-apa. mereka segera berlari untuk mengecek ada apa dikamar anak dan menantunya.

Caca yang terlihat panik, menutup dan merapikan kembali pakaiannya. ia mencoba menenangkan Danu yang semakin ngamuk. beberapa barang berserakan, pecah, bahkan ia menggigit tangan Caca hingga berdarah.

"astaga, ada apa ini? kenapa ca? apa kau terluka?", tanya ayah yang melihat Danu masih saja menggigit tangan Caca

papa Marvin memegang kuat tubuh anaknya agar sedikit menjauh dari Caca karena ia melihat ada sedikit darah ditangan Caca yang tergigit.

"sudah pa, ayah, Bun. tidak apa-apa. kak Danu merajuk karena Caca bangunkan tadi. mungkin dia belum puas tidurnya", sambil mengelap tangannya yang berdarah dan terasa perih. ia mendekati Danu yang menarik kuat rambut putih papanya.

Caca meraih lengan Danu, ia memeluknya erat hingga Danu menatap lekat Caca dan tersenyum. ia sudah tenang.

"kita berangkat ya, sudah siang", ucap Caca mengelus pipi Danu. Danu hanya mengangguk dan menggenggam tangan Caca menuju mobil

...

acara telah selesai, Caca mendapat nilai terbaik. ia juga mendapat beasiswa ke universitas ternama yang tak lain milik sang suami. mereka menghabiskan waktu untuk berfoto bersama, makan siang di restauran dan bersenang-senang.

..

sesampainya di mansion tanpa kedua orangtua Caca karena mereka langsung kembali kerumahnya.

Caca membersihkan diri karena terasa begitu gerah dan lengket seharian menggunakan kebaya. Danu sibuk dengan lukisannya sendiri. ya, kamar itu diberi sedikit sekat dengan lemari untuk dijadikan tempat Danu melukis.

setelah selesai, Caca merebahkan diri ke ranjang king size milik Danu yang kini menjadi miliknya juga. ketika merasa kantuk menyerang matanya, ia terpejam tanpa menunggu waktu lama.

namun sesaat kemudian ia kembali terbangun, ternyata Danu membangunkannya karena ingin menunjukkan hasil lukisannya.

"maaf. tanganmu sakit? ini hadiah", ucap Danu menyerahkan lukisannya

"tanganku tidak apa-apa kak. wahhh bagus sekali. Terimakasih kak. cuupp", Caca mengecup singkat pipi Danu terkesan akan foto dirinya menggunakan kebaya kelulusannya tadi.

Caca menyimpan lukisan itu di meja riasnya dan kembali ke ranjang. tiba-tiba saja Danu memeluknya dan membuka piyama Caca. Caca ketakutan, ia pikir ini adalah malam akan dirinya menyerahkan mahkota berharganya. tapi ternyata Danu hanya melakukan hal yang sama seperti saat pagi tadi. tanpa berlama-lama, Danu terlelap dengan mulut yang masih menyesap lembut benda kenyal milik Caca.

Caca yang memang pertama kali seperti itu merasa ada rasa yang tidak biasa ada dirinya, namun ia mencoba menahan apapun itu. ia mencoba untuk mengeratkan pelukannya mengusap lembut rambut Danu hingga ia pun terlelap menuju mimpi indah bersama Danu.

1
kalea rizuky
mayca dewasa bgt
VhiShaka: hai kak, terimakasih sudah berkunjung.
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!