NovelToon NovelToon
Love Story

Love Story

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Duda / Romansa
Popularitas:3.1k
Nilai: 5
Nama Author: Cindy Heni Windasari

"Astaga Keira!!" suara melengking itu membuat kedua insan yang terlelap dengan balutan selimut tebal pun terbangun. Pria itu terkejut bukan main saat melihat banyak orang dikamar itu. Keira juga terkejut akan hal itu, ia memegangi selimut untuk menutupi tubuhnya. Ia sangat terkejut lagi saat melihat pria yang duduk disebelahnya dengan tanda tanya. Ia menatap sang suami yang berdiri tegak dengan tatapan yang terkejut bukan main.

"Apa-apaan ini Keira... Salah apa anak saya sama kamu sampai hati kamu berselingkuh." ucap Sinta histeris. Keira masih mencerna ucapan Sinta dan kenapa dirinya di ruangan ini bersama dengan pria asing.

"Aku tidak menyangka kamu berkhianat seperti ini keira. Kamu jahat... Jahat sekali... Berbuat Zina seperti ini."

"Mas... Aku nggak tau kenapa ini bisa terjadi, dengerin aku dulu mas..." ucap Keira panik. setelah beberapa saat paham kenapa situasinya seperti ini Keira berubah menjadi panik.

"Keira Evangelista binti Rozali mulai detik ini saya talak kamu"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Cindy Heni Windasari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

16

keadaan tubuhnya sudah sedikit membaik, ia merasa tubuhnya kembali bertenaga. Infus juga sudah dilepas, tensi darahnya juga sudah normal.

"Ibu harus banyak istirahat ya Bu, jangan sampai kecapean dulu. Ibu juga harus makan- makanan yang sehat."

"Terimakasih ya sus... Saya sudah boleh melihat anak saya kan sus."

"Sudah Bu, perlu saya antar?" tanya perawat itu.

"Tidak perlu sus. saya bisa sendiri, tapi ruangan Liam dimana ya?"

"Diruang VIP Bougenville Bu." Keira tersenyum senang akhirnya dirinya bisa keluar dari ruangan itu. Ia segera berjalan menuju ruangan yang diberitahukan oleh perawat.

"Tika..."

"Ya Allah Nya... Nyonya udah sehat?" Keira melihat Tika yang membawa tas. Itu adalah perlengkapan Liam.

"Alhamdulillah tik. Kamu mau keruangan Liam ya?" tanya keira lagi.

"Iya nya, tadi Tuan telfon katanya Den Liam nggak mau makanan rumah sakit. Saya bawain bubur." Jelas Tika.

"Biar aku aja yang bawa buburnya tik, Leon gimana rewel nggak? Maaf ya Tika kamu sama Nia jadi harus ngurus Leon."

"Itu urusan Tika sama Nia Nya. Jangan dipikirin yang penting Den Liam cepet sehat. Biar cepet pulang ke rumah." ucap Tika dengan semangat.

" Nanti kalau sampai rumah video call ya tik, aku kangen Leon."

" Siap Nya..." Mereka masuk kedalam ruangan itu. Liam tengah asik bermain ponselnya menggunakan satu tangannya. Keira sedih sekali melihat keadaan Liam saat ini, Daniel tak ada di ruangan itu seperti nya Daniel sedang mandi karena ada suara gemercik air dari kamar mandi.

"Den Liam... Ya Allah Tika kangen loh sama den Liam. Gimana keadaan Den Liam." Liam menoleh sesaat sebelum kembali menoleh. Mata Liam menatap wanita yang tersenyum kearahnya.

"Bunda.." Hati Keira menghangat saat Liam memanggil nya seperti itu. Tidak ada Lo gue lagi kan artinya? Keira duduk di kursi tepi ranjang. Sedangkan Tika meletakkan tas pakaian di lemari yang ada di ruangan itu.

"Ihh jahat banget, Tika dicuekin nya.." Keira terkekeh mendengar hal itu.

"Terimakasih ya Tika, sudah bawa bunda ke sini." ucap Liam dengan senang. Tika tersenyum melihat Liam yang sudah mau menerima Keira.

"Nyaa Tika pamit dulu ya, kerjaan di rumah belum selesai."

"Iya. Hati-hati dijalan ya Tika. Ingat pesan saya tadi."

"Siap Nya.."

"Apa kabar Abang? Sudah mendingan Nak?" tanya Keira lembut. Ia melihat tangan Kiri Liam diperban, kemudian kepalanya diperban membuat dadanya sesak.

"Ini karena bunda kan. Terimakasih...." ucap Liam pelan.

"Karena Allah Nak....Cepat sembuh ya sayang. Jangan buat Bunda khawatir." ucap Keira dengan mata yang memanas. Ia senang Liam sudah mau menerimanya. Ia merasa bahagia, tapi dirinya juga sedih karena keadaan Liam. Tangan kanan Liam yang di infus bergerak mengusap wajah Keira.

"Jangan menangis, Maafin Liam... Maaf bund, Maaf selama ini nggak sopan sama bunda." ucap Liam penuh sesal. Keira segera mengusap airmata nya.

"Sudah ah... Abang mau makan sekarang? Tika tadi bawa bubur dari rumah. Katanya Abang nggak mau makanan dari rumah sakit? Kenapa hmmm?."

"Nggak enak bund, hambar.."

"Ekhem..." Mereka menoleh menatap Daniel yang baru saja keluar dari kamar mandi. Daniel sudah rapi dengan stelan kantornya.

