Seorang tentara bernama Refendra Wijaya ditugaskan di medan tempur berjuang untuk mempertahankan kedamaian dunia. Rafendra bertugas sebagai pasukan khusus yang memiliki kemampuan diatas semua tentara bahkan jendral tidak bisa memberikan perintah kepada pasukan khusus ini. Pasukan ini disebut pasukan bayangan yang berada langsung dibawah komando presiden.
Pasukan ini diturunkan karena pasukan utama yang menegakan keamanan dan ketentraman di satu negara tetangga kalah dan atas perintah presiden pasukan bayangan ini turun untuk membantu.
Singkat cerita Rafendra dan timnya berhasil dalam perang tersebut, tetapi ketua tim yaitu rafendra mengalami cedera dan harus cuti selama 2 minggu penuh. Dan setelah cuti dari tugas Tim yang di komando ni oleh Rafendra dibubarkan dan dia beserta timnya bekerja untuk perusahaan terbesar. disini lah dimana sorang CEO akan mengubah hidup Rafendra ke depannya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Khresno Bayu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 2. Perjalan Ke Titik Selanjutnya
Sesuai dengan rencana mereka berangkat waktu itu juga dengan kondisi pasukan Delta dan Alpha yang cukup memprihatinkan karena sebagian anggota mereka ada yang gugur dan ada yang cidera.
Perjalanan yang di planing kan membutuhkan waktu sekitar tiga jam jalan kaki kini menjadi lama karena mereka harus berjalan lama melihat kondisi pasukan dan target misi yang kelelahan.
Sudah hampir satu jam perjalanan mereka sampai di titik persimpangan yang menuju ke arah Mall. "Kita berhenti dulu untuk istirahat disini, atur posisi kalian dan waspada terhadap serangan mendadak" Ucap Nicole ke seluruh tim.
Shadow tim yang sejak tadi waspada terhadap kelompok target pun mulai menyadari gelagat dari salah satu orang target misi. "Capt, kami menemukan gelagat aneh dari pengawal pribadi target" Ucap Jack kepada Crow.
Crow kemudian berbalik dan melihat memang pengawal itu memiliki gelagat yang aneh yang menyendiri dari kelompok target dan para tentara yang berada disitu.
"Awasi terus pergerakan dia, jika membahayakan langsung eksekusi ditempat" Perintah crow kepada tiga rekannya. "Siap capt" Ucap mereka bertiga.
"Disini shadow two, shadow one masuk" Ucap leader tim shadow two. "Disini shadow one, shadow two masuk, ada yang ingin kalian laporkan, ganti?" Ucap Crow kepada leader shadow .
"Iya Capt kami melihat pergerakan musuh ke lokasi kalian berjarak sekitar dua puluh kilometer didepan kalian" Ucap shadow two.
Crow sudah memperkirakan semua itu dengan matang, karena rahasia misi cukup sangat rahasia dan cuma pasukan yang disini dan target yang mengetahui lokasi mereka.
"Kalian hadang mereka dan usahakan pasukan yang kesini itu tumbang semuanya" Ucap crow kepada kedua tim yang didepan. "Rogerrr" Ucap leader shadow two.
"Ternyata memang benar kalau tim ini ada mata matanya" Ucap Crow didalam hati. Refandra kemudian berjalan kearah Nicole dan Justin. "Ada apa kenapa kamu tampak cemas begitu dra?" Ucap Justin yang melihat temanya itu agak tegang.
Nicole pun melihat kearah Refandra dan melihat mamang dia cukup tegang. "Dengarkan timku yang berada didepan kita melihat ada pasukan pemberontakan yang berjalan ke arah kita" Ucap Rafendra kepada dua temannya itu.
"Kenapa bisa begitu, kita sudah menyusun rencana ini dengan matang kenapa mereka bisa tau arah kita kemana" Ucap Nicole yang kebingungan.
"Kalau begini pasukan kita tidak akan bertahan untuk menjaga target tetap aman" Kekhawatiran Nicole melihat pasukannya. Crow yang melihat keseluruh pasukan mereka yang cukup kelelahan yang bertempur dari tadi.
