NovelToon NovelToon
ANTAGONIS? NO PROBLEM!

ANTAGONIS? NO PROBLEM!

Status: sedang berlangsung
Genre:Romansa Fantasi / Crazy Rich/Konglomerat / Murid Genius / Kehidupan di Sekolah/Kampus / Transmigrasi ke Dalam Novel / Bad Boy
Popularitas:4.2k
Nilai: 5
Nama Author: fasya_bby

[Colab with kak Mozarella_cha]
[Cerita dalam proses merevisi]
.
.
Cerita ini mengandung adegan yang membuat kalian geleng-geleng kepala dengan antagonis satu ini.
.
.

Rheasya Livynza Quittern, mahasiswi cantik jurusan bisnis yang namanya dikenal karena segala tingkah absurdnya.

Kelakuannya, membuat semua orang pusing tujuh keliling bahkan harus menyetok banyak kesabaran untuk menghadapinya.

Namun bagaimana jadinya kalau Rhea malah mengalami transmigrasi, usai menghirup bau kentut dosen killer.

Jiwanya merasuki tubuh yang memiliki peran sebagai antagonis sebuah novel yang sekilas membaca cerita sinopsisnya saja.

Kali ini antagonisnya sangat berbeda dengan deskripsi tokoh jahat di novel umumnya.

QUEEN BULLYING ❎
Seragam ketat dan make up menor ❎
Dibenci protagonis pria ❎

QUEEN LAVEGOS ☑️
Keluarga harmonis ☑️
Protagonis pria posesif ☑️

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon fasya_bby, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 9 - A?NP!

"Nah sekarang, ayo kita sarapan selagi makanannya masih panas. Mama masak nasi goreng seafood ini untuk Rhea, terus nasi kuning kesukaan papa."

"Ini juga ada lauknya, kalau mau biar mama ambilin. Kalau mau nambah nasi juga boleh."

Kemudian Diana menaruh piring berisi nasi goreng seafood di hadapan Rhea dan menaruh piring nasi kuning di hadapan suaminya.

"Terima kasih mama." ucap ayah dan anak itu secara bersamaan, mulai mengangkat garpu dan sendok.

"Sama-sama. Bi Sumi sekalian mau bareng makan? Jangan sungkan sama kita, bi."

Bi Sumi menggeleng pelan dan menolak ajakan istri majikannya dengan nada halus.

"Tidak usah nyonya, bibi bisa makan nanti bareng pelayan lain di dapur. Bibi mau ke belakang, ingin menyelesaikan cucian. Kalau begitu, bibi permisi dulu." pamitnya dengan tutur kata sopan.

Bi Sumi melenggang ke dapur kotor yang berada di ujung koridor utara setelah istri majikannya berikan anggukan kepala.

Di rumah ini, atau lebih tepatnya mansion keluarga Harleyn memang terdapat dua dapur.

Satunya dapur utama untuk memasak dan satu lagi dapur kotor khusus membuat kue.

Setelah punggung Bi Sumi mulai menjauh, Devan membuka suara kembali.

"Sebelum makan, alangkah baiknya kita berdoa terlebih dahulu. Berdoa dimulai."

Setelahnya, mereka makan dalam suasana hening sehingga jam menunjukkan pukul 06.45 pagi.

Devan melihat arlojinya dan segera berdiri sambil memakai jas kantor hitam, warna favoritnya.

Dengan balutan kemeja putih, dasi bercorak biru navy dipadukan dengan celana panjang hitam.

Jangan lupakan sepatu pantofel nya yang memiliki warna senada dengan jas dan celana panjangnya.

"Ma, papa berangkat kerja dulu ya.. Hari ini papa ada rapat dengan Angels Company dan membahas kerja sama pembangunan hotel."

Diana mengangguk, dengan cekatan memberikan tas kerja dan menyalimi tangan suaminya.

Rhea ikut berdiri sambil menggendong tas ransel merah di punggungnya setelah menyeka bibirnya menggunakan tisu.

"Rhea juga mau berangkat ma, gerbangnya bakal ditutup sama pak satpam jam tujuh tepat. Bilang Adel gitu lewat chat, ma."

"Rhea mau dianter Pak Bowo atau mau naik motor sendiri?? Si Juki udah lama nganggur, jarang kamu pakai dan selalu ada di garasi."

"Rhea mau naik si Juki aja, papa kalau berangkat dulu gapapa. Jalanan di ibukota setiap hari Senin selalu macet, pa."

