NovelToon NovelToon
Aku Hanya Figuran

Aku Hanya Figuran

Status: tamat
Genre:Romantis / Komedi / Tamat / Sudah Terbit / Kisah cinta ini bikin baper!
Popularitas:62.3M
Nilai: 4.9
Nama Author: ErKa

Aku hanya seorang figuran dalam kisah cintamu. Tapi tidak apa-apa, setidaknya Aku masih bisa melihatmu. Aku masih bisa menyukaimu sebanyak yang Aku mau. Tidak apa-apa Kamu tidak melihatku, tapi tetap ijinkan Aku untuk melihatmu. Karena keberadaanmu bagai oksigen dalam hidupku. (Khansa Aulia)

*Update Senin-Sabtu
*Minggu Libur 😁



^ErKa^

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ErKa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ch 22 - Berusaha Melupakanmu

Aku berlari dan berlari. Aku tidak peduli dengan pandangan usil dan ingin tahu mereka. Aku hanya berlari sembari berurai airmata. Berusaha mengusir bayangan sosok menyedihkan di kepalaku.

Langkahku membawaku ke tempat persembunyianku, belakang gedung sekolah. Aku terduduk dan menangis di sana.

"Huuuuu... Huuuu... Hikkkkss... Huuuu..." Aku menangis dan menangis. Kata demi kata yang kulontarkan mulai bermunculan di kepalaku.

"Kamu jahat Khansa... Kamu sangat jahat. Kamu bukan gadis baik-baik... Plak!! Kamu jahat... Plak!! Bagaimana mungkin Kamu tega mengatakan kata-kata seperti itu kepadanya? Orang yang telah banyak menolongmu? Huuu... Huuu..." Aku menangis sembari memukul-mukul kepalaku.

Aku ingin Alex segera membenciku, tapi sepertinya kata-kata yang kuucapkan terlalu kasar. Aku menyesal. Tidak seharusnya Aku mengorek kelemahan Alex seperti itu. Alex pasti akan sangat membenciku. Seumur hidup dia pasti tidak akan memaafkan Aku.

"Huuuu... Huuu... Hilang sudah... Hilang... Kamu kembali tidak memiliki teman... Khansa bodoh... Khansa yang bodoh... Huuuu..." Aku hanya bisa terisak-isak sembari menyesali diri.

Aku tidak peduli ketika bel mata pelajaran berbunyi. Aku hanya terduduk sembari menyembunyikan wajahku dibalik lengan. Aku menangis dan menangis.

Tidak akan ada lagi yang peduli. Sebanyak apapun Aku menangis, tidak akan ada yang mencariku. Menanyakan Aku baik-baik saja. Menanyakan masalahku apa. Tidak ada lagi yang membantuku belajar. Tidak ada lagi yang mengajakku jalan-jalan, kemewahan yang jarang kudapatkan. Tidak akan ada yang peduli lagi Aku ikut ujian atau tidak. Tidak akan ada yang peduli lagi!!

Yang mempedulikanku sudah pergi. Hilang... Aku yang mengusirnya. Aku yang membuatnya menjauh. Menyesal pun sekarang sudah percuma. Kita tidak bisa kembali seperti dulu lagi.

Aku terduduk di sana sendiri. Menangisi kebodohanku sendiri. Aku baru beranjak berdiri ketika mata pelajaran terakhir selesai. Aku membolos dua mata pelajaran.

Sekarang Aku bingung harus bersikap seperti apa? Bagaimana nasib Kami ke depannya? Aku benar-benar tidak memiliki pandangan.

Ketika sekolah mulai sepi Aku berjalan ke parkiran dan mengambil sepeda kayuhku. Aku menuntun sepeda itu ke jalan raya. Kenangan demi kenangan mulai bermunculan. Tidak ada lagi pemuda tampan dan iseng yang menarik sepedaku. Tidak ada yang memboncengku lagi. Semua terasa sepi dan hampa. Hatiku terasa kosong dan sakit.

