🥉Juara 3 lomba Wanita Kuat.
IG= Erna Less22
FB= Erna Liasman
EKLUSIF HANYA DI NOVELTOON, JIKA ADA DI TEMPAT LAIN ATAU DENGAN AKUN BERBEDA BERARTI PLAGIAT! LAPORKAN!!
Dewi Maha Putri adalah nama seorang wanita yang jago bela diri, kuat, tangguh dan dingin, ia punya pengikut yang banyak. Ia sudah terkenal di penjuru dunia. Siapa yang tidak mengenalnya?
Ia sering mengikuti kompetisi-kompetisi bergengsi Internasional, bahkan tuan rumah di setiap Negara memanggilnya master. Baik itu preman jalanan, geng kecil maupun besar menjulukinya sebagai Dewi pembunuh, karena ia sangat kejam. Ia bahkan pernah mengusir teroris dari suatu negara di pukul mundur di buatnya dan ia juga pernah membantai bos mafia besar hanya dengan dirinya sendiri.
Sayangnya, ia mati di jebak oleh musuhnya yang tidak ia kenali. Akan tetapi di dalam mobil itu ternyata terpasang bom alarm, di situlah ia mati dengan tragis.
Dewi di beri kesempatan kehidupan kedua dan ia pun berpindah ke tubuh seorang gadis malan
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon less22, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 8
Dewi melihat arah perginya Zeiro dan mendapati pria itu sedang membeli minuman.
Asistennya sangat terbelalak, karena inilah baru pertama melihat ceo-nya pergi sendiri membeli sesuatu dan itu hanya di toko kecil.
Asistenya keluar dan berlari ke arah Zeiro.
"Tuan, jika ada sesuatu biar aku yang lakukan," ucap Asistenya panik.
"Hal sekecil ini aku bisa melakukannya, kamu kembalilah ke mobil," perintah Zeiro. Ia membayar minuman mineralnya.
"Baik Tuan," angguk asistenya menurut dan Kemabli ke mobil. Zeiro duduk di samping Dewi dan menyerahkan botol mineral itu kepada Dewi. Dewi menerimanya.
"Tidak di sangka, Bos CEO yang terhormat seperti Anda juga bisa melakukannya," puji Dewi membuka penutup botol lalu meneguk airnya.
"Aku bukan anak manja," jawab Zeiro. Dewi mengangguk-angguk.
Setelah istirahat yang cukup Dewi berdiri. "Aku ingin pulang, kamu juga pulanglah, nanti malam aku ke tempat mu," ucap Dewi kembali berlari meninggalkan Zeiro yang masih duduk di kursi.
Zeiro tersenyum meletakan dagunya di tangan sambil melihat Dewi yang menjauh.
Dia sangat mirip dengan Dewi pembunuh itu, tapi dia sedikit punya hati," jawab Zeiro dalam hati.
"Hm … ada apa Tuan senyam-senyum sendiri? Apa yang dia pikirkan?" tanya asistennya dalam hati.
Zeiro pun melangkahkan kakinya masuk ke dalam mobil.
"Ayo pulang," ucap Zeiro.
"Naik Tuan." asistennya melajukan mobilnya di jalanan.
Sesampainya di rumah, Ayah, ibu sambungnya dan Anita sedang menunggunya di ruang tamu.
Surya berdiri saat Dewi baru saja sampai di depan rumah "Dewi, kenapa akhir-akhir ini kamu selalu membuat masalah?" tanya Surya dengan wajah merah padam. Jika di lihat dia sedang di kompori oleh Anita karena terlihat Anita tersenyum, pipinya bengkak karena tamparan Dewi tadi.
"Apa salah ku?" tanya Dewi melipat tangannya menatap Surya sambil mengangkat alisnya.
"Lihat wajah Anita, dia bilang kau yang menamparnya hingga bengkak!" ucap Surya dengan nada tinggi.
"Dia itu berkelahi dengan temannya main tampar-tamparan, kenapa kau menyalahkan ku, jika aku melakukannya mana buktinya?" tanya Dewi mengangkat alisnya.
Anita terdiam, benar juga di tempat kejadian tidak punya cctv, lagian bekas tamparan Dewi juga menghilang dan hanya membengkak saja. Seharusnya pukulan ini yang di lakukannya pada Dewi malah berbalik padanya.
"Tapi pokoknya dia yang melakukanya!" teriak Anita berusaha menyakinkan Surya.
"Kau yang terluka kenapa kau menuduhku, apa setiap kali kau terluka semua kesalahan kau limpahkan kepadaku? Kau benar-benar kejam," ucap Dewi menggeleng kepala.
"Sial! Kali ini aku benar-benar kalah di buatnya, lihat saja, aku tidak akan berhenti sampai di sini, aku akan melakukannya lagi sampai kau menjadi idiot," ucap Anita geram menatap Dewi, ia mengengam tangannya dengan erat.
Surya melihat ke arah Anita. "Kamu juga jangan asal menuduh," ucap Surya lembut kepada Anita. Dewi memutar bola matanya mual dengan ucapan Surya yang lembut kepada anak tirinya, sedangkan dengan anak kandungnya malah di bentak.
"Lalu ini foto apa? Kamu yang bermain bersama pria nakal ini," ucap Anita memperlihatkan foto Dewi yang sedang meraton dengan Zeiro.
"Oh, ternyata kamu mengambil fotoku diam-diam ya," ucap Dewi.
"Iya ini buktinya jika kau sering bermain dengan pria!" teriak Anita berusaha membenarkan ucapannya.
Dewi tau ini Zeiro, tapi lebih baik menyembunyikannya dari pada mereka malah akan mendapat keuntungan dari Zeiro.