NovelToon NovelToon
Hadiah Jodoh

Hadiah Jodoh

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Nikahmuda / Cinta Seiring Waktu / Slice of Life
Popularitas:4k
Nilai: 5
Nama Author: PERMATABERLIAN

Bagaimana jadinya saat tiba - tiba ibumu menanyakan saat ini berapa umurmu dan menawari hadiah ulang tahunmu yang ke 21 dengan hadiah jodoh?.

"Nis, Nisa sekarang umurmu berapa?." Tanya Dewi tiba-tiba saat masuk kamar putrinya. Nisa yang ditanya sang ibu pun langsung menjawab tanpa menaruh kecurigaan sedikitpun karena memang sang ibu terkadang sangat random. " Dua puluh tahun sebelas bulan ".

" Berarti sudah boleh menikah, hadiah ulang tahunnya jodoh mau? "Jawab sang ibu yang membuat Nisa kaget dan langsung tertawa.
Nisa yang sudah hafal betul tentang kerandoman ibunya pun berniat meladeni pembicaraan ini yang dia kira adalah candaan seperti yang sudah sudah.

" Boleh... Asal syarat dan ketentuan berlaku, yang pertama seiman, yang kedu-".Belum selesai Nisa bicara dia mendengar ibunya sudah tertawa lepas yang membuat Nisa juga ikut tertawa dan langsung pergi dari kamar putrinya.

Tanpa Nisa ketahui bahwa yang ia anggap candaan itu adalah sesuatu yang serius.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon PERMATABERLIAN, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

16.

Sudah genap seminggu Nisa tinggal di rumah orang tua Bagas, dan dalam seminggu itu pula hubungannya dengan Bagas semakin dekat.

Saat ini Nisa sedang berada di teras depan rumah, duduk manis menunggu suaminya pulang bekerja. Ini merupakan rutinitas baru Nisa semenjak menikah, apalagi setelah ia memutuskan untuk resign dari pekerjaannya dan memilih untuk kerja freelance saja dari rumah.

Nisa ingin fokus saja menjadi ibu rumah tangga, apalagi Bagas juga mendukung keputusannya itu.

Bagas mendukung keputusan Nisa untuk resign sebenernya karena lebih suka jika Nisa tidak bekerja karena ia merasa lebih dari mampu untuk bertanggung jawab mencukupi semua kebutuhan Nisa.

Tidak lama orang yang ditunggu Nisa datang juga. Mobil yang ditumpangi Bagas baru saja memasuki halaman rumah dan tak lama kemudian Bagas turun dan menghampiri istrinya.

Rasa capek bekerja seharian yang dirasakan Bagas terasa menguap begitu saja karena setiap ia pulang bekerja kini selalu disuguhi pemandangan yang menyejukkan hati.

Bagas melihat Nisa menunggu kepulangannya dari bekerja di depan teras rumah dan segera berdiri menyambutnya dengan senyuman yang terpatri di wajahnya yang ayu.

"Kak Bagas mau minum apa?" tanya Nisa kepada Bagas saat keduanya berjalan beriringan memasuki rumah.

"Teh hangat tawar saja."

"Siap bos." jawab Nisa sambil mempraktikkan gaya hormat kepada Bagas. Hal itu sukses membuat Bagas tertawa karena tingkah lucu yang diperlihatkan istrinya.

Siapa saja yang melihat interaksi keduanya pasti akan ikut bahagia dan hal itu tidak luput dari dua pasang mata yang memperhatikan interaksi antara Bagas dan Nisa.

Jika Suci merasa senang karena anak dan mantunya semakin dekat berbeda dengan Yuda yang juga baru saja pulang dan melihat interaksi keduanya.

Kalo boleh jujur sebenarnya Yuda merasa iri melihat interaksi antara Bagas dan istrinya.Yuda merasa iri karena ia tidak mendapatkan perhatian dan perlakuan seperti yang Bagas dapatkan.

Bagaimana mau mendapatkan perhatian dan perlakuan seperti yang Bagas dapatkan jika saat ia sudah sampai rumah saja istrinya masih belum pulang.