Aku mengayuh sepedaku sembari menangis. Tangis itu tidak hilang hingga Aku sampai di rumah. Sepertinya ayahku mengerti perasaan seorang remaja yang sedang labil. Beliau membiarkanku sendiri, menangisi patah hatiku yang entah sudah ke berapa kali.

***

Hari-hari berjalan seperti biasa. Meskipun Aku tidak semangat sekolah, namun Aku berusaha membuat diriku semangat. Aku sering di dalam kelas, melamun dan melamun.

Kesepian dan merana. Itulah perasaan yang kurasakan. Aku masih sering menangis bila mengingat Alex. Mengingat perlakuan jahatku kepadanya.

Selama beberapa minggu selanjutnya Aku tidak pernah melihat Alex. Aku begitu penasaran dengan kabarnya, namun Aku begitu takut untuk mencari tahu. Sepertinya Alex benar-benar membenciku. Selepas kejadian itu, dia tidak pernah mencariku lagi. Kami tidak memiliki hubungan apa-apa lagi.

Hampir satu bulan berlalu ketika Aku mendengar kabar itu. Hampir semua teman di kelas membicarakan mereka, karena mereka adalah pasangan fenomenal di sekolahku. Ya, Alex dan Diana kembali berpacaran lagi.

Perasaanku antara lega dan sakit hati menjadi satu. Aku lega karena Alex akhirnya tidak akan sakit hati lagi. Namun hatiku juga sakit, karena Aku benar-benar telah dilupakan olehnya.

Sudah beberapa minggu Aku menangis. Suatu hari Aku menemukan semangatku lagi. Ya, Aku memutuskan untuk melupakan Alex. Aku tahu perasaan ini tidak akan hilang begitu saja. Akan butuh waktu yang entah berapa lama. Mengacu pada keputusan itu, Aku mulai memfokuskan pikiranku pada hal lain, yaitu pendidikan dan keluarga!

Aku kembali fokus pada sekolahku. Aku yakin Aku pasti bisa mendapat nilai bagus tanpa Alex menjadi tutorku. Aku bersemangat, Aku memiliki tujuan hidup sekarang.

Aku rajin pergi ke perpustakaan dan mempelajari mata pelajaran yang tak ku pahami. Aku juga rajin ke ruang multimedia untuk mengakses pelajaran yang tak bisa ku mengerti.

Pelan namun pasti Aku mulai memahami pelajaran-pelajaran itu. Nilai ujianku tidak jelek lagi, meskipun tidak bisa terbilang bagus. Tapi setidaknya nilaiku berada di tengah-tengah.

Tanpa terasa ujian kenaikan kelas 3 pun berlangsung. Aku mengerjakan ujian itu dengan lancar. Dan ketika pembagian raport, Aku bisa tersenyum bangga. Nilaiku masuk peringkat lima belas besar di kelas. Suatu kebanggaan bagi diriku dan juga ayahku.

Aku sekarang sudah kelas 3. Pembagian kelas tidak berdasarkan nilai raport lagi, melainkan di samakan dengan kelas sebelumnya sehingga teman-teman di kelas 3 sama dengan teman di kelas 2.

Aku sudah tidak peduli lagi. Aku sudah kebal dengan perlakuan mereka. Mau mereka menaruhku di kelas manapun akan ku terima, asalkan tidak sekelas dengan Alex dan Diana.

Bicara tentang Alex, Aku terkadang melihatnya bersama Diana. Pernah suatu hari, ketika Aku sedang dalam perjalanan menuju perpustakaan, Aku berpapasan dengan mereka.

Mata Kami bertatapan. Hatiku tetap berdesir seperti biasa. Perasaan itu ternyata tidak bisa hilang begitu saja. Alex masih mampu membuat hatiku berdebar-debar. Kami bertatapan selama beberapa detik sebelum akhirnya Alex memalingkan wajahnya lebih dulu. Alex terlihat muak padaku.

