Muda, cantik dan seksi, tidak melulu membuat hidup seseorang baik. Buktinya Berta harus melakukan banyak hal gila agar bertahan hidup, mulai dari pura pura kesurupan, jadi wanita murahan sampai wanita tidak punya adab.
Tapi takdir mempertemukan dirinya dengan Wildan, Pengacara muda, tampan dan sukses tapi terjerat dengan kehidupan tiga keponakannya yang harus dia besarkan.
Simak kegilaan mereka bersama yok!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon khorik istiana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 16
Berta masih melihat ke belakang. Rasanya hatinya mendesir karena takut diikuti oleh geng geng dari bar tersebut. Dia tidak sadar kalau saat ini dia sedang di perhatikan oleh Wil.
Setelah merasa aman barulah Berta melihat ke samping tempat dia duduk. Berapa kagetnya dia ternyata selama ini dia sedang diperhatikan oleh sosok lelaki jangkung tersebut.
"Oh maaf..." Berta tertegun karena mereka tidak nyaman sedang diperhatikan.
"Teman Theon kan?" Berta bertanya. Sejujurnya Berta sekarang ini tidak yakin. Dia mulai meragukan kesimpulannya sendiri. Apa mungkin salah masuk mobil?
Tapi tadi begitu mendengar Theon dan Viona sudah aman dia langsung menyuruh sopirnya untuk melanjutkan perjalanan.
"....?" Wil tidak merasa kenal dengan nama Theon, tapi sejak wanita yang ada di sampingnya ini menyebut nama Viona, dia jadi menurut saja dengan instruksi untuk terus melajukan mobilnya.
Tak lama ponsel Wil bergetar.
Dia mengangkat panggilan tersebut dan benar saja Viona diantar oleh seorang pemuda ke rumah dalam keadaan mabukk. Mendengar itu merasa lega sekali, Wil sudah berpikiran yang tidak tidak sejak dia membaca pesan guru dari Viona. Sejujurnya dia penasaran, bagaimana sang guru bisa tahu, tapi disamping itu dia ingin mengucapkan terimakasih karena berkat dia, dia tahu apa yang harus dilakukan. Lama berkutat dengan pikirannya Wil akhirnya tersadar dengan wanita yang ada di sampingnya lagi.
Berta merasa canggung, dia tidak suka dengan situasi ini. Orang yang di sebelahnya tidak banyak bicara. Berta merasa seperti mengobrol dengan orang bisu saja.
"Tolong turunkan saya di jalan strawberry depan halte." Akhirnya Berta memberikan instruksi pada supirnya.
Sang sopir melirik majikannya dari spion.
Wil mengangguk.
"Siapakah Nona ini?"
"....?" Berta menunjukkan jari telunjuknya ke dirinya sendiri
Wil mengangguk.
"Berta!"
"Berta?"
"Iya!"
Wil baru sadar, bukankah tadi orang yang mengirim pesan kepada dirinya adalah Berta. Jadi apakah sang guru akhirnya turun tangan langsung untuk menyelematkan keponakannya?
"Apakah Nona seorang guru di sekolah Chamber?"
"Iya, bagaimana Tuan bisa tahu?" Berta berseru kaget.
"Oh... Apakah Theon yang memberi tahu Tuan?"
"Theon?" Alis Wil berkerut . Melihat respon Wil sepertinya Berta salah mengira kalau Orang ini adalah temen Theon.
"Bukannya Tuan adalah teman Theon?"
"Teman? Theon? Siapa dia?"
Mendengar jawaban tersebut membuat Berta pucat. Apakah dia salah masuk mobil orang? Dia bukan bagian dari geng di club Myora kan?
"Saya adalah wali dari Viona!"
"Huh? Gimana?" Berta takut dalah dengar.
"Iya saya wali dari Viona!"
Bukannya dia terlihat masih muda, tapi sudah punya anak seusia Viona? Pasti masa mudanya dia adalah playboy . Berta bergidik ngeri.
"??" Wil merasa kalau dia sedang di telisik lewat tatapan Berta.
"Tuan harus memperhatikan Viona dengan baik, bagaimana pun dia adalah remaja perempuan dan ya... Lingkungan yang bagus akan sangat baik baginya."
Perkataan Berta tidak salah, tapi Wil merasa kalau selama ini dia juga sudah berusaha dengan sangat keras menciptakan lingkungan yang baik bagi semua keponakannya.
"Terima kasih atas sarannya." Tidak bermaksud mendebatnya, Wil hanya mengucapkan terima kasih saja . Tapi Viona merasa juga kalau jawaban itu terlalu demokratis dan terlihat tidak tulus . Tapi dia sendiri tidak bisa menghakimi orang ini, karena dia tidak tahu bagaimana kondisi keluarga mereka.
Setelah sampai di depan halte, Berta menyuruh untuk menepikan mobil.
"Kemaren anda akan pergi? Biar kami antar?"
"Ah tidak... Saya tinggal 100 meter dari halte ini ke depan, karena di sana hanya ada gang, mobil tidak bisa masuk, saya hanya harus berjalan. Terima kasih atas tumpangannya. Selamat malam Tuan."
Mendengar Berta menjelaskan situasi nya Wil pun pasrah ketika bantuannya di tolak.
"Selamat malam juga Nona."
Berta turun dan melambaikan tangan lalu berjalan. Malam ini pengalaman nya dalam menyelamatkan orang sungguh mendebarkan. Dia tidak akan lupa akan hari ini.
***
Dua orang itu sudah tersadar, ketika dia sadar mereka ada di lantai dan terlihat berantakan. Mulutnya mulai mengumpat. Dia tidak akan lupa dengan apa yang terjadi hari ini. Bersiap membalas dendam.
Dia pergi ke ruang VIP lagi untuk melaporkan apa yang terjadi. Seorang perempuan yang bukan bagian dari anggota VIP masuk dan mengacaukan rencana mereka untuk bersenang senang dengan seorang gadis dibawah umur. Ketua geng tersebut, memanggil Samuel . Samuel hanya tertunduk, berkali kali pipinya di tepuk dengan sangat keras sebagai peringatan. Samuel yang tidak terima juga akan membalas dendam kepada Theon. Siapa lagi kalau bukan Theon yang akan menyelamatkan Viona. Tapi perempuan satunya, siapakah dia?
Samuel akhirnya pergi ke ruang cctv untuk melihat. Rasanya tidak asing dengan perempuan tersebut. Dimana dia melihat???
di tunggu kelanjutannya ya 😊
semangat 💪🏼👏🏼