NovelToon NovelToon
Regresi: Psikopat Membalas Dendam

Regresi: Psikopat Membalas Dendam

Status: sedang berlangsung
Genre:Balas Dendam / Crazy Rich/Konglomerat / Cinta Paksa / Mengubah Takdir / Identitas Tersembunyi / Penyelamat
Popularitas:48.9k
Nilai: 5
Nama Author: KOHAPU

Istri yang dimanfaatkan olehnya telah tiada, meninggal dalam pelukannya. Wanita berwajah rusak yang tidak pernah lelah menunggunya.

"Bangun Foline..." gumamnya, tidak pernah mengijinkan pemakaman sang istri. Memeluk jenazah yang berada dalam peti mati dalam kamarnya.

Pemuda keji, yang menampik rasa kasih dari istrinya. Menghancurkan keluarganya, hanya demi ambisinya untuk memiliki segalanya.

"Sayang...jika aku dapat mengulangi waktu, aku tidak akan membiarkanmu menangis, tidak akan membiarkan jarimu tergores..." gumamnya hendak mengakhiri hidupnya. Kala bahkan tidak ada lagi rasa kasih dari keluarganya.

*
Namun, ada yang aneh. Otto Celdric tidak meninggal. Matanya terbuka mengamati ruangan, dirinya kembali ke masa 12 tahun lalu.

Mencari keberadaan istrinya, melindungi keluarganya, itulah yang akan dilakukan psikopat itu kali ini.

Menginjak tubuh orang-orang yang akan menghancurkan keluarganya.

"Kalian tidak ingin bermain lagi denganku?"

"Aaggh!"

"Adios!"

Dor!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon KOHAPU, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Eat

Membayar uang jaminan agar dapat membebaskan Ace untuk sementara waktu sebelum peradilan. Pemuda yang tertunduk, menelan ludahnya. Tidak mengenal orang aneh ini sama sekali.

Tempat mereka bicara dapat dikatakan private room sebuah restauran ternama. Tangannya gemetar, mengiris daging, pemuda di hadapannya tidak bicara sama sekali setelah membebaskannya.

Namun, mengernyitkan keningnya. Menghentikan aktivitas makannya."Ini bukan ikan, atau belut."

Eric tetap memakan makanan di hadapannya dengan tenang. Tidak mempedulikan apa yang diucapkan Ace.

"Hentikan! Jangan makan! Kita tidak tau ini daging apa!" Bentak Ace memegang tangan Eric.

"Benar, ini bukan daging ikan atau belut, ini daging ular. Ternyata penciuman dan indra pengecapmu lumayan bagus ya?" Eric kembali makan dengan tenang.

Sedangkan Ace mencicipinya dengan ragu. Makanan yang dibuat menyerupai ikan air tawar. Tapi sejatinya daging ular? Bagaikan meneliti rasa baru, membayangkan bagaimana jika ditambah dengan beberapa rempah dan cara memasak yang lebih sempurna.

Sedangkan Eric tetap makan dengan tenang. Daging ular? Dirinya akan mulai bermain dengan ular (Diego) setelah ini. Senyuman menyeringai di wajahnya, membayangkan bagaimana sang ular putus asa menginginkan kematian. Menggeliat kala berada di bawah telapak kaki dengan kuku yang tajam dari sang T-rex.

"Kenapa kamu membebaskan ku?" Ace menghentikan aktivitas makannya.

"Aku adalah penggemar beratmu. Rencananya aku akan membuka restauran baru dengan Ace sebagai chef yang memimpin. Lalu ular bernama Diego itu akan---" Kalimat penuh keceriaan dari Eric disela.

"Kamu hanya ingin memanfaatkanku kan!? Sama seperti Diego, aku akan dibuang setelah tidak membutuhkanku lagi!" Teriakan sang koki berusia 23 tahun itu. Matanya memerah menahan tangis.

Eric mengangkat salah satu alisnya. Orang ini seharusnya mati bunuh diri di penjara. Kemudian Diego menjadi chef paling terkenal setelah mencuri beberapa buku resep dari kamar mendiang Ace. Hal yang baru terbongkar setelah 8 tahun kematian Ace, itupun karena pemilik Wallet restauran (Tempat Diego bekerja) merasa kesal pada Diego yang mendirikan restauran sendiri di dekat restaurannya. Hingga pemilik Wallet restauran membongkar kebusukan Diego.

Tapi bukankah benar-benar terlambat, koki muda yang memiliki potensi besar, telah mati dalam penjara yang dingin dalam keputusasaan.

"Kamu ingin cara kasar atau halus?" Tanya Eric kembali mengiris daging di hadapannya.