Ya Rita istri Yuda itu adalah wanita karir dan entah mengapa akhir-akhir ini Yuda merasa hubungannya dengan sang istri semakin renggang.

Rita sering berangkat kerja pagi-pagi buta sekali dan pulang larut malam akhir-akhir ini. Ia beralasan bahwa sedang banyak kerjaan dan Yuda memaklumi pada awalnya. Tak jarang walaupun mereka tinggal dalam satu rumah yang sama tetapi sekedar untuk bertatap muka saja susah.

Yuda merasa bahwa ia dan istrinya tak lagi hidup bersama tetapi hanya sekedar tinggal bersama.Hubungan keduanya terasa hampa.

*

*

Nisa meletakkan teh yang sudah di buatnya di atas meja. Mendengar suara gemericik air dari dalam kamar mandi, Nisa bergegas menyiapkan pakaian ganti untuk Bagas.

Ceklek

Tidak lama terdengar pintu kamar mandi terbuka dan harum sabun mandi langsung menguar ke indra penciuman Nisa. Nisa tahu bahwa Bagas telah selesai dengan acara mandinya tetapi Nisa masih sibuk untuk menyiapkan pakaian untuk dikenakan Bagas.

Greb

Nisa terlonjak kaget saat tiba-tiba saja Bagas memeluknya dari belakang.

"Ah Kak Bagas ngagetin."

"Hahaha ... kenapa harus kaget."

"Soalnya Kak Bagas suka nyerang dadakan."balas Nisa dengan bibirnya yang cemberut.

Mendengar jawaban Nisa, Bagas segera membalik tubuh Nisa untuk menghadap kearahnya dan merapatkan tubuh keduanya hingga Nisa menubruk dada bidang Bagas yang belum mengenakan apapun itu.

Cup

"Bibirnya lucu minta dicium." ucap Bagas tanpa dosa setelah mengambil satu kecupan di bibir Nisa.

"Ih Kak Bagas ... Ini buruan pakai dulu bajunya."

Nisa segera memberikan baju ganti kepada Bagas dan mendorong butuh Bagas menjauh darinya agar segera berganti baju.

Bagas yang saat itu hanya mengenakan selembar handuk untuk menutupi bagian bawahnya hanya terkekeh saat Nisa bersikap demikian.

Selesai mengenakan pakaian yang telah disiapkan oleh Nisa, kini Bagas tampil dengan pakaian rumahannya yaitu celana training panjang dan kaos berwarna hitam yang sangat pas ditubuhnya.

Bagas menghampiri Nisa yang sedang asik bermain handphone ditangannya.Bagas menduga bahwa sang istri pasti sedang berbalas pesan dengan kedua sahabatnya.

"Asik banget kayanya, Mas sampe dianggurin." goda Bagas kepada Nisa.

"Oh ini lho mas, semenjak aku nikah Ami minta dicariin jodoh katanya, katanya mau yang matang atau berondong tidak masalah."Nisa masih terkekeh saat memberi penjelasan kepada Bagas karena menurutnya sahabatnya itu sangat lucu.

Bagas menggelengkan kepalanya tak habis pikir, ada saja tingkah aneh sahabat istrinya itu.

"Besok kita pindahan yok."celetuk Bagas kemudian setelah mempertimbangkan semuanya.

"Kok dadakan Kak?"

"Enggak dadakan kok, emang rumahnya sudah jadi."

"Oh gitu, aku ikut kata Kak Bagas aja."

"Pinter banget si, istri siapa dulu ini." Bagas mencubit kedua pipi Nisa karena gemas.

Walaupun saat ini Bagas terlihat sedang bercanda dengan istrinya tapi nyatanya pikiran Bagas detik ini sedang menerawang jauh memikirkan sesuatu.

Bersambung

Bunganya dong readers untuk author:)

1
ZUNAYIRA
lumayan seru lanjut baca
ZUNAYIRA
aku suka
ZUNAYIRA
aku suka nopel inih bagus
EelisazasileE
cocok untuk yang suka konflik-konflik ringan
Berlian
cerita dengan konflik-konflik ringan
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!