Seorang gadis berusia 20 tahun, yang bekerja sebagai pelayan di sebuah Mension mewah milik keluarga Angkasa.
Suatu hari, gadis bernama Dara itu, tak sengaja di nodai oleh putra satu-satu tuan Angkasa, yang menyebabkan ia hamil.
Karena kehamilannya, ia terpaksa di nikah sirihkan oleh laki-laki yang telah menodainya.
Ayo ikuti kisahnya, apakah Dara mampu bertahan dalam rumah tangga menjadi istri sirih sekaligus istri simpanan? Apakah dia bisa melalui ujian rumah tangga yang di penuhi banyaknya rintangan? Ataukah ia akan memilih pergi saja?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon bunda Qamariah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Frustasi
Dara buru-buru bangun dari tubuh Adam, karena ia sedang menindih laki-laki itu.
"Anda tidak apa-apa tuan?" Tanya Dara mengecek kepala Adam.
Laki-laki itu malah terdiam memperhatikan bibir merah Dara yang terlihat menggodanya.
Tanpa ia sadari, tongkat saktinya di bawah sana terbangun, ia bahkan membayangkan jika ia sedang mencium bibir ranum wanita itu.
"Tuan? Ada tidak apa-apa?" Ulang Dara karena Adan hanya diam.
Lamunannya buyar. "Ini semua gara-gara kamu! Kamu yang dorong-dorong aku, sekarang aku terjatuh," Mendorong tubuh Dara, berdiri dan langsung keluar dari toilet, kemudian masuk di toilet sebelah, dan meredakan pamungkasnya yang tiba-tiba saja mencari pawangnya.
"Sial ... Hampir saja kau membuat aku malu ... Berani sekali kau berpikiran mesum saat melihat wanita itu, ck" Adam menyerutuki dirinya sendiri.
Lain halnya dengan Dara yang merasa aneh dengan laki-laki itu. Ada apa dengannya? Dia benar-benar tidak bisa di tebak, dasar tidak waras. Batin Dara.
Di luar, Anim merasa aneh, karena Adam terlalu lama berada didalam toilet. Kemana dia? Perasaan dari tadi dia pemit ke toilet, kenapa dia belum keluar juga?. Batinnya mencari keberadaan Adam. Ia tak tau saja jika laki-laki itu sedang berusaha untuk menurunkan tongkat saktinya ditoilet.
,,,
Setelah melalui acara yang melelahkan, akhirnya acara pernikahan Anim dan Adam selesai.
Anim melangkah masuk ke dalam kamar yang masih berada di hotel itu. Ia melihat kamar mereka berdua sudah di dekorasi menjadi tampak sangat indah dengan bunga-bunga mawar bertebaran membuat kamar itu terlihat sangat menakjubkan.
Anim tersenyum bahagia, mengambil mawar yang berada di atas ranjang, menciumnya. "Wangi," ujar Anim, setelah itu ia berdiri dan melangkah masuk ke dalam kamar mandi, membersihkan dirinya.
Beberapa menit ia sudah selesai.
Saat ingin memakai pakaian, ternyata dalam lemari hanya ada baju lingerie yang sudah di siapkan oleh mertuannya.
"Mama Yunda ada-ada saja," tersenyum dan menggeleng memikirkan mertuanya yang sudah menyiapkan semuanya dengan rapi.
Anim memakai pakaian itu, kemudian mengeringkan rambutnya, tak lupa ia juga mengoles sedikit make-up pada wajahnya yang membuatnya tampak cantik dan segar.
CKLEKKK
Adam masuk kedalam kamar, ia melihat istrinya yang sudah dandan cantik duduk di depan meja rias.
Ia tersenyum menghampiri Anim dan langsung memeluknya dari arah belakang.
"Aku mencitaimu Honey ..." Bisik Adam lembut.
"Aku juga mencintaimu," tersenyum dan memegang lengan Adam yang memeluknya.
"Kau sangat seksi," Adam.
Anim malu mendengar ucapan laki-laki itu.
"Aku mandi dulu ya, tunggu aku sebentar Honey,"
Adam, langsung masuk ke dalam kamar mandi dan membersihkan tubunya. Selesai itu, ia keluar dari kamar mandi, dan langsung mendekati Anim yang menunggunya di ranjang, berniat menjamah wanita itu, dan menghabiskan malam pertama mereka bersama.
,,,
Sudah satu jam Adam membuat pemanasan, tapi pamungkasnya malah membuat masalah, karena pamungkasnya tak mau bangun.
Sehingga membuat Anim kelelahan dan tertidur karena lelah menunggu Adam. Melihat istrinya sudah terlelap, Adam memijat pelipisnya karena ia benar-benar bingung apa yang terjadi padanya, kenapa juniornya seolah lemas dan tak ada reaksi apa-apa pada istrinya, ia juga merasa tak punya gairah sama sekali pada Anim, ia seperti terkena kutukan.
"Ada apa denganmu junior? Tadi hanya melihat bibir jelek wanita kurus itu kau hidup dan membuat aku menderita di toilet, sekarang saatnya aku membutuhkanmu, tapi kau malah membuat masalah, benar-benar menyebalkan." gumam Adam merasa tertekan, ia benar-benar frustasi menghadapi dirinya, karena bukan juniornya saja yang tak mau bangun, tapi ia juga tak punya rasa pada wanita itu.