Ace terdiam sejenak, denda yang dibayar dengan mudah. Orang di hadapannya ini mungkin tidak dapat dianggap remeh.

"Halus... intinya aku tidak mau tertipu lagi. Hidupku sudah hancur, terimakasih sudah membayar jaminan. Tapi aku tidak akan tertipu lagi!" Ucap Ace, menarik table clothes hingga hidangan yang begitu indah, berikut piring dan alat makan berceceran di lantai."Makanan adalah seni!? Seni yang menghancurkan hidupku."

"Mari bermain...besok aku akan bermain dengan paman Diego. Agar kamu bahagia." Kalimat ambigu yang tidak dimengerti olehnya.

Namun Ace melangkah pergi meninggalkan Eric seorang diri. Tanpa mengucapkan apapun lagi, bagaikan semua kata-kata Eric hanya omong kosong.

"Keras kepala," keluh Eric mengambil botol wine yang terjatuh di lantai. Matanya menatap ke arah angka tahun yang terletak di wine. Sejenis wine yang cukup mahal...

"Temanku (Ace) ingin aku bermain dengan Diego dengan cara halus? Itu artinya Diego yang harus meminta kematiannya sendiri." Tidak mempedulikan meja yang berantakan, Eric meminum wine menggunakan salah satu gelas yang tidak pecah.

Apa yang ada di otaknya? Entahlah...

Pemuda yang meraih pena dan catatan kecil dalam sakunya."Foline menulis di buku diary-nya. Makanan penuh cinta untuk Eric. Jadi aku akan membuat chef terbaik di dunia membuatkan makanan untuk Foline. Dia tidak akan menangis dan memutuskan untuk mati lagi kan?"

Gumam Eric tersenyum, perlahan tertawa, namun air matanya mengalir. Tangannya yang menulis dalam catatan kecil 'Makanan yang disukai Foline' gemetar. Kematian Foline yang selalu menunggunya selama lima tahun. Foline yang begitu... mencintainya... mengetahui rasa sakitnya. Mayat wanita sial yang memberikan rasa sakit di dadanya. Istrinya yang buruk rupa.

"Apa aku mencintaimu?" gumamnya, sama sekali bukan seseorang yang waras.

Mungkin Foline yang tengah jajan cilok, sembari menyipitkan mata mencari jodohnya, zombie yang menjadi badut taman bermain, harus hati-hati dengan orang ini.

*

Hujan salju masih turun saat itu, udara begitu dingin. Mungkin suhu saat ini minus. Uang jaminan yang telah dibayar, bukan membuatnya lepas dari proses hukum. Hanya membuatnya bebas sebelum sidang dan vonis dijatuhkan.

Tidak ada bahan makanan yang tersedia di rumahnya hanya beberapa potong roti tawar yang cukup keras. Gajinya yang cukup kecil, biaya sewa tempat ini terlalu mahal, itulah penyebabnya.

Ace memakai tiga lapis pakaian, dilengkapi dengan shall tebal. Tujuannya, bertemu dengan Diego. Meminta pria itu untuk mengatakan yang sebenarnya. Jika tidak dirinya akan bicara pada media bahwa resep makanan yang selama ini dibuat oleh Diego, sebenarnya dibuat olehnya.

Menghubungi Diego, tapi tidak bisa, panggilannya selalu dimatikan. Karena itu mendatangi apartemennya menjadi pilihan Ace.

Melangkah seorang diri, menaiki bus hingga pada akhirnya kembali berjalan dari halte dekat tower apartemen tempat Diego tinggal.

Ragu sejatinya untuk bertemu. Tapi jika begini dirinya akan memiliki catatan kejahatan. Lebih baik mengancam Diego, itulah rencananya. Sebuah rencana yang bodoh...

Menekan tombol bel apartemen. Pada akhirnya pintu dibukakan.

"Pergi! Aku sedang ada tamu penting. Nanti aku akan menemuimu." Ucap Diego kala pintu telah terbuka.

"Paman siapa yang datang? Apa kenalanmu!? Perbolehkan dia masuk. Aku ingin tau lebih banyak tentang teman-teman paman Diego." Suara seseorang dari dalam sana. Suara yang familiar bagi Ace.

"Masuklah ke dalam! Tapi jangan katakan apapun! Atau aku yang akan menghabisi mu." Bisik Diego mengancam Ace.

Ace mengepalkan tangannya, dirinya sama sekali tidak boleh takut pada Diego. Tetap pada tujuan awalnya, bernegosiasi dengan Diego agar bersedia mengatakan yang sebenarnya. Tidak ingin dirinya terkena jeratan hukum.