Devan mengangguk, dia mengerti jam-jam kerja hari Senin entah berangkat sekolah, kantor atau kampus, hingga padat akan kendaraan berlalu lalang.

Karena banyaknya para siswa yang ingin menimba ilmu, para pekerja yang ingin mencari uang bahkan para mahasiswa yang ingin melanjutkan study.

...

"Bentar, mama ambilin bekal buat papa sama Rhea. Tunggu ya, nggak lama kok."

Diana melenggang ke dapur dan kembali membawa dua kotak bekal dengan warna berbeda.

"Ini yang warna pink buat papa, yang satu lagi warna merah buat Rhea. Nah jangan lupa dimakan ya nanti. Rhea jangan lupa bawa botol minum."

Meskipun warna pink tidak cocok dengan laki-laki, tetap saja sang suami tidak pernah menolaknya.

"Makasih ma, papa pergi dulu. Rhea nanti hati-hati di jalan dan nggak boleh ngebut-ngebut.." pesan Devan sambil mencium dahi sang istri.

"Oke siap pak bos laksanakan. Papa juga hati-hati di jalan." balas Rhea yang tentu diacungi jempol Devan setelah masuk ke dalam mobil Ferrari warna merah.

Tentu saja yang menjadi supir adalah Pak Bowo dan melaju meninggalkan pekarangan mansion.

"Kotak bekal sama botol minumnya udah dimasukin ke dalam tas, princess?"

"Udah dong ma. Kalau gitu Rhea juga mau berangkat sekarang, takut telat masuk sekolahnya."

Rhea mengeluarkan si Juki dari garasi dan tidak lupa memanaskan mesinnya sebentar.

Si Juki itu punya kembaran yang dipakai oleh Adelia sebagai couple persahabatan mereka sejak orok.

Si Juki dan Si Tiger (punya Adelia) adalah motor sport Dodge Tomahawk V10 Superbike.

Jika Si Juki warnanya merah. Si Tiger itu dusty ungu, warna favoritnya Adelia.

Setelah dirasa panas, dia langsung menaiki dan memakai helm full face.

Dia menstarter motornya lalu melambaikan tangan ke ibunya kemudian langsung tancap gas.

Brummm.. Bruuumm.. Bruuuuummm..

Diana melambaikan tangannya dan masih menatap motor putrinya yang menghilang dari pandangannya.

...

Di sepanjang jalan raya, Rhea dengan lincah meliukkan badan motor sportnya.

Melewati celah-celah sempit di antara mobil-mobil dan berhasil menghindari macet berkepanjangan.

Tidak peduli suara klakson kendaraan dengan suara teriakan umpatan dan makian yang para pengemudi kendaraan tujukan kepadanya.

Ketika melihat jam 06.50 pagi di jam tangannya, Rhea menambah kecepatan laju motor sembari kebut-kebutan dengan sesama pengguna motor seakan tujuan mereka untuk mengejar waktu.

'Nggak etis banget kalo sampe gue telat masuk di hari pertama sekolah.' pikirnya.

Dan ternyata pintu gerbang sekolah AHS sudah ditutup oleh pak satpam.

Rhea mematikan deru mesin motornya dan segera membuka kaca helm full face-nya.

"Pak tolong bukain dong. Saya murid baru yang pindahan dari Swiss. Boleh ya pak?" mohonnya dengan wajah memelas.

Pak Yudha yang sepuluh tahun bekerja jadi satpam sekolah GHS tidak bisa percaya begitu saja.

Bisa jadi itu hanya akal-akalan murid-murid yang suka telat agar tidak mendapatkan hukuman.

Beliau mendekati Rhea yang masih duduk anteng di atas jok motornya dan melihat dari atas ke bawah.

"Saya Yudha, satpam di sekolah AHS. Saya ingin memastikan sesuatu, apakah kamu benar murid baru atau tidak?? Saya harap kamu berkata yang sejujur-jujurnya."

Rhea melepas helmnya dan menyibak helai rambut peraknya yang berantakan.

"Saya berkata jujur kalau saya memang murid baru yang akan bersekolah di GHS mulai hari ini setelah pindahan dari Swiss."

"Kalau pak Yudha masih tidak percaya, saya dapat menelfon papa saya untuk membuktikan keraguan bapak terhadap ucapan saya."

Rhea menarik napas panjang karena baru pertama kali ngomong sepanjang rel kereta api dan bahkan menggunakan tutur kata sopan.