Aku menundukan wajahku. Wajar saja Alex muak. Aku sudah begitu jahat padanya. Sepertinya rasa muaknya terhadapku akan bertahan untuk seumur hidup.

***

Di kelas 3 Aku menjadi lebih sering belajar. Tidak hanya belajar di sekolah, Aku juga belajar di rumah. Aku mengerjakan soal-soal ujian yang kemungkinan besar masuk di ujian nasional.

Ayahku senang melihatku yang tampak semangat belajar. Beliau sangat mendukungku dan lebih keras lagi bekerja.

Terkadang ada beberapa hal yang membuatku sedih, seperti misalnya Fian yang sering menanyakan keberadaan Alex. Fian tampak rindu untuk di ajak jalan-jalan lagi. Ketika sudah seperti itu, Aku mengalihkan perhatian Fian pada hal lain.

Ada satu hal lagi yang selalu membuatku teringat Alex. Itu karena keberadaan Alkhans. Kucing itu sudah mulai tumbuh besar dan menggemuk.

Alkhans menjadi pelipur laraku. Aku selalu mencurahkan isi hatiku pada Alkhans. Isi hati yang tak bisa kucurahkan pada orang lain. Aku dan kucing itu menjadi dekat satu sama lain.

Terkadang Alkhans akan mengekoriku ketika Aku akan berangkat sekolah. Aku butuh mengurungnya di dalam rumah agar dia tidak mengikutiku.

Ketika Aku pulang sekolah, Alkhans akan menyambutku dengan gembira. Dia menjilat-jilat tanganku sembari mengeong. Keberadaan Alkhans mengisi kekosongan hatiku karena kepergian Alex. Hanya Alkhans yang tahu isi hatiku. Hanya Alkhans yang tahu semua ceritaku.

"Sehat-sehat ya Al. Jadi gemuk dan pintar ya. Aku harap Papamu juga akan selalu sehat, pintar, dan baik hati. Aku harap Papamu tidak akan berubah menjadi orang lain lagi. Aku harap dia akan selalu bahagia. Karena bila dia bahagia, Aku pun juga akan bahagia untuknya..."

***

Happy Reading 😢

1
Teh Euis Tea
semakin semangat baca
akunya
Teh Euis Tea
aku ko sedih ya bacanya, lanjut thor
MommyZoy
Luar biasa
ummushaffiyah
sediiihhhhh
ummushaffiyah
aku pernah punya hp inii
Rossi Valentina
Luar biasa
Rosida maghrib
baca lagi thor kangen ka erka kapan publish novel bari di aplikasi noveltoon??
Anonymous
keren
A7lite new
duhh kalo itu sihh khansa cantikk ,kn khayalannya dia berwajah biasa,tp tetap sukaakk
Fitriana Refan Rafisqi
tetap mewek pdhal Uda 2x baca
A7lite new
/Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
A7lite new
Aamin
A7lite new
beneran ini cm cerita halu lhoo,tp aku nangis sesenggukan ini 😭😭😭😭
A7lite new
ini cm cerita karangan lhooo ,mn ud.th 2024 tp aqohh tetep mewek 😭😭😭
ayunia
real life banget..aku jga pernah di posisi khansa
ayunia
mampir lgi kaka..kangen alex sama khansa ..syukkak ceritamu yg selalu membekas di ingatan kak😘😘
Aiko Hiro
thor..imajinasi lu emg keren. Kena nyampe sumsum cm lwat kalimat2 itu aja gw seolah lg nnton adegan realnya/Facepalm/
Emg keren lu Thor/Ok/
Susanti
Dah lama nangkring di rakku, tapi baru kali ini berkesempatan membaca dan sepertinya menarik 💗
Ratna Asysyiffa
Luar biasa
Noviyanti Noviyanti
kereeeennn
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!