NovelToon NovelToon
Wasiat Pembawa Cinta

Wasiat Pembawa Cinta

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO
Popularitas:3.6k
Nilai: 5
Nama Author: Fitri Uswatun hasanah

natasya,.
seorang sekretaris yang kehilangan bos yang sangat baik, kepemilikan perusahaan harus jatuh pada sang putra,
tanpa Tasya sangka, mendiang bos nya memberikan wasiat menjodohkan Tasya dengan putra nya Arkan,

apa mungkin mereka akan bersama?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fitri Uswatun hasanah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

mencoba perhatian

malam tadi Arkan benar benar pergi, tante Anggi ternyata mendengar semua nya perselisihan yang terjadi,

setelah perselisihan itu Tasya langsung pergi ke kamar. dan setiba nya tante Anggi di rumah nya, ia menelpon Tasya, bagaimana bisa setenang itu Tasya menanggapi Arkan..

Tasya dan Arkan memiliki masa cuti yang cukup panjang,

namun Tasya bersikeras untuk masuk di senin nanti,

Tasya sedang menikmati sarapan nya, pikiran nya menerawang tentang luka yang Arkan punya,

"konyol sekali sepertinya peluru nyasar.. " gumam Tasya dalam hati, "Arkan punya bisnis apa memang nya di sana? apa luka nya karna bisnis nya itu? mengerikan sekali... apa kah dia juga punya senjata? “

lamunan Tasya buyar begitu saja saat melihat Arkan datang, ia duduk tiba tiba di depan Tasya, dan meraih roti yang sedang Tasya pegang,

"mas, " tanpa rasa bersalah Arkan mengunyah nya, setelah menggigit ke dua kali,

sisa roti ia tawarkan lagi pada Tasya

"engga, makasih..

kalo mas masih mau bikin aja.. "

"buatin dong.. aku kan udah jadi suami kamu"

Tasya meraih roti baru, mengoleskan selai coklat dan memberikan nya pada Arkan,

"terimakasih sayang " Arkan tersenyum, membuat Tasya merinding, Arkan jarang sekali bicara bahkan tersenyum, apa lagi menyebutnya sayang.

Tasya membuat lagi roti untuk nya

"bersiap lah jam delapan kita akan berangkat" itu berarti satu jam lagi,

"kemana mas? “

"bulan madu.. "

"apa?? aku ga mau"

Arkan menatap istri nya, "aku ga minta pendapat kamu sayang, aku minta kamu ikut"

"aku ga mau mas. kerjaan kita banyak, besok aku harus masuk, ga ada bulan madu segala buang buang waktu aja.. "

"oke, nanti kamu atur jadwal untuk bulan madu kita, cuti satu bulan apa cukup? " tanya nya dengan cuek

_kesambet apa coba dia_ gumam Tasya

"aku ga tau kapan kita senggang"

"baik lah, atur saja, aku akan ke atas dulu"

Arkan meninggalkan Tasya,

"kenapa dia jadi usil dan banyak bicara begini? “ Tasya menggelengkan kepala nya, di kantor Arkan tidak banyak bicara dan permintaan, setiap pekerjaan yang Tasya terangkan dia akan cepat mengerti, tapi entah kenapa sekarang jadi banyak bicara.

Tasya masuk ke kamar, ia terkejut, melihat Arkan keluar dari kamar mandi hanya menggunakan handuk di bagian bawah, ia sibuk mengeringkan rambut nya, Tasya lupa bahwa mereka sudah tinggal satu kamar, ingin pisah, bagaimana pendapat para pelayan nanti..

_ ya Tuhan _ Tasya membatin..

"kamu belum mandi? “ Arkan mendekat sambil tersenyum, ia sengaja menggoda istri nya dengan perut yang lumayan berbentuk itu.

"ini baru mau mas, aku mandi dulu... " Tasya cepat menghindar, Arkan tersenyum jahil, ia sangat menikmati wajah gugup istri nya "lihat saja, sampai kapan kamu mau cuek begitu aku liat wajah kamu syok tadi"

Tidak ada yang Tasya kerjakan hari ini, ia sedikit BT, Tasya menyalakan TV, tapi mata nya malah fokus pada hp d tangan, scroll-scroll sosmed milik nya walaupun Tasya jarang posting keseharian nya.

Arkan sepertinya sibuk di ruang kerja,

ruang kerja Arkan bisa di akses melalui kamar mereka. ada dua pintu, Tasya meraih dompet dan kunci motor di atas meja, ia akan pergi saja beli makanan ringan.. pikiran nya tertuju pada es cream,

Tasya menuruni tangga, ia akan ke garasi menjemput motor nya

"mau kemana? “ Tasya langsung menoleh ke belakang, saat mendengar suara Arkan,

"mau cari cemilan"

"kenapa ga izin dulu?"