Biasanya dia tidak peduli, entah orang tua atau muda pasti mulutnya tidak dapat difilter, ceplas-ceplos dan tidak peduli sopan santun.

Rhea tentu saja melihat ada keraguan dari tatapan satpam itu, lalu dia menelpon ayahnya yang masih tertulis 'berdering'.

Sesaat ada suara yang terdengar dari seberang sana yang menandakan teleponnya diangkat ayahnya.

"Halo princess? Ada apa nelpon papa?"

"Halo pa, maaf ya kalau Rhea ganggu papa kerja. Ini Rhea mau membuktikan sesuatu. Rhea loudspeaker biar suara papa kedengaran sama pak Yudha."

Pak Yudha tentu saja memasang kedua telinganya dengan baik-baik usai mendengar suara pria paruh baya yang diyakini orang tua Rhea.

"Rhea nggak ganggu papa kerja kok. Memangnya mau membuktikan apa?? Ada masalah di sekolah baru?" tanya Devan dengan nada khawatir.

"Nggak ada sih pa.. Cuma ingin meluruskan masalah salah paham. Ini Rhea masih di luar gerbang sekolah soalnya telat dateng. Pak Yudha selaku satpam GHS ingin tahu Rhea memang murid baru atau tidak, gitu."

"Rhea udah jelasin sebelumnya tapi butuh bukti biar Pak Yudha percaya kalau Rhea nggak bohong. Papa bisa jelasin biar salah paham ini cepat selesai?"

Devan akhirnya mengetahui permasalahannya dan menjelaskan sebagai bukti klarifikasinya.

"Selamat pagi bapak. Saya selaku papa dari murid baru yang anda tahan di luar gerbang sekolah, dan membenarkan ucapan putri saya yang sama sekali tidak berbohong dan saya berani menjaminnya."

Pak Yudha tentunya mengerutkan dahinya. "Bisakah saya tahu, apa jaminan bapak?"

"Kalau anda ingin tahu, saya bisa menjamin dengan marga keluarga Harleyn atau lebih tepatnya Devano Aldean Harleyn. Itulah nama saya."

Pak Yudha yang mendengar nama pebisnis terkenal kedua di dunia dengan marga 'Harleyn' pun terkejut. Matanya melotot sempurna.

"Apa benar anda 'Devano Aldean Harleyn'? Apakah bisa dibuktikan?"

Jika memang orang yang berbicara melalui telepon adalah pebisnis terkenal itu, habis sudah riwayatnya.

"Saya bisa membuktikannya. Princess, papa minta tolong alihkan ke video call bisa?"

"Bisa pa. Sebentar.." balas Rhea sembari menggeser ikon ke samping kanan dan terlihat wajah ayahnya di layar handphone-nya.

Rhea langsung saja membalikkan handphone-nya menghadap satpam itu.

Syok? Jangan ditanya lagi.

Pak Yudha terdiam usai melihat wajah pebisnis terkenal yang memang bermarga 'Harleyn'.

-TBC-

1
BabyGirl^
semakin penasaran aku sama jalan cerita ke depannya gimana
BabyGirl^
Ikutan ah, huuuuuuuu....
BabyGirl^
Emang cuma ini pilihan yang tersisa biar Rhea peka sama perasaannya
BabyGirl^
Serius dah, aku pengen punya cowok sempurna kek gini buat jadi suamiku
BabyGirl^
Kalau checkout di keranjang Oren bisa nggak sih? huhu..
BabyGirl^
Banyak banget catatan kenakalannya Rhea wkwk
Lullaby_tae
Next kak author, makin seru baca dan nggak sadar udah di bab 16.

Ceritanya beberapa udah direvisi jadi sedikit beda sama yang di wp. Tetap update setiap hari ya kak😂🥰
Lullaby_tae
Hai kak author, aku pembaca lama novel kakak di wp. Aku mau maraton baca ulang soalnya di NT katanya mau dilanjutin sampe tamat.

Aku kira bakal digantung ceritanya tapi dugaan aku salah, semoga ceritanya happy ending kak author. Semangat terus ya, jaga kesehatan💜
BlueMoon_
Hai semuanya, yang pegang akun ini masih aku tapi dibantu nulis sama adikku. Jadi, sementara waktu aku nulis novel dari wp ke sini.

Bagi para pembaca lama di wp yang punya NT bisa mampir baca ulang. Pembaca baru boleh baca juga, siapa tau bikin ketagihan.

Last, jangan lupa follow akun aku, kasih like, vote dan subcribe biar semangat update cerita terus.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!