Dahayu gadis manis dari desa berniat mengadu nasib ke kota.untuk memperbaiki ekonomi dan juga biaya pendidikannya.namun selain itu ada hal yang lebih penting untuk dia lakukan yaitu membalaskan dendam atas rasa sakit yang ibunya terima pada seseorang.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sari Buah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
episode 16
Dirumah kini setelah melakukan sarapan mereka bukan bertiga tapi berdua hanya Nona Taya dan Tuan Muda yang akan membolos dari sekolah dan juga kuliah.sedang untuk Arthur dia sudah berangkat kekantor untuk menyelesaikan masalah yang belum terlihat jalan keluarnya.
Kini dimobil hanya ada mereka berdua yang saling bungkam dengan Altha yang memandangi luar jendela mobil dan Taya yang fokus menyetir.tanpa mereka tahu bahaya sedang mengintai.
Tepat ketika akan melewati belokan ada mobil yang melaju dengan kecepatan tinggi.tanpa sempat menghindar kecelakaan terjadi mobil yang ditumpangi Altha dan Taya dan berguling beberapa kali sampai menghantam phon besar yang ada pinggir jalan.sedangkan mobil Yang menabrak sudah hancur dan meledak tak bersisa.
"Tolong....."di sisa kesadarannya Altha meminta tolong sangat pelan dan lirih,kaki ya terjepit kursi yang dia duduki tangan remuk karena menghantam dasboard mobil.serta kepala yang terus mengeluarkan Darah akibat benturan dan tertusuk kaca mobil.
"Altha....maaf"setelah memanggil dan menyebut kata maaf Nona Taya tidak sadar diri.bahkan bisa dia lebih parah dari sang Adik. kakinya terhimpit tempat duduk kepalanya terbentur stir mobil,kaki dan kepala terus mengucurkan Darah.
Tak lama ada beberapa pengendara lewat langsung berhenti menolong mereka mengeluarkan mereka dari mobil.tak lama setelahnya mobil mereka meledak dan terbakar.dengan orang orang yang menolong langsung menelpon Ambulan.
Dirumah sakit Tuan Dariano yang hendak pulang bersama sang istri harus terhenti karena begitu ramainya dengan suara Ambulan dan para Suster yang sudah siaga menanti diloby rumah sakit.
Saat akan melangkah lebih kedepan tanpa sengaja Tatapan Nyonya Utari mengarah ke brankar yang didorong oleh beberapa petugas medis.dia seperti mengenali orang yang berada diatas berankar.
"Kamu mau kemana Mah ?"tanya Tuan Dariano saat melihat sang Istri berlari mengikuti berankar yang didorong tersebut.
"Kamu kenapa tiba tiba berlari Mah,kenapa kamu menangis ?"tanya Tuan Dariano dengan bingung,setelah sampai dia mengikuti sang Istri yang dilihat malah sang istri yang menangis.
"an...an..nak kita Pah,hiks anak kita yang kecelakaan Pah"dengan sesenggukan Nyonya Utari menjawab.
"Gak mungkin Mah kenapa tidak ada yang menelpon Papah"Tuan Dariano tidak percaya dia masih menyangkalnya.
"Dengan keluarga Pasien Nona Taya Prambudi ?"tanya Dokter yang menangani Taya di ruang UGD.
"Iya Dok saya Mama nya,baigamana keadaan Putri saya Dok?"Tanya Nyonya Utari dengan pelan jika tidak ada sang suami yang menopangnya dia mungkin saja sudah jatuh lemas.
"Keadaan Pasien kritis kehilangan banyak darah,tapi beruntung disini masih memiliki stok darah,dan kami juga harus memantau lebih jauh lagi keadaannya Nyonya"jawab Dokter itu lagi,sebelum mengucapkan kalimat permisi Dokter satu lagi kelaur dari ruangan UGD tersebut.
"anak remaja yang bersama pasien tadi sempat mengalami kejang kejang,kita kesulitan menghubungi keluarganya"kata Dokter yang satunya lagi,sebut saja Langit.
"Anak saya bersama seorang anak remaja ?,apakah remajanya laki laki ?"tanya Tuan Dariano beruntun,jika benar entah bagaimana lagi dia.
"Benar Tuan,keadaanya kritis dia juga melakukan transfusi darah"jawab Dokter Langit.
"Boleh saya melihat mereka Dok,saya hanya ingin memastikan saja"pinta Tuan Dariano.semoga salah bukan seperti yang dia bayangkan.
"Silahkan Tuan dan Nyonya melihatnya dulu sebelum kami pindahkan keruang ICU"sahut Dokter Arga yang pertama kali keluar dari ruang UGD.setelahnya mereka masuk untuk memastikan apakah dugaan mereka benar.
Setelah mereka masuk pemandangan pertama yang dilihat adalah hal paling menyakitkan Disana kedua anaknya tengah terbaring dengan berbagai alat penopang hidupa.
"Saya mohon tolong lakukan yang terbaik untuk kedua anak saya Dokter,dan selamatkan mereka Dokter"melas Nyonya Utari pada kedua Dokter didepannya.
"kami akan berusaha melakukan yang terbaik untuk kedua anak Nyonya,tapi bukan kami yang mengendalikan hidup dan mati seseorang Nyonya"jawab Dokter Arga
"Silahkan Nyonya dan Tuan keluar dahulu kami akan melakukan tindakan yang lainnya"lanjuta Dokter Langit.
Mereka keluar dari UGD.saat ini yang bisa mereka lakukan hanya berdoa.