"Aku punya rencana, kita akan memisahkan target prioritas utama dengan target misi lainnya, aku akan mengambil semua pengawal target pertama dan memisahkan diri dari kalian" Ucap Rafendra kepada dua temannya itu.
"Aku mencurigai salah satu dari para pengawal target utama kita yang Gelagatnya sangat mencurigakan" Ucap Rafendra kepada kedua temannya itu.
Mereka berdua diam sebentar dan setuju untuk mengikuti rencana Rafendra. Setelah rapat sebentar mereka kembali ke posisi target beristirahat. "Tuan perkenalkan ini adalah Crow pemimpin Shadow tim dan yang akan membantu kita pergi dari negara ini" Ucap Nicole kepada pemimpin target misi.
"Jadi rumor itu benar bahwa ada satu tim khusus dibawah presiden langsung, perkenalkan aku Aji Subroto Pemimpin grup perusahaan Subroto dan ini anakku Kristina" Ucap Aji Subroto kepada Refandra.
Refandra sudah mengenakan kembali penutup wajahnya supaya tidak ada yang mengetahui identitasnya sebagai tim khusus presiden. "Baik tuan perkenalkan saya Crow pemimpin Shadow Tim yang diutus langsung oleh Presiden untuk membawa anda dan putri anda keluar dari sini" Ucap Refandra kepada Aji Subroto.
Sekolah Refandra melihat ke arah anak pemimpin grup Subroto itu yang memang sangat ketakutan mungkin karena ini pengalaman pertama mereka berhadapan dengan tentara pemberontak.
"Tuan kami akan memisahkan anda dan para pengawal anda untuk memecah pasukan musuh yang datang kemari, kami akan mengecoh mereka dengan dua pergerakan yang berbeda sehingga anda dan putri anda bisa pergi terlebih dahulu melalui rute lain" Ucap Nicole kepada Aji Subroto.
Seketika ada satu pengawal yang menolak kalau dia dipisahkan dari pengawalan Aji Subroto dan putrinya itu. Crow yang sudah menyadari itu kemudian berjalan kearah pengawal itu.
"Jelaskan kenapa kamu menolak untuk di pisahkan dengan kelompok pimpinan perusahaan" Ucap crow dengan tatapan tajamnya.
"Jelas aku menolak itu, karena aku pengawal pribadi nona dan tuan" Ucap pengawal pribadi itu. "Kamu lupa kita sedang ada dimana, dan kamu lupa siapa kami yang memiliki pengalaman lebih dari pada kamu wahai mata mata black snack" Ucap Crow seketika membuat pengawal itu kaget bukan main.
"Ternyata benar dugaanku bahwa kamu lah yang menjadi mata mata selama ini dan membuat tim ini kacau" Ucap crow dengan tatapan tajamnya.
"A-Apa maksudmu aku t-tidak kenal pasukan bayaran seperti itu" Ucap pengawal itu dengan terbata bata. "hebat padahal aku belum memberitahu kita semua soal black snack dan kamu suka rela memberitahukan kami" Ucap crow dengan Nanda ditinggikan.
Pengawal itu terlihat panik karena kedoknya akan terbongkar, "Sial sepertinya aku tidak bisa mengelak lagi kali ini" Ucap pengawal itu dari hati dan melihat ke arah putri pengusaha itu.
Crow yang menyadarinya bersiap untuk kemungkinan terburuknya. Dan tiba tiba pengawal itu menarik pistol yang disembunyikan di bawah jasnya dan ditembakan ke arah putri pengusaha itu.
Dorrrr dorrrr dorrrr, tiga tembakan dilepaskan ke arah Kristina dan seketika Crow belari kedapan Kristina dan memeluknya untuk melindunginya. Seketika darah segar mengalir di pundak dan punggung crow.
"Sial bunuh dia segera" Ucap Jack yang melihat kaptennya tertembak karena melindungi target. Dorrrrrr dorrrr dorrrrr seketika peluru keluar dan mengarahkan ke pengawal itu dan seketika pengawal itu pindah alam.