"Loh kamu sudah boleh keluar dari ruang rawat?" tanya Daniel yang langsung menghampiri Keira.

"Kalau nggak boleh aku nggak disini mas.." jawab keira. Benar juga apa yang dikatakan Keira.

"Mas mau kekantor?"

"Iya. kemarin ada meeting tertunda, jadi harus diganti hari ini. hanya sebentar mungkin dua jam setelah itu akan langsung kesini." Jelas Daniel.

"Bunda... Suapin yaa.." minta Liam. Keira menoleh dan mengangguk. Keira berdiri dan membuka kotak makanan yang dibawakan oleh Tika.

"Dih manja banget..." ejek Daniel. Liam menatap Daniel dengan kesal.

"Biarin lah ini bunda Abang..." ucap Liam dengan kekeh. Daniel memeluk tubuh Keira dari belakang membuat Liam kesal.

"Loh ini Istri Papa." Daniel mencium puncak kepala Keira.

"Ihhh papa... awas jangan peluk-peluk bunda Abang." Daniel tak peduli, Liam kesal sekali dibuatnya.

"sudah-sudah kenapa malah jadi ribut gini. " ucap Keira, sebenarnya dirinya senang. kedua orang ini berdebat kecil hanya karena dirinya.

"Mas ngalah dong.." ucap Keira, kini liam menjadi mengejek Daniel.

"Kamu tuh inget umur liam, dia udah besar Kei.."

"Papa tuh udah tua, inget umur." keira tertawa dibuatnya. Ia menggelengkan kepalanya mendengar perdebatan ayah dan anak itu.

"Mas sarapan gih, Tika bawain sandwich tuh."

"Suapin dong." pintanya.

"Ihh nggak. Papa apaan sih, udah tua juga. Bunda itu nyuapin aku, papa makan sendiri lah." protesnya. Daniel tertawa melihat anaknya kini lebih berekspresi.

Liam tipikal orang pendiam, tak banyak bicara, namun sekalinya bicara ucapannya pedas sekali. Liam juga jarang mengekpresikan perasaan nya. Wajahnya selalu saja datar, namun hari ini Keira seperti melihat Liam yang berbeda.

"Mas...ini Liam anak kita kan?" Canda Keira pada Daniel.

"iya ya... Seperti nya gagar otak dia." Keira memukul lengan Daniel. enak saja bicara seperti itu.

"Bunda lihat papa tuhh..."

"Mass udah makan sarapannya. Nanti kamu telat loh." ucap Keira. Kini Keira menyuapi Liam bubur ayam. Daniel Melihat dua orang yang saling berinteraksi dengan santai, hatinya menghangat. Ia sangat bersyukur telat dipertemukan dengan Keira. Gadis itu sangat baik, kenapa bisa Juan menyia-nyiakan kebaikan Keira.

Keira dengan telaten menyuapi Liam, entah kenapa Keira merasa Liam berubah seperti anak kecil saat ini. Padahal umurnya sudah tujuh belas tahun.

"Aku berangkat sekarang ya." ucap Daniel.

"Hati-hati mas." Ucap Keira, ia mencium punggung tangan suaminya. Kemudian Liam juga mencium punggung tangan Daniel.

"Aku titip Liam ya, Aku takan lama." ucap Daniel seraya membungkuk, ia mengecup kening Keira. Liam mencurut kan bibirnya melihat dua orang dewasa dihadapan nya itu.

"Bunda nggak sarapan?"

"Nanti bunda sarapan, bunda mau mandi dulu habis ini. Abang minum obat ya habis ini." ucap Keira dan Liam mengangguk.

"Kapan Abang pulang bund?."

"Mungkin lusa, Tergantung keputusan dokter Bang." jelasnya. Setelah makan selesai Jarak beberapa menit Liam meminum obatnya. Keira melihat tas pakaian yang dibawa oleh Tika. Di sana ada satu stell pakaian nya, ia segera pergi mandi karena dirinya sudah merasa gerah.

Liam melihat ponselnya di sana grup chat bersama teman-temannya. Teman-teman Liam ingin datang menjenguk dirinya, tapi Liam belum mengatakan pada Keira jika akan ada tamu. Belum juga Liam membalas Agus sudah mengatakan bahwa mereka sudah dalam perjalanan menuju rumah sakit. Keira masih didalam kamar mandi, tidak mungkin Liam berteriak menanyakan boleh atau tidaknya. Jadi Liam membiarkan saja teman-teman nya datang.

1
snow Dzero
Thor saran aj ya secara Kiera dan Daniel kan baru kenal harus y ad rasa canggung apalagi Liam kan beda 2 tahunan doang sama kei ,terlalu 2 the poin Thor buat ngakuin sbgai ank
Cindy Heni: terimakasih sarannya/Smile/ Author pastikan kedepannya kalau buat novel lebih baik hehehe... untuk Novel ini udah selesai, jadi hanya tinggal update /Grimace/ kalau di ubah harus ubah lagi semuanya/Cry/
total 1 replies
snow Dzero
Luar biasa
Cindy Heni
tengkiyuuuuu❤️❤️
NNPAPALE🦈🦈🦈🦈
aelah cerita bagus kayak gini gak ada yg baca apa ya... ayo semangat othor...
Cindy Heni
terimakasih sudah berkunjung
Los Dol TV
aku kunjung...
Los Dol TV
kunjungan 2 bab terlihat hmmm gitu, thor. kunjung balik ke karyaku ya..
Dewi Sartika
up
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!