Ace memasuki apartemen mengikuti langkah Diego. Siapa sebenarnya orang yang bahkan membuat Diego menurut untuk membawa dirinya masuk?

Kala itulah langkah Ace terhenti. Pemuda yang membebaskannya dari penjara kini duduk di sofa ruang tamu Diego.

"Paman Diego, siapa orang ini? Apa teman paman?" Tanya Eric mendekatinya, bagaikan tidak saling mengenal.

"Dia dulu koki di tempatku bekerja saat ini. Orang yang tidak tau diri berusaha menjebakku melakukan kejahatan. Tapi sebagai orang yang dianggap guru olehnya, aku dengan ikhlas memaafkannya. Tapi proses peradilan masih berjalan. Sudah ada korban yang jatuh." Diego menghela napasnya berpura-pura baik, merangkul bahu Ace, mencengkeram erat bahunya. Bagaikan sebuah ancaman agar Ace bungkam di depan orang ini (Eric).

"Oh... begitu? Jadi dia tidak bisa bekerja di restauran yang akan kita dirikan." Eric terlihat sedikit berfikir, kemudian tersenyum."Padahal aku fikir dia akan suka memakan daging ular. Karena aku begitu menyukai daging ular hangat di atas piring."

Kalimat penuh senyuman diiringi dengan tawa oleh Eric. Sedangkan Diego ikut tertawa, lelucon yang sejatinya tidak lucu bagi Diego. Hanya untuk menyenangkan Eric, pemuda yang berkata akan mendirikan restauran untuknya.

Namun, tidak dengan Ace. Ace cukup mengerti maksud dari orang aneh ini (Eric). Memakan ular? Itu artinya Diego telah berada di atas piring Eric.

Sebuah insting untuk bertahan hidup. Mata Ace menatap ke arah Eric yang tersenyum, bagaikan seekor T-rex mengintip mangsanya.

1
Mauijah Mauijah
lanjut kak 💪
Heti Supriyati Laela
semua karyamu keren
Ufi Yani
anak2 panti&pngurus g ada yg brcerita ke eric ttg kebaikan zhou??dr stu eric bsa mngenl zhou
Yani Setyani
Thor..
Belakangan ini saya sering baca terputus putus..
Dalam artian... kadang dalam satu part butuh bererapa waktu..
Apakah pengaruh pada rwtensinya author?
kalau iya...
saya akan baca setelah benar2 ada waktu..
🙏🙏🙏🙏
KOHAPU: tidak berpengaruh, retensinya dihitung setelah mencapai bab 20, 40, 80, 90, 100, dst. Retensi🤔 dalam artian habis baca, berapa persen pembaca yang bertahan membaca hingga bab tertentu😅
total 1 replies
Yani Setyani
Psyco ketemu biangnya Psyco
Yani Setyani
Good job Eric
Siti Rokayah
lanjutkan ,Kusuka smua karyamu Thor, tetap semangat jaga kesehatan، sayang othor banyak2
Eka suci
Bily berusaha cuci tangan sampai jadi korban ke 12, tapi sekarang ada t Rex kamu akan jadi korban pertama
Siti Rokayah
mantabbb, bgus bnget Thor ceritanya ...gak sabar nunggu bsok up
yesi yuniar
apapun genrenya bagiku karya kak kohapu selalu menarik, seru, dan bisa bikin mood boster dalam menjalani rutinitas👌
semangat kak, ditunggu terus kelanjutannya 😍😍😍😍
Senjaa💞
waowww ternyata zhou jg memiliki darah psikopat seperti eric...bayangin jika mereka bersatu melawan para penjahat,entah apa yg akan terjadi🤔🤔🤔
༄༅⃟𝐐🏡Dena🌹
lanjut ko, semakin menarik

semangat semangat semangat
evi
lanjut thor
Endah Tmy
terimakasih pada autor yg sudah bikin novel sebagus ini
Me mbaca
kata siapa novel ini ga menarik? duh salah tuh...ini novel bagus, kaya akan misteri, ga bisaa nebak ke depannya gimana. kereen...
jadi ga sabar menunggu up selanjutnya.
semangat kak
nurul zakiyah: yang bilang ngga menarik mungkin karena terlalu menanti kisah romantisnya saja
alia: karyamu bagusk,mungkin yg lain belum nenu cerita kaka,JD blm pada mampir,tetap semangat, kutunggu kelanjutan,,
total 2 replies
Nur Wahyuni
wah si Zhou langsung dateng ke Billy..
RahaYulia
telanjangi lepas liar digurun pasir aja
Eka suci
good job Erik , banyak cara untuk memancing ikan besar umpan nya cukup paman bilyy
evi
lanjut
iin marlina
syukurlah
tinggal iblis yang bertindak
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!