METAMORFOSA

Setelah Joko menyelesaikan ritualnya di toilet. Joko melihat ke arah warung ada sekitar dua pengunjung warung, yang menunggu Rani yang sedang melayani pengunjung yang lain.

Joko pun segera membantunya, ikut melayani pengunjung yang menunggu itu.

Setelah selesai melayani satu pengunjung, datang lagi tiga pengunjung yang baru. Rani dan Joko pun melayani pengunjung tersebut, satu persatu hingga pengunjungnya habis.

Tidak berselang lama Bude Atun datang dari pintu belakang, dan melihat Rani dan Joko ada di warung nya. "Ada pembeli Ran? Bude bertanya.

" Iya tadi ada beberapa pembeli," jawab Rani

"Iya bude untung aja ada Mbak Rani, yang hafal harga-harganya," Joko ikut bersuara.

"Ya udah Ran, Ko, kalau mau istirahat dulu, kalian kan habis perjalanan jauh."

"Ya udah Bu, Rani kebelakang ya," Rani berjalan ke arah pintu belakang, membuka pintu dan menutupnya kembali.

"Kamu Ko, kamu juga ga papa kalau mau masuk kamar istirahat dulu."

" Ya udah Bude, Joko masuk ya, nanti kalau banyak pembeli, di ketuk aja pintunya bude."

"Ya" Bude menjawabnya.

Joko pun masuk pintu kamar dan memutuskan untuk beristirahat di kamarnya.

***

Waktu menujukan pukul setengah tiga sore hari. Tetapi Joko tidak bisa memejamkan matanya. Padahal sebenarnya dia sangat kelelahan setalah melakukan perjalanan yang lumayan jauh dari tempat Bulek siti.

Saat itu Joko terlihat gelisah di kamarnya. Akhir-akhir ini sejak kejadian saat Mbak Rani mengerjainya di toilet, Joko selalu terbayang-bayang Mbak Rani.

Dan merasakan sesuatu yang aneh di dalam tubuh nya, dan di bagian bawahnya yang sering mengembang.

Puncaknya saat Joko pertama kali melihat Mbak Rani memakai celana pendek di balkon, tempat Bulek Siti, tadi malam.

"Apa ini yang namanya Pubertas, seperti yg pernah Mbak Rani katakan, lalu aku harus bagaimana?

Joko bertanya dalam hatinya.

Pada akhirnya setelah Joko sudah sangat mengantuk dan sangat kelelahan akhirnya Joko pun tertidur juga di kamarnya.

Walaupun bagian bawahnya masih tetap mengembang dengan kokoh.

***

Menit demi menit waktu berlalu, saat itu pukul lima sore hari. Elsa datang dari rumah menuju kosan. Elsa mau memberi kabar kepada Joko tentang rencananya belajar setir mobil.

Elsa mau menawarkan ke Joko perihal belajar setir mobil di tempat bapak temannya. Yang membuka jasa belajar setir mobil.

Karena, pas hari Minggu pagi kemarin, Joko memberitahu ke Elsa tentang keinginannya untuk bisa setir mobil.

Tapi saat hendak mengetuk kamar Joko, Ibunya melarang nya.

" Sa mau ngapain?"

" Mau ketemu Joko Bu mau ngomong itu lho, rencananya mau belajar nyetir mobil.K

"Ow, ya udah nanti aja, kalau udah bangun aja, atau besok kan juga ga papa.

kasian itu tadi baru aja pulang dari Bulekmu Siti yang deket pantai itu."

"Ow iya, pantesan tadi Mbak Rani juga masih tidur, ya udahlah besok aja," Elsa pun tidak jadi bertemu dengan Joko, dan memutuskan untuk kembali ke rumah nya.

***

Joko melihat Rani ada di kamarnya. Dan kenapa kamarnya begitu gelap?

hanya terlihat Mbak Rani saja yang terlihat di kegelapan itu. Mbak Rani membuka bibirnya yang terlihat mengkilat terkena cahaya. Mbak Rani sedang melepas selimutnya, dan Joko melihatnya dengan jelas kedua kaki Mbak Rani, hingga paha Mbak Rani, yang terlihat putih, dan lembut. Katanya mau cium Mbak, ko..sini..

Joko mendekati Mbak Rani,

Mbak Rani terlihat pasrah, Joko pun semakin mendekati Mbak Rani, dan bibir Mbak Rani semakin Terbuka.

Dan akhirnya....

"Ahhh!!"

Seketika Joko terbangun dari tidurnya. Joko merasakan di bagian bawahnya berkedut dan mengeluarkan sesuatu, berkedut lagi dan mengeluarkan sesuatu lagi.

Hingga lima kali, sesuatu yang belum pernah ia rasakan sebelumnya.

Joko merasakan sesuatu yang sangat nikmat sekali. Ada rasa takut juga.

Joko bertanya dalam hati,

"Kenapa ini? Kenapa begini? kenapa aku pipis?

Joko meraba celananya, dan jarinya merasakan basah akibat benda cair itu. Nampaknya ini bukan pipis,

"Lalu ini apa?