"Kamu tidak apa apa kan" Crow bertanya kepada Kristina, Kristina yang melihat itu tertegun dia pikir akan pindah alam tetapi malah kapten tim shadow malah yang melindunginya.
Dan seketika tubuh crow luruh ke tanah karen tembakan itu tepat mengenai punggungnya. "Hei kamu bertahanlah" Ucap Kristina kepada crow. "Tolong tolong, tolong dia di kena tembak di punggungnya" Ucap Kristina kepada semua tentara yang ada di sana.
Jack dan dua anggota lainya memeriksa kondisi kapten mereka. "Bagaimana kondisinya Alex?" Tanya Jack kepada alex selalu tim medis yang handal di tim shadow.
"Kondisinya cukup parah, kita harus segera mengevakuasinya kalau tidak nyawanya akan terancam" Ucap Alex kepada Jack.
"Baiklah kita akan berangkat sekarang, aku cek dulu kondisi didepan" Ucap Jack kepada Alex. "Disini Shadow one, bagaimana kondisi didepan?" Ucap Jack di radio tim shadow.
"Disini shadow tree, semua pasukan musuh sudah selesai dibereskan ganti" Ucap leader shadow tree. "Baiklah kita akan melakukan penjemputan darurat karena kapten tertembak, segera hubungi helikopter untuk menjemput dititik darurat" Ucap Jack kepada shadow tree.
"Roger" Ucap leader shadow tree. Setelah selesai memastikan kondisi didepan aman Jack kembali ke tempat crow yang sudah tumbang dan tidak sadarkan diri.
"Kapten Nicole salah satu timku akan membawa kapten crow untuk mendapatkan bantuan medis secepetnya, dan setelah dia dijemput kita akan lanjut ke titik penjemputan alpha dan kami pastikan kalian semua akan pulang ke Indonesia" Ucap Jack kepada kapten Nicole.
Nicole dan Justin hanya mengangguk setuju dengan Jack untuk memberangkatkan crow terlebih dahulu untuk mendapatkan perawatan medis.
Kristina yang masih memegang tangan crow masih merasakan kepanikan terhadap sosok lelaki didepannya itu yang telah menolongnya.
Pertemuan pertama ini membuat hati Kristina tersentuh dan merasakan desiran dihatinya melihat sosok lelaki didepannya itu. Dia memengang dengan erat tangan crow yang tampak enggan untuk dia lepaskan.
Selang beberapa menit bunyi helikopter telah tiba diatas mereka. Jack yang masih melihat Kristina memengang tangan crow pun berkata kepada Kristina "Nona tolong lepaskan dulu tangan kapten, biar kami membawanya untuk mendapatkan pertolongan secepatnya" Ucap Jack berupaya untuk memberikan pengertian kepada Kristina.
Kristina mau tidak mau harus melepaskan tangan crow untuk mendapatkan bantuan medis secepatnya. "Alex kamu ikut heli ini untuk menjaga stabilitas kondisi kapten, aku dan max akan mengawal mereka ke titik jemput alpha" Ucap Jack kepada Alex.
Setelah tubuh Crow dinaikan ke heli Alex kemudian naik menggunakan tapi ke atas heli. Setelah kepergian mereka semua pasukan berisap jalan kembali menini titik alpha.
Kristian berharap didalam hatinya "apakah nanti kita bisa bertemu lagi" Ucap Kristian dalam hati. Dan hal itu yang diharapkan oleh Kristina tidak mungkin terjadi karena sebagai pasukan khusus identitas masing masing pasukan di rahasiakan.
Tetapi tiada hal yang tidak mungkin apabila takdir sudah berkehendak maka harapan Kristina pun mungkin akan terwujud tapi entah kapan mereka akan bertemu hanya takdir lah yang tau.
Setelah helikopter terbang jauh meninggalkan mereka seluruh pasukan dan target berjalan kembali ke arah titik alpha. "Semoga dia tidak kenapa kenapa ya Nicole" Ucap Justin kepada Nicole
"Kita do'akan saja dia bisa secepatnya mendapatkan pertolongan" Ucap Nicole kepada Justin. Selang berberapa jam perjalanan mereka hampir sampai dititik jemput Alpha.