"maaf mas, aku kira mas sibuk, aku ga mau ganggu"

Tanpa basa basi, Arkan mendekat, meraih tangan Tasya membawa nya ke parkiran,

"lho mau kemana mas? “

"katanya mau beli cemilan, ayo saya antar"

"mas aku bisa sendiri pake motor"

"ga ada penolakan! “

Huftttt, tadi nya Tasya ingin refresh sejenak sebelum besok masuk kerja, kalo dia ikut begini, boro boro bisa refresh, yang ada pasti ga sabaran, kaya pertemuan pertemuan kantor.

Arkan membuka kan pintu mobil untuk istri nya,

"makasih... " Tasya masih canggung, selama dekat di kantor, mereka tidak pernah membahas soal pribadi, kalau bukan bu Anggi yang datang.

Tanpa Tasya menyebutkan arah, Arkan membawanya ke sebuah taman.. hari sudah sore. udara sejuk, banyak orang yang sengaja datang membawa keluarga nya ke sini,

"kenapa bawa aku ke sini mas? “

"kita jalan jalan sejenak" ucap Arkan, ia turun dari mobil, Tasya menyusul..

Menelusuri taman sambil mecari tempat utuk duduk, Arkan berjalan di depan. dan Tasya di belakang

_ ternyata banyak hal yang aku belum tau dari diri nya, sepertinya aku salah menilai, mungkin dia serius, dingin, dan irit bicara saat di kantor saja _ Tasya memperhatikan Arkan dari belakang

Sebuah kursi menghadap danau kebetulan kosong, tapi tidak cukup lebar, hanya benar benar untuk berdua..

"tunggu di sini, saya belikan cemilan"

Tasya hanya bisa mengangguk, entah cemilan apa yang suami nya maksud di tempat seperti ini, padahal tadi di perjalanan mereka mampir ke minimarket saja..

Arkan memilih cemilan, minuman dan es cream,

butuh waktu lima belas menit untuk melakukan nya, ia sedikit terburu buru, cemas jika Tasya terlalu lama menunggu,

Arkan memperlambat langkah nya saat melihat sang istri, hati nya seketika merasa hangat, ia melihat Tasya menggendong anak kecil perempuan yang lucu, mereka nampak akrab dan Tasya terlihat tertawa senang..

menyadari kedatangan suami nya Tasya tersenyum,

Arkan terlihat memperhatikan anak perempuan yang Tasya gendong.

"anak mu? “ tanya Arkan konyol

Tasya spontan tertawa dan malah mengangguk..

"iya, lucu ya? “ lagi. Tasya melihat suami nya tersenyum ikhlas,

"dia anak temen aku mas, kaka nya mau ke toilet, jadi mama nya anter dulu sebentar"

Arkan mengangguk,

ia belum pernah berinteraksi dengan anak kecil, Arkan memegang tangan nya, tanpa di sangka si anak malah menyondongkan tubuh nya, minta di gendong pada Arkan

"mas dia mau di gendong"

"apa? saya ga bisa"

"coba dulu... "

Arkan tiba tiba gugup. ia menyimpan belanjaan nya di kursi, Tasya memberikan anak itu pada gendongan nya, ia juga mengatur tangan suami nya untuk posisi menggendong,

Si anak malah tertawa, ia seperti senang Arkan gendong, Arkan menggoda nya sampai tertawa geli,

"Tasya maaf ya lama... " Fanny mendekat, ia teman Tasya saat SMA, lihatlah, dia Sudah memiliki dua anak. yang satu umur tujuh tahun, yang satu baru satu tahun,

"engga ko Fan, tenang aja, oiya kenalin. ini mas Arkan, suami aku" Arkan mengangguk, Fanny pun tersenyum

"duh. ngerepotin ya Aleeya di gendong suami kamu, kita jadi ganggu"

"aku bilang engga, santai aja"

"gimana, udah ada tanda-tanda hamil belum? " tanya Fanny pada Tasya, sontak Tasya terdiam, Arkan pun sebenarnya mendengar,

"aku baru nikah kemaren Fan, belum lah.. "

"ya ampun. aku kira udah lama. kamu sih wanita karir banget, jangan terlalu cape sya.. "

"iya Fan.. " Tasya tersenyum.

"ya udah kalo gitu, kita mau cari mainan dlu ya. abang nya pengen mainan.. "

Tasya mengambil alih Aleeya, memberikan nya pada sang ibu,

"mas Arkan, maaf ya mengganggu dan merepotkan" Fanny sangat sungkan, kebetulan sekali dia bertemu Tasya saat anak pertama nya kebelet pipis

"ga masalah ko"

"Tasya aku pamit ya. makasih sekali lagi, aku doain kamu cepet dapet momongan ya"

"amiiinnnn, makasih ya, kamu hati hati Fan"

"siyap... "

1
Dani M04 <3
Author, aku jadi pengen jalan-jalan ke tempat yang kamu deskripsikan di cerita ini 😍
Fitri Uswatun Hasanah: ayo kak😃
total 1 replies
Kruzery
Aku merasa seperti ikut hidup dalam cerita ini, dari setiap aksi hingga percintaannya 💕
Fitri Uswatun Hasanah: 🥰 terimakasih sudah mampir kak
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!