Jack dan Max yang berada didepan memberikan isyarat untuk seluruh tim berhenti terlebih dahulu. "Disini shadow one, dimana lokasi kalian" Ucap Jack di radio.
"Disini shadow two, posisi kami berada di sebelah kanan kalian" Ucap leader shadow two. Jack kemudian menoleh kearah mereka. "Baiklah kita akan naik ke helikopter terakhir, pastikan kita melindungi mereka semua dan pastikan tidak ada anggota tim yang tertingga" Ucap Jack memberikan perintahnya.
"Roger, kami akan mengelilingi tempat ini shadow two out" Ucap leader shadow tow. Setelah startegi diatur tinggal menunggu helikopter datang.
Setelah menunggu beberapa menit helikopter pun datang "Disini Charlie tim, kami melihat Segrombolan pasukan pemberontakan datang ke arah kalian pasitkan landasan aman agar kami bisa melakukan penjemputan" Ucap Charlie tim.
"Roger Charlie tim kami pastikan lokasi pendaratan aman" Ucap Jack kepada mereka. "Kapten Nicole kami akan menahan mereka kalian bersiaplah untuk berangkat" Ucap Jack karena memang itu perintah yang mereka dapat dari presiden.
"Terus kalian bagaimana?" Ucap Nicole kepada Jack. "Kami akan ikut helikopter terakhir" Ucap Jack kepada Nicole kemudian berlari menuju tim shadow yang sudah bersiap digaris depan.
"Kontak, musuh datang dari arah jam sebelas" Ucap leader shadow two. "Open fire, lumpuhkan mereka semua" Ucap Jack memberi perintah kepada tim shadow.
Seketika suara tembakan pun terdengar. Dorrrr dorrrr dorrrr, dengan strategi yang bagus shadow tim bisa bertahan dari gempuran pasukan pemberontakan.
"Jack bagaimana kondisi di belakang" Ucap max kepada Jack. Jack kemudian berbalik dan melihat seluruh tim Delta, tim Alpha dan para target sudah naik ke helikopter semua.
"Oke aman, kita mundur perlahan lahan" Ucap Jack memeberikan perintah kepada mereka. DUARRRRRR suara ledakan terdengar keras membuat dua heli yang sudah mengudara kaget.
"Sial mereka akan mati kalau kita tidak tolong" Ucap Nicole sambil melihat timnya karena target sudah berada bersama tim Alpha. "Kap sebaiknya kita menolong mereka" Ucap kopral Delta tim menberikan saran kepada Nicole.
"Apakah kalian tidak keberatan?" Nicole sambil melihat ke arah timnya. "Tidak kapten mereka juga telah menolong kita" Ucap seluruh pasukan Delta. Dengan keyakinan semua tim merka memutuskan untuk memberikan bantuan udara kepada shadow tim.
Shadow tim yang telah terkena tembakan RPG pun mulai bangkit kembali. "Sial cek kondisi tim, apa kalian tidak apa apa" Ucap Jack sambil memeriksa kondisi tim shadow.
"Shadow tim disini Delta tim kami akan memberikan bantuan udara kalian segera berlari ke helikopter" Ucap Nicole melalui radio.
Seketika suara tembakan helikopter terdengar Dreettttt dreetttt, dorrrrrr dorrrr suara tembakan dari atas helikopter. Kesempatan itu tidak disia siakan oleh shadow tim.
Mereka berlari sambil membopong teman tim mereka yang terluka. "Cepat cepat naik kita akan berangkat" Ucap pilot helikopter, semua tim shadow pun naik ke heli dengan perlindungan dari Delta tim.
"Berangkat berangkat" Ucap Jack untuk memberikan perintah ke helikopter, dan helikopter pun berangkat meninggalkan lokasi titik jemput alpha itu.
Perasaan lega dari seluruh tim yang telah menyelesaikan misinya, sekarang tinggal perjalanan menuju ke markas mereka di kedutaan negara Indonesia dinegara itu.